Bab IV
Profil Kabupaten Bireuen
IV - 3
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 4
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 6
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
4.1.2 Topografi
Topografi wilayah Kabupaten Bireuen secara umum terdiri dari wilayah
datar, landai, bergelombang dan berbukit. Kelerengan bervariasi antara 0-
2%, 2-5%, 5-15%, 15-40%, > 40%. Wilayah dengan kelerengan 0-2%
terdapat di Kecamatan Gandapura, Jangka, Jeumpa, Jeunieb, Juli, Kota
Juang, Kuala, Kuta Blang, Makmur, Pandrah, Peudada, Peulimbang,
Peusangan, Peusangan Selatan, Peusangan Siblah Krueng, Simpang
Mamplam. Wilayah dengan kelerengan 2-5% terdapat di Kecamatan
Gandapura, Jangka, Jeumpa, Jeunieb, Juli, Kuta Blang, Kota Juang, Makmur,
Pandrah, Peudada, Peulimbang, Peusangan, Peusangan Selatan, Peusangan
Siblah Krueng, Samalanga, Simpang Mamplam. Wilayah dengan kemiringan
lereng 5-15% terdapat di Kecamatan Gandapura, Jangka, Jeumpa, Jeunieb,
Juli, Kota Juang, Kuala, Kuta Blang, Makmur, Pandrah, Peudada, Peulimbang,
Peusangan, Peusangan Selatan, Peusangan Siblah Krueng, Simpang
Mamplam. Wilayah yang memiliki kemiringan 15-40% berada di Kecamatan
Jeumpa, Jeunieb, Juli, Pandrah, Peudada, Peulimbang, Peusangan,
Peusangan Selatan, Peusangan Siblah Krueng, Samalangan, Simpang
Mamplam. Wilayah dengan tingkat kemiringan > 40% terdapat di Kecamatan
Jeumpa, Jeunieb, Juli, Pandrah, Peudada, Peulimbang, Samalanga, Simpang
Mamplam.
Dari sisi topografi lahan, secara umum wilayah Kabupaten Bireuen
terdiri dari wilayah yang datar, landai, bergelombang dan berbukit.
Kelerengan yang bervariasi antara 0-2 persen dan yang paling tinggi tingkat
kelerengannya adalah dengan kemiringan di atas 40% yang tersebar di
beberapa kecamatan. Penjabaran kelerengan pada tiap kecamatan dapat
dilihat pada Tabel 4.2 berikut.
IV - 7
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
Kemiringan
Lereng Kecamatan Luas (ha)
5 - 15 % Jeumpa 3.546,04
5 - 15 % Jeunieb 1.477,06
5 - 15 % Juli 10.510,60
5 - 15 % Kota Juang 74,31
5 - 15 % Kuala 602,31
5 - 15 % Kuta Blang 1.661,81
5 - 15 % Makmur 6.043,10
5 - 15 % Pandrah 1.093,50
5 - 15 % Peudada 9.516,78
5 - 15 % Peulimbang 1.912,49
5 - 15 % Peusangan 1.650,48
5 - 15 % Peusangan Selatan 2.679,14
5 - 15 % Peusangan Siblah Krueng 7.744,42
5 - 15 % Samalanga 1.570,47
5 - 15 % Simpang Mamplam 2.570,56
5 - 15 % Simpang Mamplam 0,00
15 - 40 % Jeumpa 4.627,17
15 - 40 % Jeunieb 4.669,19
15 - 40 % Juli 11.193,43
15 - 40 % Pandrah 5.682,51
15 - 40 % Peudada 16.815,23
15 - 40 % Peulimbang 6.219,20
15 - 40 % Peusangan 317,86
15 - 40 % Peusangan Selatan 5.003,60
15 - 40 % Peusangan Siblah Krueng 3.153,54
15 - 40 % Samalanga 5.332,35
15 - 40 % Simpang Mamplam 6.575,80
> 40 % Jeumpa 503,67
> 40 % Jeunieb 2.117,66
> 40 % Juli 39,24
> 40 % Pandrah 2.940,72
> 40 % Peudada 1.823,02
> 40 % Peulimbang 2.830,52
> 40 % Samalanga 4.758,13
> 40 % Simpang Mamplam 2.277,64
KABUPATEN BIREUEN 179.631,77
Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen
IV - 9
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
4.1.3 Geologi
Geologi wilayah Kabupaten Bireuen terbagimenjadi beberapa jenis
bebatuan yang menjadi tumpukan dan penampang pembentukan permukaan
lahan. Penampang geologi permukaan merupakan sebaran bebatuan lateral,
vertikal sampai pada kedalaman batuan dasar. Sebaran geologi meliputi
Aluvium, Batuan Sendimen, Batuan Gunung Api, dan Batuan Sendimen-meta
Sendimen.
Sebaran geologi wilayah Kabupaten Bireuen terdiri atas aluvial/ alluvial
group, aneka bentuk/miscellaneous goup, dataran/plain group,
marine/marine group, pegunungan & plato/ mountain &plateau group,
perbukitan/ hilly group, teras marin/marine terrace group, volkan/volcanic
group.
Geologi suatu wilayah perlu diketahui secara mendetail dalam
melakukan perencanaan agar upaya memanfaatkan sumber daya alam dan
energi dapat dilakukan secara efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan
perikehidupan manusia pada masa kini dan masa mendatang dengan
mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkannya semaksimal mungkin.
Geologi wilayah Kabupaten Bireuen dapat di bagi atas beberapa jenis
bebatuan yang menjadi tumpukan dan penampang pembentukan permukaan
lahan. Hal ini didukung juga oleh penampang geologi permukaan sebagai
sebaran bebatuan baik lateral maupun vertikal hingga sampai pada
kedalaman batuan dasar. Sebaran geologi diantaranya adalah Aluvium,
Batuan Sendimen, Batuan Gunung Api, dan Batuan Sendimen-meta
Sendimen (lihat Tabel 4.3 dan Peta 4.3).
IV - 10
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
TABEL 4.3 : Group, Jenis Batuan dan Sebaran Geologi di Kabupaten Bireuen
IV - 11
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 12
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 13
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 14
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 15
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 16
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 17
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 18
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 19
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 20
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
A. Kedalaman Efekif
Kedalaman efektif tanah merupakan tebalnya lapisan tanah dari
permukaan sampai batuan induk atau sampai pada suatu lapisan yang
perakaran tanaman atau mungkin menembusnya. Permukaan tanah dengan
tingkat kedalaman tinggi, semakin baik untuk media pertumbuhan tanaman.
Kedalaman tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
akar tanaman, selain itu juga menentukan jumlah unsur hara dan air yang
dapat diserap tanaman. Kedalaman efektif tanah adalah suatu kedalaman
yang diukur dari permukaan tanah sampai pada lapisan kedap air, yakni;
lapisan pasir, kerikil, batu lignit. Ini sangat ditentukan dari tingkat pelapukan
humus yang ada dipermukaan dan jenis batuan induk yang melapuk menjadi
soil.
Kabupaten Bireuen mempunyaik kedalaman tanah bervariasi dari 60
sampai 90 centi meter dan di atas 90 centi meter. Kedalaman tanah efektif
lebih dari 90 cm merupakan yang lebih dominan ditemukan dengan luas
sekitar 103.175,00 Hektar atau 54,27 % dari luas keseluruhan Kabupaten
Bireuen.Sedangkan kedalaman 60 - 90 cm merupakan yang terkecil dijumpai
yaitu sekitar 4,98 % dari luas keseluruhan Kabupaten Bireuen yaitu seluas
9,475,00 Hektar.
B. Tekstur Tanah
Penyusun tekstur tanah berkaitan erat dengan kemampuan
memberikan zat hara untuk tanaman, ketegasan tanah, perambatan panas,
perkembangan akar tanaman dan pengolahan tanah. Berdasarkan
perbandingan tanah dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu halus, sedang
dan kasar. Apabila tingkat kasar atau halus tekstur tanah yang tinggi maka
kualitasnya semakin menurun, karena kemampuan meresap air kurang
baik.Tekstur tanah di wilayah Kabupaten Bireuen sebagian besar mempunyai
IV - 21
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
tekstur sedang yaitu seluas 137.855,05 Ha atau 72,51 % dan tekstur halus
39.319,81 Ha (20,68 %). Sedangkan tekstur kasar hanya sebagian kecil yang
terdapat dibagian utara dan selatan wilayah ini dengan luas sekitar 12.946,14
Ha (6,81 %).
4.1.5 Geomorfologi
Geomorfologi daerah di Kabupaten Bireuen dapat di bagi tiga, yaitu:
1. Daerah Pesisir (Utara)dengan struktur tanah berupa pasir,banyak di
tumbuhi pohon kelapa, tambak – tambak rakyat, pemukiman penduduk
desa pantai, desa tambak, tempat pembenihan, daerah muara (umumnya
dipakai tempat TPI dan PPI) dan beberapa kota – kota kecamatan berada
di wilayah ini;
2. Daerah tengah didominasi persawahan, kebun- kebun penduduk,
pemukiman penduduk dan ibu kota kabupaten; dan
3. Daerah Selatan adalah daerah berbukit atau dataran tinggi yang umumnya
merupakan kawasan hutan, meliputi hutan lindung, dan kawasan
budidaya.
4.1.6 Klimatologi
Kondisi iklim di Kabupaten Bireuen sebagaimana umumnya di
Indonesia. Kabupaten Bireuen merupakan daerah tropis dengan tipe iklim
muson, dengan klasifikasi menurut sistem mohr,schimidt dan ferguson
termasuk dalam tipe C. Kondisi iklim di wilayah kabupaten Bireuen relatif
lebih kering di banding dengan bagian lain di Provinsi Aceh. Hal ini di
pengaruhi oleh adanya Pegunungan Bukit Barisan, yang mana secara umum
wilayah Timur dan Utara merupakan wilayah yang lebih kering di bandingkan
dengan wilayah bagian Barat dan Selatan.Keadaan iklim secara umum di
wilayah Kabupaten Bireuen dengan suhu rata-rata 30 0C dan
IV - 22
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 23
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 24
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
4.1.7 Hidrologi
Dalam menunjang berbagai kegiatan seperti pertanian, industri, rumah
tangga dan kegiatan lain, sumber daya air yang dapat dimanfaatkan di
wilayah Kabupaten Bireuen yaitu :
A. Perairan Terbuka
Perairan terbuka dapat dimanfaatkan di wilayah Kabupaten Bireuen
adalah sungai yang berhulu di dataran tinggi bukit barisan dan bermuara ke
Selat Malaka. Terdapat beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) yang cukup
besar yaitu DAS Krueng Peusangan, sub das lainnya, diantaranya Krueng
Peudada, Krueng Pandrah, dan Krueng Jeunieb. Jika dilihat bentuk pola
alirannya,sungai-sungai yang mengalir di wilayah ini berbentuk sub paralel di
bagian hulu. Penyebabnya adalah kondisi wilayah yang berbukit sehingga
pola aliran yang terbentuk mengikuti lereng dari jalur pegunungan, pada
bagian hilir berbentuk linier. Sungai-sungai yang melewati wilayah Kabupaten
Bireuen sebagian terkena erosi yang mengakibatkan lingkungan rusak dan
rawan bahaya banjir. Bencana banjir disebabkan adanya penggundulan hutan
di daerah aliran dan di hulu sungai.
B. Daerah Irigasi
Potensi sumber daya air lain yang dapat dimanfaatkan yaitu berupa
waduk dan irigasi yang terdapat di wilayah Kabupaten Bireuen. Terdapat 5
waduk yang berfungsi sebagai penyatu dari 43Daerah Irigasi diwilayah ini
untuk kebutuhan irigasi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.5.
IV - 25
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 26
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
D. Daerah Rawa
Di Kabupaten Bireuen daerah berawa tersebar di 5 kecamatan,
merupakan daerah sumber daya air dan resapan, perlu dijaga
kelestariannya. Luas daerah rawa (Paya)di Kabupaten Bireuensecara
keseluruhan adalah 437,93 ha.Paya Nie merupakan daerah rawa terbesar
dengan luas 304,19 ha yang berada di Kecamatan Kutablang. Adapun rawa–
rawa tersebut, yaitu di :
1. Kecamatan Simpang Mamplam : Rawa Paku (8,47 ha) dan Kolam Sapi
(16,11 ha);
IV - 27
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 28
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 29
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 30
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 31
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 32
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 33
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 34
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 35
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 36
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 37
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 38
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 39
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 40
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 41
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 42
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 43
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 44
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 45
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 46
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 47
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 48
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
4.2.6 Telekomunkasi
Sarana komunikasi (jaringan telepon) merupakan faktor pendukung
yang vital dalam bidang usaha. Sarana komunikasi yang memadai akan
mempermudah pertukaran informasi antar satu pihak dengan pihak yang lain
dalam waktu singkat dan biaya yang tidak mahal. Di Kabupaten Bireuen telah
tersedia Telepon (fixed phone), Telepon Seluler, Telegram, ORARI, Televisi,
Radio dan Kantor Pos. Sejalan dengan meningkatnya penggunaan telepon
seluler (ponsel) oleh berbagai kalangan, di Kabupaten Bireuen juga telah
dibangun menara-menara BTS yang dimiliki oleh Telkomsel, Indosat dan
Exelcomindo. Maraknya penggunaan ponsel yang didukung oleh tersedianya
menara-menara BTS yang memadai semakin mempermudah pertukaran
informasi antar masyarakat dan/atau pelaku usaha baik di dalam Kabupaten
Bireuen maupun dengan berbagai pihak yang berada di luar daerah.
Kebutuhan jaringan telekomunikasi pada wilayah Kabupaten Bireuen
pada tahun 2012 sebanyak 16.269 sambungan unit per kepala keluarga,
sedangkan pada akhir perencanaan di tahun 2032 diperkirakan
membutuhkan 20.288 unit sambungan per kepala keluarga. Perencanaan
pemenuhan dan peningkatan pelayanan sarana infotel ini adalah pada pos
pembantu, gedung serba guna. Sebagian besar masyarakat Bireuen
menggunakan telepon seluler yang dipancarkan melalui BTS yang terdapat di
setiap ibukota kecamatan.
IV - 50
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
4.2.7 Persampahan
Permasalahan pengolahan sampah yang ada saat ini di Kabupaten
Bireuen adalah lokasi TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah yang terletak
di Cot Bukit telah melampaui daya tampung, sehingga lokasi TPA ini perlu
dipindahkan ke lokasi lain dengan kebutuhan lahan seluas +/- 10 Ha.
Pembangunan TPA baru direncanakan terletak di Blang Beururu , lokasi TPA
lama direncanakan dijadikan sebagai lokasi pengolahan “composting” untuk
pupuk. Kebutuhan lain untuk peningkatan pelayanan sampah adalah
pengadaan landasan container sebagai TPS sebanyak 10 unit yang akan
ditempatkan pada pusat-pusat permukiman di sepanjang jalan Nasional
Banda Aceh-Medan. Jumlah sampah per hari menurut kecamatan dapat di
lihat pada Tabel 4.16.
IV - 51
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 52
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 53
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
CATHMENT DEBIT
NO. SUNGAI AREA MIN MAX
(Km²) (I/det) (I/det)
1 Krueng Samalanga 33.00 1.52 300.00
2 Krueng Peudada 33.00 5.90 14.70
3 Krueng Pandrah 38.00 4.80 16.30
4 Krueng Nalan 21.00 0.94 49.69
5 Krueng Peusangan 75.00 24.17 381.90
6 Krueng Jeunieb 20.00 0.46 24.17
7 Krueng Bugeng 8.40 0.53 53.43
8 Krueng Meuh 23.00 0.05 4.93
9 Krueng Wie 11.00 0.10 9.62
10 Krueng Peusangan 75.00 24.50 381.90
11 Krueng Leubu 15.00 0.64 33.92
12 Krueng Mane 20.00 5.49 206.16
13 Krueng Simpo 28.00 2.80 15.07
14 Krueng Kuala Raja 7.00 0.04 4.49
Sumber: RTRW Kabupaten Bireuen
IV - 54
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 55
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
Jenis Permukaan
a. Aspal 105,80 105,80 2,80 2,80 485,69 497,13
b. Kerikil - - - - 190,61 228,99
c. Tanah - - - - 199,30 149,58
d. Tidak Terinci - - - - - 2,30
Jumlah/Total 105,80 105,80 2,80 2,80 875,60 878,00
Kondisi Jalan
a. Baik 98,8 100,8 2,8 2,8 291,54 288,65
b. Sedang 4,5 3 - - 280,92 268,22
c. Rusak - - - - 123,07 135,78
d Rusak Berat 2,5 2 - - 180,08 185,35
IV - 56
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 57
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 58
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
hasil tanam adalah tanaman kopi (Kecamatan Jeunieb; 2 ton dan Kecamatan
Peusangan Selatan; 3 ton), cengkeh (Kecamatan Jeunieb; 2 ton). Budidaya
tanaman buah-buahan di Kabupaten Bireuen secara umum tersebar di
wilayah bagian tengah dan selatan Wilayah Kabupaten Bireuen dengan jenis
Durian 1.090 ton, Giri Matang 9.829 ton, Mangga 8.262 ton,
Cempedak/Nangka 543 ton, Pepaya 3.577,7 ton, Pisang 4.785 ton, Rambutan
3.586 ton, Sawo 1.069 ton, Melinjo 100,50 ton, Jambu Biji 84 ton, Manggis
101,70 ton, Sukun 44,70 ton, Jambu Air 62 ton, dan Jeruk Keprok/Siam
1.423 ton, kondisi ini telah disesuaikan oleh Badan statistik Bireuen dalam
tahun 2014.
IV - 59
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
2. Perikanan
Kabupaten Bireuen memiliki panjang garis pantai 70,74 Km, dan luas
perairan laut teritorial diperkirakan mencapai 441 Km2 dan Luas ZEE seluas
25.187 Km2 yang membentang dari arah timur sampai arah barat dengan
posisi laut berada dalam kawasan perairan Selat Malaka. Dari data yang
tersedia diketahui bahwa produksi ikan tangkap (laut) pada tahun 2014
dengan jenis ikan yang barada di perairan teritorial Bireuen antara lain:
Tongkol 5.034,48 ton, Cakalang 459,43 ton, Kerapu 38,44 ton, Gembung
732,54 ton , Teri 1.171,52 ton, Tuna 646,22 ton, Tenggiri 211,24 ton,
Tenggiri Papan 124,79 ton, Pari, Kerong, Beronong , Seriding,
Kuro/Senangin, Kerusi Biji, Nangka Belanak, Lencam, Peperak, Ikan Pedang,
Julung-Julung, Ikan Terbang, Ikan Lidah, Golok/Parang2, Talang/Daun
Bambu, Tetengkek, Layang, Kuwe Selar, Ikan Sebelah, Manyung, Udang
(Dogol, Putih/Jerbung, Windu, Barong), Rajungan, Cumi-cumi dan Sotong.
Tambak yang tersebar di sepanjang pantai Utara mempunyai luas sekitar
4.945,64 ha dengan tingkat produksi sebesar 7.605,95 ton.
IV - 60
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 61
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
Irigasi Pante Lhong, Air Terjun Ciraceuk dan Paya Nie), wisata sejarah dan
budaya sampai wisata minat khusus seperti arung jeram dan haiking. Sampai
tahun 2014 belum tercatat wisatawan dalam dan luar negeri yang berkunjung
ke berbagai pelosok Bireuen. Diantara jenis wisata yang menonjol adalah
wisata minat khusus Arung Jeram. Untuk mendukung kegiatan wisata
tersebut terdapat 29 hotel/losmen yang tersebar di Kabupaten Bireuen
khususnya di Kota Juang.
IV - 62
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
PETA 4.9
PETA KAWASAN HUTAN KABUPATEN BIREUEN
IV - 63
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
4.5 DEMOGRAFI
4.5.1 Sosial Budaya
IV - 64
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 65
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 66
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
KABUPATEN BIREUEN
IV - 67