Universitas Sebelas Maret Metode Sintesis Nanopartikel Klasifikasi Nanopartikel Bahan berstruktur nano 0D, 1D, 2D, dan 3D
Dimensi nol (cluster atom, filamen,
dan rakitan cluster
satu dimensi (lapisan luar berbutir
sangat halus)
dua dimensi (multilayer)
struktur nano tiga dimensi (bahan
nanofase yang terdiri dari butiran berukuran nanometer) A. Metode Fisika Ball Milling • Ball Milling adalah teknik yang luas digunakan untuk menggilas bubuk (powder) menjadi partikel yang sangat halus (termasuk dalam skala nanometer) dan material campuran. • Tidak memerlukan pelarut organik, mudah, ramah lingkungan dan ekonomis menjadi kelebihan dari metode ini. • Pada umumnya terdiri dari cangkang silinder berlubang yang berputar pada porosnya, diisi dengan bola yang terbuat dari steel (baja), stainless steel, keramik atau karet. Ball Milling • Kekurangan metode ini adalah kemungkinan terkontaminasi, pembentukan nanomaterial dengan bentuk yang tidak teratur, lama waktu penggilingan dan pembersihannya Laser Ablation • Laser ablation adalah metode yang mudah dan ramah lingkungan untuk mensintesis nanopartikel logam tanpa penambahan surfaktan dan bahan kimia. • Metode ini menggunakan laser untuk menembak plat logam dalam medium larutan/gas dan akan diperoleh nanopartikel dalam bentuk nanokoloid atau nano powder. • Keuntungan dari teknik ini adalah mudah,memperoleh kemurnian nanopartikel yang tinggi, dapat digunakan dalam preparasi berbagai logam dan keramik serta dispersi in-situ dari nanopartikel pada cairan yang bervariasi. Laser Ablation • Ketika berkas laser berinteraksi dengan logam target, akan menghasilkan panas dan dapat menginduksi terjadinya photoionization pada logam. Setelah itu, nanopartikel logam akan dihasilkan dari plat logam sebagai fasa yang berbeda. Nukleasi nanopartikel dengan metode ini terjadi pada saat pendinginan plasma plume Lithography • Metode nanofabrication yang dilakukan dengan fabrikasi melalui etching material bulk untuk mencapai arsitektur struktural yang lebih kecil yang diperlukan disebut proses litografi. • Metode etching adalah metode pengikisan bahan metal dengan cara merendamnya ke dalam larutan yang bersifat asam. Lithograhphy Lithograhphy Spray Pirolisis • Proses spray pirolisis adalah proses yang berlangsung dengan melakukan reaksi pirolisis pada droplet yang dihasilkan spray. • Pirolisis berlangsung pada suhu tinggi. Jika yang dispray adalah larutan prekursor yang dapat bereaksi pada suhu tinggi maka dapat membuat partikel dengan cepat. Proses pembentukan partikel hanya berlangsung dalam beberapa detik. Spray Pirolisis Chemical vapor deposition • Chemical Vapor Deposition adalah proses pengendapan senyawa atau unsur terjadi akibat reaksi dekomposisi kimia akibat adanya aktivasi termal di seputar komponen yang dilapisi • Metode Chemical Vapor Deposition banyak digunakan dalam pembuatan thin film coating • Pada proses Chemical Vapor Deposition, substrat diletakkan di depan pada satu atau lebih prekursor yang bereaksi pada permukaan substrat untuk menghasilkan deposit yang diinginkan, kemudian dikeluarkan oleh aliran gas melalui reaksi ruangan. Chemical vapor deposition Chemical vapor deposition B. Metode Kimia • Sintesis nanopartikel logam dengan metode kimia terdiri dari bbp langkah. • Pertama, pembentukan atom logam dari reduksi prekusor logam menggunakan reduktor kimia. • Atom logam yang terbentuk akan mengalami nukleasi yang diikuti pertumbuhan (growth) yg menghasilkan nanopartikel. • Nukleasi dapat terjadi karena larutan yang supersaturated (super jenuh) tidak stabil secara termodinamika. Setelah inti (nuclei) terbentuk dari larutan, ia akan mengalami pertumbuhan melalui deposisi spesi terlarut pada permukaan padat (molecular addition). Nanopartikel perlu distabilkan dengan menambahkan reagen pelindung permukaan (surface- protecting reagents) Metode Ko-presipitasi • Metode kopresipitasi merupakan salah satu metode sintesis senyawa anorganik yang didasarkan pada pengendapan lebih dari satu substansi secara bersama– sama ketika melewati titik jenuh. • Kopresipitasi merupakan metode yang menggunakan suhu rendah dalam prosesnya serta dapat menghasilkan ukuran partikel yang kecil. Metode Mikroemulsi • Mikroemulsi adalah teknik untuk sintesis partikel nano di mana dua cairan tak bercampur seperti air dalam minyak (W / O) atau minyak dalam air (O / W) atau air dalam karbon dioksida superkritis (W / Sc. CO2) menjadi stabil secara termodinamik dispersi dengan bantuan surfaktan. • Emulsi yang khas adalah fase tunggal dari tiga komponen, air, minyak dan surfaktan. Metode Mikroemulsi Metode Sol-Gel
• Proses sol-gel melibatkan hidrolisis, kondensasi dan
termal dekomposisi dari logam alkoksida atau prekusor larutan logam. • Dalam proses ini, prekusor logam alkoksida membentuk larutan stabil yang disebut sebagai sol. • Lalu, sol ini akan mengalami hidrolisis dan kondensasi untuk membentuk gel (viskositas yang lebih tinggi) Metode Sol-Gel Sonochemistry method • Sonochemistry adalah terjadinya reaksi kimia karena adanya radiasi ultrasonik yag kuat (20 kHz–10 MHz). Sonochemical method Solvothermal Method • Sintesis solvotermal didefinisikan sebagai reaksi kimia yang berlangsung dalam pelarut pada suhu yang lebih tinggi dari suhu didih pelarut dalam wadah tertutup. • Metode ini memberikan kontrol yang tepat atas ukuran partikel dan distribusi bentuk dengan menyesuaikan parameter reaksi Solvotermal Metode Elektrokimia • Dalam metode sintesis elektrokimia untuk produksi partikel nano, listrik digunakan sebagai tenaga penggerak atau pengendali. • Sintesis elektrokimia dicapai dengan melewatkan arus listrik antara dua elektroda yang dipisahkan oleh elektrolit. • Sintesis berlangsung di antarmuka elektroda elektrolit. C. Metode Biologi Ekstrak Tumbuhan • Salah satu contoh tumbuhan yang digunakan untuk memproduksi nanopartikel adalah Euphorbia hirta. • Daun Euphorbia hirta dikeringkan dan dipanaskan di oven. Setelah itu, daunnya ditumbuk menjadi bubuk. • Perak nitrat ditambahkan ke ekstrak tumbuhan dan disentrifugasi. • Pelet (endapan hasil sentrifuge) yang dihasilkan dipanaskan Perubahan warna larutan diamati selama proses pemanasan berlangsung. Terjadi perubahan warna dari warna kuning menjadi kuning gelap kecoklatan yang menunjukkan adanya nanopartikel perak. Mikroorganisme • Sintesis nanopartikel menggunakan mikroba didasarkan pada mekanisme pertahanan diri dari mikroorganisme. • Konsentrasi ion yang tinggi biasanya menjadi racun bagi sel bakteri. • Untuk mencegah kematian sel, maka sistem selulernya akan mereduksi ion reaktif menjadi atom stabil. • Kemampuan bakteri ini dimanfaatkan dalam biosintesis nanopartikel. • Limitasi dari teknik ini adalah kontaminasi nanopartikel