Makalah
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt., Tuhan semesta
alam yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Lantunan
selawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad saw., yang menjadi
suri tauladan bagi kita semua. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Filsafat Umum pada semester II dengan judul
Filsafat Yunani Kuno (Kosmologis).
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini atas berbagai dukungan
baik moral maupun materiil. Ucapan terima kasih tersebut penulis ucapkan
kepada beberapa pihak sebagai berikut.
Penulis berharap makalah ini bisa bermanfaat, bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca akan
penulis terima dengan senang hati demi penyempurnaan makalah ini di masa yang
akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ...............................................................................................3
B. Tokoh dan Pemikirannya .......................................................................3
1. Thales (625 – 545 SM) ......................................................................3
2. Anaximander (640 – 546 SM) ...........................................................4
3. Parmanides (540 – 475 SM) ..............................................................4
4. Zeno (490 – 430 SM) .........................................................................5
5. Phytagoras (572 – 497 SM) ...............................................................6
6. Heraclitos (535 – 475 SM) ................................................................7
7. Empedocles (490 – 435 SM) .............................................................8
8. Anaxagoras (499 – 420 SM) ..............................................................9
9. Democritos (460 – 370 SM) ..............................................................10
A. Simpulan ................................................................................................11
B. Saran .......................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Periode Yunani Kuno ini lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan
demikian, karena pada periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir
alam, dimana arah dan perhatian pemikirannya kepada apa yang diamati di
sekitarnya. Mereka membuat pernyataan-pernyataan tentang gejala alam yang
bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak berdasarkan pada mitos.
Mereka mencari asas yang pertama dari alam semesta (arche) yang sifatnya
mutlak, yang berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah.
3
semesta. Menurut pendapatnya, semua yang berasal dari air sebagai materi
dasar kosmis. Ia mengembangkan astronomi dan matematika dengan
mengemukakan pendapat, bahwa bulan bersinar karena memantulkan
cahaya matahari, menghitung terjadinya gerhana matahari, dan bahwa kedua
sudut alas dari suatu segi tiga sama kaki adalah sama besarnya
4
adalah tidak ada, sehingga tidak dapat dipikirkan. Yang dapat dipikirkan
hanyalah yang ada saja sedang yang tidak ada tidak dapat dipikirkan.
Jadi, yang ada (being) itu satu, umum, tetap dan tidak dapat dibagi-bagi.
Karena membagi yang ada akan menimbulkan atau melahirkan banyak yang
ada, dan itu tidak mungkin. Yang ada tidak dijadikan dan tidak dapat
musnah.
5
lagi, dan seterusnya sehingga jarak Achiles dan kura-kura selalu
berkurang, tetapi tidak pernah habis.
Argumentasi Zeno ini selama 20 abad lebih tidak dapat terpecahkan
orang secara logis. Baru dapat dipecahkan setelah para ahli matematika
membuat pengertian limit dari seri tak terhingga.
6
Pythagoras juga mengatakan pertama kali bahwa alam semesta itu
merupakan satu keseluruhan yang teratur, sesuatu yang harmonis seperti
dalam musik. Keharmonisan dapat tercapai dengan menggabungkan hal-hal
yang berlawanan, seperti : Terbatas – tak terbatas; Ganjil – genap; Satu –
banyak; Laki-laki – perempuan; Bujur sangkar – empat persegi panjang;
Diam – gerak; Lurus – bengkok; Baik – buruk; Terang – gelap; Kanan –
kiri.
Menurut Pythagoras, kearifan yang sesungguhnya hanya dimiliki
oleh Tuhan. Oleh karenanya ia tidak mau disebut sebagai orang arif namun,
menyebut dirinya sebagai philosophos yaitu pencipta kearifan. Istilah
philosophos ini kemudian menjadi philosophia yang berarti cinta kearifan
atau kebijaksanaan sehingga sampai sekarang secara etimologis sederhana
filsafat dapat diartikan sebagai cinta kearifan atau kebijaksanaan.
7
apa yang disebutnya sebagai realitas merupakan sesuatu yang khusus,
jumlahnya banyak dan sifatnya dinamis.
Pemikiran tentang benda, ia mengemukakan bahwa tiap benda terdiri
dari hal-hal yang sifatnya berlawanan atau bertentangan, walaupun
demikian, tetap membentuk kesatuan. Yang satu adalah banyak dan yang
banyak adalah satu. Hal ini berarti segala hal yang ada mengandung dalam
dirinya pertentangan dari dirinya sendiri. Akan tetapi justru pertentangan
itulah yang mencipta suatu kesatuan, keharmonisan.
Heraclitos juga mempercayai bahwa arche (asas yang alam semesta)
adalah api. Api dianggapnya sebagai lambang perubahan dan kesatuan. Api
mempunyai sifat memusnahkan segala yang ada dan mengubahnya sesuatu
itu menjadi abu atau asap.
Menurut pendapatnya, di alam arche terkandung sesuatu yang hidup
(seperti roh) yang disebutnya sebagai logos (akal atau semacam wahyu).
Logos inilah yang menguasai dan sekaligus mengendalikan keberadaan
segala sesuatu. Hidup manusia akan selamat apabila sesuai dengan logos.
8
Terdapat dua unsur yang mengatur perubahan-perubahan di alam
semesta ini, yaitu cinta dan benci. Cinta mengatur ke arah penggabungan,
benci mengatur ke arah perceraian atau perubahan. Proses penggabungan
dan perceraian ini terjadi secara terus-menerus, tiada henti-hentinya. Dengan
demikian, dalam kejadian di alam semesta unsur cinta dan benci selalu
menyertainya.
9
dan terpisah dari semua benda. Nus mengenal dan menguasai segala
sesuatu.
Karena ajaran Anaxagoras tentang nus inilah, untuk pertama kalinya
dalam filsafat dikenal dengan adanya pembedaan antara yang jasmani dan
yang rohani.
10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Filsafat Yunani Kuno merupakan periode awal pemikiran yang
berlangsung pada abad ke-6 SM. Filsafat yunani kuno merupakan periode
terpenting dalam sejarah peradaban manusia. Karena pada zaman ini terjadi
perubahan pola pikir mitosentris menjadi rasional. Ditandai dengan runtuhnya
mitos-mitos yang pada waktu itu menjadi pembenaran setiap gejala alam.
Periode Yunani Kuno ini juga lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan
demikian, karena pada periode ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir
alam.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari sempurna sehingga penulis mengharapkan
pembaca bisa menyempurnakan ataupun mengembangkan makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Mariyah, Siti, dkk. 2021. “Filsafat dan Sejarah Perkembangan Ilmu” dalam Jurnal
Filsafat Indonesia, Vol 4 No. 3 (hlm. 243).
Tafsir, Ahmad. 2013. Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
12