NIM : BC212120238
KELAS : A.110
Organisasi dapat diartikan sebagai wadah bersama beberapa individu yang berasal dari latar
belakang yang berbeda baik watak, skil, kebiasaan, dan status pendidikan, yang memiliki target
dan tujuan yang sama. Perusahaan juga bisa dikatakan sebagai suatu organisasi. Karena
perusahaam terdiri dari kumpulan orang atau karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan
dan keterampilan yang berbeda tetapi memiliki target dan tujuan yang berbeda satu sama lainnya.
Perusahaan dan orang yang bekerja didalam memiliki ikatan yang salaing mempengaruhi antar
pihak.
Karyawan merupakan asset bagi suatu perusahaan. Pada umumnya yang dinamakan asset itu
adalah sesuatu yang berharga, bernilai tinggi, dan memiliki arti bagi si pemilikinya. Begitu pula
halnya dengan karyawan pada suatu perusahaan, karyawan merupakan hal penting bagi
perusahaan. Hubungan antara perusahaan dan karyawan dikatakan hubungan symbiosis
mutualisme, perusahaan membutuhkan karyawan untuk bertumbuh dan berkembang, begitu juga
pada sisi karyawan juga sangat membutuhkan perusahaan. Bisa dikatakan perusahaan adalah
tempat berkumpulknya beberapa orang yang memiliki tujuan yang sama yaitu mencari penghasilan
bagi penghidupan.
Dari narasi singkat diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan suatu organisasi haruslah memiliki
suatu kesepakatan bersama antara perusahaan dan karyawannya itu sendiri, agar tujuan dan target
bersama tersebut dapat tercapai dengan baik.
Pola perilaku, kebiasan, sikap individu untuk berhungan dengan sesama individu lainnya disebut
budaya. Budaya adalah sesuatu kebiasaan yang diturunkan dari oran tua dan para leluhur, yang
menjadikan perbedaan antara satu individu dengan individu lainnya.
budaya organisasi ?
Setiap karyawan memiliki sikap pribadi yang berbeda antara satu dan lainnya. Jarang suatu
organisasi memiliki karyawan yang memiliki kepribadian yang sama persis, pasti ada perbedaan.
Disini dibutuhkan suatu sikap yang sama, yang harus dijalankan dengan totalitas oleh seluruh
individu organisasi agar tercipta keseragaman gerak dan langkap organisasi.
Budaya organisasi mengarah pada prinsip-prinsip dan tata kelola organiasi tertentu. Budaya yang
diyakini oleh organisasi miliki keterikatan langsung yang sangat kuat pada karyawan dan
hubungan anatar karyawan itu sendiri.
Setiap organisasi memiliki budaya organisasi yang berbeda dari organisasi lainnya. Karyawan
harus dapat menyesuaiakan diri dengan budaya organiasi.
Organisasi A
Pada Perusahaan A, semua karyawan sangat tidak disiplin dan bertindak semaunya, tidak perduli
dengan aturan perusahaan. Karyawan masuk kantor semaunya dan banyak menghabiskan waktu
dikantor untuk berbincang diluar urusan pekerjaan, bersenda gurau, dan banyak kegiatan lain yang
tidak bermanfaat bagi perusahaan.
Organisasi B
Organisai ini memiliki kebijakan yang sangat ditaati oleh semua karyawan pada perusahaan.
Karyawan datang tepat waktu sesuai aturan dan tidak melakukan hal-hal yang tidak membawa
manfaat bagi perusahaan.
Karyawan menjalan kebijakan perusahaan pada organisasi B, sehingga akan mencapai hasil yang
lebih baik daripada organisasi A.
Budaya organisasi antar perusahaan berbeda. Kebijakan organisasi yang mencari keuntungan akan
berbeda dengan organisasi nirlaba atau karyawan pada industry perbankan akan berbeda sikap
dengan karyawan pada industry manufaktur.
▪ Budaya Organisasi yang Kuat: Budaya organisasi yang kuat adalah keadaan dimana
karyawan dapat menyesuaikan diri dengan baik, menaati semua pedoman dan
menghormati kebijakan organisasi. Karyawan bekerja dengan penuh tanggung jawab dan
merasa perbuatannya itu dapat membayawa kebaikan bagi organisasi dan dirinya sendiri.
Tidak ada paksaan dari organisasi untuk karyawan menjalani budaya organisasi.
▪ Budaya Organisasi yang Lemah: Dalam Budaya yang lemah ini, karyawan terpaksa
dalam menyesuaikan diri dengan budaya organisasi, karyawan menjalan tugas hanya
berharap imbalan semata, tidak ada ikatan batin yang kuat antara karyawan dengan
organisasi. Karyawan menganggap organisasi hanya sebagai sumber penghasilan.
Budaya organisasi menggerakan setiap langkah dan pemikiran seluruh karyawan agar
mengarah pada tujuan dan target yang sama, yaitu target dan tujuan organisasi, tanpa
paksaan, dan dilakukan dengan kesadaran dari dalam diri karyawan itu sendiri, yang hasil
akhirnya akan menciptakan karyawan yang sukses dan organisasi yang kuat.
▪ Setiap karyawan bekerja sesuai dengan pedoman kerja yang telah ditetapkan. Jelas dalam
setiap peran dan tanggung jawabnya. Implementasi kebijakan yng dibuat organisasi tidak
pernah menjadi masalah jika budaya organisasi dijalankan dengan baik. Karyawan baru
juga dapat memahami budaya kerja dan menjadikan organisai sebagai tempat bekerja yang
lebih baik.
▪ Budaya membuat hubungan yang sehat antar karyawan. Pekerjaan dianggap sebagai
tanggung jawab, bukan sebagai beban bagi karyawan.
Budaya organisasi ada hasil interaksi karyawan pada suatu organisasi. Karyawan antar
karyawan, manajemen dengan karyawan yang berjalan dalam waktu yang lama akan membentuk
suatu budaya. Cara manajemen berinteraksi dengan karyawannya juga dapat menjadi kontribusi
bagi budaya organisasi, contoh prilaku manajemen juga dapat menjadi budaya organisasi, maka
dibutuhkan sikap terbaik dari manajemen sebagai contoh bagi seluruh karyawan untuk bersikap.
Budaya organisasi bagaimanapun tidak pernah bisa konstan. Itu berubah seiring waktu .
Organisasi A adalah organisasi transportasi online, dimana Agus, Budi, Cehry, dan Diana menjadi
manajemen disana, mereka berempat memiliki umur yang kurang lebih sama di umur tiga puluhan.
Mereka merekrut karyawan dengan usia yang relative muda, menyukai perubahan yang cepat,
bersemangat dengan inovasi baru, karyawan yang agresif, memiliki jiwa kompetisi yang tinggi,
selalu waspada terhadap lawan usaha organisasi, jam kerja yang bebas, dengan orientasi hasil,
lingkungan kerja yang lebih santai, tidak formal, pemberian penghargaan atas suatu keberhasilan.
Penilaian dan promosi karyawan yang sangat cepat dan dinamis. Banyak acara berkumpul antara
manajemen dan karyawan, untuk mengurangi kesenjangan antar jabatan, manajemen banyak
mendekatkan diri ke karyawan, respon yang cepat atas setiap masukan dari karyawan.
Setelah berhasil membawa organisasi pada posisi yang baik, mereka bertiga Agus, Budi, dan
Cehry mencoba berpindah ke organisai lain demi mencari peluang yang lebih baik. Datanglah
bergabung dalam organisasi tiga orang baru pengganti mereka, yaitu Joko, Asep, dan Sri yang
bergabung dengan manajemen lama yaitu Diana. Tiga manajemen baru ini memiliki umur yang
sama sekitar lima puluhan. Mereka membawa tim baru dari organisasi mereka sebelumnya
bekerja. Manajemen merubah kebijakan organisasi. Jam kerja ditentukan untuk setiap karyawan.
Tidak teralu senang dengan kumpul-kumpul dengan karyawan, sehingga terasa jauh hubungan
antara manajemen dengan karyawan. Tidak adanya penghargaan atas setiap inovasi yang
dilakukan oleh karyawan. Sehingga keadaan ini membuat karyawan merasa tidak perlu ada kerja
keras, tidak perlu ada inovasi, karena tidak ada yang akan mereka dapatkan. Banyak hasil kerja
baik yang kurang direspon baik oleh manajemen. Motivasi kerja yang menurun drastis, karyawan
bekerja serius jika ada pengawasan, dan bekerja santai jika tidak ada pengawasan.
▪ Pemimpin baru, tim baru, manajem baru. Tim baru memiliki budaya dan kebiasaan
organisasi dari organisasi tempat mereka bekerja sebelumnya. Manajemen baru merasa
perlu ada perubahan kebijakan. Para pemimpin baru ingin seluruh karyawan berinteraski
dengan kebijakan dan pedoman yang baru.
▪ Kerugian finansial, kebangkrutan, fluktuasi pasar juga menyebabkan perubahan
budaya kerja organisasi . Ketika sebuah organisasi gagal dalam pencapaian target,
tentunya akan berdampak tidak adanya penghargaan atau bonus bagi karyawan.
▪ Mendapatkan klien baru menyebabkan perubahan budaya kerja . Organisasi dan
karyawan harus melakukan perubahan gaya kerja untuk memenuhi permintaan dari klien.
▪ Karyawan sendiri mungkin menyadari bahwa mereka perlu membawa perubahan dalam
sikap, persepsi , dan gaya kerja mereka untuk mencapai target dengan lebih cepat. Realisasi
diri seperti itu juga mengubah budaya kerja .
Budaya kerja mewakili ideologi, prinsip, kebijakan, dan keyakinan organisasi. Gaya kerja
individu, perilakunya dan cara interaksinya juga berkontribusi pada budaya organisasi.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan terjadinya perubahan budaya organisasi. Perubahan
manajemen, kondisi keuangan yang buruk, revisi tujuan dan target membawa perubahan dalam
budaya organisasi.
Menerima perubahan dalam budaya kerja adalah hal terberat yang harus dilakukan
seorang karyawan. Tidak semua karyawan dapat dengan senang hati beradaptasi dengan
perubahan organisasi .
Karyawan membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan budaya baru . Keajaiban tidak
bisa terjadi dalam semalam dan kebiasaan tidak berubah secara tiba-tiba. Karyawan harus
meluangkan waktu untuk memahami dan menyesuaikan diri dengan budaya baru. Seseorang harus
bekerja dengan pikiran terbuka dan dengan rela menerima sesuatu. Jangan selalu boks karena tidak
ada solusi. Karyawan harus berusaha sebaik mungkin untuk menerima perubahan dengan
senyuman dan bekerja sesuai dengan itu. Seseorang tidak boleh terburu-buru. Manajemen juga
harus memberikan waktu kepada karyawan agar mereka menyatu dengan budaya baru. Jangan
menekan siapa pun untuk menerima perubahan secara tiba-tiba.
Karyawan harus merancang strategi baru, rencana tindakan dan kebijakan baru untuk
menghadapi tantangan baru . Cara kerja lama mungkin sudah tidak cocok dengan masa
sekarang. Harus dicari alasan perubahan budaya tersebut. Duduk bersama dengan manajemen
untuk mencari opsi yang mungkin dapat mengatasi setiap masalah yang dihadapi organisasi
Karyawan harus mau merubah sikap untuk dapat sejalan dengan budaya organisasi . Sangat
penting untuk menjadi fleksibel. Beradaptasi di tempat kerja selalu membuahkan hasil dalam
jangka panjang. Ingatlah segala sesuatu terjadi untuk yang terbaik. Seseorang harus selalu
mencoba untuk melihat aspek-aspek positif dari kehidupan daripada memikirkan hal-hal yang
berada di luar kendali siapa pun.