Anda di halaman 1dari 8

Praktikum ke-9 M. K.

Agroklimatologi
Nama : Salsabila Amelia Putri Asisten Praktikum
NIM : J0316211089 1. Iswatun Annas (G24170018)
Tanggal : 20 April 2022 2. Zahra Amani (G24170009)

EVAPOTRANSPIRASI DAN KEBUTUHAN AIR TANAMAN

A. PENDAHULUAN

Air merupakan salah satu unsur alam yang keberadaannya sangat dibutuhan oleh
makhluk hidup yaitu manusia, tumbuhan dan binatang. Sehingga dapat dikatakan air adalah
sumber kehidupan. Semua organisme yang hidup tersusun dari sel-sel yang berisi air
sedikitnya 60% dan aktivitas metaboliknya mengambil tempat di larutan air (Enger dan
Smith, 2000 dalam Robert dan Roestam, 2008). Air selain digunakan untuk keperluan minum
dan rumah tangga, air juga dimanfaatkan dalam aspek kehidupan lainnya seperti pertanian,
perkebunan, industri dan pariwisata.
Kebutuhan air adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
evaporasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman dengan memperhatikan jumlah air
yang diberikan oleh alam melalui hujan dan kontribusi air tanah (Sosrodarsono dan Takeda,
2003). Kebutuhan air untuk tanaman ditentukan oleh faktor-faktor berikut :
a. Penyiapan lahan
b. Penggunaan konsumtif
c. Perkolasi dan rembesan
d. Pergantian lapisan air
e. Curah hujan efektif.
Evapotranspirasi potensial adalah evaotranspirasi yang akan berlangsung hanya bila
pasokan air tidak terbatas bagi stomata tanaman dan permukaan tanah lebih dekat pada fase
dengan radiasi matahari karena hanya sedikit panas yang disimpan oleh tanaman dan stomata
manutup pada malam hari. Pada daerah-daerah yang kering, evapotranspirasi actual yaitu
jumlah evapotranspirasi aktual erat kaitannya dengan air hujan. Walaupun diketahui bahwa
sejumlah faktor mempengaruhi laju evapotranspirasi (Ward, 1967 dalam Sentot, 1990) yaitu:
radiasi matahari, suhu udara dan permukaan, kelembaban, kecepatan angin dan tekanan
udara.

TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan praktikum kali ini adalah mahasiswa diharapkan dapat memehami dan
menghitung nilai evapotanspirasi dengan menggunakan metode Thoronwhaite dan mengjitung
kebutuhan air tanaman.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. a. Tabel data suhu dan curah hujan bulanan rata-rata kota A

Kota A
Suh
Bulan CH i a Etp (mm/bulan)
u
298.
Januari 26.9 2 12.77627836 0.709924141 13.86
415.
Februari 26.3 7 12.34731184 0.702938397 2.39
204.
Maret 27 7 12.84825514 0.711094435 13.95
348.
April 27 7 12.84825514 0.711094435 13.95
216.
Mei 27.2 6 12.99261992 0.713440118 14.12
171.
Juni 26.2 6 12.27630214 0.701780163 2.38
Juli 26 76.4 12.13470051 0.699468937 2.37
Agustus 25.5 66.8 11.78314567 0.693721734 2.33
251.
September 26 9 12.13470051 0.699468937 2.37
404.
Oktober 26 2 12.13470051 0.699468937 2.37
517.
November 25.8 7 11.99365766 0.697164741 2.35
228.
Desember 26.3 4 12.34731184 0.702938397 2.39
I 148.6172392

b. Tabel data suhu dan curah hujan bulanan rata-rata kota B

Kota B
Suh
Bulan CH i a Etp (mm/bulan)
u
Januari 23.3 0 10.27865 0.668976 2.16
Februari 24.8 0 11.2969 0.685751 2.27
Maret 28.3 0 13.79635 0.726461 15.03
April 31.5 0 16.22563 0.76544 17.06
Mei 34.1 3 18.29572 0.798243 18.06
Juni 34.1 5 18.29572 0.798243 18.06
Juli 32 41 16.61715 0.771672 17.30
Agustus 30.7 62 15.60583 0.755547 16.63
September 32 20 16.61715 0.771672 17.30
Oktober 32.1 4 16.69583 0.772923 17.34
November 28 0 13.57553 0.72289 14.79
Desember 24.2 0 10.88569 0.67899 2.23
    I 178.1861    

 Grafik hasil ETPdan curah hujan kota A

600 16.00

14.00
500
12.00
400
10.00

300 8.00
ETp
CH

6.00
200
4.00
100
2.00

0 0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Axis Title

 Grafik hasil ETP dan curah hujan kota B


70 20.00
18.00
60
16.00
50 14.00
12.00
40
10.00

ETp
CH

30
8.00

20 6.00
4.00
10
2.00
0 0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Axis Title

c. Pembahasan :
Evapotranspirasi potensial adalah evaotranspirasi yang akan berlangsung hanya bila pasokan
air tidak terbatas bagi stomata tanaman dan permukaan tanah lebih dekat pada fase dengan
radiasi matahari karena hanya sedikit panas yang disimpan oleh tanaman dan stomata manutup
pada malam hari. Pada daerah-daerah yang kering, evapotranspirasi actual yaitu jumlah
evapotranspirasi aktual erat kaitannya dengan air hujan.

d. Kesimpulan
Berdasarkan kedua grafik diatas dapat kita lihat bahwa Etp kota B memiliki Etp yang paling
tinggi di bandingkan Etp kota A. Kota B memiliki curah hujan yang sangat rendah bahkan dalam
beberapa bulan tidak terjadi hujan tapi kota B memiliki Etp yang sangat tinggi.

2. a. Tabel data suhu dan curah hujan bulanan rata-rata kota C

Kota Bandung
Suh Etp
Bulan CH i a
u (mm/bulan)
9.293569 0.652636
Januari 21.8 16 4 2 2.42
15. 9.229102
Februari 21.7 5 1 0.651563 2.41
17. 9.487882 0.655868
Maret 22.1 1 9 1 2.44
14. 0.659118
April 22.4 4 9.683557 2 2.47
9.749082 0.660205
Mei 22.5 8.6 5 6 2.48
9.552956 0.656949
Juni 22.2 6.3 9 4 2.45
9.552956 0.656949
Juli 22.2 5.2 9 4 2.45
9.749082 0.660205
Agustus 22.5 4.6 5 6 2.48
Septembe 10.14537 0.666771
r 23.1 6.6 1 5 2.53
13. 10.14537 0.666771
Oktober 23.1 7 1 5 2.53
Novembe 19. 9.814757
r 22.6 5 9 0.661295 2.49
Desembe 18. 9.552956 0.656949
r 22.2 3 9 4 2.45
115.9566
 
    5    

b. Tabel data suhu dan curah hujan bulanan rata-rata kota D

Kota Bali
Suh Etp
Bulan CH i a
u (mm/bulan)
11. 11.85317 0.694867
Januari 25.6 7 6 6 2.77
11.92334 0.696015
Februari 25.7 9.6 6 3 2.78
11.99365 0.697164
Maret 25.8 8.3 8 7 2.79
12.06410
April 25.9 5.2 9 0.698316 2.80
11.99365 0.697164
Mei 25.8 2.9 8 7 2.79
11.50443 0.689156
Juni 25.1 2.2 9 1 2.72
10.95386 0.680112
Juli 24.3 2.1 3 3 2.65
10.74977 0.676751
Agustus 24 1.7 2 5 2.62
Septembe 11.02218 0.681236
r 24.4 2.1 3 3 2.66
11.57390 0.690294
Oktober 25.2 2.7 3 8 2.73
Novembe 11.92334 0.696015
r 25.7 6.1 6 3 2.78
Desembe 10. 11.92334 0.696015
r 25.7 2 6 3 2.78
    I 139.4788    

c. Tabel data suhu dan curah hujan bulanan rata-rata kota E

Kota Cirebon
Suh C Etp
Bulan i a
u H (mm/bulan)
34 11.7132 0.69257
Januari 25.4 7 6 8 2.75
32 11.6435 0.69143
Februari 25.3 0 1 5 2.74
31 11.8531 0.69486
Maret 25.6 6 8 8 2.77
21 0.69946
April 26 1 12.1347 9 2.81
10
Mei 26.2 1 12.2763 0.70178 2.84
0.69946
Juni 26 63 12.1347 9 2.81
12.0641 0.69831
Juli 25.9 36 1 6 2.80
12.2054 0.70062
Agustus 26.1 17 3 4 2.82
12.5611 0.70642
September 26.6 31 7 4 13.59
12.8482 0.71109
Oktober 27 90 6 4 13.95
23 12.4897
November 26.5 4 5 0.70526 13.49
35 11.9233 0.69601
Desember 25.7 4 5 5 2.78
145.847
 
    7    
 Grafik hasil ETPdan curah hujan kota C (Bandung)

grafik kota Bandung


25 2.55
20 2.50
15 2.45
10 2.40
5 2.35

Etp
CH

0 2.30
i et ei li r r
uar ar M Ju be be
n M m m
Ja te ve
p o
Se N

CH Etp (mm/bulan)

Berdasarkan grafik diatas curah hujan yang melebihi ETP terjadi pada bulan Januari,
Februari, Maret, November ddan Desember. Dan curah hujan rendah di bulan April sampai
Oktober yang mengalami defisit air

 Grafik hasil ETPdan curah hujan kota D (Bali)

grafik kota D (Bali)


12 2.80
8 2.70
4 2.60
ETP
CH

0 2.50
i i t l i i i s r r r r
uar uar are pri Me Jun Jul tu be be be be
n r M A s
u em kto em em
Ja Feb Ag pt O ov es
Se N D

Axis Title

CH Etp (mm/bulan)
Berdasarkan grafik diatas Kota D pada bulan Januari mengalami suplur air sedangkan
pada bulan Februari sampai desember mengalami defisit air.

 Grafik hasil ETPdan curah hujan kota E (Cirebon)

grafik kota E (cirebon)


400 16.00
350 14.00
300 12.00
250 10.00
200 8.00 CH
150 6.00 Etp (mm/bulan)
Etp
CH

100 4.00
50 2.00
0 0.00
i t i li r r
uar are Me Ju be be
n M m m
Ja te ve
p o
Se N

Berdasarkan grafik pada kota E curah hujan melebihi ETP terjadi pada bulan Januari,
Februari, Maret, April, Mei dan Desember mengalami suplur air sedangkan pada bulan Juni, Juli,
Agustus, September, Oktober dan November mengalami defisit air

DAFTAR PUSTAKA
Enger, Smith. 2000. Environmental Science — A study of Interrelationships. 7th ed., McGraw
Hill.
Sosrodarsono, S. dan Takeda, K. 2003. Hidrologi untuk Pengairan. PT. Pradnya Paramita.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai