Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

MODUL P1 - P3

MODUL P1

1. Kalor jenis dipengaruhi bahan itu sendiri


2. Benda dengan kalor jenis besar akan lbh sulit untuk naikk suhu (kalor jenis bsr, kalor yg
dibutuhkan smakin besar + waktunya lbh bnyk)
3. Kalor berpindah dr suhu tinggi ke rendah
4. Besaran: kalor jenis; satuan: Joule/kg dll

MODUL P2

1. Daya merupakan jumlah energi yang dikonsumsi/digunakan untuk melakukan kerja atau usaha
dalam suatu rangkaian listrik.

P = I2 x R

P=VxI

P = Daya listrik (Watt)

I = Kuat arus listrik (Ampere)

R = Resistansi/hambatan listrik (Ω)

V = Tegangan listrik (Volt)

2. R grafik didapatkan dr 1/B


3. Akurasi menunjukkan seberapa dekat hasil pengukuran/hasil percobaan dengan nilai yang
sebesarnya /nilai dari literatur.
4. Presisi menunjukkan seberapa dekat ketilitian hasil pengukuran kita dengan pengukuran yang
sebelumnya/nilai data sblmmya.
5. Pada grafik antara tegangan dan kuat arus. Secara teori nilai A=0  untuk membuat persamaan
garis linear menjadi I = V/R
6. Di lampu pijar ada tulisan P = 24 Watt misal segitu artinya apa?
daya sg ditulis itu daya optimalnya
kalau daya yng ngalir nti lbh kecil lampu redup
kalau lbh besar arus ngalir lampu terang
tapi kalau terus menerus komponennya bakal rusak
MODUL P3

1. Viskositas tidak dipengaruhi bola, tapi dipengaruhi bahannya sendiri.


2. Tujuan nyemplungin 3 macam bola  untuk membandingkan koefisien viskositas itu berubah
apa tidak.
3. Koefisien viskositas kita beda-beda karena dipengaruhi hukum stokes. Hukum stokes II berlaku
jika fluida itu tidak terjadi turbulensi dan luas penampang tabung tempat fluida itu mempunyai
perbandingan yang cukup besar dibandingkan dengan ukuran kelereng yang dimasukkan.
Dimana perbandingan diameter bola ama tabung fluida itu beda.
4. Mengukur waktu di level 1 karena di level 1 bola sudah nyampe kecepatan terminal yang a nya =
0 sehingga kecepatannya konstan  sehingga pakai persamaan V = s/t, persamaan tersebut
hanya bisa dipakai bola/benda melaju dengan kecepatan konstan.
5. Mikrometer sekrup buat bola, diameter tabung pake jangka sorong
6. Fungsi lampu  untuk memudahkan mengetahui pergerakan bola karena olinya berwarna
coklat dan kelereng kecil sehingga akan kesulitan dalam mengetahui pergerakan bolanya.
7. Viskositas semakin besar maka semakin kental, viskositas semakin kecil maka semakin encer.

FUNGSI GARIS REGRESI

1. Dapat menentukan hubungan perubahan variabel yang satu terhadap variabel yang


lain/menentukan antara sumbu x sama y nya ada hubungan ato ndak.
2. Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga dapat digunakan untuk mengukur ada atau
tidaknya korelasi antarvariabel. Jika kita memiliki dua buah variabel atau lebih maka sudah
selayaknya apabila kita ingin mempelajari bagaimana variabel-variabel itu berhubungan atau
dapat diramalkan.
3. Analisis regersi berguna untuk mendaptkan hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih.
Selain itu analisis regersi berguna untuk mendapatkan pengaruh antar variabel prediktor
terhadap variabel kriteriumnya atau meramalkan pengaruh variabel prediktor terhadap variabel
kriteriumnya (Usman & Akbar, 2006).
4. Analisis regresi mempelajari hubungan yang diperoleh dinyatakan dalam persamaan
matematika yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Hubungan
fungsional antara satu variabel prediktor dengan satu variabel kriterium disebut analisis regresi
sederhana (tunggal), sedangkan hubungan fungsional yang lebih dari satu variabel disebut
analisis regresi ganda.
5. Istilah regresi (ramalan/taksiran) pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun
1877 sehubungan dengan penelitiannya terhadap tinggi manusia, yaitu antara tinggi anak dan
tinggi orang tuanya. Pada penelitiannya Galton mendapatkan bahwa tinggi anak dari orang tua
yang tinggi cenderung meningkat atau menurun dari berat rata-rata populasi. Garis yang
menunjukkan hubungan tersebut disebut garis regresi.
6. Analisis regresi lebih akurat dalam melakukan analisis korelasi Diarsipkan 2010-07-10 di
Wayback Machine., karena pada analisis itu kesulitan dalam menunjukkan slop (tingkat
perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya dapat ditentukan). Dengan demikian maka
melalui analisis regresi, peramalan nilai variabel terikat pada nilai variabel bebas lebih akurat
pula.
7.
Y = A + Bx

Persamaan Regresi Linier dari Y terhadap X


Persamaan regresi linier dari Y terhadap X dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:
Y = variabel terikat
X = variabel bebas
a = intersep
b = koefisien regresi/slop

Anda mungkin juga menyukai