Soal
1. Reformasi sektor publik di Inggris dan negara Eropa di mulai sejak tahun 1980-an.
Diskusikan latar belakang reformasi sektor publik di Eropa dan pengaruhnya terhadap
perkembangan akuntansi sektor publik waktu itu!
2. Jelaskan konsep value for money dan manfaatnya terhadap pembangunan sektor
publik!
3. Jelaskan peran akuntansi dalam mewujudkan good governance (accounting for
governance)!
4. Jelaskan relevansi teori keagenan (agency theory) dengan konsep akuntabilitas publik
(public accountability) dilihat dari perspekstif akuntansi sektor publik. Jelaskan
persamaan dan perbedaan antara kedua konsep tersebut!/
5. Jelaskan peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik!
6. Jelaskan peran akuntansi biaya pada organisasi sektor publik!
7. Jelaskan proses perencanaan dan pengendalian manajerial organisasi sektor publik! 8.
Jelaskan strategi pengendalian biaya pada organisasi sektor publik!
8. Apa fungsi sistem pengendalian manajemen sektor publik?
9. Jelaskan tujuan dan manfaat dibentuknya pusat pertanggungjawaban!
10. Jelaskan struktur dan proses pengendalian manajemen!
11. Jelaskan elemen pengendalian manajemen sektor publik!
12. Apa tujuan dan pentingnya perencanaan stratejik bagi organisasi?
13. Bagaimanakah proses perumusan strategi pada organisasi sektor publik?
14. Jelaskan perbedaan perumusan strategi dengan perencanaan stratejik!
15. Berikan evaluasi mengenai efisiensi dan efektivitas birokrasi pemerintah di Indonesia!
16. Pemerintah berperan untuk melaksanakan fungsi alokasi, distribusi, dan stabilitas.
Jelaskan bahwa fungsifungsi tersebut dapat diakomodasi dalam anggaran publik!
17. Adanya dana nonbudgeter pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran publik yang
baik. Jelaskan prinsip-prinsip yang harus dipenuhi oleh anggaran publik dan
diskusikan bagaimana cara menghilangkan dana nonbudgetair tersebut!
18. Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari adanya
overspending, underspending, dan misappropriation. Bagaimana cara melakukan
pengendalian tersebut?
19. Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari adanya
overspending, underspending, dan misappropriation. Bagaimana cara melakukan
pengendalian tersebut?
20. Anggaran bagi sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas. Jelaskan pernyataan
tersebut!
21. Jelaskan latar belakang munculnya konsep New Public Management! Bahaslah
pengaruh konsep tersebut terhadap reformasi anggaran sektor publik!
22. Bahaslah secara kritis konsep reinventing government! Apa kelebihan dan kelemahan
terhadap konsep tersebut?
23. Berikan evaluasi Saudara tentang konsep anggaran ZBB, PPBS, dan Performance
Budget! Bandingkan sistem anggaran yang digunakan oleh negara-negara di kawasan
ASEAN dengan negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika!
24. Untuk kasus di Indonesia, diskusikan apakah sistem anggaran sebaiknya dilakukan
dengan cara memperbesar jumlah anggaran (budet maximizing) ataukah dengan cara
memperbesar aparat pelaksana anggaran (labor/staff maximizing)!
25. Jelaskan prinsip-prinsip investasi publik!
26. Jelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam melakukan analisis
investasi publik!
27. Apa yang dimaksud dengan social opportunity cost rate (SOCR)?
28. Jelaskan konsep cost-benefit analysis dan cost-effectiveness analysis!
29. Jelaskan langkah-langkah dalam melakukan cost-benefit analysis dan cost-
effectiveness analysis!
30. Jelaskan prinsip-prinsip charging for services!
31. Perusahaan milik pemerintah pada satu sisi dituntut untuk semakin efisien dan
profesional. Di sisi lain, terdapat tekanan dari masyarakat agar pemerintah mampu
memberikan pelayanan publik yang murah dan berkualitas. Terhadap fenomena
tersebut, diskusikan strategi dalam menentukan harga produk pelayanan tertentu agar
memenuhi prinsip efisiensi dan keadilan!
32. Jelaskan teknik akuntansi untuk menentukan harga pelayanan publik!
33. Jelaskan peran akuntansi biaya dalam penentuan harga pelayanan publik!
34. Diskusikan biaya apa saja yang relevan dipertimbangkan untuk penentuan harga
pelayanan publik!
Jawab:
1. Latar belakang reformasi sektor public di Eropa tahun 1980-an adalah sebagai
reaksi dari tidakmemadainya model administrasi public tradisional, yang
kemudian mengalami perubahanmanajemen modern disektor public dan disebut
New Public Management.Penerapan konsep New Public Management (NPM) telah
menyebabkan sektor public yang drastisdari sistem manajemen tradisional yang
kaku, birokratis, dan hierarkis menjadi modelmanajemen sektor public yang
fleksibel dan lebih mengakomodasi pasar. Penerapan konsep NPMdapat dipandang
sebagai suatu bentuk modernisasi atau reformasi manajemen dan administrasipublic,
depolitisasi kekuasaan, atau desentralisasi wewenang yang mendorong
demokrasi.Perubahan tersebut juga telah mengubah peran pemerintah terutama
dalam hal hubunganantara pemerintah dengan masyarakat.(Hughes,1988)Tahun 1991
merupakan saat mulanya perkembangan dalam bidang akuntansi pemerintah
dengankeputusan Menteri Keuangan Republik indonesia No 476/kmk/01/1991.
Reformasi keuangannegara dipenghujung tahun 1990-an berupa diterbitkannya
tiga paket UU di bidang keuangannegara yaitu UU No. 17 Tahun 2003 tentang
keuangan negara, UU No. 1 Tahunn 2004 tentangperbendaharaan negara, dan UU
no. 15 Tahun 2004 tentang pemeriksaan tanggungjawab danpengelolaan keuangan
negara.
2. K o n s e p V a l u e o f M o n e y merupakan konsep pengelolaan organisasi
sektor public yangmendasarkan kepada tiga elemen utama yaitu ekonomi, efisiensi,
dan efektifitas. Value of money dapat tercapai apabila organisasi telah
menggunakan biaya input yang paling kecil untukmencapai output yang
optimum dalam mencapai tujuan organisasi.Manfaat Value for money terhadapa
pembangunan sektor public :
1) Meningkatkan efektivitas pelayan public, dalam arti pelayanan yang
diberikan tepatsasaran.
2) Meningkatkan mutu pelayanan public
3) Menurunkan biaya pelayanan public karena hilangnya inefisiensi
dan terjadinyapenghematan dalam penggunaan input.
4) Alokasi belanja, yang lebih berorientasi pada kepentingan public.
5) Meningkatkan kesadaran akan uang public (Public Cost Awareness)
s e b a g a i a k a r pelaksanaan akuntabilitas public.
3. Hasil penelitian menunjukan bahwa akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting
dalam mewujudkan good governance. Peranan akuntansi dalam mewujudkan
akuntabilitas, yaitu membantu meningkatkan kinerja dan pertanggungjawaban kegiatan
dengan menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
4. Relevansi teori keagenan dengan konsep akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai
kewajiban pemerintahatau publik sebagai pihak pemegang amanah (Agent ) untuk
memberikan pertanggungjawaban, menyajikan,melaporkan, dan mengungkapkan
segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepadamasyarakat
sebagai pihak pemberi amanah (Principal ) yang memiliki hak dan kewenangan untuk
meminta pertanggung jawaban.
12. Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan value of money
dalam menjalankan aktivitasnya, dimana value of money merupakan konsep
pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada 3 elemen utama, yaitu :
1) Ekonomi : pemerolehan input dengan kualitas tertentu pada harga yang
terendah.
2) Efisiensi : pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau
penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu.
3) Efektivitas : tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan
atau perbandingan outcome dengan ouput.
Ketiga hal tersebut merupakan pokok value of money, namun beberapa pihak
berpendapat perlu ditambah 2 elemen yaitu keadilan (equity) mengacu pada adanya
kesempatan sosial yang sama untuk mendapatkan pelayan publik yang berkualitas dan
kesejahteraan ekonomi. Pemerataan (equality) penggunaan uang publik tidak
terkonsentrasi pada kelompok tertentu melainkan secara merata.
16. Terkait dengan sistem birokrasi Indonesia yang cenderung lambat dan berbelit-belit,
maka kalangan tertentu mengemukakan pentingnya reformasi birokrasi. Kata reformasi
diarahkan pada terwujudnya efisiensi, efektivitas, dan pemerintahan yang bersih.
Reformasi ini diarahkan pada perubahan masyarakat yang termasuk didalamnya
masyarakat birokrasi, dalam pengertian perubahan ke arah kemajuan. Dari pengertian
ini, maka reformasi ruang lingkupnya tidak hanya terbatas pada proses dan prosedur,
tetapi juga mengaitkan perubahan pada tingkat struktur dan sikap tingkah laku. Arah
yang akan dicapai reformasi antara lain adalah tercapainya pelayanan masyarakat
secara efektif dan efisien. Lalu pertanyaanya bagaimana upaya yang dilakukan agar
birokrasi mampu melaksanakan misi utama yakni memberikan pelayanan secara efektif
dan efisien kepada masyarakat. Jawabannya harus dengan melakukan perubahan atau
reformasi, bukan saja terbatas pada proses dan prosedur, tetapi juga mengaitkan
perubahan pada tingkat struktur, sikap dan tingkah laku / etika .
17. Alokasi adalah pengunjung banyak dana yang disediakan untuk suatu tempat
• Distribusi adalah suatu hal yang luar biasa dari pemerintah
• Stabilisasi adalah ditemukannya penerimaan dan penggunaan anggaran
Fungsi-fungsi tersebut dapat diakomodasi dalam anggaran publik karena
berperan penting dalam proses alokasi anggaran. masyarakat, bertanggung
jawab dalam hal distribusi anggaran untuk pelaksanaanya kepada masyarakat,
dan kendalikan untuk keseimbangan penerimaan dan penggunaan aplikasi
publik.
18. Prinsip-prinsip anggaran sektor publik meliputi: Otorisasi oleh legislatifAnggaran
publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih dahulu sebelum eksekutif
membelanjakan anggaran tersebut
• Komprehensif Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan
pengeluaran pemerintah Keutuhan anggaran Semua penerimaan dan belanja
pemerintah harus terhimpun dalam dana umum
• Nondiscreationary Appropriation Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif
harus dimanfaatkan secara efektif, efisien, JelasAnggaran sederhana dan dapat
dijangkau masyarakat, serta tidak mencengangkan
• di hadapan public Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas Cara
menghilangkannya yaitu
• Setiap individu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan
pendapatan masing-masing Ketegasan dari bawahan Kerjasama semua pihak
untuk bekerja jujur dan tepat guna Pemerintah mengadili dengan tegas pihak
yang terbukti menggunakan atau memperoleh keuntungan dari dana non
anggaran Adanya komunikasi dua arah yang lancar, terbuka, dan jujur dari
pemerintah kepada masyarakat
19. Overspending ialah membelanjakan anggaran secara belebihan/terlalu banyak
• Underspending adalah membelanjakan anggaran dibawah nilai anggaran
• Misappropriation yaitu penyalahgunaan/penyelewengan/penggelapan
anggaran
Cara melakukan pengendalian tersebut adalah pemerintah sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi dalam proses pembuatan anggaran harus dapat merencanakan
anggaran untuk masyarakat sehingga penggunaan anggaran akan menjadi tepat guna
dan tepat sasaran, tidak berlebih, tidak kurang, dan tidak ada penyalahgunaan ataupun
salah sasaran.
20. Anggaran sektor publik merupakan instrument akuntabilitas atas pengelolaan dana
publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai dari uang publik (Mardiasmo,
2005; 61). Penganggaran sektor publik terkait dalam proses penentuan jumlah alokasi
dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Tahap penganggaran
menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada
kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan yang tidak efektif yang telah disusun.
21. Perubahan sistem manajemen tradisional yang kaku, hirarkis, dan birokratis menjadi
model manajemen sektor public yang fleksibel dan lebih mengakomodasi pasar muncul
menjadi latar belakang timbulnya pendekatan New Public Management (NPM). Model
NPM dikenalkan pada tahun 1980-an. NPMberfokus pada manajemen sektor public
yang berorientasi pada kinerja, bukan berorientasi pada kebijakan. Dengan adanya
NPM sebagai konsep baru dalam reformasi anggaran sektor publik berpengaruh pada
cara pembuatan anggaran untuk masa sekarang yang lebih transaparan dan
menggunakan konsep value for money (efektif, efisien, ekonomis), serta melibatkan
masyarakat dalam proses pembuatan anggaran. Selain itu, konsep NPM juga
berpengaruh besar dalam peranan pemerintah terhadap masyarakat, terutama dalam
hubungan antara pemerintah dengan masyarakat.
22. Ide reinventing government lahir di Amerika Serikat pada saat pemerintahan berada
dalam kesulitan besar. Ide RG muncul untuk menata ulang pemerintahan yang
diprakarsai oleh Presiden D. Roosevelt. Konsep reinventing government secara garis
besar merupakan suatu cara yang sederhana dan baru dalam menjalankan urursan
pemerintahan.
Menurut David Osborne dan Peter Plastrik (1997) dalam bukunya “Memangkas
Birokrasi”, Reinventing Government adalah “transformasi system dan organisasi
pemerintah secara fundamental guna menciptakan peningkatan dramatis dalam
efektifitas, efesiensi, dan kemampuan mereka untuk melakukan inovasi. Transformasi
ini dicapai dengan mengubah tujuan, system insentif, pertanggungjawaban, struktur
kekuasaan dan budaya system dan organisasi pemerintahan”.
Reinventing Government adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mengubah
struktur dan prosedur birokrasi (aspek reorganisasi atau institusional); dan sikap
perilaku birokrat (aspek perilaku) guna meningkatkan efektivitas organisasi.
Merancang reformasi birokrasi tidak sekedar menyederhanakan struktur birokrasi,
tetapi mengubah pola pikir (mind set) dan pola budaya (cultural set) birokrasi untuk
berbagi peran dengan peran aktor non negara dalam tata kelola pemerintahan yang baik.
Kelebihan
• Masyarakat menjadi lebih baik dan kreatif karena harus memecahkan masalah
sendiri tanpa tergantung dengan pemerintah
• Control atas pelayanan dilepaskan dari birokrasi dan diserahkan kepada
masyarakat
• Memperbaiki keefektifan pemerintah sekarang
Kekurangan
• Sulit diterapkan karena harus beradaptasi pada sistem baru
23.
24. Untuk kasus di Indonesia, menurut saya lebih baik menggunakan sistem anggaran
memperbesar aparat pelaksana anggaran (labor/staff maximizing) karena dengan
memperbesar atau memperbanyak aparat pelaksana anaggaran, maka dana anggaran
yang tersedia akan lebih tepat guna karena dana anggaran dilaksanakan oleh masing-
masing aparat yang bertanggung jawab dibidangnya, tidak akan ada campur tangan atau
bantuan dari aparat dibidang lain. Jadi, dana anggaran akan dilaksanakan sesuai dengan
fungsinya dan lebih mudah diminta pertanggungjawabannya dari setiap aparat
pelaksana
27. Opportunity Cost Rate adalah suatu metode pendekatan yang digunakan
untukmenganalisa bahwa sumber daya yang digunakan untuk melakukan investasi di
sektor publikterbatas, dan sumber daya itu tidak tersedia untuk digunakan di tempat
lain.
28. Metode cost benefit analysisi (CBA) atau benefit cost ratio merupakan cara
mengevaluasisuatu proyek dengan membandungkan nilai sekarang dari seluruh
manfaat/keuntungan yangdiperoleh dengan nilai sekarang dari seluruh biaya proyek
tersebut. Criteria keputusan penerimaanproyek didasarkan pada proyek-proyek yang
memberikan ilai keuntungan yang leih besar daribiayanya. Analisis cost effectiveness
meliputi penilaian terhadap biaya dan manfaat yangdapatdikuantifikasi, baik di masa
sekarang maupun di masa yang akan dating atas suatu proyek denganpengaruh atau
dampak yang tidak dapat dikuantifikasikan namun tidak dinilai; memusatkan
padapengukuran suatu yang dapat di ukur
29.
30. Sebagian barang dan jasa yang disediakan pemerintah lebih sesuai dibiayai dengan
pembebanan tarif. Semakin dekat suatu pelayanan terkait dengan barang privat,
semakin sesuai barang tersebut dikenai tarif. Namun batasan identifikasi barang privat
dan public kadang sulit dan harus dilakukan dengan dasar per pelayanan.
Dalam praktiknya, pelayanan yang gratis secara nominal seringkali sulit dijumpai.
Pelayanan gratis menyebabkan insentif rendah, sehingga terkadang kualitas pelayanan
menjadi sangat rendah. Misalnya pemberian pelayanan kesehatan gratis biasanya
kualitasnya kurang memuaskan.
31. Strategi dalam menentukan harga produk pelayanan tertentu agar memenuhi prinsip
efesien dan keadilan yaitu:
1) Two-part Tariffs yaitu banyak kepentingan publik (seperti lisrik) dipungut two-part
tariffs, yaitu fixed charge untuk menutupi biaya overhead atau biaya infrastruktur
dan variabel charge yang didasarkan atas besarnya konsumsi.
2) Peak-load tariffs yaitu pelayanan publik dipungut berdasarkan tariff tertinggi.
3) Diskriminasi harga. Hal ini adalah salah satu cara untuk mengakomodasikan
pertimbangan keadilan (equity) melalui kebijakan penetapan harga.
4) Full Cost recovery yaitu harga pelayanan didasarkan pada biaya penuh atau biaya
total untuk menghasilkan pelayanan.
5) Harga diatas marginal cost. Dalam beberapa kasus, sengaja ditetapkan harga diatas
marginal cost, seperti tarif pakir mobil, adanya beberapa biaya perijinan licence fee.
32. Ahli ekonomi menganjurkan untuk menggunakan marginal cost pricing, yaitu tarif
yang dipungut seharusnya sama dengan biaya untuk melayani konsumen tambahan
(cost of pricing the marginal consumer). Harga tersebut adalah harga yang juga berlaku
dalam pasar persaingan untuk pelayanan tersebut. Marginal cost pricing mengacu pada
harga pasar yang paling efisien (economically efficient price), karena pada tingkat
harga tersebut (ceteris paribus) akan memaksimalkan manfaat ekonomi dan
penggunaan sumber daya yang terbaik. Masyarakat akan memperoleh peningkatan
output dari barang atau jasa sampai titik dimana marginal cost sama dengan harga.
33. Akuntansi biaya pada sektor publik berperan untuk memberikan informasi mengenai
pengeluaran publik yang dapat digunakan oleh pihak internal yaitu pemerintah dan
pihak eksternal yang diwakili masyarakat untuk perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan. Informasi akuntansi manajemen diharapkan dapat membantu
manajer publik dalam menentukan dan melaporkan biaya.Proses penentuan biaya
meliputi lima aktivitas, yaitu:
a. Cost finding
b. Cost recording
Setelah melakukan proses cost finding, pemerintah mencatat data ke dalam sistem
akumulasi organisasi.
c. Cost analyzing
Mengidentifikasi jenis dan perilaku biaya, perubahan biaya, dan volume kegiatan.
Manajemen organisasi harus bisa menentukan pemicu biaya agar dapat dilakukan strategi
bisnis biaya.
Menentukan strategi penghematan biaya untuk mencapau value for money. Pendekatan
strategik dalam pengurangan biaya (manajemen biaya strategik) memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1. Berjangka panjang
2. Berdasarkan kultur
e. Cost reporting
Tahap terakhir adalah memberikan informasi biaya secara lengkap kepada pimpinan dalam
bentuk internal report yang kemudian diagresikan ke dalam satu laporan yang akan
disampaikan kepada pihak eksternal.
34.