Anda di halaman 1dari 2

Pakan ayam terus secara umum

Pakan merupakan campuran dari beberapa jenis bahan pakan yang diberikan ke
hewan ternak. pakan berasal dari bahan organik maupun anorganik yang berguna untuk
memenuhi zat yang dibutuhkan oleh ternak untuk melakukan pertumbuhan,
perkembangan dan reproduksi. Terdapat beberapa faktor yang dapat memepengaruhi
produktivitas dan reproduksi ternak, salah satunya adalah pakan. Salah satu contoh
mengapa pakan memiliki peran untuk mempengaruhi produktivitas adalah kandungan
asam-asam aminino esensial (Samadi dan Liebert, 2007a; 2007b; dan 2008). Diantara
kebutuhan ternak yang lainnya pakan adalah biaya terbesar yang dikeluarkan oleh
peternak sekitar 60-70% dari total biaya produksi ternak. Maka dari itu dalam
pemberian pakannya peternak memerlukan formulasi yang tepat.
Kebutuhan gizi ayam petelur dibedakan menjadi beberapa macam berdasarkan
umurnya yaitu umur 1-6 mingu fase starter, umur 6-20 minggu fase grower, dan umur
20 minggu hingga afkir adalah fase layer sesuai dengan SNI . Saat pemeberian pakan
pada ayam petelur harus memperhatikan kandungan zat-zat yang terkandung
didalamnya seperti karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin (Rasyaf, 2004). Dalam
pemeberian nutrisi pada setiap ayam petelur tidak sama antara satu dengan yang
lainnya, nutrisi yang dibutuhkan dipengarui oleh umur atau fase ayam petelur (Abdullah
Pelu, 2016).
Tabel 1. Kebutuhan Nutrisi Ayam Petelur
Protein (%) 18
Lemak (%) 5
Serat kasar (%) 4
ME (Kkal/kg) 2850
Kalsium (%) 3
Fosfor (%) 0,5
Sumber : Marganingtyas, et al., 2015
Indonesia memiliki bahan pakan lokal yang dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan ransum ternak. Berbagai bahan pakan lokal untuk ayam petelur
seperti jagung, dedak, tepung ikan, bungkil kedelai, bungkil kelapa dan lain sebagainya.
Berikut merupakan formulasi ransum pakan ayam petelur yang sering digunakan oleh
peternak;
Tabel 2. Beberapa Bahan Pakan Ayam Petelur
No Jenis Bahan Energi Protein Metionin Lisin Kalsium Pospor
Metabolisme Kasar (%) (%) (%) (%)
(Kkal/kg) (%)
1 Menir 2.400 12,0 0,25 0,45 0,20 1,0
2 Dedak padi 2.600 10,2 0,17 0,30 0,09 0,12
3 Jagung 3.300 8,80 0,18 0,20 0,02 0,30
4 Tepung 3.200 2,0 0,01 0,07 0,33 0,40
singkong
5 Bungkil kelapa 1.410 18,6 0,30 0,55 0,10 0,60
6 Tepung kepala 2.000 30,01 0,57 1,5 7,86 1,15
udang
7 Tepung ikan 2.960 55,0 1,79 5,07 5,3 2,85
8 Tepung 2.700 44,0 0,89 7,72 0,69 0,43
bekicot
9 Bungkil 2.450 44,0 0,50 2,6 0,32 0,67
kedelai
10 Bungkil inti 2.050 18,7 0,34 0,61 0,21 0,53
sawit
Sumber: A. P Sinurat, 2020
Pada tabel 2 dapat dilihat dari bahan pakan yang mengandung sumber protein, sumber
energi dan sumber mineral yang berguna untuk memperoleh kandungan nutrisi yang
sesuai dengan kebutuhan ayam petelur.
Manajemen pemberian pakan
Ayam petelur akan menghasilkan kualitas telur yang baik dan sesuai dengan
standar tidak lepas dari manajemen pemberian pakan khusunya pada fase starter dan
grower. Pemberian pakan pada ayam petelur harus memperhatikan kandungan nutrisi
yang dibutuhkan ayam petelur pada setiap fasenya. Pemberian pakan dapat dikatakan
baik apabila pakan yang diberikan cukup untuk kebutuhan di dalam tubuhnya. Proses
pemberian pakan fase starter dan grower harus diberikan secara efisien karena
kebutuhan pakan 70% dari biaya produksi. Cara pemberian pakan fase starter dilakukan
secara sedikit demi sedikit (adlibitum) hal ini bertujuan untuk merangsang nafsu makan
anak ayam. Saat memasuki fase grower ini dibagi menjadi dua yaitu umur 7-13 minggu
dan 14-16 minggu. Pada fase grower dilakaukan penyesuaian kandungan nutrisi salah
satunya dengan mengurangi kandungan protein karena untuk menghindari terjadi
kegemukan. Kandungan protein pada fase grower adalah sebesar 16% dalam bentuk
pakan tepung (Priya Anugera, 2021).

DAPUSNYA NYUSUL YA, AKU UDAH NGANTUK

Anda mungkin juga menyukai