Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Banjarmasin, 21 Desember 2021
1. Beberapa faktor yang kemungkinan besar menjadi penyebab hambatan pendengaran yang dialami
Faisya berdasakan waktu terjadinya dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Ketunagurungan prabahasa (prelingual deafness), yaitu kehilangan pendengaran yang terjadi
sebelum kemampuan bicara dan bahasa berkembang.
b. Ketunarunguan pasca bahasa (post lingual deafness), yaitu kehilangan pendengaran yang terjadi
beberapa tahun setelah kemampuan bicara dan bahasa berkembang.
Dampak kebutuhan khusus yang dialami Faisya dalam kemampuan komunikasi yaitu kesulitan dalam
berkomunikasi yang dialami mengakibatkan Faisya memiliki kosakata yang terbatas, sulit
mengartikan ungkapan-ungkapan bahasa yang mengandung kiasan, sulit mengartikan kata-kata
abstrak, serta kurang menguasai irama dan gaya bahasa. Sedangkan dampak kebutuhan khusus yang
dialami Faisya dalam kemampuan sosialnya yaitu, adanya hambatan dalam berinteraksi sosial dengan
lingkungannya.
2. A. Layanan pendidikan yang dilaksanakan pada sekolah tersebut yaitu Model Ruang Sumber. Dimana
model ini, ABK belajar dikelas/sekolah biasa yang dilengkapi dengan ruang khusus. ABK belajar
bersama-sama dengan siswa normal namun pada waktu-waktu tertentu, BK meninggalkan kelas biasa
dan pergi ke ruang sumber untuk mendapatkan bimbingan dari GPK. Dengan demikian, kekuatan
model ini terletak pada pemenuhan kebutuhan ABK secara teratur sementara dan tetap dapat
berinteraksi dengan anak normal.
B. Jenis pelayanan khusus yang dipraktikkan dalam disekolah tersebut adalah model ruang sumber,
karena ABK belajar disekolah biasa yang dilengkapi dengan ruang khusus yang disebut ruang sumber
atau dapat disebut sebagai ruang bimbingan khusus. ABK belajar bersama-sama dengan siswa normal
namun pada waktu-waktu tertentu, ABK meninggalkan kelas biasa dan pergi ke ruang sumber untuk
mendapatkan bimbingan dari GPK.
C. Kelebihan dari model ruang sumber yaitu:
- Model ini menekankan pada pengajaran remedial
- GPK dapat berperan sebagai konsultan bagi guru-guru lain
- Bimbingan khusus merupakan suplemen dari pelajaran di kelas biasa
- GPK dapat menyediakan pelajaran individual bagi ABK, terutama dalam bidang yang bermasalah
bagi ABK, serta
- Mengurangi trauma.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
d. Tahap Empat
Siswa diharapkan mengenal kembali kata-kata baru dan memahaminya setiap kali kata itu
muncul. Kata-kata dapat dipelajari dari konteks atau dari keseluruhan kata atau bagian-bagian
dari kata. Siswa diminta menulisakn kata yang sulit bagianya sebagai latihan. Pada fase ini
siswa di dorong sampai kepada satu paragraf untuk memperjelas makna dari kata-kata yang
belum dikenal sebelum memulai membaca.
4. Ibu Ani, seorang guru SD yang mengajar dikelas 3 SD, dia merasa sangat risau akan kemampuan
membaca Budi. Telah berulang kali ibu Ani mendapatkan Budi membaca sambil menunjuk pada kata-
kata yang dibacanya. Disamping itu, pengamatan yang dilakukan ibu Ani selama seminggu
menunjukkan bahwa Budi selalu ingin menghindar jika mendapat giliran membaca. Jika dia terpaksa
membaca, Budi sering membuat banyak kesalahan dan ditertawakan oleh teman-temnnya.
Berdasarkan pengamatan tersebut ibu Ani memutuskan untuk memberi perhatian yang lebih serius
pada kemampuan membaca Budi. Ibu Ani memilih beberapa alat asesmen yang digunakan oleh ibu
Ani terdiri dari lembar observasi dan procedure cloze. Observasi yang dilakukan oleh ibu Ani selama
seminggu, sedang tes berupa Procedure Cloze diberikannya 3 kali.
Hasil observsi dan tes Procedure Cloze dioleh dan kemudian ibu Ani sampaikan pada
kesimpulannya yaitu :
- Budi mengalami kesulitan dalam memenggal kata, terutama kata yang teridir dari 3 suku
kata atau lebih. Misalnya, dia membaca kata tetapi, dia membaca tet-api, kata keluarga,
dibaca kel-uar-ga.
- Budi mendapat kesulitan dalam membaca vokal ganda, seperti baik, biak, buah yang
selalu dibacanya bek, bik, dan buh.
- Dari 3 kaali procedure cloze yang diberikan. Budi hanya berhasl melengkapi 5 kata
dengan mendapatkan kesulitan dalam memahami isi bacaan dan menebak kata dari
konteks.