Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa NOR MA’RIFAH::


………………………………………………………………………………………..
Nomor Induk Mahasiswa/NIM 858294888:
………………………………………………………………………………………..
Tanggal Lahir BANJARMASIN, 26 APRIL 1996:
………………………………………………………………………………………..
Kode/Nama Mata Kuliah PDGK4407/PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BEKEBUTUHAN
KHUSUS:
………………………………………………………………………………………..
Kode/Nama Program Studi PGSD S1 (MASUKAN SARJANA) KURIKULUM BARU:
………………………………………………………………………………………..
Kode/Nama UPBJJ 49/BANJARMASIN:
………………………………………………………………………………………..
Hari/Tanggal UAS THE SELASA/21 DESEMBER 2021:
…………………………………………………………………………………………

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa NOR MA’RIFAH:


……………………………………………………………………………………..
NIM 8582948888:
……………………………………………………………………………………..
Kode/Nama Mata Kuliah PDGK4407/PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BEKEBUTUHAN
KHUSUS:
……………………………………………………………………………………..
Fakultas FKIP:
……………………………………………………………………………………..
Program Studi PGSD S1 (MASUKAN SARJANA) KURIKULUM BARU:
……………………………………………………………………………………..
UPBJJ-UT 49/BANJARMASIN:
………………………………………………………………………………………

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Banjarmasin, 21 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan


Nor Ma’rifah
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Beberapa faktor yang kemungkinan besar menjadi penyebab hambatan pendengaran yang dialami
Faisya berdasakan waktu terjadinya dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Ketunagurungan prabahasa (prelingual deafness), yaitu kehilangan pendengaran yang terjadi
sebelum kemampuan bicara dan bahasa berkembang.
b. Ketunarunguan pasca bahasa (post lingual deafness), yaitu kehilangan pendengaran yang terjadi
beberapa tahun setelah kemampuan bicara dan bahasa berkembang.
Dampak kebutuhan khusus yang dialami Faisya dalam kemampuan komunikasi yaitu kesulitan dalam
berkomunikasi yang dialami mengakibatkan Faisya memiliki kosakata yang terbatas, sulit
mengartikan ungkapan-ungkapan bahasa yang mengandung kiasan, sulit mengartikan kata-kata
abstrak, serta kurang menguasai irama dan gaya bahasa. Sedangkan dampak kebutuhan khusus yang
dialami Faisya dalam kemampuan sosialnya yaitu, adanya hambatan dalam berinteraksi sosial dengan
lingkungannya.
2. A. Layanan pendidikan yang dilaksanakan pada sekolah tersebut yaitu Model Ruang Sumber. Dimana
model ini, ABK belajar dikelas/sekolah biasa yang dilengkapi dengan ruang khusus. ABK belajar
bersama-sama dengan siswa normal namun pada waktu-waktu tertentu, BK meninggalkan kelas biasa
dan pergi ke ruang sumber untuk mendapatkan bimbingan dari GPK. Dengan demikian, kekuatan
model ini terletak pada pemenuhan kebutuhan ABK secara teratur sementara dan tetap dapat
berinteraksi dengan anak normal.
B. Jenis pelayanan khusus yang dipraktikkan dalam disekolah tersebut adalah model ruang sumber,
karena ABK belajar disekolah biasa yang dilengkapi dengan ruang khusus yang disebut ruang sumber
atau dapat disebut sebagai ruang bimbingan khusus. ABK belajar bersama-sama dengan siswa normal
namun pada waktu-waktu tertentu, ABK meninggalkan kelas biasa dan pergi ke ruang sumber untuk
mendapatkan bimbingan dari GPK.
C. Kelebihan dari model ruang sumber yaitu:
- Model ini menekankan pada pengajaran remedial
- GPK dapat berperan sebagai konsultan bagi guru-guru lain
- Bimbingan khusus merupakan suplemen dari pelajaran di kelas biasa
- GPK dapat menyediakan pelajaran individual bagi ABK, terutama dalam bidang yang bermasalah
bagi ABK, serta
- Mengurangi trauma.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

D. Kekurangan dari model ruang sumber yaitu :


- Pengaturan jadwal mungkin menimbulkan masalah
- Tidak sesuai untuk melayani ABK, yang mengalami kesulitan yang parah, dan
- Peran guru dan GPK yang mungkin menimbulkan konflik.
3. A. Prinsip teknik Fernald yaitu :
Fernald tidak menghendaki penjelasan kata ketika membaca, baik oleh guru maupun siswa. Ia
menghendaki agar kata-kata baru ditemukan sendiri oleh anak. Pendekatan Gillingham dan Fernald
memang sama, tetapi memiliki perbedaan. Gillingham menekankan huruf demi huruf, sedangkan
Fernald tidak menganjurkan seperti itu, melainkan siswa memilih kata untuk dipelajari dengan
memanfaatkan alat dria
B. Prosedur pelaksanaan intervensi merangkai huruf menjadi kata dalam 4 tahapannya yaitu :
a. Tahap Satu
Pada tahap ini siswa memilih kata-kata yang dipelajari, tiap kata dituliskan dengan krayon
pada kertas dengan tulisan miring. Siswa menelusuri kata dengan jari dan membunyikan tiap
bagian kata sesuai dengan perjalanan selusur. Penelusuran di ulangi berkali-kali sampai siswa
dapat menulis kata pada secarik kertas lain tanpa melihat contoh. Kata yang telah dipelajari
dimasukkan ke dalam file sesuai dengan alpabetnya. Setelah mempelajari beberapa kata
diharapkan siswa menyadari bahwa dirinya dapat membaca dan menulis. Pada saat itu
diperkenalkan cara menulis cerita. Sebelum cerita dapat ditulis oleh siswa, ia harus
mempelajari kembali kata demi kata dengan teknik selusur. Sesudah belajar kata dan
menuliskan conth, kemudian siswa membaca cerita dan menyimpan kata apda file kata.
b. Tahap Dua
Siswa masuk tahap ini jika sudah terbukti tidak memerlukan selusur lagi. Kata yang dipelajari
berasal dari kata-kata yang tidak dikenal yang telah ditulis oleh siswa. Siswa mempelajari
kata-kata cukup dengan melihat dan mengatakannya berkali-kali. Proses ini berlangsung
sampai siswa dapat menuliskan kata dari ingatan.
c. Tahap Tiga
Pada tahap ini siswa mempelajari kata dengan melihat dan mengucapkannya. Mereka boleh
membaca kata yang akan mereka kehendaki. Apabila menemukan kata yang belum mereka
ketahui, siswa hendaknya diberi tahu.pada tahap ini siswa mempelajarinya langsung dari buku
bacaan. Kata-kata baru tidak perlu lagi ditulis pada kartu. Siswa melihat kata-kata tercetak,
kemudian mengucapkannya berkali-kali dan mengingatnya lalu menuliskannya.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

d. Tahap Empat
Siswa diharapkan mengenal kembali kata-kata baru dan memahaminya setiap kali kata itu
muncul. Kata-kata dapat dipelajari dari konteks atau dari keseluruhan kata atau bagian-bagian
dari kata. Siswa diminta menulisakn kata yang sulit bagianya sebagai latihan. Pada fase ini
siswa di dorong sampai kepada satu paragraf untuk memperjelas makna dari kata-kata yang
belum dikenal sebelum memulai membaca.
4. Ibu Ani, seorang guru SD yang mengajar dikelas 3 SD, dia merasa sangat risau akan kemampuan
membaca Budi. Telah berulang kali ibu Ani mendapatkan Budi membaca sambil menunjuk pada kata-
kata yang dibacanya. Disamping itu, pengamatan yang dilakukan ibu Ani selama seminggu
menunjukkan bahwa Budi selalu ingin menghindar jika mendapat giliran membaca. Jika dia terpaksa
membaca, Budi sering membuat banyak kesalahan dan ditertawakan oleh teman-temnnya.
Berdasarkan pengamatan tersebut ibu Ani memutuskan untuk memberi perhatian yang lebih serius
pada kemampuan membaca Budi. Ibu Ani memilih beberapa alat asesmen yang digunakan oleh ibu
Ani terdiri dari lembar observasi dan procedure cloze. Observasi yang dilakukan oleh ibu Ani selama
seminggu, sedang tes berupa Procedure Cloze diberikannya 3 kali.
 Hasil observsi dan tes Procedure Cloze dioleh dan kemudian ibu Ani sampaikan pada
kesimpulannya yaitu :
- Budi mengalami kesulitan dalam memenggal kata, terutama kata yang teridir dari 3 suku
kata atau lebih. Misalnya, dia membaca kata tetapi, dia membaca tet-api, kata keluarga,
dibaca kel-uar-ga.
- Budi mendapat kesulitan dalam membaca vokal ganda, seperti baik, biak, buah yang
selalu dibacanya bek, bik, dan buh.
- Dari 3 kaali procedure cloze yang diberikan. Budi hanya berhasl melengkapi 5 kata
dengan mendapatkan kesulitan dalam memahami isi bacaan dan menebak kata dari
konteks.

Anda mungkin juga menyukai