Anda di halaman 1dari 2

Perang badar

Badar adalah nama suatu tempat yang terletak antara Mekah dengan Madinah dimana terdapat
mata air. Dinamakan perang Badar karena peperangan itu berlangsung di tempat itu, yaitu antara
kaum muslimin dengan kaum musyrikin. Dalam ringkasan Tafsir Ibnu Kasir Jilid 2 disebutkan, bahwa
kaum muslimin berjumlah 310 dan kaum musyrikin berjumlah seribu lebih. Peristiwa peperangan
Badar itu terjadi pada tahun kedua Hijriyah.

Perang Badar, terjadi pada bulan Ramadhan 2 H (624 M), di dekat sebuah sumur milik Badr. Sebab
utamanya adalah untuk memenuhi tekad kafir Quraisy membunuh Nabi yang berhasil meloloskan
diri ke Madinah dan menghukum orang yang melindunginya.

Perang Badar ini merupakan salah satu perang yang terkenal dalam sejarah Islam dan disebut
dengan hari bertemunya dua pasukkan. Salah satu penyebabnya adalah bahwasanya Rasulullah saw.
Menyelidiki kabar tentang orang-orang Quraisy yang menganggu beliau serta mengusir beliau dan
para sahabatnya dari kampung mereka yaitu Makkah. Orang-orang Quraisy itu juga telah mengambil
harta kaum Muslimin, serta memenjarakan dan menyiksa mereka, Rasulullah saw. Mengetahui
bahwa rombongan unta orang-orang Quraisy telah datang dari Syam dalam perjalanan mereka ke
kota Makkah.

Pada perang ini beberapa pembesar kafir terbunuh seperti Abu Jahal, Utbah bin Rabi’ah, Umayyah
bin Khalaf, dan orang-orang kafir lainnya yang berjumlah 70 orang. Mereka yang masih hidup lari
dari medan perang dalam keadaan kalah dan tidak mendapatkan apa-apa dalam perang itu.

Suatu perjuangan yang luar biasa dalam perang Badar ini kaum mus limin keluar sebagai pemenang.
Di pihak Islam syahid 14 orang dan di pihak musuh gugur pula 70 orang, termasuk Abu Jahl sebagai
pemimpin perang, dan beberapa orang lainnya tertawan.

Perang Uhud

Perang Uhud, terjadi di tahun ketiga Hijrah antara kaum Muslimin dengar kafir Makkah. Perang
dilatar belakangi oleh keinginan pihak kafir Quraisy Makkah untuk melakukan balas dendam atas
kekalahan pada perang Badar. Perang Uhud, terjadi pada tahun 3 H (625 M). Penyebabnya karena
kekalahan kaum Quraisy dalam perang Badar merupakan pukulan berat. Mereka bersumpah akan
melakukan pembalasan.

Setelah mendengar berita penyerangan kafir Quraisy Maldcah Nabi bermusyawarah dengan para
sahabat dan disepakati menyongsong musuh ke luar kota. Nabi Muhammad dengan pasukan 1000
orang meninggalkan kota Madinah. Tetapi baru saja melewati batas kota, Abdullah bin Ubay seorang
munafiq dengan 300 orang Yahudi membelot dan kembali ke Madinah. Meski pun dengan 700
pasukan, Nabi tetap melanjutkan per jalanan.

Pasukan berkuda yang dipimpin Khalid bin Walid gagal menembus benteng pasukan pemanah Islam.
Sangat disayangkan kemenangan umat Islam yang sudah diambang pintu itu tiba-tiba gagal karena
godaan harta ghonimah. Prajurit Islam mulai memungut harta rampasan perang tanpa
menghiraukan gerakan musuh. Termasuk di dalamnya anggota pasukan pemanah yang
diperingatkan Nabi agar tidak meninggalkan pos-nya apapun yang terjadi.

Kelengahan kaum muslimin ini karena harta dimanfaatkan oleh Khalid bin Walid sebagai panglima
perang untuk melumpuhkan pasukan Islam. Akibatnya satu per satu pahlawan Islam gugur, bahkan
Nabi sendiri terluka dan terperosok jatuh ke dalam lubang dan bercucuran darah. Melihat kejadian
itu, seorang Quraisy meneriakkan bahwa Nabi telah tewas. Karena yakin bahwa Nabi telah terbunuh,
kaum Quraisy menghentikan perang.

Pada akhirnya pihak Islam lebih dari 70 orang gugur, termasuk paman Nabi Hamzah yang dadanya
dibelah dan hatinya dimakan Hindun istri Abu Sofyan, karena dendam melihat Hamzah yang
membunuh saudaranya dalam perang tanding sebelumnya di Badar.

Anda mungkin juga menyukai