30-09- Antenat Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Mortalitas dan Intervensi yang dilakukan Pelaksanaan ANC di Kegiatan Antenatal
2021 al care adalah pemeriksaan kehamilan morbiditas pada di Puskesmas Pintu Angin lakukan di Puskesmas care (ANC) tidak
(ANC) untuk mengoptimalkan kesehatan wanita hamil dan adalah adalah dengan Pintu Angin Peserta hanya dilakukan
pada ibu mental dan fisik ibu hamil, hingga bersalin adalah melakukan pemeriksaan seluruh ibu hamil (5 saat posyandu,
hamil mampu menghadapi persalinan, masalah besar di kehamilan atau Antenatal orang) yang datang ke tetapi juga rutin
kala nifas, persiapan pemberiaan negara care. Dimana ibu-ibu Posko Imunisasi, 3 dilakukan di poli
ASI dan kembalinya kesehatan berkembang. hamil yang berisiko tinggi orang bidan dan 4 orang KIA (Kesehatan Ibu
reproduksi secara wajar. Sekitar 25-50% ataupun yang tidak petugas kesehatan Anak) di Puskesmas
Kunjungan Antenatal Care (ANC) kematian wanita beresiko dilakukan lainnya. Kegiatan Tanjung Marulak
adalah kunjungan ibu hamil ke usia subur di negara pemeriksaan kehamilan diawali dengan Tebing Tinggi yang
bidan atau dokter sedini mungkin miskin disebabkan secara keseluruhan, penimbangan berat selalu di
semenjak ia merasa dirinya hamil hal berkaitan untuk mengenal tanda- badan ibu hamil, monitoring terlebih
untuk mendapatkan dengan kehamilan. tanda bahaya saat dilanjutkan dengan jika ada ibu hamil
pelayanan/asuhan antenatal. Pada Kematian saat kehamilan ataupun pemeriksaan tanda- yang beresiko atau
setiap kunjungan Antenatal Care melahirkan setelah melahirkan. tanda vital ibu hamil pasien yang sudah
(ANC), petugas mengumpulkan biasanya menjadi meliputi tekanan darah, memasuki
dan menganalisis data mengenai faktor utama nadi, suhu, pernafasan, trimester III Pada
kondisi ibu melalui anamnesis dan mortalitas wanita lingkar lengan, tinggi pasien ini, diminta
pemeriksaan fisik untuk usia muda pada badan, berat badan, dan datang untuk
mendapatkan diagnosis kehamilan masa puncak keluhan yang dirasakan datang kembali 2
intrauterine serta ada tidaknya produktifitasnya. selama kehamilan. minggu lagi.
masalah atau komplikasi. Survei Demografi Setelah itu dilakukan
Dan apabila ada
Tujuan ANC antara lain: Kesehatan pemeriksaan kehamilan
1. Memantau kemajuan Indonesia tahun diawali dengan pasien yang
memiliki resiko
kehamilan untuk memastikan 2012, AKI tercatat perhitungan umur
kesehatan ibu dan tumbuh mencapai 359 per kehamilan, jika baru tinggi akan
dilakukan
kembang janin. 100.000 kelahiran pertama kali melakukan
2. Meningkatkan dan hidup. Angka ini pemeriksaan tentukan penjelasan
mengenai keadaan
mempertahankan kesehatan fisik, jumlah-nya jauh HPHT (Hari Pertama
maternal dan sosial ibu dan bayi. melonjak dibanding Mens Terakhir) dan HPL pasien dan dirujuk
untuk melahirkan
3. Mengenal secara dini hasil SDKI tahun (Hari Perkiraan Lahir).
adanya komplikasi yang mungkin 2007 yang Dilakukan juga di Rumah Sakit
dengan alat
terjadi selama hamil, termasuk mencapai 228 per pemeriksaan kesehatan
riwayat penyakit secara umum, 100.000 kelahiran janin meliputi posisi lengkap dan
dibawah
kebidanan dan pembedahan. hidup. janin, bagian terendah
4. Mempersiapkan persalinan janin sampai denyut pengawasan dokter
Secara tidak spesialis. Dengan
cukup bulan, melahirkan dengan jantung janin. Untuk
selamat ibu maupun bayinya langsung kematian mendeteksi dini faktor pemeriksaan
ibu dapat antenatal, risiko
dengan trauma seminimal resiko pada ibu hamil
mungkin. dipengaruhi oleh disarankan untuk pada ibu dapat
keterlambatan dideteksi sedini
5. Mempersiapkan ibu agar memeriksakan kadar Hb
masa nifas berjalan normal dan mengenali tanda dan protein urin pada mungkin sehingga
bahaya dan diharapkan ibu
pemberian ASI Eksklusif. ibu hamil pada ibu
membuat dapat merawat
6. Mempersiapkan peran ibu keputusan untuk hamil yang melakukan dirinya selama
dan keluarga dalam menerima segera mencari pemeriksaan ANC hamil dan
kelahiran bayi agar dapat tumbuh pertolongan, pertama kali. mempersiapkan
kembang secara normal. keterlambatan persalinannya
7. Menurunkan angka mencapai fasilitas
kesakitan dan kematian ibu dan kesehatan dan
perinatal. terlambat
Kunjungan antenatal untuk mendapat
pemantauan dan pengawasan pertolongan
kesejahteraan ibu dan anak pelayanan
minimal empat kali selama kesehatan. Oleh
kehamilan dalam waktu sebagai karena itu, deteksi
berikut : sampai dengan kehamilan dini oleh tenaga
trimester pertama (<14 minggu) kesehatan dan
satu kali kunjungan, dan masyarakat tentang
kehamilan trimester kedua (14-28 adanya faktor risiko
minggu) satu kali kunjungan dan dan komplikasi,
kehamilan trimester ketiga (28-36 serta penanganan
minggu dan sesudah minggu ke- yang adekuat sedini
36) dua kali kunjungan. mungkin,
merupakan kunci
keberhasilan dalam
penurunan angka
kematian ibu dan
bayi yang
dilahirkannya.
01-10- Keluarga Menurut WHO (World Health Pengunaan Metode intervensi yang Kegiatan pemasangan Monitoring yang
2021 Berenca organisati on) KB adalah Kontrasepsi di digunakan adalah dengan alat kontrasepsi berupa dilakukan yaitu
na (KB) ti ndakan yang membantu Indonesia sudah melakukan edukasi kontrasepsi suntik di dengan terus
individu atau pasangan suami istri u diatas rata- secara langsung kepada Posyandu pada hari memantau para
ntuk mendapatkan objektif objektif rata penggunaan para wanita usia Jumat, pukul 10.00 WIB wanita usia
tertentu dan untuk menghindari kontrasepsi di ASEAN reproduktif yang telah s/d selesai, sebelum reproduksi dan
kelahiran yang tidak diinginkan, yaitu 61 % dan menikah dan setelah dilakukan pemasangan wanita yang telah
mendapatkan kelahiran yang pencapaian utama melahirkan, dan alat kontrasepsi melahirkan agar
memang diinginkan dan berasal dari melakukan kontrasepsi pil dilakukan pemeriksaan melakukan
mengatur interval diantara puskesmas s e b e s a r dan suntik yang dilakukan pada pasien seperti pemasangan alat
kehamilan, mengontrol waktu 97,5%. Permasal di Posyandu dan poli KIA tinggi badan, berat kontrasepsi.
saat kelahiran dalam hubungan ahan yang munc Puskesmas Pintu Angin badan, dan keluhan Setelah terpasang
dengan umur suami istri, ul adalah pada pasien. Setelah itu akan diedukasi
menentukan jumlah anak dalam sebagian besar pasien dijelaskan secara terus
keluarga. Menurut data WHO masyarakat han mengenai alat alat menerus untuk
seti ap tahun lebih dari y a mengetahui kontrasepsi, manfaat memasang alat
600.000 wanita meninggal metode kontrasepsi dan tujuan alat kontrasepsi. Jika
akibat komplikasi kehamilan berupa pil dan kontrasepsi. Pasien bisa terdapat keluhan
saat melahirkan, 99% kematian suntik. Masyarakat langsung memilih alat pada pasien
terjadi di negara berkembang. belum banyak kontasepsi apa yang tersebut, maka alat
Pencegahan dan penurunan angka mengetahui akan dipasangkan, dan kontrasepsi dapat
kemati an ibu merupakan salah informasi metode yang terakhir dilepas dan diganti
satu alasan diperlukannya kontrasepsi lain mengedukasi kembali dengan alat
pelayanan keluarga berencana. pasien tentang alat alat kontrasepsi lain.
Program keluarga berencana kontrasepsi yang
Evaluasi yang
dapat menurunkan angka digunakan oleh pasien.
kemati an ibu dalam beberapa dilakukan yaitu
dengan
cara. Keluarga berencana dapat
menyebabkan penurunan jumlah mempertahankan
pelayanan dari
kelahiran karena setiap kehamilan
yang berkaitan dengan beberapa re Puskesmas Pintu
Angin yang telah
siko dapat dihindari.
Keluarga berencana juga dapat berhasil
dilaksanakan dan
mengurangi kehamilan yang
ti dak tepat waktunya misalnya meninjau ulang
Pelayanan-
kehamilan pada wanita yang
sangat muda dan pada wanita yang pelayanan yang
belum dapat
sudah tua. KB membantu
menurunkan jumlah kehamilan terlaksana
sehingga
yang tidak diinginkan karena
kehamilan yang tidak diinginkan pencapaian
program pada
selalu menjadi ancaman bagi
tahun berikutnya
kesehatan wanita dapat mencapai
target yang telah
ditetapkan
10-12- Penyulu Menurut WHO (World Health Pengunaan Metode yang digunakan Kegiatan pemasangan Monitoring yang
2021 han organisati on) KB adalah Kontrasepsi di adalah dengan alat kontrasepsi berupa dilakukan yaitu
tentang ti ndakan yang membantu Indonesia sudah melakukan edukasi kontrasepsi implan di dengan terus
KB individu atau pasangan suami istri u diatas rata- secara langsung kepada poli KIA Puskesmas memantau para
Implan ntuk mendapatkan objektif objektif rata penggunaan para wanita usia Sambas pada hari wanita usia
tertentu dan untuk menghindari kontrasepsi di ASEAN reproduktif yang telah Jumat, pukul 10.00 WIB reproduksi dan
kelahiran yang tidak diinginkan, yaitu 61 % dan menikah dan setelah s/d selesai, sebelum wanita yang telah
mendapatkan kelahiran yang pencapaian utama melahirkan, dan dilakukan pemasangan melahirkan agar
memang diinginkan dan berasal dari melakukan pemasangan alat kontrasepsi melakukan
mengatur interval diantara puskesmas s e b e s a r kontrasepsi implan yang dilakukan pemeriksaan pemasangan alat
kehamilan, mengontrol waktu 97,5%. Permasal dilakukan di poli KIA pada pasien seperti kontrasepsi.
saat kelahiran dalam hubungan ahan yang munc Puskesmas Sambas tinggi badan, berat Setelah terpasang
dengan umur suami istri, ul adalah badan, dan keluhan akan diedukasi
menentukan jumlah anak dalam sebagian besar pada pasien. Setelah itu secara terus
keluarga. Menurut data WHO masyarakat taku pasien dijelaskan menerus untuk
seti ap tahun lebih dari t melakukan mengenai alat alat memasang alat
600.000 wanita meninggal Pemasangan kontrasepsi, manfaat kontrasepsi. Jika
akibat komplikasi kehamilan dan pelepasan dan tujuan alat terdapat keluhan
saat melahirkan, 99% kematian implan, kontrasepsi. Pasien bisa pada pasien
terjadi di negara berkembang. sehingga hanya langsung memilih alat tersebut, maka alat
Pencegahan dan penurunan angka memilih kontasepsi apa yang kontrasepsi dapat
kemati an ibu merupakan salah menggunakan akan dipasangkan, dan dilepas dan diganti
satu alasan diperlukannya KB Pil atau yang terakhir dengan alat
pelayanan keluarga berencana. s u n ti k mengedukasi kembali kontrasepsi lain.
Program keluarga berencana pasien tentang alat alat
dapat menurunkan angka kontrasepsi yang Evaluasi yang
dilakukan yaitu
kemati an ibu dalam beberapa digunakan oleh pasien.
cara. Keluarga berencana dapat dengan
mempertahankan
menyebabkan penurunan jumlah
kelahiran karena setiap kehamilan pelayanan dari
Puskesmas Sambas
yang berkaitan dengan beberapa re
siko dapat dihindari. yang telah
Keluarga berencana juga dapat berhasil
mengurangi kehamilan yang dilaksanakan dan
ti dak tepat waktunya misalnya meninjau ulang
kehamilan pada wanita yang Pelayanan-
sangat muda dan pada wanita yang pelayanan yang
sudah tua. KB membantu belum dapat
menurunkan jumlah kehamilan terlaksana
yang tidak diinginkan karena sehingga
kehamilan yang tidak diinginkan pencapaian
selalu menjadi ancaman bagi program pada
kesehatan wanita tahun berikutnya
dapat mencapai
target yang telah
ditetapkan
F3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB)
D. Pelaksanaan
Penyuluhan mengenai IMD dan Kehamilan risiko tinggi dan upaya pencegahan komplikasi telah berjalan lancar pada :
Hari/ Tanggal : Jumat, 17 Desember 2021
Waktu : 10.00 WIB
Tempat: Puskesmas Sambas
Kegiatan : Penyuluhan IMD, Kehamilan Risiko Tinggi dan Upaya Pencegahan Komplikasi