Anda di halaman 1dari 11

Tangg Judul LATAR BELAKANG PERMASALAHAN PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN MONITORING DAN

al Laporan PEMILIHAN INTERVENSI EVALUASI


Kegiata
n
24-09- Imunisa Imunisasi merupakan salah satu - Akibat Salah satu cara yang Pelaksanaan pemberian Secara keseluruhan
2021 si Dasar upaya pencegahan kematian pada terjadinya dapat dilakukan dalam imunisasi di lakukan di upaya pemberian
pada bayi dengan memberikan vaksin. wabah upaya kesehatan anak Puskesmas Pintu Angin imunisasi kepada
Bayi dan Dengan imunisasi, seseorang corona dalam hal ini Peserta seluruh pasien bayi dan balita di
Balita menjadi kebal terhadap penyakit sulitnya balita (7 orang) yang Puskesmas Pintu
adalah dengan datang ke Posko
khususnya penyakit infeksi. Adapun untuk Angin dilakukan
penyakit yang dapat dicegah mengadakan mengadakan pemberian Imunisasi, 1 orang kader dengan kerjasama
imunisasi dasar lengkap dan 5 orang tenaga
dengan imunisasi adalah penyakit kegiatan yang cukup baik
TBC, Difteri, Penyakit Batuk Rejan / imunisasi. di Posyandu atau kesehatan. Sebelum di antara kader dan
Puskesmas. Dan juga lakukan pemberian
Batuk Seratus Hari, Tetanus, - Masih tenaga kesehatan
Polimielitis dan Penyakit Campak, banyaknya mengedukasi pasangan imunisasi, dilakukan sehingga dapat
suami istri khusunya ibu pemeriksaan terlebih
serta Hepatitis B. oleh karena itu ibu yang mengingatkan dan
sangat penting melakukan edukasi tidak ibu yang memiliki anak dahulu seperti menggerakkan
berusia balita, tentang menimbang berat
kepada ibu-ibu untuk tetap mengetahui warga tentang
memberikan imunisasi kepada pentingnya pengertian imunisasi, badan anak, tinggi pentingnya
tujuan imunisasi, manfaat badan, suhu, nadi,
anaknya. Dengan demikian, angka imunisasi. imunisasi dasar dan
kejadian penyakit infeksi akan imunisasi, cara pernafasan, dan lanjutan sesuai
pemberian imunisasi, dan keluhan keluhan yang
menurun, kecacatan serta kematian dengan jadwal
yang ditimbulkannya juga akan juga keadaan yang timbul dialami oleh anak, dan imunisasi yang
setelah pemberian juga di lakukan
berkurang. berguna untuk
imunisasi, agar mereka pemeriksaan mencegah
mengerti dan mau perkembangan dan
Strategisnya imunisasi sebagai alat penularan penyakit
mengantarkan anak anak pertumbuhan anak yang seharusnya
pencegahan, menjadikan imunisasi
mereka untuk melakukan setelah itu menjelaskan
sebagai program utama suatu dapat dicegah
imunisasi. kondisi anak kepada dengan imunisasi.
negara. Bahkan merupakan salah
satu alat pencegahan penyakit yang Metode intervensi yang orang tua dan mencatat
utama di dunia. Di Indonesia, digunakan adalah dengan hasil di buku KIA,
imunisasi merupakan andalan melaksanakan kegiatan setelah itu di lakukan
program kesehatan (Achmadi, imunisasi secara langsung edukasi kembali kepada
2006) Imunisasi bayi dan anak orang tua pasien,
saat di Puskesmas Pintu tentang pengertian
dipandang sebagai perlambang Angin imunisasi, tujuan
kedokteran pencegahan dan imunisasi, manfaat
pelayanan kesehatan. Angka imunisasi, cara
cakupan imunisasi sering dipakai pemberian imunisasi,
sebagai indikator pencapaian dan juga keadaan yang
pelayanan kesehatan timbul setelah
pemberian imunisasi,
Salah satu indikator keberhasilan setelah orang tua pasien
program imunisasi adalah paham dan mengerti di
tercapainya Universal Child lakukan pemberian
Immunization (UCI). Pencapaian imunisasi sesuai dengan
UCI merupakan gambaran cakupan usia pasien.
imunisasi pada bayi (0-11 bulan)
secara nasional hingga ke tingkat
pedesaan. WHO dan UNICEF
menetapkan indikator cakupan
imunisasi adalah 90% di tingkat
nasional dan 80% di semua
kabupaten. Pada tahun 1990,
Indonesia telah mencapai target
UCI, dimana paling sedikit 80% bayi
di setiap desa telah mendapatkan
imunisasi dasar lengkap sebelum
berumur satu tahun.

30-09- Antenat Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Mortalitas dan Intervensi yang dilakukan Pelaksanaan ANC di Kegiatan Antenatal
2021 al care adalah pemeriksaan kehamilan morbiditas pada di Puskesmas Pintu Angin lakukan di Puskesmas care (ANC) tidak
(ANC) untuk mengoptimalkan kesehatan wanita hamil dan adalah adalah dengan Pintu Angin Peserta hanya dilakukan
pada ibu mental dan fisik ibu hamil, hingga bersalin adalah melakukan pemeriksaan seluruh ibu hamil (5 saat posyandu,
hamil mampu menghadapi persalinan, masalah besar di kehamilan atau Antenatal orang) yang datang ke tetapi juga rutin
kala nifas, persiapan pemberiaan negara care. Dimana ibu-ibu Posko Imunisasi, 3 dilakukan di poli
ASI dan kembalinya kesehatan berkembang. hamil yang berisiko tinggi orang bidan dan 4 orang KIA (Kesehatan Ibu
reproduksi secara wajar. Sekitar 25-50% ataupun yang tidak petugas kesehatan Anak) di Puskesmas
Kunjungan Antenatal Care (ANC) kematian wanita beresiko dilakukan lainnya. Kegiatan Tanjung Marulak
adalah kunjungan ibu hamil ke usia subur di negara pemeriksaan kehamilan diawali dengan Tebing Tinggi yang
bidan atau dokter sedini mungkin miskin disebabkan secara keseluruhan, penimbangan berat selalu di
semenjak ia merasa dirinya hamil hal berkaitan untuk mengenal tanda- badan ibu hamil, monitoring terlebih
untuk mendapatkan dengan kehamilan. tanda bahaya saat dilanjutkan dengan jika ada ibu hamil
pelayanan/asuhan antenatal. Pada Kematian saat kehamilan ataupun pemeriksaan tanda- yang beresiko atau
setiap kunjungan Antenatal Care melahirkan setelah melahirkan. tanda vital ibu hamil pasien yang sudah
(ANC), petugas mengumpulkan biasanya menjadi meliputi tekanan darah, memasuki
dan menganalisis data mengenai faktor utama nadi, suhu, pernafasan, trimester III Pada
kondisi ibu melalui anamnesis dan mortalitas wanita lingkar lengan, tinggi pasien ini, diminta
pemeriksaan fisik untuk usia muda pada badan, berat badan, dan datang untuk
mendapatkan diagnosis kehamilan masa puncak keluhan yang dirasakan datang kembali 2
intrauterine serta ada tidaknya produktifitasnya. selama kehamilan. minggu lagi.
masalah atau komplikasi. Survei Demografi Setelah itu dilakukan
Dan apabila ada
Tujuan ANC antara lain: Kesehatan pemeriksaan kehamilan
1. Memantau kemajuan Indonesia tahun diawali dengan pasien yang
memiliki resiko
kehamilan untuk memastikan 2012, AKI tercatat perhitungan umur
kesehatan ibu dan tumbuh mencapai 359 per kehamilan, jika baru tinggi akan
dilakukan
kembang janin. 100.000 kelahiran pertama kali melakukan
2. Meningkatkan dan hidup. Angka ini pemeriksaan tentukan penjelasan
mengenai keadaan
mempertahankan kesehatan fisik, jumlah-nya jauh HPHT (Hari Pertama
maternal dan sosial ibu dan bayi. melonjak dibanding Mens Terakhir) dan HPL pasien dan dirujuk
untuk melahirkan
3. Mengenal secara dini hasil SDKI tahun (Hari Perkiraan Lahir).
adanya komplikasi yang mungkin 2007 yang Dilakukan juga di Rumah Sakit
dengan alat
terjadi selama hamil, termasuk mencapai 228 per pemeriksaan kesehatan
riwayat penyakit secara umum, 100.000 kelahiran janin meliputi posisi lengkap dan
dibawah
kebidanan dan pembedahan. hidup. janin, bagian terendah
4. Mempersiapkan persalinan janin sampai denyut pengawasan dokter
Secara tidak spesialis. Dengan
cukup bulan, melahirkan dengan jantung janin. Untuk
selamat ibu maupun bayinya langsung kematian mendeteksi dini faktor pemeriksaan
ibu dapat antenatal, risiko
dengan trauma seminimal resiko pada ibu hamil
mungkin. dipengaruhi oleh disarankan untuk pada ibu dapat
keterlambatan dideteksi sedini
5. Mempersiapkan ibu agar memeriksakan kadar Hb
masa nifas berjalan normal dan mengenali tanda dan protein urin pada mungkin sehingga
bahaya dan diharapkan ibu
pemberian ASI Eksklusif. ibu hamil pada ibu
membuat dapat merawat
6. Mempersiapkan peran ibu keputusan untuk hamil yang melakukan dirinya selama
dan keluarga dalam menerima segera mencari pemeriksaan ANC hamil dan
kelahiran bayi agar dapat tumbuh pertolongan, pertama kali. mempersiapkan
kembang secara normal. keterlambatan persalinannya
7. Menurunkan angka mencapai fasilitas
kesakitan dan kematian ibu dan kesehatan dan
perinatal. terlambat
Kunjungan antenatal untuk mendapat
pemantauan dan pengawasan pertolongan
kesejahteraan ibu dan anak pelayanan
minimal empat kali selama kesehatan. Oleh
kehamilan dalam waktu sebagai karena itu, deteksi
berikut : sampai dengan kehamilan dini oleh tenaga
trimester pertama (<14 minggu) kesehatan dan
satu kali kunjungan, dan masyarakat tentang
kehamilan trimester kedua (14-28 adanya faktor risiko
minggu) satu kali kunjungan dan dan komplikasi,
kehamilan trimester ketiga (28-36 serta penanganan
minggu dan sesudah minggu ke- yang adekuat sedini
36) dua kali kunjungan. mungkin,
merupakan kunci
keberhasilan dalam
penurunan angka
kematian ibu dan
bayi yang
dilahirkannya.
01-10- Keluarga Menurut WHO (World Health Pengunaan Metode intervensi yang Kegiatan pemasangan Monitoring yang
2021 Berenca organisati on) KB adalah Kontrasepsi di digunakan adalah dengan alat kontrasepsi berupa dilakukan yaitu
na (KB) ti ndakan yang membantu Indonesia sudah melakukan edukasi kontrasepsi suntik di dengan terus
individu atau pasangan suami istri u diatas rata- secara langsung kepada Posyandu pada hari memantau para
ntuk mendapatkan objektif objektif rata penggunaan para wanita usia Jumat, pukul 10.00 WIB wanita usia
tertentu dan untuk menghindari kontrasepsi di ASEAN reproduktif yang telah s/d selesai, sebelum reproduksi dan
kelahiran yang tidak diinginkan, yaitu 61 % dan menikah dan setelah dilakukan pemasangan wanita yang telah
mendapatkan kelahiran yang pencapaian utama melahirkan, dan alat kontrasepsi melahirkan agar
memang diinginkan dan berasal dari melakukan kontrasepsi pil dilakukan pemeriksaan melakukan
mengatur interval diantara puskesmas s e b e s a r dan suntik yang dilakukan pada pasien seperti pemasangan alat
kehamilan, mengontrol waktu 97,5%. Permasal di Posyandu dan poli KIA tinggi badan, berat kontrasepsi.
saat kelahiran dalam hubungan ahan yang munc Puskesmas Pintu Angin badan, dan keluhan Setelah terpasang
dengan umur suami istri, ul adalah pada pasien. Setelah itu akan diedukasi
menentukan jumlah anak dalam sebagian besar pasien dijelaskan secara terus
keluarga. Menurut data WHO masyarakat han mengenai alat alat menerus untuk
seti ap tahun lebih dari y a mengetahui kontrasepsi, manfaat memasang alat
600.000 wanita meninggal metode kontrasepsi dan tujuan alat kontrasepsi. Jika
akibat komplikasi kehamilan berupa pil dan kontrasepsi. Pasien bisa terdapat keluhan
saat melahirkan, 99% kematian suntik. Masyarakat langsung memilih alat pada pasien
terjadi di negara berkembang. belum banyak kontasepsi apa yang tersebut, maka alat
Pencegahan dan penurunan angka mengetahui akan dipasangkan, dan kontrasepsi dapat
kemati an ibu merupakan salah informasi metode yang terakhir dilepas dan diganti
satu alasan diperlukannya kontrasepsi lain mengedukasi kembali dengan alat
pelayanan keluarga berencana. pasien tentang alat alat kontrasepsi lain.
Program keluarga berencana kontrasepsi yang
Evaluasi yang
dapat menurunkan angka digunakan oleh pasien.
kemati an ibu dalam beberapa dilakukan yaitu
dengan
cara. Keluarga berencana dapat
menyebabkan penurunan jumlah mempertahankan
pelayanan dari
kelahiran karena setiap kehamilan
yang berkaitan dengan beberapa re Puskesmas Pintu
Angin yang telah
siko dapat dihindari.
Keluarga berencana juga dapat berhasil
dilaksanakan dan
mengurangi kehamilan yang
ti dak tepat waktunya misalnya meninjau ulang
Pelayanan-
kehamilan pada wanita yang
sangat muda dan pada wanita yang pelayanan yang
belum dapat
sudah tua. KB membantu
menurunkan jumlah kehamilan terlaksana
sehingga
yang tidak diinginkan karena
kehamilan yang tidak diinginkan pencapaian
program pada
selalu menjadi ancaman bagi
tahun berikutnya
kesehatan wanita dapat mencapai
target yang telah
ditetapkan

10-12- Penyulu Menurut WHO (World Health Pengunaan Metode yang digunakan Kegiatan pemasangan Monitoring yang
2021 han organisati on) KB adalah Kontrasepsi di adalah dengan alat kontrasepsi berupa dilakukan yaitu
tentang ti ndakan yang membantu Indonesia sudah melakukan edukasi kontrasepsi implan di dengan terus
KB individu atau pasangan suami istri u diatas rata- secara langsung kepada poli KIA Puskesmas memantau para
Implan ntuk mendapatkan objektif objektif rata penggunaan para wanita usia Sambas pada hari wanita usia
tertentu dan untuk menghindari kontrasepsi di ASEAN reproduktif yang telah Jumat, pukul 10.00 WIB reproduksi dan
kelahiran yang tidak diinginkan, yaitu 61 % dan menikah dan setelah s/d selesai, sebelum wanita yang telah
mendapatkan kelahiran yang pencapaian utama melahirkan, dan dilakukan pemasangan melahirkan agar
memang diinginkan dan berasal dari melakukan pemasangan alat kontrasepsi melakukan
mengatur interval diantara puskesmas s e b e s a r kontrasepsi implan yang dilakukan pemeriksaan pemasangan alat
kehamilan, mengontrol waktu 97,5%. Permasal dilakukan di poli KIA pada pasien seperti kontrasepsi.
saat kelahiran dalam hubungan ahan yang munc Puskesmas Sambas tinggi badan, berat Setelah terpasang
dengan umur suami istri, ul adalah badan, dan keluhan akan diedukasi
menentukan jumlah anak dalam sebagian besar pada pasien. Setelah itu secara terus
keluarga. Menurut data WHO masyarakat taku pasien dijelaskan menerus untuk
seti ap tahun lebih dari t melakukan mengenai alat alat memasang alat
600.000 wanita meninggal Pemasangan kontrasepsi, manfaat kontrasepsi. Jika
akibat komplikasi kehamilan dan pelepasan dan tujuan alat terdapat keluhan
saat melahirkan, 99% kematian implan, kontrasepsi. Pasien bisa pada pasien
terjadi di negara berkembang. sehingga hanya langsung memilih alat tersebut, maka alat
Pencegahan dan penurunan angka memilih kontasepsi apa yang kontrasepsi dapat
kemati an ibu merupakan salah menggunakan akan dipasangkan, dan dilepas dan diganti
satu alasan diperlukannya KB Pil atau yang terakhir dengan alat
pelayanan keluarga berencana. s u n ti k mengedukasi kembali kontrasepsi lain.
Program keluarga berencana pasien tentang alat alat
dapat menurunkan angka kontrasepsi yang Evaluasi yang
dilakukan yaitu
kemati an ibu dalam beberapa digunakan oleh pasien.
cara. Keluarga berencana dapat dengan
mempertahankan
menyebabkan penurunan jumlah
kelahiran karena setiap kehamilan pelayanan dari
Puskesmas Sambas
yang berkaitan dengan beberapa re
siko dapat dihindari. yang telah
Keluarga berencana juga dapat berhasil
mengurangi kehamilan yang dilaksanakan dan
ti dak tepat waktunya misalnya meninjau ulang
kehamilan pada wanita yang Pelayanan-
sangat muda dan pada wanita yang pelayanan yang
sudah tua. KB membantu belum dapat
menurunkan jumlah kehamilan terlaksana
yang tidak diinginkan karena sehingga
kehamilan yang tidak diinginkan pencapaian
selalu menjadi ancaman bagi program pada
kesehatan wanita tahun berikutnya
dapat mencapai
target yang telah
ditetapkan
F3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB)

PENYULUHAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD), KEHAMILAN RISIKO


TINGGI DAN UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI
A. Latar Belakang
Derajat kesehatan masyarakat yang baik ditandai dengan rendahnya Angka Kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) dan peningkatan status gizi masyarakat. Saat ini kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu prioritas dari program kesehatan
nasional. Diharapkan nantinya terdapat penurunan AKI dan AKB sesuai dengan target nasional MDGs 2015. Kematian ibu erat
kaitannya dengan kehamilan yang berisiko tinggi. Tinginya AKI disebabkan infeksi 54,49%, hipertensi 23,95%, perdarahan 17,22%,
lain lain 4,04%. Masih rendahnya deteksi dini kehamilan risiko tinggi oleh masyarakat dan masih kurangnya kesiapsiagaan keluarga
dalam rujukan persalinan pada kehamilan risiko tinggi merupakan beberapa alasan tingginya AKI. Kondisi ini menggambarkan derajat
kesehatan masyarakat khususnya status kesehatan ibu masih perlu ditingkatkan terutama di wilayah-wilayah dengan kasus kematian
ibu tinggi. Sedangkan kematian bayi berhubungan erat dengan kesehatan ibu ketika hamil, proses persalinan yang aman dan status gizi
bayi tersebut. Pemahaman dan pengetahuan yang baik mengenai kehamilan risiko tinggi dan IMD sangat diperlukan bagi wanita usia
subur mengingat pengetahuan yang baik akan mengarahkan pada tindakan dan kebiasaan-kebiasaan baik yang secara tidak langsung
dapat menurunkan AKI dan AKB. Masyarakat harus memahami pentingnya merencanakan kehamilan dan persalinan agar ibu selamat
dan bayi lahir sehat. Selain itu perlu ditumbuhkan motivasi untuk melaksanakan berbagai cara untuk merencanakan kehamilan tanpa
komplikasi. Terkait dengan IMD dan ASI Eksklusif, penting bagi masyarakat untuk memahami apa manfaat dari IMD dan memahami
cara serta termotivasi melaksanakan IMD dan ASI Eksklusif untuk bayinya.
B. Permasalahan
Permasalahan yang ditemukan di masyarakat yaitu masih kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dan
petingnya IMD. Selain itu juga masih kurang pemahaman mengenai kehamilan risiko tinggi dan bagaimana melakukan perencanaan
persalinan yang baik sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi kehamilan dan komplikasi persalinan. Pemberian penyuluhan
IMD dan kehamilan risiko tinggi perlu dilakukan secara rutin dan berkala agar menjadi edukasi yang baik bagi masyarakat khususnya
wanita usia subur dan juga ibu hamil.

C. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi


Penyampaian informasi kepada sasaran yang tepat dan dengan metode yang baik dapat meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman masyarakat secara umum. Penyuluhan pada masyarakat luas merupakan salah satu metode yang sering digunakan.
Penyuluhan kali ini dilakukan pada sasaran seluruh ibu hamil dan ibu dengan balita di daerah Sambas. Kerjasama perlu dilakukan
dengan ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga), ibu-ibu kader Sambas sehingga tercipta kerjasama yang sinergis antar
sektoral. Media yang diberikan berupa slide berisi informasi penting dan juga pemutaran video mengenai IMD sehingga dapat
menarik perhatian para peserta dan informasi dapat tersampaikan dengan lebih baik. Materi IMD yang diberikan pada penyuluhan kali
ini antara lain mengenai :
1. Apa yang dimaksud dengan IMD?
2. Bagaimana cara melaksanakan IMD?
3. Apa manfaat IMD bagi bayi?
4. Apa manfaat IMD bagi ibu?
Sedangkan materi mengenai kehamilan risiko tinggi dan upaya pencegahan komplikasi antara lain mengenai :
1. Siapkan perencanaan persalinan sejak awal kehamilan.
2. Lakukan minimal empat kali kunjungan pemeriksaan ke bidan selama masa kehamilan
3. Perhatikan gizi dan kesehatan selama kehamilan
4. Ikuti kelas ibu hamil
5. Pahami cara dan manfaat IMD danASI eksklusif
6. Jaga kebersihan pribadi dan lingkungan
7. Kenali tanda-tanda persalinan
8. Kenali tanda-tanda bahaya kehamilan dan persalinan
9. Rencanakan KB yang akan digunakan setelah persalinan
10. Dapatkan buku KIA

D. Pelaksanaan
Penyuluhan mengenai IMD dan Kehamilan risiko tinggi dan upaya pencegahan komplikasi telah berjalan lancar pada :
Hari/ Tanggal : Jumat, 17 Desember 2021
Waktu : 10.00 WIB
Tempat: Puskesmas Sambas
Kegiatan : Penyuluhan IMD, Kehamilan Risiko Tinggi dan Upaya Pencegahan Komplikasi

E. Monitoring dan Evaluasi


Kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar dan tampak antusiasme dari peserta penyuluhan. Penyuluhan dilakukan oleh dua
pemateri yaitu dokter internship dan juga bidan dari bagian KIA Puskesmas Selogiri. Peserta tampak antusias terutama ketika
pemutaran video mengenai IMD. Dalam video itu diceritakan bagaimana proses IMD yang benar dan apa saja manfaat IMD baik bagi
ibu dan bayinya. Media yang lebih atraktif seperti video atau pemutaran film dapat meberikan informasi yang lebih mudah ditangkap
oleh peserta. Dalam penyuluhan kali ini masih ditemukan beberapa kekurangan antara lain :
1. Penyuluhan dilakukan pada hari jum’at sehingga waktu penyuluhan relatif lebih pendek.
2. Suasana penyuluhan kurang kondusif di separuh akhir penyuluhan karena banyak balita yang menangis.
3. Akan lebih baik apabila peserta dibekali leaflet yang dapat dibawa pulang sehingga info mengenai materi penyuluhan dapat lebih
dipahami dan dapat menjadi media penyampaian informasi pada kerabat peserta di lingkungan tempat tinggalnya.

Anda mungkin juga menyukai