BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Slab : segiempat utuh dengan lebar penampang ≥ 2x tebal. Slab dapat diproses
lebih lanjut menjadi plate, sheet, atau strip.
Berikut ini beberapa contoh produk dari proses pengerolan.
b) Roll Forging
Roll forging merupakan sebuah proses dimana sebuah benda kerja berupa
lingkaran ataupun plat dikurangi ketebalannya sehingga panjangnya bertambah.
Roll forging menggunakan 2 buah rol silinder ataupun roll semisilinder yang
setiap rollnya mempunyai satu atau lebih alur bentuknya.
c) Skew Rolling
Skew rolling adalah sebuah proses pembentukan logam yang menggunakan
dua buah rol yg berputar berlawanan yang di desain khusus dan berputar terus
menerus. Skew rolling ini digunakan untuk membuat bola logam dari benda kerja.
15
d) Thread rolling
Thread rolling merupakan salah satu proses yang digunakan untuk
pembuatan ulir.
e) Ring rolling
Pada proses pengerolan cincin, satu rol ditempatkan melalui lubang dari
cincin yang tebal dan rol kedua menekan dari luar. Sejalan dengan penjepitan rol
dan berputar, ketebalan dinding cincin direduksi dan diameter ring bertambah
besar. Rol yang dibentuk dapat dipakai untuk memproduksi berbagai profil
penampang yang berbeda. Hasilnya cincin tanpa sambungan untuk roket, turbin,
pesawat terbang, jalur perpipaan, dan ketel tekanan.( Andra, Junofri, 2014)
16
digunakan adalah dari jenis Motor Listrik AC yang memiliki sumber arus listrik
bolak-balik. Secara sekilas bentuk dari motor listrik dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
2 πn
ω= …………………………………………………………….…… (2.3)
60
ω 2 n2 N 1 d1
r= = = = …………………………………………………...
ω 2 n1 N 2 d2
(2.4)
2.2.4 Poros
Poros pada alat atau mesin pengerol pelat ini adalah sangat penting dimana
poros berfungsi untuk meneruskan putaran momen dari motor listrik dan
menghubungkannya dengan reducer untuk penurunan putaran.
Pada poros itu sendiri, tujuan utamanya adalah mentransmisikan daya dari
satu bagian ke bagian yang lain dimana daya yang ditansmisikan ke berbagai
elemen yang berhubungan dengan poros yaitu seperti puli (pulley), pasak (spie),
roal gigi (gears), dan lain-lain.
Pembebanan pada poros ini dapat dianggap merupakan pembebanan akibat
momen torsi atau momen putar saja yaitu yang berasal dari motor listrik. Untuk
itu, dalam menghitung besar kekuatan porost ransmisi yang aman dibutuhkan agar
dapat menahan beban akibat proses pelengkungan pelat, maka data inputnya
diperoleh dari nilai daya desain yang dibutuhkan untuk melengkungkan pelat
aluminium dengan menerapkan persamaan (Sularso,1991):
20
Jika daya diberikan dalam daya kuda (PS), maka harus ikalikan dengan
0.735untuk mendapatkan daya dalam kW. Jika momen puntir (disebut juga
sebagai momen rencana) adalah T (Sularso, 1991:7), maka:
T 2 πn 1
( )( )
1000 60 …………………………………………………………..
Pd=
102
(2.5)
Dimana :
T = Torsi (kg.mm)
Pd= daya desain
Sehingga,
Pd
T = 9,74 X 105 (Kg.mm) ……………………………………………… (2.6)
n1
Bila momen rencana T (kg.mm) dibrbankan pada suatu diameter poros ds
(mm), maka tegangan geser τ (kg/mm2) yang terjadi adalah:
T 5.1T
τ= =
3 3
πd d ………………………………………………………….
s s
( )
16
(2.7)
Dimana :
ds = diameter desain poros
Sehingga,
5.1 T 1/3
ds=( ) ………………..…………………………………………….. (2.8)
τ
Plat dudukan rol merupakan bagian komponen utama dari mesin pengerol
plat karena padanya terletak beberapa komponen utama yang lain seperti: bantalan
pengerol plat dan pengerol plat itu sendiri, pasangan roda gigi lurus yang ada pada
pengerol plat, dan bantalan roda gigi lurus yang berhubungan dengan poros
penggerak dari speed reducer. Secara umum, plat dudukan rol ini haruslah cukup
kokoh dan kaku untuk menahan gaya-gaya yang bekerja ketika pelat sedang
mengalami pengerolan dan tidak mengalami robekan pada lubang bagian dalam
dimana bantalan-bantalan tersebut diletakkan sebagai efek dari proses penekanan
plat. (Mardalil, 2016).
2.2.6 Bantalan ( Bearing )
Bantalan adalah elemen mesin yang mampu menumpu poros berbeban,
sehingga gesekan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman dan
panjang usia pemakaianya. Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan
poros suatu mesin bekerja dengan baik.
Bantalan adalah elemen mesin yang memumpu poros berbeban, sehingga
putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman, dan
panjang umur. Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta
elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan
baik maka prestasi seluruh sistem akan menurun atau tak dapat bekerja secara
semestinya. Jadi bantalan dalam permesinan dapat disamakan peranannya dengan
pondasi pada gedung. Adapun klasifikasi bantalan yaitu :
1. Bantalan luncur Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan
bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan
perantaraannya lapisan pelumas.
2. Bantalan Gelinding Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian
yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru),
rol atau rol jarum, dan rol bulat.
22
Beban yang dapat ditahan oleh bantalan tidak berputar disebut adalah
beban statis. Beban statis dasar didefinisikan sebagai beban radial atau beban axial
pada deformasi permanent pada bola, beban terbesar mencapai 0,0001 kali
diameter. Pada bantalan bola satu alur, beban statis dasar berhubungan pada
komponen radial pada beban yang terjadi karena perpindahan letak radial ring
bantalan satu dengan yang lainnya.
Beban ekuivalen statis dapat didefinisikan sebagai beban radial statis atau
beban aksial dimana jika ditambahkan pada persamaan, maka persamaan menjadi
sama seperti deformasi permanen total yang terjadi pada bola yang menerima
beban terbesar. Beban ekuivalen radial statis untuk bantalan radial atau antalan rol
dalam kondisi menerima kombinasi antara beban radial dan beban aksial atau
beban tekan yang diberikan.
Pembebanan dinamik ekuivalen dapat didefinisikan sebagai harga konstan
dari pembebanan radial bergerak dimana jika diberikan kepada sebuah bantalan
dengan cincin dalam yang berputar dan cincin luar yang diam akan memberikan
umur kerja yang sama dan mencapai harga kondisi sebenarnya pada pembebanan.
23
DDU 8 6 5 9 1 0 0
63209 1.771 3.346 1.187 0.03 2.00 705 459
45 85 3.071 1.37
DDU 7 5 5 9 8 0 0
*maximum fillet which corner radius of bearing will clear
Cr=Dynamic Radial
Cor=Static Raadial
2.2.7 Pulley
Pulley merupakan tempat sabuk untuk memindahkan daya. Jika
pemindahan daya dengan perbandingan transmisi tidak terlalu besar bias
digunakan tanpa pulley pemegang. Jika pemindahan daya dengan perbandingan
transmisi tidak teralu besar bisa digunakan tanpa menggunakan pulley pemegang.
Jika pemindahan daya dengan perbandingan transmisi besar dan jarak poros dekat,
maka perlu pulley pemegang.
1) Jenis-jenis pulley
Konstruksi dari suatu pulley dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
a) Jenis alur pulley
25
Adapun yang terdiri dari alur rata dimana dalam hubungannya dengan
sabuk,menggunakan sabuk rata alur ‘V’ juga berbentuk “V ganda”, menggunakan
sabuk berbentuk alur “U”.
b) Jenis pulley bertingkat
Jenis pulley ini ada yang bertingkat satu atau tunggal dimana hanya
menggunakan satu bahan saja, tetapi ada yang bertingka lebih dari satu yang dapat
menggunakan lebih dari satu sabuk. Pada jenis ini ukuran diameter pulley berbeda
dengan diameter luarnya.
c) Jenis pengunci pulley
Pengunci pulley berguna untuk menunci aliran pulley antara pulley satu
dengan poros sehingga dalam mentransmisikan putaran tidak bergeser atau
berubah. Pengunci pulley ada yang berupa pasak, baut, dan nada yang
menggunakan spei penahan pulley.
n1 d1
= .......................................................................................................
n2 d 2
(2.9)
Keterangan :
n1 : Putaran pulley motor (rpm)
n2 : Putaran pulley yang digerakan (rpm)
d1 : Diameter pulley pada poros yang penggerak (mm)
26
π 1
L=2 C+ ( dp + Dp ) +(Dp−dp)2 ……………………………... (2.10)
2 4. C
Keterangan :
L : Panjang V-belt (mm)
C : Jarak sumbu poros (mm)
Dp : Diameter pulley poros (mm)
dp : Dimeter pulley peggerak (mm)
Adapun untuk Mengetahui jarak pada sumbu yang sebenarnya dapat
menggunakan rumus :
(Sumber :www.etsworlds.id/2017/08/mengenal-v-belt-dan-jenis-v-belt.html)
π ×d p ×n1
V= ............................................................................................ (2.13)
60 ×1000
Keterangan :
V = Kecepatan sabuk-V
Dp = Diameter pulley penggerak
n1 = Putaran motor penggerak
Kemudian untuk mencari sudut kontak sabuk adalah :
Dp−dp
sin α = ........................................................................................... (2.14)
x
menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi mampu
mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak
semua roda gigi berhubungan dengan roda gigi yang lain; salah satu kasusnya
adalah pasangan roda gigi dan pinion yang bersumber dari atau menghasilkan
gaya translasi, bukan gaya rotasi.
Transmisi roda gigi analog dengan transmisi sabuk dan puli. Keuntungan
transmisi roda gigi terhadap sabuk dan puli adalah keberadaan gigi yang mampu
mencegah slip, dan daya yang ditransmisikan lebih besar. Namun, roda gigi tidak
bisa mentransmisikan daya sejauh yang bisa dilakukan sistem transmisi roda dan
puli kecuali ada banyak roda gigi yang terlibat di dalamnya.
Ketika dua roda gigi dengan jumlah gigi yang tidak sama dikombinasikan,
keuntungan mekanis bisa didapatkan, baik itu kecepatan putar maupun torsi, yang
bisa dihitung dengan persamaan yang sederhana. Roda gigi dengan jumlah gigi
yang lebih besar berperan dalam mengurangi kecepatan putar namun
meningkatkan torsi.
Rasio kecepatan yang teliti berdasarkan jumlah giginya merupakan
keistimewaan dari roda gigi yang mengalahan mekanisme transmisi yang lain
(misal sabuk dan puli). Mesin yang presisi seperti jam tangan mengambil banyak
manfaat dari rasio kecepatan putar yang tepat ini. Dalam kasus di mana sumber
daya dan beban berdekatan, roda gigi memiliki kelebihan karena mampu didesain
dalam ukuran kecil. Kekurangan dari roda gigi adalah biaya pembuatannya yang
lebih mahal dan dibutuhkan pelumasan yang menjadikan biaya operasi lebih
tinggi.
a) Fungsi Roda Gigi
Roda gigi (gear) berfungsi untuk mentransmisikan tenaga (power) dari
sumber tenaga (motor pembakaran dalam, motor listrik dan sebagainya) dengan
peralatan lainnya sama seperti fungsi rantai, belt dan poros. Jika jarak
pentransmisian tenaga adalah jauh maka roda gigi tidak cocok untuk dipakai dan
bisa mempergunakan rantai atau belt. Adapun jika peralatan yang dibutuhkan
untuk transmisi tenaga berbentuk kompak, efisien dan beroperasi pada kecepatan
tinggi maka roda gigi merupakan solusi.
30
Spur adalah roda gigi yang paling sederhana, yang terdiri dari silinder atau
piringan dengan gigi-gigi yang terbentuk secara radial. Ujung dari gigi-giginya
lurus dan tersusun paralel terhadap aksis rotasi. Roda gigi ini hanya bisa
dihubungkan secara paralel.
motor gear boxes dan power tool drives. Kebanyakan roda gigi terbuat dari baja
yang dikeraskan. Material lainnya adalah besi, kuningan, perunggu, dan polimer
seperti polyamide (misalnya nilon) dan polyacetal (misalnya Delfrin).
2.2.10 Rantai
Roda rantai adalah sistem pergerakan kendaraan dengan menggunakan
sabuk kontinu yang dikendalikan oleh dua atau lebih roda. Sabuk ini umumnya
dibuat dari baja untuk penggunaannya di kendaraan militer, atau karet yang
diperkuat dengan kawat baja untuk aplikasi alat berat konstruksi dan pertanian.
Luas bidang permukaan yang besar dari roda rantai membagi berat kendaraan
lebih baik daripada kendaraan beroda, sehingga memungkinkan kendaraan roda
rantai bergerak di atas permukaan yang lebih lunak dan menghindari
kemungkinan roda terjebak. Pola roda (treads) tertentu pada roda rantai dapat
meningkatkan traksi yang signifikan pada permukaan yang lunak, tetapi
mengakibatkan goresan pada jalan yang keras (beraspal, berlapis batu, dan
sebagainya).
Mur dan baut merupakan alat pengikat yang sangat penting dalam suatu
rangkaian mesin. Untuk mencegah kecelakaan dan kerusakkan pada mesin,
pemilihan mur dan baut sebagai pengikat harus dilakukan dengan teliti untuk
mendapatkan ukuran yang sesuai dengan beban yang diterimanya. Pada mesin ini,
mur dan baut digunakan untuk mengikat beberapa komponen, antara lain :
a) pengikat pada bantalan
b) pengikat pada dudukan motor listrik
c) pengikat pada puli
Sambungan mur baut (Bolt) banyak digunakan pada berbagai komponen
mesin. Sambungan mur baut bukan merupakan sambungan tetap, melainkan dapat
dibongkar pasang dengan mudah.
Beberapa keuntungan penggunaan sambungan mur baut :
a) Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menerima beban.
b) Kemudahan dalam pemasangan
c) Dapat digunakan untuk berbagai kondisi operasi
d) Dibuat dalam standarisasi
e) Efisiensi tinggi dalam proses manufaktur
Kerugian utama sambungan mur baut adalah mempunyai konsentrasi
tegangan yang tinggi di daerah ulir.
Untuk menentukan jenis dan ukuran mur dan baut, harus memperhatikan
berbaai faktor seperti sifat gaya yang bekerja pada baut, cara kerja mesin,
kekuatan bahan, dan lain sebagainya. Adapun gaya-gaya yang bekerja pada baut
dapat berupa:
a) Tegangan dalam akibat gaya kerja
b) Tegangan akibat gaya luar
c) Tegangan kombinasi
M
δb= …………………………………………………………………. (2.15)
I /c
Dimana:
M = momen lentur
I/c= modulus penampang (Z)
Adapun momen lentur yang terjadi (M) dapat diperoleh dengan menggunakan
persamaan:
P.L
M= ………………………………………………………………….
4
(2.16)
Dimana:
P = gaya penekanan pada rool (N)
L = Panjang bentangan pelat (m)
Untuk mencari waktu (t) pengerolan pelat yang digunakan dapat diperoleh
dari persamaan:
34
L Spesimen
t= ……………………………………………………………
v
(2.17)
Dimana :
LSpespicen = Panjang Spesimen (mm)
v = Kecepatan Sudut (mm/s)
Sedangkan modulus penampang (Z) untuk profil pelat yang digunakan
dapat dieroleh dari persamaan:
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa ketika terjadi gaya penekanan
(P) pada pelat, maka kedua rol pada mesin mengalami pembebanan sehingga
menjepit pelat. Sehingga untuk menjalankan / mengeluarkan pelat dari rol tersebut
maka diperlukan gaya dorong (F) pada pelat yang mampu melawan gaya gesekan
( Fg). Besarnya gaya gesekan ini yaitu :
Fg = µ. P …………………………………………………………………. (2.21)
Dimana:
µ = koefisien gesek antara roll dengan pelat
P = gaya tekan pada pelat (N)
Adapun besarnya gaya dorong yang dibutuhkan untuk mengeluarkan pelat
dari roll diperoleh dari persamaan:
F > Fg atau dapat pula ditulis F > µ. P
Besarnya momen putar pada pelat pengerol yang terjadi aga dapat
mengerol pelat adalah :
benda meluncur kebawah pada bidang miring. Koefesien gesek statis umumnya
dinotasikan dengan 𝜇, dan pada umumnya lebih besar dari koefisien gesek kinetis.
F s = - μs N ............................................................................................... (2.24)
Keterangan :
F s = gaya statis (N)
μs = koefisien gesek statis
N = gaya normal (N)
f k = μk N ............................................................................................... (2.25)
Keterangan :
f k = gaya kinetis (N)
μk = koefisien kinetis
N = gaya normal (N)
F
μ= ...............…………………………..................................................... (2.26)
N
2.6 Solidworks
Solidworks adalah salah satu CAD software yang dibuat oleh Dassault
Systemes. Software Solidworks digunakan untuk merancang part permesinan atau
susunan part permesinan yang berupa assembling dengan tampilan 3D untuk
merepresentasikan part sebelum real part-nya dibuat atau tampilan 2D (drawing)
untuk gambar proses permesinan. Solidworks pertama kali diperkenalkan pada
tahun 1995 sebagai pesaing untuk program CAD seperti Pro-Engineer, NX
Siemens, I-Deas, Unigraphics, Autodesk Inventor, Autodeks 17 Autocad dan
Catia. Solidworks Corporation didirikan pada tahun 1993 oleh Jon Hirschtick,
dengan merekrut tim insinyur profesional untuk membangun sebuah perusahaan
yang mengembangkan perangkat lunak CAD 3D, dengan kantor pusatnya di
Concord, Massachusetts, dan merilis produk pertama Solidworks 95 pada tahun
1995. Pada tahun 1997 Dassault Systemes, yang terdapat pada Cad software
dikenal dengan Catia Cad software, mengakusisi perusahaan dan sekarang ini
memiliki 100% dari saham Solidworks. Solidworks dipimpin oleh John
Mc.Eleney dari tahun 2001 hingga Juli 2007, dan sekarang dipimpin oleh Jeff
Ray. menurut informasi WIKI Saat ini banyak industri manufaktur yang sudah
memakai software Soliworks. Solidworks saat ini digunakan oleh lebih dari 3/4
juta insinyur dan desainer di lebih dari 80.000 perusahaan di seluruh dunia.
39
2.7 ANSYS
ANSYS adalah program paket yang dapat memodelkan elemen hingga
untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan mekanika, termasuk di
dalamnya masalah ocus, dinamik, analisis (baik linier maupun nonlinier), masalah
perpindahan panas, masalah fluida dan juga masalah yang berhubungan dengan
akustik dan elektromagnetik. Secara umum penyelesaian elemen
hingga menggunakan ANSYS dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
Dari desainer dan pengguna sesekali yang mencari hasil yang cepat, mudah
dan akurat, hingga para ahli yang ingin memodelkan material yang kompleks,
rakitan besar dan perilaku nonlinier, ANSYS yang telah Anda liput. Antarmuka
intuitif ANSYS Mechanical memungkinkan teknisi dari semua tingkatan untuk
mendapatkan jawaban dengan cepat dan percaya diri. Lengkapi di mesin lokal
Anda, di cloud atau bahkan jalankan ratusan titik desain menggunakan layanan
komputasi terdistribusi ANSYS (DCS). Selesaikan di mesin lokal Anda, di cloud
atau bahkan jalankan ratusan titik desain menggunakan layanan komputasi
41
2.8.2 Keterbatasan
Setiap metode memiliki batasan yang patut diperhatikan. Metode
mekanika material terbatas pada elemen struktural yang sangat sederhana dalam
kondisi pemuatan yang relatif sederhana. Elemen struktural dan kondisi pemuatan
42
yang diizinkan, cukup untuk menyelesaikan banyak masalah teknis yang berguna.
Teori elastisitas memungkinkan solusi elemen struktural geometri umum dalam
kondisi pembebanan umum, pada prinsipnya. Solusi analitis, bagaimanapun,
terbatas pada kasus-kasus yang relatif sederhana. Solusi masalah elastisitas juga
membutuhkan solusi sistem persamaan diferensial parsial, yang secara matematis
lebih menuntut daripada solusi mekanika masalah material, yang paling
membutuhkan solusi persamaan diferensial biasa. Metode elemen hingga
mungkin yang paling membatasi dan paling berguna pada saat yang sama. Metode
ini sendiri bergantung pada teori struktural lainnya (seperti dua lainnya yang
dibahas di sini) untuk menyelesaikan persamaan. Namun, hal itu memungkinkan
secara umum untuk menyelesaikan persamaan ini, bahkan dengan kondisi
geometri dan pemuatan yang sangat kompleks, dengan batasan bahwa selalu ada
beberapa kesalahan numerik. Penggunaan metode ini secara efektif dan andal
membutuhkan pemahaman yang kuat tentang keterbatasannya.