Anda di halaman 1dari 34

Tugas 1

MAYA SURYATHAMI KLS C

Asuhan Keperawatan Pada Tn. S dengan Colic Abdomen

Tgl masuk : 05-05-2021 jam 11.46

Tgl pengkajian : 05-005-2021 jam 12.00

No.RM : 101904

1.1 PENGKAJIAN

1.1.1 Biodata

Nama : Tn. S

Umur : 35 thn

Jenis kelamin : Laki-laki

Suku bangsa : Jawa

Status perkawinanan : Pernah Kawin

Agama : Budha

Pendidikan : SD

Pekerjaan : wiraswasta

Diagnosa medis :Colic Abdomen

1.1.2 Keluhan utama

Nyeri Perut

1.1.3 Riwayat alergi

1
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi.

1.1.4 Riwayat penykit sekarang :

Pasien mengatakan nyeri seluruh perut disertai mual muntah lebih dari

10x, tidak nafsu makan,pusing, badan lemas.Nyeri perut tiba-tiba setelah

telat makan seperti ditusuk-tusuk dan terasa panas hingga tembus

punggung,nyeri pada dibagian ulu hati skala nyeri 8,nyeri dirasakan hilang

timbul sejak malam tgl 04-05-2021 pada pukul 22.00, nyeri berkurang

setelah minum obat lambung. Pada tanggal 05-05-2021 jam 10.00 pasien

datang ke IGD nyeri seluruh perut tembus ke punggung sudah 2 hari, saat di

IGD pasien mengatakan pasien disarankan untuk MRS, advis dr IGD:

pasang inf NS 20tpm, inj ranitidine 50mg (iv) jam 11.50, inj ondasentron

4mg (iv) jam 11.55, lab DL,GDA (115mg/dl). Px MRS di ruang PP,dirawat

oleh dr. M, dilakukan pemeriksaan usg abdomen dan mendapat tx Inj

Ondasentron 8mg (ekstra), braxidin (P.O) 2x1, Lancid (PO) 1x.Saat

pengkajian pasien mengatakan nyeri perut tiba-tiba setelah telat makan,

nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri pada seluruh perut, nyeri dirasakan hilang

timbul. Di dapat kan TTV TD: 130/80 N: 105x/i S: 36,8 RR:32x/i spo2: 98,

terpasang O2 3-4 Lpm 0n Nasal Kanul BB: 49kg, GCS 15,akral dingin. Px

tampak kesakitan.

1.1.5 Riwayat penyakit dahulu

Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya.

2
1.1.6 Riwayat penyakit keluarga

Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan dari keluarga

seperti Diabetes Melitus dan Hipertensi. Pasien juga mengatakan tidak

memiliki riwayat penyakit menular seperti TBC dan HIV.

1.1.7 Data psikosososial

1. Konsep diri

1. Gambaran diri: pasien mengatakan penyakit yang dideritanya adalah

cobaan Tuhan.

2. Harga diri: pasien mengatakan tidak merasa malu dengan dirinya saat ini.

3. Identitas diri: pasien dapat mengenali dirinya terbukti dari pasien dapat

menyebutkan nama dan tanggal lahirnya.

4. Peran diri: pasien mengatakan dirinya berperan sebagai ibu rumNah

tangga.

5. Ideal diri: Pasien mengatakan semoga setelah di rawat dirumah sakit ini

semoga lekas sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasa.

2. Hubungan sosial: hubungan social pasien dengan sekitarnya baik terbukti

keluarga pasien mendampingi pasien walaupun hanya diluar ruang

perawatan.

3
3. Spiritual: pasien beragama budha rutin beribadah di vihara

4. Kecemasan: Pasien mengatakan tidak merasa cemas, karena sudah dalam

perawatan rumah sakit.

5. Kehilangan: pasien saat ini dalam tahap Acceptance pasien menerima

keadaanya saat ini.

1.1.8 Pola fungsi kesehatan

1. Pola nutrisi

Di rumah : Makan: pasien makan 3x sehari, tidak ada pantangan terhadap

makanan apapun.pasien mengatakan mampu menghabiskan 1 porsi

makannya. Jenis makanan; nasi, lauk, dan sayuran terkadang buah-

buahan.Pasien mengatakan menyukai semua jenis makanan.Minum:

pasien minum ±1500cc/hari. Jenis minuman: air putih.

Di rumah sakit : Makan: pada saat pengkajian pasien mengatakan makan

3xsehari, pasien hanya menghabiskan ¼ porsi makan yang disediakan dari

rumah sakit. Jenis makanan: nasi, lauk, sayur. Makanan yang

disiapkan adalah diet lambung.Minuman: pasien minum ±1500cc/hari.

Jenis minuman: air putih, teh,dan susu.

2. Pola eliminasi

Di rumah : BAB1 kali sehari konsistensi lembek, warna kuning,BAK 1-

2kali warna kuning jernih.

4
Di rumah sakit : Saat pengkajian pasien belum BAB.

3. Pola Kebersihan Diri

Di rumah :

Mandi: pasien mandi 2x/hari dan psien melakukan kebersihan diridengan

bantuan suster jaga.

Gosok gigi: pasien menggosok gigi 2x/hari dan pasien mengatakan dapat

melakukan kebersihan mulut dengan mandiri.

Keramas: pasien mengatakan keramas 2x/seminggu dengan bantuan suster

jaga.

Gunting kuku: pasien mengatakan gunting saat kuku panajng dengan

bantuan suster jaga.

Di rumah sakit :

Mandi: Pasien mengatakan hanya diseka oleh suster jaga.

Gosok gigi: pasien mengatakan gosok gigi dengan bantuan suster jaga.

Keramas: saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan belum keramas.

Gunting kuku :saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan belum

gunting kuku.

4. Pola aktifitas

Di rumah: pasien mengatakan sebelum dirawat di rumah sakit, pasien

melakukan aktivitas dengan bantuan.

Di rumah sakit: pasien melakukan aktivitasnya di tempat tidur.

5
5. Pola istirahat /tidur

Di rumah

Tidur siang ±1-2 jam/hari, kebiasaan tidur: 14.00-15.00

Tidur malam ±8 jam/hari, kebiasaan tidur 20.00- 05.00

Masalah tidur: pasien mengatakan tidak memiliki masalah dengan

polaistirahatnya.

Di rumah Sakit.:

Tidur siang pasien mengatakan tidak bisa tidur pada saat siang hari.

Tidur malam ±7jam, kebiasaan tidur jam 21.00-05.00

Masalah tidur: pasien mengatakan kadang-kadang terbangun karena

merasakan nyeri. .

1.8.6 Pemeriksaan Fisik

1) Keadaan umum: sedang

Kesadaran: Composmentis

GCS: 4-5-6.

TTV : TD :130/800 mmHg

Suhu : 36,8

Nadi :105 x/i

RR : 32x/i

SN :8

6
BB : 49 kg

2) Pemeriksaan kulit dan kuku

Inspeksi

Warna kulit : warna kulit sawo matang, bersih, persebaran warna kulit

merata.

Palpasi

Kondisi kulit: lembab, tidak ada kemerahan, tidak terdapat ruam dan

sebagainya.

CRT: kembali < 2 detik

3) Pemeriksaan kepala

Inspeksi

Bentuk kepala: Normochepal

Rambut: rambut sedikit lembab, warna rambut putih (beruban)tidak

terdapat ketombe.

Massa: tidak terdapat massa pada seluruh bagian kepala.

Palpasi

Kepala: Tidak teraba benjolan pada kepala.

4) Pemeriksaan mata

Inspeksi

7
Mata: simetris kiri kanan

Bola mata: normal, tampak cowong.

Sklera: berwarna putih susu

Pupil: Isokor +2/+2

Konjungtiva: berwarna merah muda

Palpasi

Mata: tidak teraba nyeri tekan di sekitar mata

5) Pemeriksaan hidung

Inspeksi: lubang hidung simetris,tidak terdapat nyeri tekan pada hidung

pasien, tidak terdapat produksi secret berlebih, septum nasi tepat

berada ditengah.

Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan pada semua sinus.

6) Pemeriksaan telinga

Inspeksi : Daun telinga tampak simetris,kondisi lubang telinga tidak

terdapat luka, massa dan tidak terdapat produksi serumen berlebih.

Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada tragus.\

7) Pemeriksaan mulut

Inspeksi

Bibir : tampak kering, tidak terdapat luka.

Gigi : bersih.

8
Gusi : tidak terdapat perdarahan maupun stoma.

Lidah : tampak bersih, tidak terdapat stoma.

Uvula : tepat berada ditengah,tidak ada kemerahan.

Tonsil : T1, tidak terjadi pembengkakan pada tonsil.

8) Pemeriksaan leher

Inspeksi: Warna kulit tersebar merata, tidak terdapat pembengkakan

pada kelenjar, dan tidak terdapat luka.

Palpasi: Kelenjar tiroid: tidak teraba massa pada kelenjar tiroid.

Vena jugularis: tidak teraba Wdistensi vena jugularis.

Trakea: tidak terdapat retraksi trakea.

Kelenjar limfe:Tidak terdapat pembekakan pada kelenjar limfe

9) Pemeriksaan thorak

Inspeksi: bentuk dada normal, pergerakan dada normal, tidak

terdapat luka maupun massa.

Palpasi: pergerakan dada simetris.

Perkusi: terdengar sonor di kedua lapang paru dan terdengar pekak

pada ICS 2-5 sebelah kiri.

Auskultasi: tidak terdapat suara nafas tambahanpada paru.

Suara nafas tambahan

Wheezing Ronchi
- - -
- - -
-
- -
- -
-

9
10) Pemeriksaan Jantung

Inspeksi :tidak tampak ictus cordis di ICS 5 midclavicula

line sinistra.

Palpasi :teraba ictus cordis pada ICS 5 midclav icula line

sinistra.

Perkusi :terdengar pekak pada batas ICS 3-5 midclavicula

line sinistra.

11) Pemeriksaan abdomen

Inspeksi: persebaran warna kulit merata, tidak terdapat luka,

tidak terdapat acites dan massa.

Auskultasi: peristaltic usus= 12x/i

Palpasi:Tidak terdapat nyeri tekan di seluruh lapang perut.

Perkusi :Terdengar timpani pada daerah lapang perut

10
12) Pemeriksan muskuloskeletal

Inspeksi: simetris kanan dan kiri, warna normal samadengan

daerahsekitar,ekstremitas atas dan bawah sebelah kiri lemas. Tampak

terpasang infus NS di tangan kiri.

Palpasi: akral hangat.

Kekuatan otot: 4 5

45

1.9 Pemeriksaan penunjang

Tanggal Pemeriksaan Hasil Normal

11-07-2018 1. darah lengkap

Jumlah leukosit 10.91 4.0-11.0

Jumlah eritrosit H 5.08 4.00 – 5.00

Hemoglobin H 15.5 11.5 – 15.0

Hematokrit 44.6 37.0 – 45.0

Mcv 87.8 82.0 – 92.0

Mch 30.5 27.0 – 31.0

Mchc 34.8 32.0 – 37.0

Jumlah trombosit 319 150 – 400

RDW-SD 46 35 – 47

RDW-CV 14.3 11.5 – 14.5

11
Nama dan dosis obat Pemberian Fungsi obat

Ranitidine 50 mg Ekstra (di IGD) Ranitidine

berfungsi untuk

PDW 10.6 mengatasi


9.0 – 13.0

MPV 9.5 gejala


7.2 penyakit
– 11.1

P-LCR 20.9 akibat


15.0 produksi
– 25.0

PCT 0.300 asam– 0.400


0.150 lambung

2. hitung jenis yang berlebih.

Ondansentron 8Neutrofil
mg Ekstra 8 mg (di IGD)
H 86.0 500ndansentron
– 70

Limfosit L 9.3 20berfungsi


– 40 untuk

Monosit 4.4 2 mencega


–8 dan

Eosinofil L 0.2 1 mengobati


–3

Basofil 0.1 0 mual


– 1 muntah

Braxidin tab Jumlah neitrofil


1-0-1 H 9.4 Braxidin
1.5 – 7.0

Jumlah limfosit 1.0 berfungsi


1.0 – 3.7 untuk

Jumlah monosit 0.48 mengendalikan


0.16 – 1.00

Jumlah eosinofil 0.0 0 factor


– 0.8

Jumlah basofil 0.0 0 emosional


– 0.2 dan

11-07-18 USG Abdomen Hydrop gallbladder dengan somatic pada

batu multiple didalamnya. gangguan

Hypoplasia rend extra. gastrointestinal.

Lansoprazole tab 0-0-1 Lansoprazole

berfungsi untuk
1.10 mengatasi
Terapi gangguan pada

sistem

pencernaan

12
akibat produksi

asam lambung

yang

berlebihan,
2. ANALISA DATA

13
Nama : Ny.S No Register :1799xx

Umur : 94 th Diagnosa: Colic Abdomen

Tgl Data Masalah Etiologi

10/01/18 S: Nyeri akut Reaksi inflamasi

- P : pasien mengatakan

perut tiba-tiba nyeri ulu Pembengkakan

hati setelah telat makan.

- Q : pasien mengatakan Ulserasi

nyeri seperti ditusuk-

tusuk. Lesi pada mukosa

- R : pasien mengatakan lambung

nyeri ulu hati

- S : pasien mengatakan Iritasi pada mukosa

skala nyeri 8 lambung

- T : pasien mengatakan

nyeri hilang timbul

O: Nyeri akut

- Kesadaran :

composmentis

- GCS : 4-5-6

- Pasien tampak lemas

- TD: 150/90 mmHg

- SN: 8

14
- Pasien tampak bedrest

ADL di bantu suster jaga

10/07/18 S: Gangguan kebutuhan Reasksi inflamasi

- Pasien mengatakan nutrisi

mual,muntah mulai Pembengkakan

malam lebih dari 10x

- Pasien mengatakan tidak Ulserasi

nafsu makan saat di RS

dikarenakan mual.

- Pasien mengatakan Badan Infeksi

terasa lemas

- Pasien mengatakan BB Mengeluaran toksin

sebelum sakit 49 kg.

O: Meningkatnya motilitas

- Kesadaran :

composmentis Absorbsi

- GCS : 4-5-6

- BB saat di RS : 49kg Gangguan kebutuhan

- Pasien Tampak lemas nutrisi

- Bibir tampak kering

- Pasien tampak bedrest

- Pasien hanya

menghabiskan ¼ porsi

15
makanan yang disediakan

16
3. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

4. RENCANA KEPERAWATAN

Nama : Tn. S No Register : 101904

Umur : 35 th Diagnosa Medis : Colic Abdomen

Hari/tanggal No.dx Tujuan Intervensi Rasional

11-07-2018 2. . Tujuan umum: 1 Kaji status nutrisi pasien 1 Pengkajian penting

Kebutuhan nutrisi pasien ( ada tidaknya penghambat dilakukan untuk

dapat terpenuhi setelah pemenuhan nutrisi seperti mengetahui status

dilakukan asuhan keperawatan mual,muntah,anoreksia) nutrisi pasien sehingga

selama 3x24 jam. dapat menentukan

Tujuan khusus: intervensi yang

Asupan nutrisi pasien dapat diberikan.

18
sesuai kebutuhan tubuh 2 peningkatan intake

setelah dilakukan asuhan 2 Anjurkan pasien untuk makanan dapat

keperawatan selama 1x24jam. meningkatkan intake membantu

Kriteria Hasil: makanan seperti makan mempertahankan

1. Nafsu makan dalam porsi kecil tapi kondisi klien agar tetap

bertambah seringpemberian nutrisi stabil dan

2. Mual dan muntah yang sesuai dengan mencegahkeaadaan

berkurang kebutuhan pasien malnutrisi.

3. Makan habis 1 porsi 3 Dengan memberikan

3 Berikan penyuluhan yang penyuluhan kepada

tepat terhadap pasien pasien diharapkan dapat

gastritis tentang kebutuhan membantu untuk

nutrisi yang tepat dan memenuhi kebutuhan

sesuai. nutrisi yang dibutuhkan

pasien.

4 Pengkajian tentang

19
frekuensi mual, durasi

dan tingkat keparahan


4 Kaji frekuensi mual, mual dapat menentukan
durasi, tingkat keparahan, intervensi selanjutnya.
faktor yang menyebabkan 5 Dengan menganjurkan
mual. pasien untuk makan

selagi hangat dapat

mengurangi rasa mual.

5 Anjurkan pasien untuk

makan selagi hangat.

11.07.2018 1. Tujuan umum: 1 Lakukan pengkajian nyeri 1 Pengkajian nyeri secara

Nyeri pasien dapat berkurang secara komprehensif komprehensif dapat

setelah dilakukan asuhan termasuk lokasi, frekuensi, mengetahui seberapa

keperawatan selama <1 jam. kualitas, factor presipitasi. nyeri pasien saat ini.

Tujuan khusus: 2 Reaksi nonverbal

Terjadi penurunan nyeri perut menunjukan intensitas


20
setelah dilakukan asuhan nyeri yang dirasakan

keperawatan selama <1 jam. 2 Observasi reaksi nonverbal pasien.

Kriteria hasil: dari ketidaknyamanan. 3 Komunikasi terapiutik

a Dapat mengontrol dapat membuat pasien

nyeri (tahu penyebab merasa tenang

nyeri,dapat dan ,membantumenbgur


3 Gunakan tehnik
menggunakan tehnik angi rasa nyeri.
komunikasi terapiutik
nonfarmakologi untuk 4 Relaksasi dan distraksi
untuk mengetahui
mengurangi nyeri) dapat membantu
pengalaman nyeri.
b Melaporkan bahwa mengurangi nyeri

nyeri sudah berkurang dengan mengalihkan

dengan dilakukan perhatian pasien.

management nyeri. 5 Lingkungan dapat


4 Ajarkan tentang tehnik
c Mengatakan rasa mempengaruhi nyeri
non farmakologi dengan
nyaman setelah nyeri pasien seperti suhu
bantuan relaksasi dan
berkurang. dingin dapat

21
distrakasi. meningkatkan nyeri

pada pasien, lingkungan

yang ramai dapat

meningkatkan nyeri
5 Kontrol lingkungan yang
pasien.
dapat mempengaruhi nyeri
6 Jika nyeri bertambah
seperti suhu
nadi dan tekanan darah
runagan,pencahayaan, dan
akan meningkat.
kebisingan.
7 Pemberian obat anti

nyeri dapat membantu

pasien dalam

mengurangi nyeri.

6 Observasi TTV

22
7 Kolaborasi dengan dokter

tentang pemberian obat

anti nyeri.

23
5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama :Tn.S No Register `: 101904

Umur : 35 th Diagnosa Medis : colic abdomen/ Nyeri

perut

Hari/tanggal/jam No. dx Implementasi TTD

1. 1. Mengkaji status nutrisi pasien ( ada

tidaknya penghambat pemenuhan

nutrisi seperti mual,muntah)

2. Menganjurkan pasien untuk

meningkatkan intake makanan seperti

makan dalam porsi kecil tapi sering

3. Memberikan penyuluhan yang tepat

terhadap pasien gastritis tentang

kebutuhan nutrisi yang tepat dan sesuai.

4. Mengkaji frekuensi mual, dan faktor

yang menyebabkan mual.

5. Menganjurkan pasien untuk makan

selagi hangat.

2. 1. Mengkaji skala nyeri secara

komprehensif termasuk lokasi,

frekuensi, kualitas, factor

presipitasi.

2. Mengobservasi reaksi nonverbal


24
dari ketidaknyamanan.

3. Menggunakan tehnik komunikasi

terapiutik untuk mengetahui

pengalaman nyeri.

4. Mengajarkan tentang tehnik non

farmakologi dengan bantuan

relaksasi dan distrakasi.

5. Mengkontrol lingkungan yang dapat

mempengaruhi nyeri seperti suhu

runagan,pencahayaan, dan

kebisingan.

6. Mengobservasi TTV.

7. Berkolaborasi dengan dokter

tentang pemberian obat anti nyeri.

1. 1. Mengkaji status nutrisi pasien ( ada

tidaknya penghambat pemenuhan

nutrisi seperti mual,muntah)

2. Menganjurkanpasien untuk

meningkatkan intake makanan

seperti makan dalam porsi kecil tapi

sering.

3. Memberikan penyuluhan yang tepat

terhadap pasien gastritis tentang


25
kebutuhan nutrisi yang tepat dan

sesuai.

4. Mengkaji frekuensi mual, durasi,

tingkat keparahan, faktor yang

menyebabkan mual.

5. Menganjurkan pasien untuk makan

selagi hangat.

2. 1. Mengkaji skala nyeri secara

komprehensif termasuk lokasi,

frekuensi, kualitas, factor

presipitasi.

2. Mengobservasi reaksi nonverbal

dari ketidaknyamanan.

3. Menggunakan tehnik komunikasi

terapiutik untuk mengetahui

pengalaman nyeri.

4. Mengajarkan tentang tehnik non

farmakologi dengan bantuan

relaksasi dan distrakasi.

5. Mengkontrol lingkungan yang dapat

mempengaruhi nyeri seperti suhu

runagan,pencahayaan, dan

26
kebisingan.

6. Mengobservasi TTV.

7. Berkolaborasi dengan dokter

tentang pemberian obat anti nyeri.

1. 1. Mengkaji status nutrisi pasien ( ada

tidaknya penghambat pemenuhan

nutrisi seperti mual,muntah)

2. Menganjurkan pasien untuk

meningkatkan intake makanan

seperti makan dalam porsi kecil tapi

sering.

3. Memberikan penyuluhan yang tepat

terhadap pasien gastritis tentang

kebutuhan nutrisi yang tepat dan

sesuai.

4. Mengkaji frekuensi mual, muntah,

dan faktor yang menyebabkan mual.

5. Menganjurkan pasien untuk makan

selagi hangat.

2. 1. Mengkaji skala nyeri secara

komprehensif termasuk lokasi,

frekuensi, kualitas, factor

27
presipitasi.

2. Mengobservasi reaksi nonverbal

dari ketidaknyamanan.

3. Menggunakan tehnik komunikasi

terapiutik untuk mengetahui

pengalaman nyeri.

4. Mengajarkan tentang tehnik non

farmakologi dengan bantuan

relaksasi dan distrakasi.

5. Mengkontrol lingkungan yang dapat

mempengaruhi nyeri seperti suhu

runagan,pencahayaan, dan

kebisingan.

6. Mengobservasi TTV.

7. Berkolaborasi dengan dokter

tentang pemberian obat anti nyeri.

28
5. EVALUASI

Nama : Tn.S No Register : 101904

Umur : 35 th Diagnosa Medis : Colic Abdoment

Hari/tanggal/jam No Dx Evaluasi TTD

1 S:

- pasien mengatakan masih mual.

- pasien mengatakan muntah 2x.

- pasien mengatakan tidak nafsu makan.

O :

- Keadaan umum lemah

- Kesadaran composmentis

- Klien tampak hanya menghabiskan ¼

porsi makanan yang di berikan

- Bibir kering

- Akral hangat

Tekanan Darah : 130/80mmHg

Nadi : 88x/menit

Pernafasan : 18 x/menit

Suhu : 37,30C

BB : 49 kg

A :

Gangguan kebutuhan nutrisi teratasi sebagian

29
P :

Lanjutkan intervensi 1-5

2 S :

- Pasien mengatakan masih nyeri pada

perutnya tetapi sudah sedikit berkurang.

- Pasien mengatakan skala nyeri 6

- Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-

tusuk.

O :

- Keadaan Umum : lemah

- Kesadaran : Composmentis

- GCS :4-5-6

- Pasien tampak menahan sakit.

- TTV :

Tekanan Darah : 130/90mmHg

Nadi : 90x/menit

Pernafasan : 18 x/menit

Suhu : 37.30C

SN :6

A :

Nyeri akut teratasi sebagian

P :

30
Lanjutkan Intervensi 1-7

1 S :

- Pasien mengatakan masih mual tetapi sudah

berkurang.

- Pasien mengatakan sudah tidak muntah hari

ini.

- Pasien mengatakan bisa menghabiskan ½

porsi makan yang sudah disediakan.

O :

- Keadaan Umum : Cukup

- Kesadaran : Composmentis

- GCS :4-5-6

- Bibir tampak lembab

- TTV :

Tekanan Darah : 120/90mmHg

Nadi : 80x/menit

Pernafasan : 20 x/menit

Suhu : 36,50C

BB : 49 kg

A :

Gangguan kebutuhan nutrisi teratasi

31
sebagian

P :

Lanjutkan intervensi

2. S :

- pasien mengatakan nyeri sudah berkurang.

- Pasien mengatakan skala nyeri sudah

berkurang 4

- Pasien mengatakan myeri seperti ditusuk-

tusuk.

O :

- Keadaan cukup

- Kesadaran :composmentis

- GCS : 4-5-6

- TTV:

- TD :120/90 mmHg

- N : 80x/i

- RR : 20x/I

- S: 36,5 C

- SN : 4

A :

Nyeri akut teratasi sebagian

32
P :

Lanjutkan intervensi 1-7

1. S :

- Pasien mengatakan sudah tidak mual

- Pasien mengatakan sudah tidak muntah hari

ini.

- Pasien mengatakan bisa menghabiskan ¾

porsi makan yang sudah disediakan.

O :

- Keadaan Umum : Cukup

- Kesadaran : Composmentis

- GCS :4-5-6

- Bibir tampak lembab

- TTV :

Tekanan Darah : 120/70mmHg

Nadi : 90x/menit

Pernafasan : 20 x/menit

Suhu : 36,40C

BB : 49 kg

A :

Gangguan kebutuhan nutrisi teratasi

33
P :

Hentikan intervensi

2. S :

- Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang.

- Pasien mengatakan skala nyeri 1

O :

- Keadaan Umum : Cukup

- Kesadaran : Composmentis

- GCS :4-5–6

Tekanan Darah : 120/70mmHg

Nadi : 90x/menit

Pernafasan : 20 x/menit

Suhu : 36,40C

SN :1

A :

Nyeri akut teratasi

P :

Hentikan intervensi

34
35

Anda mungkin juga menyukai