Anda di halaman 1dari 9

BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 6 PALEMBANG


Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Materi : HIV/AIDS
Kelas / Semester : XI (Sepuluh) / II (Genap)
Alokasi Waktu : 3 x 30 Menit (1 Pertemuan)

A. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.8. Menganalisis bahaya, cara 3.8.1. Menganalisis Bahaya HIV/AIDS Terhadap
penularan, dan cara mencegah Tubuh.
HIV/AIDS 3.8.2. Menjelaskan Bahaya HIV/AIDS Terhadap
Tubuh.
4.8. Mempresentasikan hasil analisis 4.2.1. Mempresentasikan Bahaya HIV/AIDS Terhadap
bahaya, cara penularan, dan cara Tubuh.
mencegah HIV/AIDS

B. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan model Problem Based Learning, pendekatan scientific dan metode
diskusi kelompok dengan bantuan LKPD, perserta didik diharapakan terlibat aktif, disiplin,
bekerjasama, dan toleran dalam kegiatan pembelajaran, sehingga mampu:
1. Menganalisis Bahaya HIV/AIDS Terhadap Tubuh, melalui mengamati video dan bahan ajar.
2. Menjelaskan Bahaya HIV/AIDS Terhadap Tubuh, dengan menunjukkan nilai kerjasama dan disiplin.
3. Mempresentasikan Bahaya HIV/AIDS Terhadap Tubuh, dengan menunjukkan nilai kerjasama dan
disiplin.

C. Materi Pembelajaran Penyakit HIV/AIDS


1. Pengertian Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Gambar 1. Pengertian Dasar Penyakit HIV/AIDS


sumber: http://www.siklushivaids.com

HIV adalah virus atau jasad renik yang sangat kecil yang menyerang sistem kekebalan tubuh
manusia. Bentuk HIV seperti binatang bulu babi (binatang laut) yang berbulu tegak dan tajam. Tubuh manusia
mempunyai sel-sel darah putih yang berfungsi untuk melawan dan membunuh bibit-bibit atau kuman-kuman
penyakit yang masuk ke dalam tubuh nanusia. Dengan demikian sel-sel darah putih melindungi seseorang dari
jatuh sakit. Inilah yang disebut kekebalan tubuh manusia, yang merupakan daya tahan tubuh seseorang.
Seseorang yang terinfeksi oleh HIV, maka virus ini akan menyerang sel darah putih. Selanjutnya
akan merusak dinding sel darah putih untuk masuk ke dalam sel dan merusak bagian yang memegang peranan
pada kekebalan tubuh. Sel darah putih yang telah dirusak tersebut menjadi lemah dan tidak lagi mampu
melawan kuman-kuman penyakit. Lambat-laun sel darah putih yang sehat akan sangat berkurang. Akibatnya,
kekebalan tubuh orang tersebut menjadi menurun dan akhirnya sangat mudah terserang penyakit.
Gambar 2. Virus HIV
sumber: http://www.siklushivaids.com

Seseorang yang terinfeksi oleh HIV, berarti mengidap HIV di dalam tubuhnya, disebut “HIV+”
(baca: HIV positif) atau pengidap HIV. Orang yang telah terinfeksi HIV dalam beberapa tahun pertama belum
menunjukkan gejala apapun. Sehingga secara fisik kelihatan tidak berbeda dengan orang lain yang sehat.
Namun dia mempunyai potensi sebagai sumber penularan, artinya dapat menularkan virus kepada orang lain.
Setelah periode 7 hingga 10 tahun, atau jika kekebalan tubuhnya sudah sangat melemah karena berbagai
infeksi lain, seorang pengidap HIV mulai menunjukkan gejala-gejala dan tanda-tanda bermacam-macam
penyakit yang muncul karena rendahnya daya tahan tubuh. Pada keadaan ini orang tersebut disebut sebagai
penderita AIDS.

2. Pengertian AIDS

Gambar 3. Penderita Penyakit AIDS


sumber: http://www.akibathivaids.com

AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Syndrome yang bahasa Indonesia-nya
adalah Sindroma, merupakan kumpulan gejala dan tanda penyakit. Deficiency dalam bahasa Indonesia berarti
kekurangan. Immune berarti kekebalan, sedangkan Acquired berarti diperoleh atau didapat. Dalam hal ini,
“diperoleh” mempunyai pengertian bahwa AIDS bukan penyakit keturunan. Seseorang menderita AIDS
bukan karena keturunan dari penderita AIDS, tetapi karena terjangkit atau terinfeksi virus penyebab AIDS.
Oleh karena itu, AIDS dapat diartikan sebagai kumpulan tanda dan gejala penyakit akibat hilangnya atau
menurunnya sistem kekebalan tubuh seseorang. AIDS merupakan fase terminal (akhir) dari infeksi HIV.
Telah disebutkan bahwa seorang pengidap HIV daya tahan tubuhnya terganggu sehingga mudah
terserang penyakit, bahkan serangan sesuatu penyakit yang untuk orang lain dapat digolongkan sebagai
penyakit ringan, bagi seorang pengidap HIV atau penderita AIDS penyakit tersebut dapat menjadi berat,
bahkan dapat menimbulkan kematian. Misalnya penyakit influensa, pada orang sehat penyakit ini, akan
sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih satu minggu, meskipun tidak diobati sama sekali
asalkan penderita makan, tidur dan istirahat yang cukup.
Sedangkan pada pengidap HIV dan penderita AIDS, penyakit influensa ini akan menetap lebih lama
bahkan semakin parah pada waktu tertentu. Seorang penderita AIDS dapat meninggal oleh penyakit infeksi
lain yang menyerang dirinya akibat kekebalan tubuhnya yang terganggu (disebut infeksi oportunistik).

3. Asal usul HIV/AIDS


Virus HIV diyakini pertama kali ditemukan di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo pada tahun
1920, ketika dilaporkan adanya penyebaran infeksi virus “Simian Immunodeficiency Viruses” (SIV) dari
simpanse dan gorila kepada manusia. Semenjak itu kasus kematian mendadak dengan gejala-gejala khas
hilang dan dianggap tidak menjadi ancaman.
Keresahan kembali terjadi pada awal tahun 80-an, dimana pada tahun 1981 ditemukan infeksi paru
yang amat jarang yang disebut Pneumocystis Carinii Pneumonia (PCP) pada lima orang pemuda
homoseksual yang sebelumnya tidak memiliki masalah kesehatan di Los Angeles. Pada saat yang
bersamaan, New York dan California turut melaporkan adanya jangkitan kanker ganas yang disebut dengan
sarcoma kaposi.
Penyakit ini juga menyerang sekelompok pria homoseksual. Penyakit-penyakit yang dilaporkan
tersebut ternyata memiliki hubungan dengan adanya kerusakan berat pada sistem kekebalan tubuh. Pada
akhir tahun 1981, infeksi semakin meluas, dilaporkan 270 kasus pasien dengan kerusakan kekebalan tubuh
yang parah pada pria homoseksual dan 121 orang diantaranya meningal dunia. Pada akhir tahun ini pula
pertama kali didapati kasus PCP pada orang yang menggunakan narkoba suntik.
Di Indonesia, permasalahan AIDS muncul pada tahun 1987 dari seorang turis asing berkebangsaan
Belanda yang meninggal di Bali dengan tanda-tanda infeksi AIDS. Berita penyebaran virus HIV/AIDS yang
terjadi di Indonesia menyebutkan bahwa AIDS masuk di Indonesia pada tahun 1987, sebenarnya AIDS
sudah ada di Indonesia pada tahun 1983.
Berangsur–angsur penyebaran HIV/AIDS sangat cepat di dunia, sampai akhir 1993 di Indonesia virus
HIV/AIDS sudah menjangkau 12 propinsi. Namun masih banyak orang Indonesia beranggapan bahwa
angka atau jumlah penderita yang terinfeksi virus HIV/AIDS belum seberapa dibandingkan jumlah
penduduk yang ada di Indonesia. Berdasarkan hasil laporan epidemi HIV/AIDS, didapatkan dalam tahun
2007 terdapat 27 juta infeksi baru dan 2 juta kematian akibat HIV/AIDS. Secara estimasi diperkirakan
terdapat 33 juta orang yang hidup dengan HIV/AIDS didunia (Depkes, 2008). Kasus HIV/AIDS di
Indonesia terjadi peningkatan setiap tahun.

4. Bahaya Penyakit HIV/AIDS


Bahaya Besar Penyakit HIV/AIDS, yaitu:
1. AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yang mudah menular dan
mematikan. Virus tersebut merusak system kekebalan tubuh manusia, dengan akibat turunnya/hilangnya
daya tahan tubuhnya sehingga mudah terjangkit dan meninggal karena penyakit infeksi, kanker lainnya.
Dan sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegahnya atau obat untuk penyembuhannya.
2. Kematian. Menurut perhitungan WHO (1992) tidak kurang dari 3 orang di seluruh dunia terkena infeksi
virus AIDS setiap menitnya. Dan yang mengerikan adalah jumlah penderita 70% adalah kalangan
pemuda/usia produktif.

Gambar 4. Seks Bebas Sebagai Salah Satu Penyebab Bahaya HIV/AIDS

3. Serangan bagi anak muda. Kelompok resiko tinggi terjangkitnya penyakit bahaya ini adalah homoseksual,
heteroseksual, promiskuitas (Perkawinan lebih dari satu), penggunaan jarum suntik pecandu narkotik dan
free sex serta orang-orang yang mengabaikan nilai-nilai moral, etik, dan agama (khususnya para
remaja/generasi muda usia 13-25 tahun).
4. Tidak bermoral. Pola dan gaya hidup barat sebagai konsekuensi modernisasi, industrialisasi, dan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, telah menyebabkan perubahan-perubahan nilai kehidupan yang
cenderung mengabaikan nilai-nilai moral, etik, dan agama, termasuk nilai-nilai hubungan seksual antar
individu.
5. Permasalahan lain yang berdampak sangat tinggi bagi penularan virus AIDS adalah remaja yang
meninggalkan rumah tanpa izin dan menjadi anak jalanan, dan tuna susila yang melakukan seksual aktif
dan pecandu narkoba secara bebas dan tidak terjaga kebersihan/kesehatannya.
6. Bunuh Diri. Jika seseorang menderita penyakit ini, maka akan menimbulkan depresi yang mendalam,
semangat hidup rendah dan hilang kepercayaan diri. Permasalahan ini telah banyak memakan korban jiwa,
sebab dari merekamereka yang terjangkit penyakit ini selalu mengakhiri penyakit yang di deritanya dengan
bunuh diri.

Gambar 5. Kegilaan Dampak dari HIV/AIDS


sumber: http://www.akibathivaids.com

7. Gila. Orang yang Hilang kepercayaan diri, banyak dijauhi orang karena penyakit yang dideritanya ini akan
menimbulkan stress yang begitu berat, jika stress yang diderita terus dibiarkan maka akan menyebabkan
kegilaan alias tidak mempunyai kesadaran normal.

D. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

 Sumaryoto & Soni Nopembri. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan:
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Edisi Revisi Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
 Sumaryoto & Soni Nopembri. 2017. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan:
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Edisi Revisi Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
 Mochamad Rohiman. 2020. E-Modul PJOK Kelas XI, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD,
DIKDAS dan DIKMEN.
 Video pembelajaran mengenai HIV/AIDS, pada link:
https://youtu.be/uss_-cvPbfU
Channel Shaza. (2021) Materi Pembelajaran HIV dan AIDS. Diakses tanggal 3 Januari 2021
https://youtu.be/c7Go1UI7nxs
Yayasan Pondok Daun. (2020) PJOK Kelas XI – Menganalisis Bahaya, Penularan, dan Pencegahan Penyakit
HIV/AIDS. Diakses tanggal 3 Januari 2021
https://youtu.be/qad0flXErBI
iaN Yuliyanto. Menganalisis Bahaya Penularan dan Pencegahan Penyakit HIV/AIDS – PJOK Kelas XI. Diakses
tanggal 3 Januari 2021
 Referensi dari media elektronik yang membahas tentang HIV/AIDS, pada link .
 Power Point (PPT) dan LMS Schoology.
 Grup WA

Mengetahui, Palembang, Juli 2021


Kepala SMA Negeri 6 Palembang Guru PJOK

Fir Azwar, S.Pd., M.M Eggi Pangestu, S.Pd 007


NIP. 196601071989031005
 Penilaian Afektif

Kelas : …………………. LEMBAR PENILAIAN SIKAP


Materi : ………………….
IPK : Peserta didik menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab, rasa ingin tahu,
komunikatif

Perilaku yang diharapkan


NO. NAMA Tanggung Rasa ingin
Disiplin Komunikatif
Jawab tahu

10

11

12

13

14

15

16

Dst.

Kolom aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai


4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup baik
1 = kurang
 Penilaian Kognitif
Tes tulis melalui schoology
https://app.schoology.com/course/5141282009/assessments/5141282100

Nilai otomatis diolah schoology dengan rumus dibawah ini.


Untuk penilaian pengetahuan Tes Formatif Setelah mempelajari seluruh materi yang berkaitan
dengan hiv/aids, peserta didik mengerjakan soal pilihan ganda dengan penuh rasa tanggung jawab
untuk menjawab berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan hiv/aids. Berikut contoh rubrik
untuk penilaian pengetahuan. Berikut rumus yang digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan
pengetahuan peserta didik:
Tingkat penguasaan =

Berikut tingkatan penguasaan :


Nilai Predikat
90 – 100 Baik Sekali
80 – 89 Baik
75 - 79 Cukup
< 75 Kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 73 atau lebih, peserta didik dapat meneruskan kemateri
selanjutnya. Jika masih kurang dari 73 Saudara harus mengulangi materi hiv/aids, terutama
pada bagian yang belum dikuasai.

 Penilaian Psikomotor
 Kelas : ………………….
 Materi : ………………….

IPK Nilai
No. Nama Total
1 2 3 4 5 (Total/20) x 100
Indikator Kode Bobot
Hiv 1 4 = sangat baik
Aids 2 3 = baik
2 = cukup baik
Bahaya HIV/AIDS 3
1 = kurang
4

Anda mungkin juga menyukai