Universitas Pamulang
ditazulfia@gmail.com
ABSTRAK
Analisis unsur instrinsik drama teater Suara-suara, Teater Koma, jurnal, Fakultas Sastra
Indonesia, Universitas Pamulang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
yang menjadi unsur instrinsik drama teater Suara-suara, Teater Koma, dan juga mengetahui
struktur pada drama teater tersebut. Sumber data penelitian ini adalah video pementasan
drama teater Suara-suara, Teater Koma yang peneliti tonton di Aplikasi YouTube. Metode
penelitian yang peneliti gunakan adalah metode kualitatif melalui analisis menonton di
YouTube. Hasil penelitian dari drama teater Suara-suara, Teater Koma ada unsur intrinsik
berupa alur, tema, latar, tokoh dan penokohan, dan amanat. Kesimpulan dari drama teater
Suara-suara, Teater Koma yaitu, unsur instrinsik pada drama teater Suara-suara, Teater
Koma : 1) Tema dari drama teater ini yaitu “kesalahan di masa lalu”. 2) Alur dari drama teater
Suara-suara, Teater Koma alur maju, yang terdiri dari : pengenalan cerita, konflik awal,
perkembangan konflik, dan penyelesaian. 3) Latar pada drama teater ini di bagi menjadi :
latar tempat, di ruaang tamu rumah dan halaman depan rumah. Latar waktu, sore dan
malam. Latar ruang ruang tamu rumah dan halaman depan rumah. Latar suasana, gelisah,
rasa takut, rasa cemas, dan rasa senang. 4) Tokoh dan penokohan, ada tiga tokoh dalam
drama teater Suara-suara, Teater Koma yaitu ; Heru, Hamida, dan Sarinda. Penokohannya ada
protagonos, antagonis, dan tritagonis. Protagonist di perankan oleh Hamida, antagonis di
perankan oleh Heru, dan tritagonis di perankan oleh Sarinda. 5) Amanat yang terkandung
dalam drama teater Suara-suara, Teater Koma yaitu : bersikap jujur kepada pasangan,
mengakui kesalahan sendiri, tentang menghargai perempuan, dan kemauan dari diri sendiri
untuk merubah menjadi lebih baik lagi.
Kata kunci : unsur intrinsik, drama teater
A. Pendahuluan
Sastra adalah karya seni yang melibatkan pemikiran dan gaya kreatif
mempertanyakan keberadaan tertentu yang terjadi di bumi ini melalui penggunaan media
bahasa yang luar biasa. Karya sastra adalah karangan manusia yang mengacu pada nilai-nilai
kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah. Sastra memberikan gambaran yang unik
tentang masalah manusia, sosial, dan intelektual, sehingga pembaca diperbolehkan
menafsirkan teks sastra menurut gagasannya sendiri.
Sastra dibagi menjadi 3 jenis, yaitu drama, puisi, dan prosa (cerpen, novel). Puisi,
cerpen, novel, dan drama merupakan jenis karya sastra, dalam menulis sebuah karya sastra
tentunya bertujuan untuk mengeluarkan karya tulis yang berupa tindakan atau gerakan sosial
yang memiliki makna.
Berbicara tentang drama teater, drama sudah di kenal oleh masyarakat. Seperti
acara di Televisi, sinetron, komedi, dan lain sebagainya. Kita sebut sebagai seni pertunjukan.
Sebenarnya drama memiliki dua dimensi karakter yaitu, genre sastra dan sebagai seni
bermain, acting dan seni pertunjekan. Hasanudin (1996:1). Pada dimensi sastra, makna drama
lebih menekankan pada naskah dialog yang dinikmati, dipahami, dan dimengerti dengan cara
membacanya. Sedangkan sebagai seni pertunjukan drama dibangun melalui unsur-unsur
pembangun karya seni pertunjukan yang didalamnya berupa; seni gerak, seni vocal, seni tari,
seni music, seni rupa, dan sebagainya.
Seni pertunjukan adalah melibatkan kegiatan individu atau kelompok disuatu tempat
dan waktu tertentu. Menurut Murgiyanto (1995) seni pertunjukan adalah suatu pertunjukan
yang memiliki nilai seni dimana pertunjukan tersebut disajikan sebagai suatu pertunjukan di
depan penonton. Drama menurut salah satu ahli yang bernama Moulton dalam (Harymawan,
1988:3) mengartikan bahwa drama adalah kehidupan yang digambarkan dengan gerakan.
Dengan demikian, drama adalah tentang menyaksikan kehidupan orang-orang yang diwakili
dalam kehidupan nyata. Pandangan lain di sampaikan oleh Hamilton dan Koning (Dewojati,
2012:8), ia mengatakan drama sebagai karya sastra yang ditulis dalam dialog dan
dimaksudkan untuk nantinya diperankan oleh actor.
Definisi drama yang diuraikan diatas tidak menunjukan bahwa rumusan tersebut
mengarah kepada konsep drama pada makna sastranya, tetapi hanya pada aspek seni
lakonnya. Meskipun drama ditulis untuk tujuan dipertunjukan, tidak berarti juga semua
drama yang ditulis oleh penulis harus dipertunjukan atau ditampilkan. Meski tidak
dipentaskan, karya sastra drama harus di pahami, di mengerti, dan di nikmati. Tentu saja
dinikmatinya dengan lebih kea rah genre sasra, bukan kepada seni lakonnya.
Dalam konteks seni pertunjukan ini berupan seni pertunjukan drama teater Suara-
suara, Teater koma. Teater drama ini menceritakan sosok sepasang suami istri yang hidup
bahagia. Sekitar tiga tahun mereka hidup bersama semua keadaan baik-baik saja, namun
sekitar tiga bulan ini sang suami yang bernama Heru ini mulai merasa aneh terhadap dirinya
sendiri. Ketika suara-suara itu sering muncul ketika ia sedang sendirian. Suara-suara itu
seperti menghantui Heru, selalu datang disaat ia tenang. Ingin berteriak, tetapi di rasa
percuma karena suara-suara itu semakin keras.
Namun sang istri Hamida tetap tenang menyikapi suaminya yang belakangan ini
bersikap aneh, tidak biasanya. Bertingkah aneh, seperti orang yang tidak waras bisa kita yang
melihat. Kemudia heru bercerita tentang keluh kesahnya terhadap Hamida, tentang
gangguan suara-suara itu dan hal yang menggangunya tiga bulan nelakangan ini. Semua isi
kepalanya ia ceritakan kepada sang istri Hamida, kemudian sang istri sangat khawatir tentang
kesehatan mental sang suami, ia ingin mengajaknya untuk memeriksa kejiwaan suaminya.
Tetapi Heru cukup yakin, ia bukan gila, tetapi ia juga tidak tahu sebenarnya dirinya ini
mengapa. Selalau datang suara-suara ancaman, ketakutan, dan hanya ia yang dapat
mendengarnya. Hamida sangat khawatir tentang keadaan Heru suaminya itu. tentang rasa
takut yang Heru sering keluhkan ke Hamida, di suatu saat Hamida menanyakan tentang masa
lalu Heru, kemungkinan saja suara-suara itu datang dari kesalahan di masa lalunya. Tentang
pernah atau tidak ia menyakiti orang, terutama perempuan.
Ketika Hamida menanyakan tentang itu, wajah Heru berubah menjadi panik. Ada
kecemasan yang terlihat raut wajahnya, tetapi Hamida tidak menyadari itu. Heru menjawab
dengan intonasi yang sedikit terbata-bata, tetapi meyakinkan Hamida bahwa dirinya tidak
melakukan kesalahan apapun di masa lalunya. Kemudia Hamida percaya dengan suaminya,
dengan perkataan dan pengakuan suaminya itu.
Lalu apakah Heru mengakui kesalahannya di masa lalu kepada Hamida? Atau
mengakui kesalahannnya dimasa lalu oleh dirinya sendiri? Disini peneliti akan mengkaji unsur-
unsurnya dan merobek tuntas bagaimana pesan yang dapat kita ambil dari drama teater
Suara-suara, Teater Koma.
Di dalam drama juga terdapat unsur instrinsiknya, kita bisa mengkaji bagaimana
struktur tersebut ada dalam drama yang kita telliti. Peneliti menemukan beberapa unsur
instrinsik dalam drama teater Suara-suara, Teater Koma. Diantara lainya, alur, tema, latar,
tokoh dan penokohan, dan amanat.
Dalam penelitian ini peneliti mengkaji apa saja yang ada dalam drama teater Suara-
suara, Teater Koma ini guna untuk mengetahui apa saja unsur-unsur instrinsik pada drama
teater Suara-suara, Teater Koma. Agar pembaca dapat mengetahu pesan yang ingin di
sampaikan pada drama teater tersebut. Dan juga mengetahui struktur dari unsur-unsur
instrinsik drama.
B. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis ambil yaitu metode penelitian kualitatif yaitu jenis
penelitian yang hasilnya tidak di peroleh melalui statistika dan berusaha memahami suatu
peristiwa secara keseluruhan dan memahami makna peristiwa secara keseluruhan.
Peneliti ingin mengetahui unsur intrinsic pada drama teater berjudul Suara-suara, Teater
koma.
Oleh karena itu peneliti mengumpulkan data dengan menonton drama teater
tersebut di YouTube secara berulang hingga menemukan data yang ingin dikaji. Agar
peneliti dapat memahami unsur instrinsik drama pada teater berjudul Suara-suara, Teater
koma ini di kaji dengan benar secara keseluruhannya. Mengkaji bagaimana unsur intrinsic
tersebut pada drama teater Suara-suara, Teater koma.
2. Data dan Sumber Data
Sumber data adalah segalanya yang mampu menghasilkan data atau dapat
memeberikan data arahan ke tempat. Sumber data yang di pilih berdasarkan jenis
informasi yang sesuai arah yang terkandung dalam rumusan masalah. (Sutopo, 2002:143).
Yang menjadi sumber data pada penelitian ini yaitu teater yang peneliti lihat di YouTube,
drama teater berjudul Suara-suara, Teater koma tersebut tersedia di Aplikasi itu dan
dapat di akses masyarakat. Teater koma ini memiliki chanel YouTube yang bisa kalian
akses, disana banyak sekali teater yang sangat bagus, dan memiliki pesan-pesan yang
tersirat maupun tersurat. Contohnya salah satu drama teater yang peneliti ingin kaji, yaitu
Suara-suara, Teater koma. Sumber datanya yaitu :
Judul : Suara-suara
Naskah : N. Riantiamo
Di poskan : Teater Koma
Sutradara : Budi Ros
Tahun pementasan : 28 April 2021
Sumber data : Menonton Drama Teater di Aplikasi YouTube
Link YouTube : https://youtu.be/6sLqK_JnbdU
D. Kesimpulan
Dari kesimpulan yang penelitian yang peneliti sudah analisis pada drama teater Suara-suara,
Teater Koma ini, yaitu :
Unsur instrinsik pada drama teater Suara-suara, Teater Koma :
1. Tema dari drama teater ini yaitu “kesalahan di masa lalu”.
2. Alur dari drama teater Suara-suara, Teater Koma alur maju, yang terdiri dari : pengenalan
cerita, konflik awal, perkembangan konflik, dan penyelesaian.
3. Latar pada drama teater ini di bagi menjadi : latar tempat, di ruaang tamu rumah dan
halaman depan rumah. Latar waktu, sore dan malam. Latar ruang ruang tamu rumah dan
halaman depan rumah. Latar suasana, gelisah, rasa takut, rasa cemas, dan rasa senang.
4. Tokoh dan penokohan, ada tiga tokoh dalam drama teater Suara-suara, Teater Koma
yaitu ; Heru, Hamida, dan Sarinda. Penokohannya ada protagonos, antagonis, dan
tritagonis. Protagonist di perankan oleh Hamida, antagonis di perankan oleh Heru, dan
tritagonis di perankan oleh Sarinda.
5. Amanat yang terkandung dalam drama teater Suara-suara, Teater Koma yaitu : bersikap
jujur kepada pasangan, mengakui kesalahan sendiri, tentang menghargai perempuan,
dan kemauan dari diri sendiri untuk merubah menjadi lebih baik lagi.
Itulah beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil peneliti saat menganalisis drama teater
Suara-suara, Teater Koma
DAFTAR PUSTAKA
Krisma Jayanti, B. D. (2021). Analisis unsur Instrinsik naskah Drama Pinangan Karya Anton Checkoc
Saduran Suyatna Anirun. Jurnal Pendidikan Seni, 92-98.
Rulita. (2017, agustus 2o). Pengertian seni pertunjukan menurut para ahli. Retrieved agustus 20, 2017,
from Pengertian seni pertunjukan menurut para ahli: http://ilmuseni.com