Contoh Tugas Review Jurnal Covid
Contoh Tugas Review Jurnal Covid
Berikut ini adalah hasil review berbagai literature hasil penelitian yang relevan dan
memiliki kesesuain topik penelitian pada rencana judul penelitian disertasi yang akan
dilakukan yaitu dengan judul “Kerentanan Bencana Wabah Penyakit Demam Berdarah
dan Covid 19 di Wilayah Perkotaan dan Perdesan (Studi Kasus: Kelurahan Kotabau
Kota Yogyakarta dan Kelurahan Sendangsari Kabupaten Sleman)”. Berdasarkan proses
screening 80 judul penelitian yang diberikan, maka diperoleh 20 judul penelitian yang sesuai
dengan topik penelitian yang akan dilakukan. Adapun topik-topik yang akan dibahas meliputi
pengelolaan wilayah desa dan kota, kerentanan bencana, analisis spasial, dan strategi
masyarakat atau community resilience. Berikut tinjauan pustaka yang telah dilakukan, akan
dijelaskan pada pokok bahasan berikut ini.
1
karakterstik wilayah ini juga tidak luput dalam perkembangan wilayah di Indonesia hingga
mempengaruhi transformasi suatu wilayah. Transfromasi suatu wilayah dapat mempengaruhi
perkembangan perkotaan, tentu saja karaktertstik wilayah yang berbeda dapat berbeda pula
dalam penenganan kebijakan pengembangan wilayah yang bekerlanjutan (Giyasih, 2017).
Wilayah perkotaan dapat dicirikan dengan berbagai parameter seperti yang telah
dijabarkan pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan menggunakan berberapa
variabel yaitu adanya kepadatan penduduk yang tinggi, pertumbuhan penduduk yang
meningkat pada setiap tahunnya, penggunaan lahan non pertanian karena adanya diversifkasi
lahan, dan penggunaan lahan terbangun karena banyaknya pembangunan permukiman yang
berasosiasi dengan pusat kota untuk mempermudah mobilitas dalam melakukan aktivitas
sehari-hari (bekerja, sekolah, dsb) (Giyarsih, 2014).
Adanya ciri perkotaan dan perdesaan juga dapat ditinjau dari kondisi kultural
penduduk. Adapun pada wilayah perkotaan memiliki ciri adanya perubahan bahkan mulai
meninggalkan adat istiadat kebudayaan yang telah lahir dari jaman dahulu. Berbagai kondisi
kultural yang dapat diidentifikasikan dengan berbagai kegiatan kultural antara lain :
Perubahan yang terjadi dapat berupa adat istiadat yang komplek dringkas menjadi lebih
sederhana, sehingga ada beberapa unsur tradisi yang tidak dijalankan lagi di wilayah
perkotaan (Giyarsih, 2012).
2
universitas, kos-kosan atau kontrakan, aksesbilitas yang mudah, dan pusat perdangangan
(Giyarsih, 2014).
Berbagai kondisi morfologi desa dan kota yang berbeda tentu saja membutuhkan
pengelolaan yang berbeda pula dalam meningkatakan pembangunan dan perencanaan
wilayah yang berkelanjutan (Setyono et al., 2017). Tidak hanya pada aspek pembangunan
fisik, lebih dalam lagi terkait ekologi lingkungan yang dimiliki oleh wilayah perkotaan dan
pedesaaan (Sriartha et al., 2015), dengan pengelolaan yang seimbang dan berkelanjutan
diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup lingkungan masyarkat di wilayah perkotaan
dan perdesaan (Ridwan & Giyarsih, 2012).
Kerentanan adalah suatu situasi dalam masyarakat yang membuat mudah terkena
dampak merugikan dari sebuah bahaya atau dampak perubahan iklim (Nadim, 2013),
termasuk dalam hal ini adalah bencana becana baik bencana alam maupun non alam. Wilayah
perkotaan dengan karakteristik morfologi fisik yang beranekaragam serta kondisi sosial
ekonomi penduduk yang beragam, tidak terlepas dari adanya ancaman bencana. Penelitian
tentang kerentanan bencana banjir di wilayah perkotaan telah dilakukan di Kelurahan Legok
(Adhietya et al., 2017). Adapun tingkat kerentanan banjir dapat dipengaruhi oleh beberapa
factor:
- Fisik
- Sosial
- Ekonomi
3
- Lingkungan
Pada wilayah perdesaan juga tidak luput dari ancaman bahaya berupa bencana, yaitu
abrasi pantai seperti yang terjadi di Gadingsari dan Srigading Samas Bantul. Kerentanan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kerentanan fisik, kerentanan sosial, dan ekonomi,
dengan menunjukkan kapasitas tinggi hingga sedang terkait pengetahuan bencana abarasi
pantai dan jarak rumah dengan garis pantai (Choirunnisa & Giyarsih, 2018). Penenlitian ini
dilakukan dengan pedekatan spasial juga terkait peta kerentanan dengan menggunakan
metode SMCE atau spatial multi criteria evaluation , sehingga dapat diketahui persebaran
dan perbandingan kondisi kerentanan bencana di kedua wilayah yang bereda. Kerentanan
masyarakat wilayah perkotaan di bantaran Sungai Code juga terhadap bencana banjir lahar
juga telah dilakukan peneltian sebelumnya dengan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara tingkat kerentanan dengan persepsi banjir lahari di DAS Code dengan
menggunakan variable sosial dan ekonomi (Setyaningrum & Giyarsih, 2012).
Melalui pengolahan data dan hasil analisis terkait kerentanan bencana, maka
selanjutnya dapat dilakukan penyusunan strategi masyarakat dalam menghadapi ancaman
bencana yang ada ataupun adaptasi terhadap lingkungannya. Penelitian tentang strategi
adaptasi telah dilakukan dengan meningkatkan peran pemuda dalam penigkatan ketahanan
bencana erupsi Gunungapi Merapi (Pradika et al., 2018). Rumah tangga harus mampu
beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berubah, dimana terutama pada bidang sosial
4
ekonomi. Hal ini penting dilakukan agar rumah tangga masyarakat dapat terus
melangsungkan kehidupannya, perubahan pekerjaan merupakan salah satu proses adaptasi
yang dapat dilakukan jika lingkungan masyarakat berubah akibat terjadi bencana (Alviawati
et al., 2016). Seperti halnya pada peneliian kerentanan bencana wabah penyakit DB dan
Covid 19 yang mampu mengubah kondisi lingkungan masyrakat karena terbatasnya aktivitas
mobilitas, maka perlu disusun strategi dalam menghadapi bencana, masyarakat harus bisa
menyesuaikan dengan lingkungan (Purwaningsih, 2016)agar tercipta sinergisme dan
kehidupan yang harmoni dengan bencana, dan ketahanan masyarakat yang baik yang dapat
didukung pula oleh jaminan kesehatannya (Satriawan et al., 2020). Diharapkan melalui kajian
strategi yang ada akan menciptakan masyrakat yang Tangguh bencana baik di perdesaan
maupun perkotaan.
DAFTAR PUSTAKA
Adhietya, D., Marditna, D., & Giyarsih, S. R. (2017). Kerentanan Masyarakat perkotaan
terhadap bahaya banjir di kelurahan legok kecamatan telanipura kota jambi. Majalah
Geografi Indoensia.
Alviawati, E., Rijanta, R., & Giyarsih, S. R. (2016). Household Livelihood Strategies of
Dairy Cattle Farmers in Kepuharjo Village, Indonesia, Pre- and Post-2010 Merapi
Volcano Eruption. Romanian Review of Regional Studies, 12(1), 91–98.
https://search.proquest.com/docview/1823377150?accountid=39807
BPS. (2021). Berita Resmi Statistik : Hasil Sensus Penduduk 2020. Bps.Go.Id.
Giyarsih, S. R. (2014). The role of Yogyakarta and Surakarta cities in the intensity of the
regional transformation of two villages located in the Yogyakarta-Surakarta corridor.
Romanian Review of Regional Studies, X(1), 15–22.
5
http://rrrs.reviste.ubbcluj.ro/arhive/v10n12014.html
Giyasih, S. R. (2017). Regional management of areas with indications of urban sprawl in the
surrounding areas of universitas muhammadiyah, Yogyakarta, Indonesia. Indonesian
Journal of Geography, 49(1), 35–41. https://doi.org/10.22146/ijg.2323
Pradika, M. I., Giyarsih, S. R., & Hartono, H. (2018). Peran Pemuda Dalam Pengurangan
Risiko Bencana Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah Desa Kepuharjo,
Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal
Ketahanan Nasional, 24(2), 261. https://doi.org/10.22146/jkn.35311
Putri, R. F., Wibirama, S., Giyarsih, S. R., Pradana, A., & Kusmiati, Y. (2019). Landuse
change monitoring and population density analysis of Penjaringan, Cengkareng, and
Cakung Urban Area in Jakarta Province. E3S Web of Conferences, 76.
https://doi.org/10.1051/e3sconf/20197603004
Satriawan, D., Pitoyo, A. J., & Giyarsih, S. R. (2020). Cakupan Kesehatan Universal (UHC)
Pekerja Sektor Informal di Indonesia. Tataloka, 22(4), 556–572.
https://doi.org/10.14710/tataloka.22.4.556-572
Setyaningrum, P., & Giyarsih, S. R. (2012). Identifikasi Tingkat Kerentanan Sosial Ekonomi
Penduduk Bantaran Sungai Code Kota Yogyakarta terhadap Bencana Lahar Merapi.
Jurnal Bumi Indonesia, 1(3), 262–269.
Setyono, J. S., Yunus, H. S., & Giyarsih, S. R. (2016). the Spatial Pattern of Urbanization and
Small Cities Development in Central Java: a Case Study of Semarang-Yogyakarta-
Surakarta Region. Geoplanning: Journal of Geomatics and Planning, 3(1), 53–66.
6
https://doi.org/10.14710/geoplanning.3.1.53-66
Setyono, J. S., Yunus, H. S., & Giyarsih, S. R. (2017). Pengelolaan Kota-Kota Kecil Di Jawa
Tengah: Studi Kasus Pada Empat Kota Kecil Di Wilayah Joglosemar. Tataloka, 19(2),
142. https://doi.org/10.14710/tataloka.19.2.142-162
Sriartha, I. P., Suratman, S., & Giyarsih, S. R. (2015). The Effect of Regional Development
on The Sustainability of Local Irrigation System (A Case of Subak System in Badung
Regency, Bali Province). Forum Geografi, 29(1), 31–40.
https://doi.org/10.23917/forgeo.v29i1.789
Van Gorsel, J. T. (2018). Bibliography of The Geology of Indonesia and Surrounding Areas.
Www.Vangorselslist.Com.
Widayani, P., & Kusuma, D. (2014). Pemodelan Spasial Kerentanan Wilayah terhadap
Penyakit Leptospirosisi Berbasis Ekologi. Jurnal Geografi : Media Informasi
Pengembangan Dan Profesi Kegeografian, 11(1), 71–83.
https://doi.org/10.15294/jg.v11i1.8041
Wu, D., Wu, T., Liu, Q., & Yang, Z. (2020). The SARS-CoV-2 outbreak: what we know.
International Journal of Infectious Diseases. https://doi.org/10.1016/j.ijid.2020.03.004