Disusun Oleh:
Kelompok 1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan proposal ini dengan tepat pada waktunya yang berjudul “Terapi
tebak gambar dengan anak usia sekolah di kavling citra pelamuna indah” proposal
ini berisikan tentang preplaining terapi bermain yang akan diberikan oleh
kelompok kepada anak sekolah Taman Kanak-kanak.
Diharapkan proposal ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang bagaimana cara melakukan terapi bermain, salah satunya terapi bermain
tebak gambar. Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan proposal ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir.
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak
secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit,
aktivitas bermain ini tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan
kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami
berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut,
cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari
hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa stressor yang
ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak
akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan
melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada
permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan
permainan. Tujuan bermain pada prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan
fase pertumbuhan dan perkembangan secara optimal, mengembangkan
kreatifitas anak, dan dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Bermain
sangat penting bagi mental, emosional, dan kesejahteraan anak seperti
kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada
saat anak sakit atau anak sehat (Wong, 2009).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Setelah mengikuti terapi bermain dapat meminimalkan dampak hospitalisasi
pada anak sehingga dapat mempercepat proses kesembuhan anak.
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan perkembangan mental, imajinasi dan kreativitas anak
usia pra sekolah
b. Melatih meningkatkan kognitif anak dalam hal menebak gambar makan
sehat dan tidak sehat
c. Dapat menerapkan waktu yang tepat untuk melakukan permainan sehingga
anak tidak kehilangan waktu bermain.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. BERMAIN
1. Definisi
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa
mempergunakan alat yang menghasilkan atau memberikan informasi,
memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi anak (Anggani
Sudono, 2000).
2. Manfaat
a. Anak dapat mengatur strategi dan kecermatan.
b. Anak dapat mengenal tanda – tanda anak bergizi baik
c. Anak dapat mengembangkan imajinasi dan mengingat peraturan
permaina
d. Anak dapat berlatih bersosialisasi dengan teman – temannya
e. Anak dapat berlatih bersikap sportif
f. Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan
metode penyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama
dirawat di rumah sakit.
Usia 5 tahun
Melompat-lompat dengan 1 kaki
Berlari tanpa kesulitan
Bermain lompat tali
Mainan tangkap
Naik turun tangga dengan lancar
Usia 6 tahun
Berlari dengan baik
Berlari dan bermain secara bersamaan
Naik sepeda
Menggambar orang lengkap
Menambah ciri seperti mulut, mata, hidung pada gambar
Usia 4 tahun
Menggunting gambar sederhana
Menggambar bujur sangkar
Usia 5 tahun
Memukul kepala paku dengan palu
Mengikat tali sepatu
Dapat menulis beberapa huruf alphabet
Usia 6 tahun
Suka menggambar, menulis dan mewarnai.
4. Perkembangan Kognitif
Fase prekonseptual
Memory span increase
entre on one aspect of situation
Classify object according to one characteristic
Fase intuitive
Attention span increase
Classify object in terms of their use
Egosentric interpretation of events
Irreversible thought
5. Perkembangan Moral
Orientasi pda hukum dan kepatuhan
Anak berorientasi pada hal sebenarnya
6. Perkembangan Bahasa
Usia 3 tahun
Banyak bertanya
Berbicara saat ada atau tidak ada orang
Menggunakan bahasa telegravis
Menggunakan konsonan d,b,t,k,y
Menghilangkan w dari pembicaraan
Pembedaharaan kata 900 kata
Membuat kesalahan suara spesifik (s,sh,ch,z,th,r,l)
Usia 4 tahun
Perbendaharaan kata 1500 kata
Menghitung 1 s/d 3
Menceritakan cerita jantung
Usia 5 tahun
Perbendaharaan kata kira-kira 2100 kata
Menggunakan kalimat dengan enam sampai delapan kata, dengan semua
bagian bicara.
Menyebutkan empat atau lebih warna
Mengetahui nama-nama hari.
E. PRINSIP BERMAIN
1. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana
2. Tidak mengganggu jadwal kegiatan
3. Tidak ada kontra indikasi dengan kondisi penyakit pasien
4. Permainan harus sesuai dengan tahap tumbuh kembang pasien
5. Jenis permainan disesuaikan dengan kesenangan anak
6. Permainan melibatkan orang tua untuk melancarkan proses kegiatan
G. ANTISIPASI HAMBATAN
1. Mencari pasien dengan kelompok usia yang sama
2. Libatkan orang tua dalam proses terapi bermain
3. Jika anak tidak kooperatif, ajak anak bermain secara perlahan-lahan
4. Perawat lebih aktif dalam memfokuskan pasien terhadap permainan
5. Kolaborasi jadwal kegiatan pemeriksaan pasien dengan tenaga kesehatan
lainnya.
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS FALETEHAN
Tujuan:
a. Tujuan Umum
Anak mampu mengembangkan kemampuan kognitif dan dapat
membedakan makanan sehat dan tidak sehat dengan mengelompokkan
gambar makanan yang tidak sehat dan sehat yang telah disediakan.
b. Tujuan Khusus
1. Anak mampu menebak dan mengelompokkan gambar makanan
sehat dan tidak sehat dengan benar
2. Anak mengetahui jenis-jenis makanan sehat dan tidak sehat.
3. Anak dapat mengetahui cara dan aturan permainan
4. Anak tidak ragu-ragu dalam melaksanakan permainan
Pengorganisasian
1. Melakukan kontrak dengan anak dan orang tua
2. Mengunpulkan anak pada ruangan terapi bermain
3. Menyiapkan alat yang diperlukan
4. Kegiatan dipimpin oleh Leader dibantu dengan Co leader, fasilitator dan
observer
5. Mengobservasi kondisi pasien selama terapi bermain berlangsung
Setting Tempat
Keterangan
: Leader, sebagai pembawa acara dalam terapi bermain.
: Co Leader, sebagai penyaji dan membantu acara bermain.
: Fasilitator/ Mahasiswa/ Tim Penilai.
: Anak
: Dokumentasi
: Observer
Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Sarana disiapkan pagi hari sebelum acara dimulai
Media dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan
Struktur peran telah ditentukan 1 hari sebelum pelaksanaan
Kontrak dengan keluarga pasien/anak yang akan diberi terapi bermain
dilakukan 1 hari sebelum dan pagi hari sebelum kegiatan dilaksanakan.
2. Evaluasi Proses
Leader dibentu co leader memandu terapi bermain dari awal hingga akhir
kegiatan
Respon anak baik selama proses bermain berlangsung
Anak tampak aktif selama proses bermain berlangsung
Anak mau dan dapat melukis dengan baik didampingi oleh fasilitator
Keluarga ikut membantu anak selama pelaksanaan proses bermain
Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiwa tercapai dengan
baik
Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing
3. Evaluasi Hasil
Kegiatan bermain dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan
Anak dapat melakukan pemilihan tema dan warna sesuai dengan yang
disukainya
Anak mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir
DAFTAR PUSTAKA