Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang paling menarik tetapi pelik.
Sebagai salah satu jenis sastra, puisi merupakan pernyataan sastra yang paling utama.
Segala unsur seni sastra mengental dalam puisi. Puisi mengandung karya estetis yang
bermakna, mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, merangsang
panca indra dalam susunan yang berirama. Puisi merupakan rekaman dan interpretasi
pengalaman manusia yang digubah dalam wujud yang paling berkesan. Puisi dapat
membuat kita tertawa, menangis, tersenyum, berfikir, merenung, terharu bahkan emosi
dan marah.

Sampai sekarang, puisi selalu mengikat hati dan digemari oleh semua lapisan
masyarakat karena keindahan dan keunikannya. Oleh karena kemajuan masyarakat dari
masa kemasa selalu meningkat, maka corak, sifat dan bentuk puisi pun selalu berubah,
mengikuti perkembangan selera, konsep estetika yang selalu berubah dan kemajuan
intelektual yang selalu meningkat.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari puisi?
2. Apa saja unsur-unsur yang ada didalam puisi?
3. Bagaimana ciri-ciri puisi secara umum?
4. Apa saja jenis-jenis puisi?
5. Bagaimana cara membuat puisi?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui dan memahami pengertian dari puisi
2. Untuk Mengetahui dan memahami unsur-unsur puisi
3. Untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri puisi
4. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis puisi
5. Untuk mengetahui dan memahami cara membuat puisi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian puisi
Definisi puisi cukup banyak, salah satu pendapat yang cukup mudah dipahami
diantaranya mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya Sastra yang mengungkapkan
pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan
semua kekuatan bahasa, yakni struktur fisik dan struktur batinnya.
Puisi merupakan karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya
makna. Karya sastra yang singkat, padat, dan menggunakan bahasa yang indah. Singkat
karena diungkapkan tidak panjang lebar seperti prosa. Padat, maksudnya puisi digarap
dengan pilihan kata yang mengandung kekuatan rasa dan makna. Yakni dengan memilih
kata yang mempunyai majas, lambang, rima, sajak dan ungkapan yang menarik. Jadi,
Puisi berbeda dengan bahasa keseharian.
B. Unsur-unsur puisi
Unsur-unsur puisi antara lain:
a) Struktur batin
a. Tema, yaitu pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair. Tema ini
tersirat dalam keseluruhan isi puisi.
b. Rasa, yaitu sikap penyair terhadap pokok persoalan yang terkandung di dalam
puisi.
c. Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada berkaitan erat dengan tema
dan rasa. Hal ini ditunjukan dengan adanya sikap merayu, mengadu, mengkritik,
dan sebagainya.
d. Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisi itu.
b) Struktur fisik
Struktur fisik suatu puisi disebut juga dengan metode penyampaian hakikat suatu
puisi, yang terdiri dari beberapa hal berikut ini:
a) Perwajahan Puisi (tipografi)
Tipografi adalah bentuk format suatu puisi, seperti pengaturan baris, tepi kanan-
kiri, halaman yang tidak dipenuhi kata-kata. Perwajahan puisi ini sangat
berpengaruh pada pemaknaan isi puisi itu sendiri.
b) Diksi
Diksi adalah pemilihan kata yang dilakukan oleh seorang penyair dalam
mengungkapkan puisinya sehingga didapatkan efek sesuai dengan yang
diinginkan. Pemilihan kata pada puisi sangat berkaitan dengan makna yang ingin
disampaikan oleh penyair.
c) Imaji
Imaji adalah susunan kata dalam puisi yang bisa mengungkapkan pengalaman
indrawi sang penyair (pendengaran, penglihatan, dan perasaan) sehingga dapat
mempengaruhi audiens seolah-olah merasakan yang dialami sang penyair.
d) Kata Konkret
Kata konkret adalah bentuk kata yang bisa ditangkap oleh indera manusia
sehingga menimbulkan imaji. Kata-kata yang digunakan umumnya berbentuk
kiasan (imajinatif), misalnya penggunaan kata “salju” untuk menjelaskan
kebekuan jiwa.
e) Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang bisa menimbulkan efek dan konotasi
tertentu dengan bahasa figuratif sehingga mengandung banyak makna. Gaya
bahasa ini disebut juga dengan majas (metafora, ironi, repetisi, pleonasme, dan
lain-lain).
f) Rima/ Irama
Irama/ rima adalah adanya persamaan bunyi dalam penyampaian puisi, baik di
awal, tengah, maupun di akhir puisi.
C. Ciri-Ciri Puisi secara Umum
1. puisi dituangkan dalam bentuk bait yang terdiri atas baris-baris, bukan bentuk
paragraf.
2. Diksi yang dipakai dalam puisi biasanya bersifat kiasan, padat, dan indah.
3. Penggunaan majas sangat dominan dalam bahasa puisi.
4. Pemilihan diksi yang digunakan mempertimbangkan adanya rima dan persajakan.
5. Dalam puisi, setting, alur, dan tokoh tidak begitu ditonjolkan dalam pengungkapan.
D. Jenis-jenis puisi1
Ditinjau dari segi periodisasi kelahiran puisi kita mengenal adanya istilah puisi
lama dan puisi baru atau sering pula dibedakan atas puisi tradisional dan puisi modern.
a. Puisi Lama
1
Semi, M. Atar. 1993. Anatomi Sastra. Bandung : Angkasa Raya,h 22
Puisi lama adalah puisi yang lahir sebelum masa penjajahan Belanda, sehingga
belum tampak adanya pengaruh dari kebudayaan barat. Sifat masyarakat lama yang
statis dan objektif, melahirkan bentuk puisi yang statis pula, yaitu sangat terikat pada
aturan tertentu.. Aturan- aturan itu antara lain : (a) Jumlah kata dalam 1 baris, (b)
Jumlah baris dalam 1 bait, (c) Persajakan (rima), (d) Banyak suku kata tiap baris, dan
(e) Irama. Ciri-ciri puisi lama diantaranya: (a) Merupakan puisi rakyat yang tak
dikenal nama pengarangnya, (b) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan
sastra lisan, dan (c) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait,
jumlah suku kata maupun rima. Jenis-jenis Puisi lama yakni:
1) Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib,
2) Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris
terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya
sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-
mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka,
3) Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek,
4) Seloka adalah pantun berkait,
5) Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi
nasihat,
6) Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak
a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita, dan
7) Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.
b. Baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris,
suku kata, maupun rima. Jenis-jenis Puisi baru menurut isinya, dibedakan atas:
1) Balada adalah puisi berisi kisah/cerita.
2) Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
3) Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Epigram adalah puisi yang
berisi tuntunan/ajaran hidup.
4) Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
5) Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
6) Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik.
E. Cara membuat puisi 2

2
Zabadi, Fairul dan Sutejo. 2015. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud,h 17
1. Tentukan Tema dan Judul
Pertama, pilihlah satu tema yang kita inginkan sebagai acuan dalam membuat
puisi agar puisi kita lebih menarik. Tema puisi ada banyak sekali. Jadi, sebisa
mungkin pilihlah tema yang benar-benar menarik. Setelah menentukan tema, langkah
selanjutnya adalah menentukan judul yang berpacu pada tema. Misalnya saja kita
menentukan temanya, yaitu kesetiaan.
2. Menentukan Kata Kunci
Setelah menentukan tema, langkah-langkah menulis puisi selanjutnya adalah
menentukan kata kunci dan kemudian mengembangkan kata tersebut. Jika kamu telah
menemukan tema, misalnya tadi kesetiaan, maka selanjutnya adalah menemukan kata
kunci yang berkaitan dengan keabadian tersebut. Apabila sudah dirasa cukup untuk
memulai membuat puisi, maka kamu tinggal mengembangkannya dalam sebuah
kalimat atau larik puisi. Misalnya satu kata kunci digunakan untuk satu larik. Atau
bisa saja, satu kata kunci kemudian dikembangkan menjadi satu bait.
3. Menggunakan Gaya Bahasa
Langkah menulis puisi selanjutnya adalah dengan menggunakan gaya bahasa. Salah
satunya adalah dengan menggunakan misalnya majas perbandingan atau majas
metafora misalnya.
4. Kembangkan Puisi Seindah Mungkin
Selanjutnya adalah mengembangkan semua langkah di atas menjadi puisi yang
indah. Susun kata-kata, larik-larik puisi menjadi bait-bait. Kembangkanlah menjadi
satu puisi yang utuh dan bermakna. Kamu harus ingat bahwa puisi bukanlah sebuah
artikel. Tulisan yang kamu buat untuk puisi harus ringkas, padat, sekaligus indah.
Pilihlah kata yang sesuai yang mewakili unsur keindahan sekaligus makna yang
padat.
MENULIS PUISI
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran bahasa Indonesia
Dosen pengampu:
Galuh Dwi Purwasih, M.Pd.I.

Disusun oleh:
Siti Muthongatul Habibah

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BADRUS SHOLEH
STAI-BA
PURWOASRI- KEDIRI
2021
BAB III
PENUTUP
Dari materi diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. puisi adalah bentuk karya Sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan
bahasa, yakni struktur fisik dan struktur batinnya.
2. Unsur-unsur puisi diantaranya ada struktur fisik dan struktur batin
3. Ciri-ciri puisi adalah puisi dituangkan dalam bentuk bait yang terdiri atas baris-
baris, bukan bentuk paragraf.
4. Jenis-jenis puisi diantaranya adalah puisi lama dan puisi baru
5. Cara membuat puisi yaitu tentukan tema dan judul, menentukan Kata kunci,
menggunakan Gaya bahasa, dan kembangkan puisi seindah mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Semi, M. Atar. 1993. Anatomi Sastra. Bandung : Angkasa Raya.
Zabadi, Fairul dan Sutejo. 2015. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Anda mungkin juga menyukai