Anda di halaman 1dari 3

KONVERGENSI TAHAP KEDUA

Dalam rangka mengikuti perkembangan standar akuntansi global yang sangat


progresif, konvergensi tahap kedua terus dilakukan pada tahun 2013 dan 2014. Efektif
per 1 Januari 2015, SAK yang berlaku di Indonesia secara garis besar telah
berkonvergen dengan IFRS Standards yang berlaku efektif per 1 Januari 2014. Dengan
demikian, perbedaan gap antara SAK dan IFRS Standards telah diminimalisiir dari 3
tahun menjadi 1 tahun. Hingga saat ini, DSAK IAI juga masih memegang teguh
komitmennya untuk menjaga 1 tahun perbedaan gap antara SAK dan IFRS Sandards.

SAK efektif per 1 Januari 2015 terdiri dari produk berbasis IFRS Standards seperti PSAK
dan ISAK baru, revisi, amandemen dan yang telah melalui proses penyesuaian SAK
efektif per 1 Januari 2015 ini juga dilengkapi PPSAK dan produk non-IFRS Standards
seperti PSAK 28: Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian, PSAK 36: Akuntansi Kontrak
Asuransi Jiwa, PSAK 38: Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali, PSAK 45: Pelaporan
Keuangan Entitas Nirlaba, dan ISAK 25: Hak atas Tanah.

SAK efektif per 1 Januari 2017 menambahkan PSAK/ISAK baru yang terdiri dari PSAK
70: Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak, ISAK 30: Pungutan, dan ISAK
31: Interpretasi atas Ruang Lingkup, PSAK 13: Properti Investasi. Selain itu, SAK
efektif per 1 Januari 2017 juga menambahkan beberapa PSAK yang telah mengalami
amandemen dan penyesuaian tahunan seperti PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan,
PSAK 3: Laporan Keuangan Interim, PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 5:
Segmen Operasi, PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, PSAK13: Properti
Investasi, PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, PSAK 16:
Aset Tetap, PSAK 19: Aset Takberwujud, PSAK 22: Kombinasi Bisnis, PSAK 24: Imbalan
Kerja, PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan,
PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham, PSAK 58, Aset Tidak Lancar yang Dikuasai
untuk Dijual dan Operasi yang DIhentikan, PSAK 60: Instrumen Keuangan:
Pengungkapan, PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian, PSAK 66: Pengaturan
Bersama, PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain, dan PSAK 68:
Pengukuran Nilai Wajar.

SAK efektif per 1 Januari 2018 menambahkan PSAK/ISAK baru, yaitu PSAK 69:
Agrikultur, Selain itu, SAK efektif per 1 Januari 2018 juga menambahkan beberapa
PSAK yang telah mengalami amendemen, yaitu PSAK 2: Laporan Arus Kas, PSAK 13:
Properti Investasi, PSAK 16: Aset Tetap, PSAK 46: Pajak Penghasilan, dan PSAK 53,
Pembayaran Berbasis Saham. Sedangkan beberapa PSAK yang mengalami penyesuaian
tahunan, yaitu PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama dan
PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain.

Due Process Procedure Penyusunan dan Pencabutan Standar


Akuntansi Keuangan
Peraturan Organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (PO IAI) dalam pasal 26 ayat (1)
tentang due process procedure penyusunan dan pencabutan SAK meliputi tahapan
sebagai berikut:

1. Indentifikasi isu;
2. Konsultasi isu dengan Dewan Konsultatif Standar Akuntansi Keuangan (DSAK
IAI), Jika diperlukan;
3. Melakukan riset terbatas;
4. Pembahasan materi;
5. Pengesahan dan publikasi Draf Eksposur (DE);
6. Pelaksanaan Public Hearing;
7. Pelaksanaan Limited Hearing, jika diperlukan;
8. Pembahasan tanggapan publik; dan
9. Pengesahan SAK.

PO IAI dalam pasal 26 ayat (2) disebutkan bahwa due process procedure penyusunan
Buletin Teknis (Bultek) dan penyesuaian Tahunan tidak wajib mengikuti keseluruhan
tahapan due process sebagaimana dalam pasal 26 ayat (1) di atas.

Perbedaan Revisi, Amandemen, dan Penyesuaian Tahunan SAK


Berikut ini adalah tabel perbedaan antara revisi, amandemen, dan penyesuaian
tahunan SAK:

REVISI

1. Mengubah persyaratan secara signifikan;


2. Memberikan persyaratan baru;
3. Ketika disahkan, standar revision akan menggantikan standar sebelumnya.

Contoh:

PSAK 24 (Revisi 2013): Imbalan Kerja yang disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 19
Desember 2013. PSAK 24 (Revisi 2013) ini menggantikan PSAK 24 (2010) yang
diadopsi dari IAS 19 efektif per 1 Januari 2013.

AMANDEMEN

1. Mengklarifikasi prinsip dan persyaratan;


2. Menambahkan pedoman pendukung (untuk meningkatkan keterpahaman prinsip
dan persyaratan yang sudah ada tanpa berdampak signifikan pada praktik
pelaporan keuangan dan laporan keuangan).

Contoh:

Amandemen PSAK 24 tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja yang disahkan
oleh DSAK IAI pada tanggal 28 Oktober 2015 dan merupakan adopsi dari Amendement
to IAS 19 Defined Benefit Plans: Employee Contributions efektif per 1 Juli 2014.

PENYESUAIAN TAHUNAN

1. Fokus pada bagian-bagian yang tidak konsisten atau klarifikasi wording;


2. Tidak terdapat prinsip dan persyaratan baru;
3. Tidak mengubah prinsip dan persyaratan yang sudah ada.
Contoh:

PSAK 24 (Penyesuaian 2016) telah disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 28 September
2016 dan merupakan adopsi dari Annual Improvements to IFRSs 2012-2014 Cycle yang
efektif per 1 Januari 2016.

Source:

 Buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Efektif per 1 Januari 2018, Cetakan
pertama: Mei 2018, Diterbitkan oleh: Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Anda mungkin juga menyukai