Dongeng Dari Sumatera Barat : Cerita Rakyat Malin Kundang
“Hu huuuu huuu.” tangis Malin Kundang sambil
memegangi lengannya yang berdarah.
Rupanya lagi-lagi ia dipatok oleh ayam jago milik
Datuk Firman.
Bunda membersihkan lukanya dengan sabar. Kali ini,
luka Malin cukup parah.
Bunda Malin Kundang yang bernama Mande
Rubayah membalutnya dengan perban.
“Malin, jangan nakal. Jangan kau kejar-kejar lagi ayam
jago itu. Ingat, kau sudah tidak punya ayah, kaulah satu-satunya harapan Bunda,” nasihat ibunya.
Malin hanya mengangguk dan menyeringai.
Sejak ayah Malin meninggal, ibunya bekerja keras
untuk menghidupi Malin.
Ia membantu para nelayan membongkar ikan hasil
tangkapan di pantai. Kadang, Malin ikut dengannya.
Di sana, Malin bertemu dengan Saudagar Ali, salah
satu orang kaya di kampung itu. Saudagar Ali telah menganggap Malin seperti anaknya sendiri. Beliau mengajari Malin cara berdagang dan mengemudikan kapal. Bagi Saudagar Ali, Malin cerdas dan dewasa, tidak seperti anak kecil pada umumnya.
Ikuti kisah lengkapnya pada link berikut ini Rangkuman