Makalah SEI Uni
Makalah SEI Uni
Makalah SEI Uni
OLEH:
A. DWI YUNIARTI. H
C1G121107
UNIVERSITAS HALUOLEO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia"
dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Ekonomi Indonesia. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang perkembangan sistem ekonomi indonesia
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam perkembangan globalisasi seperti kita saksikan saat ini ternyata tidak makin mudah
menyajikan pemahaman tentang adanya sistem ekonomi Indonesia. Kaum akademisi Indonesia
terkesan makin mengagumi globalisasi yang membawa perangai “kemenangan” sistem
kapitalisme Barat. Sikap kaum akademisi semacam ini ternyata membawa pengaruh besar
terhadap sikap kaum elit politik muda Indonesia, yang mudah menjadi ambivalen terhadap
sistem ekonomi Indonesia dan ideologi kerakyatan yang melandasinya.
Dengan demikian hendaknya kita tidak terpaku pada fenomena global tentang kapitalisme
vs komunisme seperti dikemukakan di atas. Kita harus mampu mengemukakan dan
melaksanakan sistem ekonomi Indonesia sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia, yaitu
untuk mencapai kesejahteraan sosial dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa
mengabaikan hak dan tanggung jawab global kita.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH SISTEM EKONOMI INDONESIA
Di dalam negara Indonesia sendiri, secara total sudah ada 4 perubahan sistem ekonomi
dari masa penjajahan hingga sekarang, berikut ini adalah penjelasannya.
Sistem ekonomi indonesia yang pertama kali diterapkan adalah sistem ekonomi liberal.
Sistem ekonomi ini berlangsung dari tahun 1950 hingga tahun 1957, artinya beberapa tahun
setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945. Saat itu, perubahan kabinet yang sering sekali
terjadi pada saat itu berdampak negatif pada lemahnya ekonomi di Indonesia. Untuk
menanggulanginya, diterapkanlah kebijakan menggunting uang kertas Rp 5 menjadi dua bagian,
bagian pertama yang bernilai Rp 2,5 digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, dan bagian
Rp 2,5 yang lain digunakan untuk membeli obligasi pinjaman nasional. Kebijakan ini diambil
oleh menteri keuangan yang saat itu tengah menjabat, yaitu Bapak Syafruddin
Prawiranegara.Selain kebijakan menggunting uang kertas, pada saat itu juga terjadi gerakan
banteng untuk merubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional. Kebijakan
ini dinyatakan oleh Dr. Sumitro Djojohadikusumo , seorang ahli ekonomi pada masa kabinet
Natsir. Gerakan ini dilakukan untuk melindungi para pengusaha dalam negeri dengan
memberikan suatu bantuan berupa kredit dan bimbingan yang konkret.
Pada masa demokrasi terpimpin, sistem ekonomi Indonesia mengalami perubahan dari
yang awalnya ekonomi liberal berubah menjadi sistem ekonomi etatisme, dimana seluruh sistem
ekonomi ini diatur dan dikuasai oleh pihak negara, baik itu dalam aspek sosial, ekonomi, ataupun
politik. Sistem ekonomi ini dicetuskan oleh Presiden Ir. Soekarno di tahun 1959. Sistem ekonomi
ini dilakukan karena sistem ekonomi liberal membuat setiap pengusaha dalam negeri tidak
mampu bersaing dengan pengusaha asing. Sehingga, dibentuklah Dewan Perancang Nasional
atau Depernas di tahun yang sama yang dipimpin oleh Moh. Yamin untuk mempersiapkan
rancangan undang-undang pembangunan nasional. Pada kala itu, terjadi penurunan nilai uang,
seperti uang kertas yang nilainya Rp 500 menurun menjadi Rp 50, dan uang kertas Rp 1000
menjadi Rp 100 saja. Namun, usaha ini belum mampu mengatasi penurunan ekonomi di bidang
finansial.
Demokrasi ekonomi terjadi pada tahun 1967 hingga tahun 1998, atau pada masa
pemerintahan orde baru yang kala itu di pimpin oleh Bapak Soeharto. Pada masa ini, sistem
ekonomi Indonesia menganut sistem ekonomi campuran, yang di dalamnya terdapat campur
tangan pemerintah bersama masyarakat yang turut serta dalam meningkatkan kegiatan ekonomi.
Pada tahun 1998 hingga saat ini, sistem ekonomi Indonesia menggunakan sistem
ekonomi Pancasila. Sistem ekonomi ini adalah bentuk pengembangan dari sistem ekonomi
campuran. Koperasi salah satu wujud dari diterapkannya sistem ekonomi Pancasila yang
berlandaskan pada pilar ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan. Hal ini sesuai
dengan amanat undang-undang tahun 1992 pasal 3, yang didalamnya dijelaskan bahwa tujuan
koperasi adalah untuk mensejahterakan anggotanya serta turut serta dalam membangun tatanan
perekonomian negara agar mampu mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur.
Pengelolaan sistem ekonomi ini dilakukan berdasarkan hasil musyawarah yang dilakukan oleh
perwakilan rakyat.
Secara normatif landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD
1945. Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang
berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama, bukan
materialisme); Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal pemerasan atau
eksploitasi); Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-
nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi); Kerakyatan (mengutamakan kehidupan
ekonomi rakyuat dan hajat hidup orang banyak); serta Keadilan Sosial (persamaan/emansipasi,
kemakmuran masyarakat yang utama – bukan kemakmuran orang-seorang).
Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi Indonesia.
Keadilan merupakan titik-tolak, proses dan tujuan sekaligus.
Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya sistem ekonomi Indonesia yang
berdasar Pancasila, dengan kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34.
Landasan normatif-imperatif ini mengandung tuntunan etik dan moral luhur, yang
menempatkan rakyat pada posisi mulianya, rakyat sebagai pemegang kedaulatan, rakyat sebagai
ummat yang dimuliakan Tuhan, yang hidup dalam persaudaraan satu sama lain, saling tolong-
menolong dan bergotong-royong.
Saat ini Pasal 33 UUD 1945 (ide Bung Hatta yang dibela oleh Bung Karno karena
memangku ide “sosio-nasionalisme” dan ide “sosio-demokrasi”) berada dalam bahaya. Pasal 33
UUD 1945 tidak saja akan diamandemen, tetapi substansi dan dasar kemuliaan ideologi
kebangsaan dan kerakyatan yang dikandungnya akan diubah, artinya akan digusur, oleh
sekelompok pemikir dan elit politik yang kemungkinan besar tidak mengenal platform nasional
Indonesia.
Ayat 1 Pasal 33 UUD 1945 menegaskan, bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Perkataan disusun artinya “direstruktur”. Seorang
strukturalis pasti mengerti arti “disusun” dalam konteks restrukturisasi ekonomi, merubah
ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional, menghilangkan subordinasi ekonomi (yang tidak
emancipatory) dan menggantinya dengan demokrasi ekonomi (yang participatory dan
emancipatory).
Tiga butir Ayat Pasal 33 UUD 1945 tidak seharusnya dirubah, tetapi ditambah ayat-ayat
baru, bukan saja karena tidak menjadi penghambat pembangunan ekonomi nasional tetapi juga
karena tepat dan benar. Kami mengusulkan berikut ini sebagai upaya amandemen UUD 1945,
yang lebih merupakan suatu upaya memberi “addendum”, menambah ayat-ayat, misalnya untuk
mengakomodasi dimensi otonomi daerah dan globalisasi ekonomi, dengan tetap
mempertahankan tiga ayat aslinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem ekonomi Indonesia sudah ada sejak jaman penjajahan. Dari kurun waktu tertentu
sistem ekonomi selalu berubah. Jadi sistem ekonomi Indonesia sekarang berbeda dengan sistem
ekonomi Indonesia masa Orde Lama. Pemerintah selalu mengganti sistem ekonomi untuk
membuat perekonomian negara semakin membaik. Hal ini memang perlu dilakukan untuk
mengikuti perkembangan jaman yang semakin maju. Perekonomian yang baik akan
mensejahterakan rakyatnya dimana ekonomi Indonesia memang dari rakyat oleh rakyat dan
untuk rakyat. Selama ini sistem ekonomi di Indonesia sudah berganti berkali-kali sekitar empat
kali.
DAFTAR PUSTAKA
Mubyarto. (2000). Membangun Sistem Ekonomi. Yogyakarta: BPFE. Hamid, Edy