DEFENISI
1. Asesmen kompetensi adalah uji kompetensi yang dilaksanakan bagi perawat yang sudah bekerja atau
yang ingin melakukan uji ulang sesuai bidang keahlian keperawatan yang dimiliki dan tingkat jenjang
karirnya (Komite Nasional Uji Kompetensi Perawat, 2007).
2. Asesmen kompetensi adalah proses pengumpulan bukti kompetensi dan membuat keputusan tentang
kompetensi sudah dicapai untuk mengkonfirmasi bahwa seorang individu/perawat dapat
membuktikan kompetensinya sesuai standar kompetensi yang diharapkan ditempat kerja. Asesmen
Kompetensi berbasis kriteria unjuk kerja yang keseluruhannya harus dipenuhi perawat pada unit
kompetensi yang diujikan (BNSP, 2011).
3. Evaluasi diri adalah proses menilai diri sendiri oleh perawat terhadap kompetensi yang akan
dilakukan asesmen. Atau mengukur kemampuan perawat dalam merefleksikan kekuatan dan
kelemahan dari kinerjanya agar dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar, melakukan tinjauan
kinerjanya dan memperkuat keterampilan atau perilaku yang baru dalam meningkatkan kinerja
(Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Dan Keteknisian Medik Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan Kementerian Kesehatan, 2015).
4. Portfolio merupakan cara yang efektif untuk mengumpulkan dan memvalidasi bukti mengenai
pengetahuan, keterampilan, sikap dan pencapaian kompetensi perawat sesuai level. Dalam portofolio,
perawat melampirkan dokumen sebagai bukti peningkatan kompetensi dan upaya pencapaiannya.
5. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga keperawatan untuk menentukan kelayakan
pemberian Kewenangan Klinis (PermneKes No 49 Tahun 2013).
6. Rekredensial adalah proses re-evaluasi terhadap tenaga keperawatan yang telah memiliki
Kewenangan Klinis untuk menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis tersebut (PermneKes
No 49 Tahun 2013).
1
BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan ini diterapkan kepada semua perawat di Rumah Sakit Mata Mencirim Tujuh Tujuh
Pelaksana panduan ini adalah komite keperawatan, mitra bestari dan panitia adhock yang akan
melakukan proses kredensial dan rekredensial perawat yang bekerja di Rumah Sakit Mata
Mencirim Tujuh Tujuh.
2.1 Prinsip
1. Semua perawat dan bidan yang akan melakukan asuhan keperawatan harus memiliki
surat penugasan klinis dan rincian kewenagan klinis melalui tahap kredensial.
2. Proses kredensial menjamin tenaga keperawatan kompeten dalam memberikan
pelayanan
Keperawatan kepada pasien sesuai dengan standar profesi.
3. Proses kredensial mencakup tahapan review, verifikasi dan evaluasi terhadap
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kinerja tenaga keperawatan.
2. Direktur SDM
a. Bertanggung jawab untuk melakukan orientasi tenaga perawat baru.
b. Melakukan pengajuan kepada komite keperawatan untuk membuat kompetensi
bagi tenaga perawat.
BAB III
TATA LAKSANA
3.1.1. Kredensial
1) Memiliki ijazah keperawatan yang dikeluarkan oleh lembaga tinggi keperawatan yang
terakreditasi oleh lembaga yang berwenang.
2) Memiliki sertifikat hasil uji kompetensi yang dikeluarkan oleh institusi yang berwenang.
3) Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang dikeluarkan oleh Majelis Tenaga Kerja
Indonesia (MTKI) yang masih berlaku.
4) Memiliki Surat Ijin Kerja (SIK) perawat yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah yang
berwenang yang masih berlaku.
5) Memiliki surat telah dilakukan orientasi umum yang dikeluarkan oleh bagian SDM RS Mata
Mencirim Tujuh Tujuh
6) Memiliki form Aplikasi Kredensialing Perawat yang telah diisi oleh perawat sendiri yang
akan di kredensial oleh Sub Komite Kredensial.
7) Memiliki sertifikat pelatihan yang dikeluarkan oleh institusi yang syah dan yang telah
teregistrasi dari PPNI Provinsi Sumatera Utara.
8) Memiliki evaluasi diri perawat yang telah diisi sesuai dengan penempatan PK.
9) Sub Komite Kredensial melakukan review/telaah berkas yang dibantu oleh panitia ad-hoc.
10) Komite Keperawatan mengeluarkan surat rekomendasi perawat ke Direktur Utama RS Mata
Mencirim Tujuh Tujuh.
11) Direktur Utama menerbitkan Surat Penugasan Klinik (Clinical Appointment) dan Daftar
Rincian Kewenangan Klinik oleh Direktur RS.
3.1.2. Rekredensial
1) Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang dikeluarkan oleh Majelis Tenaga Kerja
Indonesia (MTKI) yang masih berlaku.
2) Memiliki Surat Ijin Kerja (SIK) perawat yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah yang
berwenang yang masih berlaku.
3) Memiliki sertifikat Kewenangan Praktek Klinik perawat yang dikeluarkan dari RS Mata
Mencirim Tujuh Tujuh atau rumah sakit lain (perawat pindahan).
3
4) Memiliki form Aplikasi Kredensialing Perawat yang telah diisi oleh perawat sendiri yang
akan di kredensial oleh Sub Komite Kredensial.
5) Memiliki logbook yang berisi uraian tugas kompetensi dan yang terdapat bukti telah
dilakukan mentorship/perseptorship.
6) Memiliki sertifikat pelatihan yang dikeluarkan oleh institusi yang sah dan yang telah
teregistrasi dari PPNI Provinsi Sumatera Utara.
7) Memiliki evaluasi diri perawat yang telah diisi sesuai dengan penempatan PK.
8) Sub Komite Kredensial melakukan review/verifikasi berkas yang dibantu oleh panitia ad-hoc.
9) Komite Keperawatan mengeluarkan surat rekomendasi perawat ke Direktur Utama RS Mata
Mencirim Tujuh Tujuh
10) Direktur Utama menerbitkan Surat Penugasan Klinik (Clinical Appointment) dan Daftar
Rincian Kewenangan Klinik oleh Direktur RS Mata Mencirim Tujuh Tujuh
4
3.2.1 ALUR KREDENSIAL/REKREDENSIAL
MULAI
Sub Komite Kredensial melakukan asesmen kompetensi dengan metode porofolio dan
evaluasi diri
Sub Komite Kredensial membuat laporan seluruh proses kredensial kepada ketua Komite
Keperawatan untuk diteruskan kepada Direktur Rs Mata Mencirim Tujuh Tujuh
Surat Penugasan Klinis dan Kewenangan Klinis dari Direktur Utama Rumah Sakit Mata
Mencirim Tujuh Tujuh
SELESAI
5
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi Terlampir