Setelah menyimak film Silenced kami dapat mengatakan bahwasanya dalam film tersebut tidak ada

faktor yang dapat mempengaruhi sehat tokoh Melainkan menurut kami alur-alur yang ditampilkan
malah memperburuk atau mempengaruhi sakit tokoh terutama sang korban.

Konsep sehat dan sakit responden dapat dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu: faktor biologis, faktor
fisiologis, dan faktor sosial dan budayanya. Nah kembali lagi ke film Silenced kami mencoba
memaparkan konsep sehat dan sakit sang tokoh yang dilihat dari para korbannya.

A. Faktor biologis dilihat dari bagaimana mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

anak seperti kerentanan terhadap penyakit.

Dalam film ini penuh dengan kekerasan yang terjadi pada anak berkebutuhan khusus. Kasus ini
sangat tragis karena korban dari kekerasan itu adalah anak-anak berkebutuhan khusus dan
pelakunya adalah kepala sekolah dan juga guru -guru di sekolah tersebut. Nah dari sini kita dapat
mengetahui bahwa kondisi siswa siswa di sekolah tersebut rentang terkena penyakit karena mereka
sering disiksa secara tidak manusiawi. Bahkan kekerasan seksual pun mereka terima dari para
oknum sekolah.

B. Factor fisiologis adalah factor-factor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu.

Dalam film ini Anak-anak berkebutuhan khusus yang menjadi korban kekerasan seksual dilakukan
dengan tidak manusiawi karena para pelaku melihat dari beberapa faktor sehingga memberikan
mereka kesempatan untuk “melukai‟ anak -anak itu. Beberapa faktor di antaranya yang pertama
sudah pasti karena anak-anak ini memiliki kesulitan untuk berinteraksi dan berkomunikasi, faktor
selanjutnya adalah para korban sudah tidak memiliki orang tua ataupun dengan sengaja di
terlantarkan oleh Keluarganya.

C. Faktor sosial budaya adalah segala hal yang dicipta oleh manusia dengan pemikiran dan budi
nuraninya.

Dalam film ini Anak-anak berkebutuhan khusus yang menjadi korban kekerasan seksual ini tidak bisa
membela diri mereka sendiri karena mereka mempunyai kekurangan, dan yang lebih tragisnya lagi
adalah penduduk dan kepolisian setempat seolah menutup mata mengenai tindakan yang tidak
berkeprimanusiaan yang terjadi di dalam sekolah tersebut. Bahkan ana k-anak yang mencoba
melaporkan hal tersebut ke kepolisian setempat akan dipulangkan kembali ke sekolah tanpa kasus
mereka di proses oleh polisi. Ketika dikembalikan ke sekolah, anak-anak itu akan menerima pukulan
dan hukuman dari para guru.