Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH WAWASAN KEMARITIMAN

ZONA EKONOMI EKSLUSIF

DI SUSUN OLEH:

Nama :La Ode Elbin Putrawan


Nim :L1A119010
Kelas :A

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2020

Kendari, 18 Maret 2020

Penulis,La Ode Elbin Putrawan


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Wawasan Kemaritiman yang berjudul “Zona Ekonomi
Ekslusif”.

Tidak lupa pula saya mengucapkan terimakasih kepada pembimbing mata


kuliah Wawasan Kemaritiman, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami
pada khususnya sebagai penyusun dan untuk kita semua sebagai wawasan
tambahan ilmu pengetahuan.

Saya menyadari jika dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, Saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Demikian makalah ini saya susun, jika ada kesalahan dan kekurangan saya mohon
maaf.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1.1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1.2
C. Tujuan....................................................................................................1.3

BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi Zona Ekonomi Ekslusif..........................................................2.1
B. Cakupan Zona Ekonomi Ekslusif..........................................................2.2
C. Hak Dan Kewajiban Negara Di Zona Ekonomi Ekslusif......................2.3

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................3.1
B. Saran......................................................................................................3.2

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................3.3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengingat bahwa meningkatkan kesejahteraan bangsa dengan
memanfaatkan segala sumber daya alam yang ada, baik yang hidup dan non-
hidup, adalah tujuan dan tujuan Pemerintah Indonesia dan Bangsa.

Menyadari bahwa untuk mencapai tujuan di atas dan tujuan, sumber daya
alam tanah dan sub-dasar laut dan perairan harus dilindungi dan dikelola secara
tepat, tujuan dan rasional. Memperhatikan bahwa praktek negara menunjukkan
bahwa rezim zona ekonomi eksklusif 200 mil laut telah diterima sebagai bagian
dari hukum internasional laut baru .

Konsep Negara Kepulauan (Nusantara) memberikan kita anugerah yang luar


biasa. Letak geografis kita strategis, di antara dua benua dan dua samudra dimana
paling tidak 70% angkutan barang melalui laut dari Eropa, Timur Tengah dan
Asia Selatan ke wilayah Pasifik, dan sebaliknya, harus melalui perairan kita.
Wilayah laut yang demikian luas dengan 17.500-an pulau-pulau yang mayoritas
kecil memberikan akses pada sumber daya alam seperti ikan, terumbu karang
dengan kekayaan biologi yang bernilai ekonomi tinggi, wilayah wisata bahari,
sumber energi terbaru maupun minyak dan gas bumi, mineral langka dan juga
media perhubungan antar pulau yang sangat ekonomis.

Panjang pantai 81.000 km (kedua terpanjang di dunia setelah Canada)


merupakan wilayah pesisir dengan ekosistem yang secara biologis sangat kaya
dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Secara metereologis, perairan
nusantara menyimpan berbagai data metrologi maritim yang amat vital dalam
menentukan tingkat akurasi perkiraan iklim global.

B. Tujuan

Adapun Tujuan dari penyusunan makalah mengenai Zona Ekonomi Ekslusif


adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui perngertian Zona Ekonomi Eksklusif.


2. Agar dapat mengetahui cakupan Zona Ekonomi Eksklusif.
3. Mengetahui dan memahami Hak dan Kewajiban negara dalam Zona
Ekonomi Eksklusif.
C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, permasalahan yang dapat kita ambil adalah
sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Zona Ekonomi Eksklusif?


2. Bagaimana cakupan Zona Ekonomi Ekslusif?
3. Apa hak dan kewajiban negara dalam Zona Ekonimi Ekslusif?
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ZONA EKONOMI EKSLUSIF

Zona ekonomi ekslusif adalah zona yang luasnya 200 mil laut dari garis
pantai, yang mana dalam zona tersebut seuah Negara pantai yang mempunyai
ha katas kekayaan alam didalamnya, dan bahkan menggunakan kebijakan
hukumnya, kebebasan bernavigasi, terbang diatasnya ataupun melalukan
penanaman kabel dan pipa.

Zona ekonomi ekslusif adalah suatu daerah diluar dan berbatasan dengan laut
teritorial, tunduk pada rezim hukum khusus yang ditetapkan dalam bagian ini,
dimana hak dan yurisdiksi Negara pantai dan hak-hak dan kebebasan Negara
lain diatur oleh ketentuan yang relevan ini.

Berdasarkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia nomor 5 tahun 1983


tentang ZEE Indonesia menyebutkan bahwa, Zona Ekonomi Ekslusif
Indonesia adalah jalur diluar dan berbatasan dengan laut wilayah Indonesia
sebagaimana ditetapkan berdasarkan undang-undang yang berlaku tentang
perairan Indonesia yang meliputi dasar laut, tanah bawahnya dan air di
atasnya dengan batas terluar 200 (dua ratus) mil laut diukur dari garis pangkal
laut wilayah Indonesia.

Berdasarkan konvensi hukum laut 1982 wilayah perairan Indonesia meliputi


kawasan seluas 3,1 juta meter persegi terdiri atas perairan, kepulauan seluas
2,8 juta km persegi dan laut sekitar 0,3 juta km persegi Indonesia juga
memiliki hak berdaulat atas berbagai sumber kekayaan alam serta berbagai
kepentingan yang melekat pada zona seluas 2,7 juta km persegi dan hak
partisipasi dalam pengelolaan kekayaan alam dilaut lepas diluar 200 mil ZEE,
serta pengelolaan dan pemanfaatn kekayaan alam dasar laut perairan
internasional di luar landas kontinen. Tertuang dalam pasal 192/237
UNCLOS membebankan kewajiban bagi setiap Negara pantai untuk
mengelola dan melestarikan sumber daya laut mereka.

Dikatahui batas dalam ZEE adalah batas luar dari laut teritorial. Zona batas
luas tidak boleh melebihi 200 mil dari bibir pantai. Penetapan universal
wilayah ZEE seluas 200 mil akan emberikan 36 persen dari seluruh total area
laut. Walaupun ini porsi yang relative kecil, didalam area 200 mil yang
diberikan menampilkan sekitar 90 persen dari seluruh simpanan minyak
dunia, dan 10 persen simpanan mangan.

B. CAKUPAN ZONA EKONOMI EKSKLUSIF

Indonesia membuat peraturan yang jelas dan tegas mengenai batas wilayah
perairan laut negara Republik Indonesia, agar bahaya-bahaya yang mungkin
timbul dapat dicegah. Indonesia menganut persetujuan Hukum Laut Internasional
yang telah disepakati pada tahun 1982. Berdasarkan kesepakatan tersebut wilayah
perairan Indonesia meliputi batas laut teritorial, batas landas kontinen, dan batas
zona ekonomi eksklusif.

a) Batas Laut Teritorial

Batas laut teritorial adalah suatu batas laut yang ditarik dari sebuah
garis dasar dengan jarak 12 mil ke arah laut. Garis dasar adalah garis
khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung terluar pulau di
Indonesia. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar merupakan
laut pedalaman. Di dalam batas laut teritorial ini, Indonesia mempunyai
hak kedaulatan sepenuhnya. Negara lain dapat berlayar di wilayah ini
atas izin pemerintah Indonesia.

b) Batas Landas Kontinen


Landas kontinen adalah dasar laut yang jika dilihat dari segi
geologi maupun geomorfologinya merupakan kelanjutan dari kontinen
atau benua. Kedalaman landas kontinen tidak lebih dari 150 meter. Batas
landas kontinen diukur mulai dari garis dasar pantai ke arah luar dengan
jarak paling jauh adalah 200 mil. Kalau ada dua negara yang
berdampingan mengusai laut dalam satu landas kontien dan jaraknya
kurang dari 400 mil, batas kontinen masing-masing negara ditarik sama
jauh dari garis dasar masing-masing. Kewajiban negara ini adalah tidak
mengganggu lalu lintas pelayaran damai di dalam batas landas kontinen.

c) Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Pada tanggal 13 Desember 1957 Pemerintah Indonesia


mengeluarkan deklarasi yang dikenal dengan nama Deklarasi Juanda
yang melahirkan Wawasan Nusantara. Di dalam deklarasi itu ditentukan
bahwa batas perairan wilayah Indonesia adalah 12 mil dari garis dasar
pantai masing-masing pulau sampai titik terluar.
Pada tanggal 21 Maret 1980 Pemerintah Indonesia telah
mengeluarkan batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indoensia sepanjang
200 mil, diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia. Zona Ekonomi
Eksklusif (ZEE) adalah wilayah laut sejauh 200 mil dari pulau terluar
saat air surut. Pada zona ini Indonesia memiliki hak untuk segala
kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam permukaan laut, di
dasar laut, dan di bawah laut serta mengadakan penelitian sumber daya
hayati maupun sumber daya laut lainnya.

C. HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA DI ZONA EKONOMI EKSLUSIF

Hak berdaulat, kewajiban yurisdiksi dan hak-hak lain di Zona Ekonomi


Eksklusif Indonesia. Hal ini di atur dalam Bab III pasal 4 UU no.5 Tahun 1983
Tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia yang menyebutkan bahwa :

Di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, Republik Indonesia mempunyai dan


melaksanakan :

a) Hak berdaulat untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi, pengelolaan dan


konservasi sumber daya alam hayati dan non hayati dari dasar laut dan tanah
di bawahnya serta air di atasnya dan kegiatan-kegiatan lainnya untuk
eksplorasi dan eksploitasi ekonomis zona tersebut, seperti pembangkitan
tenaga dari air, arus dan angin;
b) Yurisdiksi yang berhubungan dengan :
 Pembuatan dan penggunaan pulau-pulau buatan, instalasi-instalasi dan
bangunan-bangunan lainnya.
 Penelitian ilmiah mengenai kelautan.
 Perlindungan dan pelestarian lingkungan laut.
c) Hak-hak lain dan kewajiban-kewajiban lainnya berdasarkan Konvensi
Hukum Laut yang berlaku.

Sepanjang yang bertalian dengan dasar laut dan tanah di bawahnya, hak
berdaulat, hakhak lain, yurisdiksi dan kewajiban-kewajiban Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan menurut peraturan
perundang-undangan Landas Kontinen Indonesia, persetujuan-persetujuan antara
Republik Indonesia dengan negara-negara tetangga dan ketentuan-ketentuan
hukum internasional yang berlaku.
Di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, kebebasan pelayaran dan
penerbangan internasional serta kebebasan pemasangan kabel dan pipa bawah
laut diakui sesuai dengan prinsip-prinsip hukum laut internasional yang berlaku.

Hak berdaulat Indonesia yang dimaksud oleh undang-undang ini tidak sama
atau tidak dapat disamakan dengan kedaulatan penuh yang dimiliki dan
dilaksanakan oleh Indonesia atas laut wilayah, perairan Nusantara dan perairan
pedalaman Indonesia. Berdasarkan hal tersebut diatas maka sanksi-sanksi yang
diancam di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia berbeda dengan sanksi-sanksi
yang diancam di perairan yang berada dibawah kedaulatan Republik Indonesia
tersebut.

Hak-hak lain berdasarkan hukum internasional adalah hak Republik


Indonesia untuk melaksanakan penegakan hukum dan hot pursuit terhadap kapal-
kapal asing yang melakukan pelanggaran atas ketentuan-ketentuan peraturan
perundang-undangan Indonesia mengenai zona ekonomi eksklusif. Kewajiban
lainnya berdasarkan hukum internasional adalah kewajiban Republik Indonesia
untuk menghormati hak-hak negara lain, misalnya kebebasan pelayaran dan
penerbangan (freedom of navigation and overflight)dan kebebasan pemasangan
kabel-kabel dan pipa-pipa bawah laut (freedom of the laying of submarine cables
and pipelines).

Pada ayat dua menentukan, bahwa sepanjang menyangkut sumber daya


alam hayati dan non hayati di dasar laut dan tanah di bawahnya yang terletak di
dalam batas-batas Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia hak berdaulat Indonesia
dilaksanakan dan diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan Indonesia
yang berlaku di bidang landas kontinen serta persetujuan-persetujuan
internasional tentang landas kontinen yang menentukan batas-batas landas
kontinen antara Indonesia dengan negara-negara tetangga yang pantainya saling
berhadapan atau saling berdampingan dengan Indonesia.

Sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku seperti


yang tumbuh dari praktek negara dan dituangkan dalam Konvensi Perserikatan
Bangsa Bangsa tentang Hukum Laut yang dihasilkan oleh Konperensi
Perserikatan Bangsa Bangsa tentang Hukum Laut Ketiga di zona ekonomi
eksklusif setiap negara, baik negara pantai maupun negara tak berpantai,
menikmati kebebasan pelayaran dan penerbangan internasional serta kebebasan
pemasangan kabel dan pipa bawah laut, serta penggunaan laut yang bertalian
dengan kebebasan-kebebasan tersebut seperti pengoperasian kapal-kapal, pesawat
udara dan pemeliharaan kabel dan pipa bawah laut.
menggunakan pulau buatan, instalasi, dan bangunan, riset ilmiah kelautan,
perlindungan dan pelestarian lingkungan laut. Hak-hak lain berdasarkan hukum
internasional adalah hak Republik Indonesia untuk melaksanakan penegakan
hukum dan hot pursuit terhadap kapal- Sedangkan yurisdiksi Indonesia di zona itu
adalah yurisdiksi membuat dan kapal asing yang melakukan pelanggaran atas
ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan Indonesia mengenai ZEE.
Kewajiban lainnya berdasarkan hukum internasional adalah kewajiban Republik
Indonesia untuk menghormati hak-hak negara lain, misalnya kebebasan pelayaran
dan penerbangan (freedom of navigation and overflight)dan kebebasan
pemasangan kabel-kabel dan pipa-pipa bawah laut (freedom of the laying of
submarine cables and pipelines) dan kewajibanmenetapkan batas-batas ZEE
Indonesia dengan negara tetangga berdasarkan perjanjian, pembuatan peta dan
koordinat geografis serta menyampaikan salinannya ke Sekjen PBB.

Hak dan kewajiban negara lain di ZEE diatur oleh Pasal 58 Bab V Konvensi
Hukum Laut, yaitu sebagai berikut:

1) Di Zona Ekonomi Eksklusif, semua negara baik negara berpantai atau


tidak berpantai menikmati dengan tunduk pada ketentuan yang relevan
konvensi ini, kebebasan-kebebasan pelayaran dan penerbangan, serta
kebebasan meletakkan kabel dan pipa bawah laut yang disebutkan dalam
pasal 87 dan penggunaan laut yang berkaitan dengan pengoperasian kapal,
pesawat udara, dan kebel serta pipa di bawah laut, dan sejalan dengan
ketentuan-ketentuan lain konvensi ini.
2) Pasal 88 sampai pasal 115 dan ketentuan hukum internasional lain
yang berlaku diterapkan bagi ZEE sepanjang tidak bertentangan dengan bab
ini.
3) Dalam melaksanakan hak-hak memenuhi kewajiban berdasarkan
konvensi ini di ZEE, negara-negara harus memperhatikan sebagaimana
mestinya hak-hak dan kewajiban negara pantai dan harus mentaati peraturan
perundang-undangan yang ditetapkan oleh negara pantai sesuai dengan
ketentuan konvensi ini dan peraturan hokum internasional sepanjang
ketentuan tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan bab ini.
4) Dalam melaksanakan hak-hak dan kebebasan tersebut, Negara lain
harus menghormati peraturan perundang-undangan Indonesia sebagai
negara pantai yang mempunyai zona ekonomi eksklusif tersebut. Negara
pantai dapat menegakkan peraturan perundang-undangannya sebagaimana
di cantumkan dalam pasal 73 yaitu:
a) Negara pantai dapat, dalam melaksanakan hak berdaulatnya untuk
melakukan eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan sumber
kekayaan hayati di zona ekonomi eksklusif mengambil tindakan demikian,
termasuk menaiki kapal, memeriksa, menangkap dan melakukan proses
peradilan, sebagaimana diperlukan untuk menjamin ditaatinya peraturan
perundang-undangan yang ditetapkannya sesuai dengan ketentuan konvensi
ini.
b) Kapal-kapal yang ditangkap dan awaknya kapalnya harus segera
dibebaskan setelah diberikan suatu uang jaminan yang layak atau bentuk
jaminan lainya.
c) Hukuman negara pantai yang dijatuhkan terhadap pelanggaran
peraturan perundang-undangan perikanan di zona ekonomi eksklusif tidak
boleh mencakup pengurungan, jika tidak ada perjanjian sebaliknya antara
negara-negara yang bersangkutan, atau setiap bentuk hukuman badan lainya,
d) Dalam hal penangkapan atau penahanan kapal asing negara pantai
harus segera memberitahukan kepada negara bendera, melalui saluran
yang tepat, mengenai tindakan yang diambil dan mengenai setiap
hukuman yang kemudian dijatuhkan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Zona Ekonomi ekslusif merupakan daerah perairan laut dari pinggir pantai
yang mempunyai batasan tertentu dimana suatu negara mempunyai hak dan
mempunyai kewajiban dan menjaga kedaulatannya, dan dimana batas-batasan
tersebut diatur dalam undang-undang. Indonesia merupakan negara kepulauan
dengan posisi silangnya yang sangat strategis. Terletak di antara dua benua dan
dua samudra. Luas kepulauan Indoneia adalah 9,8 juta km² (seluruh wilayah
Indonesia), dan luas wilayah lautnya 7,9 juta km². Posisi silang yang strategis
meyebabkan Indonesia mempunyai peranan peting dalam lalu lintas laut, tetapi
posisi silang seperti ini di samping menguntungkan juga membahayakan bagi
negara, baik dalam bidang sosial ekonomi, kebudayaan, maupun pertahanan dan
keamanan. Hak dan kewajiban Negara dalam Zona Ekonomi Ekslusif
dicantumkan dan di jelaskan secara jelas oleh pemerintah Republik Indonesia
dalam undang-undang dasar Republlik Indonesia nomor 5 tahun 1983 tentang
Zona Ekonomi Eksklusif.

B. Saran
Dengan selesainya penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih kurang memacu pada materi, dalam pembahasan
masih kurang memadai, masih kurang terperinci, dan masih kurang baik. Maka
dari itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan bermanfaat,
dari para pembaca dan dari Dosen pembimbing mata kuliah, sehingga di masa-
masa mendatang penulisan makalah akan lebih baik dari sebelumnya. Semoga
dengan selesainya makalah ini, dapat bermanfaat bagia para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Mauna, Boer. 2005. Hukum Internasional. PT. Alumni. Bandung.


Yunus, Mulyawan. 2014. Zona Ekonomi Eksklusif. Program Studi Teknik
Pertambangan. Fakultas MIPA. Universitas Halu Oleo.
Sefriani, 2011. Hukum Internasional (Suatu Pengantar). Penerbit PT Raja
Grafindo Persada : Jakarta.
http://fandi-akbar.blogspot.com/2012/05/tugas-hukum-laut-internasional-
tentang.html (Diakses pada Kamis, 24 Maret 2016, Pukul 20.00 pm).
http://id.wikipedia.org/wiki/Zona_Ekonomi_Eksklusif#Wilayah_yang_tidak_
berdiri_sendiri (Diakses pada Kamis, 24 Maret 2016, Pukul 20.15 pm).

Kendari, 18 Maret 2020

Penulis,La Ode Elbin Putrawan

Anda mungkin juga menyukai