Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan Kegiatan.............................................................................................1
1.4 Luaran yang diharapkan.................................................................................2
1.5 Manfaat Kegiatan...........................................................................................2
BAB 2......................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................3
2.1 Cidera Engkel................................................................................................3
2.2 Continuous passive motion (CPM)................................................................3
2.3 Sumber Para Ahli...........................................................................................3
2.4 Konsep Alat yang di kembangkan..................................................................4
BAB 3......................................................................................................................6
TAHAP PELAKSANAAN....................................................................................6
3.1 Tahapan Pelaksanaan.....................................................................................6
3.1.1 Identifikasi Masalah.................................................................................6
3.1.2 Pengumpulan Data Sekunder...................................................................6
3.1.3 Penyusunan Konsep dan Desain Alat......................................................6
3.1.4 Pembuatan Alat, Pengujian, dan Evaluasi...............................................6
BAB 4......................................................................................................................7
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..................................................................7
4.1 Anggaran Biaya.............................................................................................7
4.2 Jadwal Kegiatan.............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
LAMPIRAN..........................................................................................................10
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping..................10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan.......................................................17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas...........18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana.................................................19
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan Dikembangkan...........................20

i
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Cidera pada engkel kaki merupakan salah satu cedera akut yang sering
dialami para atlet. Tidak seperti pada cedera yang lainnya yang disebabkan oleh
tekanan tingkat rendah yang berulang-ulang dalam jangka waktu lama. Cedera
akut ini ditimbulkan oleh karena adanya penekanan melakukan gerakan
membelok secara tiba-tiba. Tak jarang seorang yang mengali cidera ini harus
melakukan proses operasi. Dalam proses operasi tidak semua pasien dapat
langsung pulih secara normal, terdapat sebagian pasien yang mengeluhkan akan
sendi engkel yang masih terasa kaku dan susah untuk melakukan sebuah gerakan.
Agar pemulihan dapat berjalan lancar, ada beberapa alat yang digunakan
untuk melatih kembali kinerja pasien seperti normal, salah satunya adalah alat
Continuous Passive Motion (CPM) ankle. CPM merupakan alat terapi untuk
membantu pasien dalam menggerakkan sendi setelah pasien mengalami trauma
atau menjalani operasi sendi.
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Alipour dan Mahjoob yang
berjudul A Rehabilitation Robot for Continuous Passive Motion of Foot
Inversion-Eversion mereka membuat sistem CPM secara infersen dan efersen,
tetapi setelah dilakukan sebuah pengujian masih ditemukan sebuah kendala
dimana pada kendali yang berada dialat belum pada sebuah titik stabil sehingga
masih adanya osilasi pada alat yang dirancang.
Maka dari itu berdasarkan hal – hal yang mendasari di atas kelompok kami
tertarik untuk mempelajari lebih jauh mengenai alat ini dan mengembangkan lebih
jauh pula sistem yang dapat mengatur nilai gerakan pada alat ini, agar kinerja alat
dapat sesuai dengan pengaturan saat digunakan meskipun dengan beban yang
lebih pada alat tersebut. Alat yang kami rancang memiliki kontrol PID yang dapat
membaca perbedaan nilai set point dengan nilai sebenarnya sehingga dapat
memberikan keluaran yang sesuai dan hasil keluaran akan lebih stabil. Sehingga
dengan begitu alat ini memiliki suatu efektifitas yang lebih tinggi dan dapat
memiliki suatu daya guna yang lebih baik bagi masyarakat luas.
1.2 Perumusan Masalah
 Bagaimana cara untuk membuat suatu alat Continuous Passive Motion
(CPM) yang dapat di gunakan untuk menterapi sendi engkel?
 Bagaimana cara untuk menerapkan metode PID untuk digunakan sebagai
pengendali putaran motor?
1.3 Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan untuk membuat suatu alat Continuous Passive
Motion (CPM) untuk terapi sendi engkel dengan menerapkan kontrol PID untuk
mempertahankan putaran motor.
2

1.4 Luaran yang diharapkan


Luaran yang diharapkan dari kegiatan yang dilakukan ini adalah dapat
dilaksanankanya pelaporan Kemajuan, pelaporan akhir serta terbentuknya sebuah
prototipe yang akan di hasilkan.
1.5 Manfaat Kegiatan
Dengan menghasilkan suatu alat berupa CPM Ankle ini diharapkan
mampu memberi manfaat yang dapat diterima oleh pengguna alat ini nantinya.
Seperti tujuan utama pembuatan, alat ini diharapkan mampu membantu pasien
yang mengalami masalah pada sendi dan membutuhkan adanya terapi untuk
mengatasi kondisi tersebut. Mesin CPM ini dapat digunakan sebagai salah satu
media untuk pasien agar dapat melatih menggerakkan sendi setelah pasien
mengalami trauma atau menjalani operasi sendi. Maka dari itu untuk mencegah
adanya kaku sendi akibat pasien enggan menggerakan sendi setelah dilakukannya
operasi sendi, maka dapat digunakanlah mesin CPM ini untuk menghindari
terjadinya kekakuan sendi pada pasien.
Selain itu dengan dibuatnya alat ini diharapkan dapat menambah inovasi
baru bagi alat-alat terapi. Dengan adanya pengembangan terhadap alat terapi
mampu memberikan kesan baru yang lebih baik lagi sehingga selain digunakan
bagi pasien yang sedang membutuhkan, penggunaan alat terapi ini juga dapat
semakin diminati oleh masyarakat luas. Sehingga penggunaan terapi dapat lebih
merata ke kalangan masyarakat sehingga proses penyembuhan bagi para pasien
operasi dapat dilakukan lebih cepat.
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Cidera Engkel


Cedera engkel atau ankle sprain adalah cedera pada pergelangan kaki yang
muncul akibat ikatan ligamen, yaitu urat yang mengikat tulang, mengalami
peregangan yang berlebihan (Hellosehat, 2022). Cidera pada engkel dapat
mempengaruhi tidak hanya pada bagian sisi pergelangan kaki tetapi biasanya
dapat juga merusak bagian luar (lateral) ligament. hal ini bisa terjadi pada seorang
pasien yang selesai melakukan operasi bagian sendi engkel, di mana setelah
melakukan operasi respon sendi masih kurang baik sehingga terdapat suatu
gangguan- gangguan pada bagian engkel.
2.2 Continuous passive motion (CPM)
Continuous passive motion (CPM) adalah sebuah terapi yang di mana
mesin digunakan untuk menggerakkan sendi tanpa pasien harus berusaha keras
untuk melakukan gerakan. Perangkat bermotor dengan lembut akan menekuk
sendi maju mundur ke sejumlah derajat yang ditentukan, dan jumlah gerakan dan
kecepatan dapat disesuaikan oleh ahli terapi fisik. Mesin CPM paling sering
digunakan pada sendi lutut (setelah beberapa jenis operasi lutut), tetapi ada juga
versi yang dibuat untuk sendi lain (Verywellhealth, 2020).
Tujuan dari terapi ini adalah untuk memulihkan mobilitas sendi normal
setelah operasi dapat menjadi tantangan yang signifikan. Kekakuan sendi bisa
menjadi komplikasi yang membatasi hasil dan menyebabkan rasa sakit. Karena
itu, beberapa ahli bedah menggunakan CPM untuk mencoba mencegah
pembentukan jaringan parut dan meningkatkan jangkauan gerak. Ini mungkin
direkomendasikan setelah prosedur seperti rekonstruksi ACL atau operasi bahu
beku, tetapi CPM kemungkinan besar akan diresepkan setelah operasi
penggantian lutut atau perbaikan tulang rawan lutut.
Penggunaan CPM dapat dilakukan di ruang pemulihan setelah operasi atau
pada hari setelah operasi selain itu juga dapat dilakukan ke subah fisioterapis yang
ada. Hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan terapi ini adalah perlu adanya
sebuah konsultasi dengan tenaga ahli maupun dokter yang menangani tentang
bagaimana hal yang perlu dilakukan serta seberapa sering perlu di lakukan sebuah
trapi pada sendi.
2.3 Sumber Para Ahli
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Alipour dan Mahjoob yang
berjudul A Rehabilitation Robot for Continuous Passive Motion of Foot
Inversion-Eversion dijelaskan bahwa dilakukan sebuah pembuatan robot
rehabilitasi. Robot yang di buat merupakan sebuah pengembangan dari yang
sebelumnya dimana mekanisme yang ada pada robot dipebarui. Secara garis besar
robot ini memiliki sebuah fungsi untuk melakukan sebuah peningkatan akurasi
dari suatu jangkauan pergerakan dan lama sebuah latihan yang di lakukan pasien
4

yang melakukan terapi Continuous Passive Motion (CPM) serta di lakukan


rehabilitasi engkel dengan cara infersen dan efersen. Setelah dilakukan pengujian
di mana pada pengujian masih ditemukan sebuah kendala yaitu pada kendali yang
berada Proportional Integral Derivative (PID) belum pada sebuah titik stabil
sehingga masih adanya osilasi pada alat yang dirancang tersebut (A. Alipour, M.
J. Mahjoob, 2016).

Gambar 2.1 Rancangan Alat


Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh hector R Azcaray Rivera dan
kawan – kawan yang berjudul CPM Ankle Rehabilitation Machine with EMG
Signal Analysis dituliskan bahwa melalui sebuah rehabilitasi yang dilakukan
setelah terjadinya cidera karena olahraga yang berlebih pada sendi dapat
mempercepat suatu proses penyembuhan atau perbaikan jaringan yang ada pada
sendi. Karena dengan melakukan terapi fisik dapat meningkatkan suatu kekuatan
otot, meningkatkan mobilitas dan mengurangi terjadinya kekakuan pada sendi.
Pada terapi yang dilakukan oleh hector R Azcaray Rivera dan kawan – kawan
mereka menggunakan sebuah motor linier untuk menggerakan kaki pasien yang
sedang melakukan terapi, serta melakukannya dengan lantafleksen dan
dorsisfleksen melalui pengembangan alat yang mereka lakukan. Setelah
melakukan sebuah pengujian diperoleh mendapatkan hasil yang menjanjikan, di
mana dengan memposisikan engsel sesuai dengan titik titiknya dengan pergerakan
otot-otot sendi yang pasif maka akan mendapat kontraksi yang maksimum. Tetapi
pengembangan alat ini pergerakan pada alat yang di kembangkan masih terbatas
sehingga masih kurang sedikit efisien untuk melakukan gerakan (Rivera, dkk,

2018).
Gambar 2.2 Rancangan Alat
2.4 Konsep Alat yang di kembangkan
CPM atau Continuous Passive Motion adalah sebuah alat terapi
yangdigunakan dalam proses terapi untuk orang yang memiliki masalah dalam
5

pergerakan sendi. Alat ini digunakan untuk membantu proses penyembuhan


dengan melakukan gerakan pasif pada sendi tersebut secara terus menerus di
dalam ruang gerak anggota tubuh pasien. Tujuannya adalah untuk mempercepat
pemulihan pasien seperti sedia kala. Ada beberapa jenis CPM yang umum
digunakan dalam dunia kesehatan berdasarkan lokasi sendi yang akan diterapi,
salah satunya adalah CPM Ankle, CPM ankle sendiri bertujuan untuk
memulihkan bagian sendi pergelangan kaki. Dalam melakukan terapi ankle,
terdapat 2 jenis gerakan yang umum dilakukan yaitu dorsiflexion dan
equinovalgus. Gerakan dorsiflexion adalah gerakan kontraksi kaki yang
menyebabkan gerakan naik dan turun pada pergelangan kaki, sedangkan
equinovalgus adalah gerakan kontraksi menyamping yang menyebabkan gerakan
miring ke kiri dan ke kanan.
Dalam melakukan terapi CPM, maka alat tersebut akan menerima beban
dari kaki pasien yang mungkin masih kaku atau karena tarikan otot kaki pasien.
Oleh karena itulah, tidak jarang terjadi penurunan kecepatan penggerak
dikarenakan beban berlebih pada kaki pasien tersebut. Untuk meminimalisir
penurunan kecepatan tersebut, maka diperlukan sebuah algoritma untuk
menggerakkan penggerak sesuai dengan beban kaki pasien itu. Dalam alat ini,
algoritma yang digunakan adalah algoritma PID, yaitu kontrol proporsional-
integral-derivatif yang terus memonitor perbedaan antara nilai yang terbaca
dengan set point yang telah ditentukan, kemudian memberikan keluaran variabel
yang sesuai untuk mencapai nilai set point tersebut dengan lebih efisien.
Alat yang kami kembangkan ini memiliki Kelebihan dimana kontrol PID
yang dapat membaca perbedaan nilai set point dengan nilai sebenarnya sehingga
dapat memberikan keluaran yang sesuai dan hasil keluaran akan lebih stabil maka
dengan hal tersebut maka efektifitas pada alat akan lebih baik.
6
7

BAB 3
TAHAP PELAKSANAAN

3.1 Tahapan Pelaksanaan


Tahapan pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dapat dibagi
menjadi 4 bagian, yaitu identifikasi masalah, penyusunan konsep dan desain
alat, serta Pembuatan alat, pengujian alat, dan evaluasi.

Penyusunan Pembuatan Alat,


Identifikasi Pengumpulan Data
Konsep dan Disain Pengujian, dan
Masalah Sekunder
Alat Evaluasi

3.1 Diagram Tahapan Pelaksanaan


3.1.1 Identifikasi Masalah
Tahapan identifikasi masalah dilakukan dengan cara meninjau lingkungan
yang ada di sekitar dan mencari sebuah inspirasi untuk mengetahui
perkembangan Continuous passive motion (CPM) dalam bentuk yang lebih
baik melalui sebuah pengembangan yang dilakukan, agar alat terapi ini dapat
digunakan dengan lebih efisien oleh para pasien.
3.1.2 Pengumpulan Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder yang ada dilakukan dengan cara studi literatur
dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, dan artikel yang berada di internet
maupun tidak.
3.1.3 Penyusunan Konsep dan Desain Alat
Penyusunan konsep dilakukan dengan cara membuat sketsa tulisan dan
diskusi dengan tim berdasarkan data-data yang telah diperoleh dan
dikumpulkan. Sedangkan pembuatan desain alat dilakukan berdasarkan data-
data yang telah dikumpulkan dan rancangan konsep dengan menggunakan
software.
3.1.4 Pembuatan Alat, Pengujian, dan Evaluasi
Pembuatan alat dilakukan dengan cara merealisasikan konsep dan
desain yang telah di buat dengan melakukan perancangan bentuk kerangka alat,
melakukan sistem pemrograman, melakukan sistem perancangan komponen
pada kerangka, dan memastikan konsep dan disain sudah sesuai dengan alat
yang dibentuk.
Adapun untuk pengujian dari alat yang dibuat akan dilakukan dengan
cara mencoba sistematis dari alat yang diproduksi untuk pasien yang
mengalami cidera sendi engkel, lalu membandingkan hasil pembacaan dengan
target yang telah ditentukan apakah hasil percobaan yang dilakukan sesuai
dengan target atau tidak. Lalu untuk melakukan evaluasi akan dilakukan
dengan cara mencatat hal apa saja yang perlu diperbaiki pada alat yang
dikembangkan agar masalah yang terjadi pada alat dapat disempurnakan.
8

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Rekapitulasi rencana anggaran biaya disusun dengan format pada tabel 4.1
dan sumber pendanaan PKM-KC berasal dari Direktorat Belmawa-DKTI.
Tabel 4.1 Anggaran Biaya.
Besaran Dana
NO Jenis Pengeluaran Sumber Dana
(Rp)
Belmawa 3.500.000,00
Bahan habis pakai Perguruan Tinggi
1. 550.000,00
( Komponen dan rangkaian)
Instansi Lain
Belmawa 912.500,00
2. Sewa dan jasa Perguruan Tinggi 100.000,00
Instansi Lain
Belmawa 525.000,00
3. Perjalanan Lokal Perguruan Tinggi 150.000,00
Instansi Lain
Belmawa 812.500,00
4. Lain-lain Perguruan Tinggi 200.000,00
Instansi Lain
Jumlah 6.750.000,00
Belmawa 5.750.000,00
Perguruan Tinggi 1.000.000,00
Rekap Sumber Dana
Instansi Lain
Jumlah 6.750.000,00
4.2 Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan disusun sesuai dengan format pada tabel 4.2
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan
Bulan
NO Jenis Kegiatan Penanggung-jawab
1 2 3
1 Melakukan persiapan dan
pelaksanan kegiatan yang
berupa : Valentinus Chrysan
Adhi Pratama
 Identifikasi masalah
(201313019)
 Studi Literatur
 Penyusunan konsep
2  Pembuatan desain Joy Christian
9

 Penyempurnaan
Konsep, analisis sistem
pada alat, serta analisis
kebutuhan biaya (191313025)
 Pembuatan alat
 Dokumentasi
 Evaluasi dan perbaikan
3
Christina Ary
 Penyusunan laporan Wulandari
kegiatan dan keuangan. (201313015)
10

DAFTAR PUSTAKA

A. Alipour, M. J. Mahjoob.2016. A Rehabilitation Robot for Continuous Passive


Motion of Foot Inversion-Eversion. Diakses tanggal 18 Maret 2022
Héctor R. Azcaray Rivera, Andrés Blanco Ortega, Rene Vásquez Bautista, Luis
Morales Mendoza, César Guzmán Valdivia. 2018. CPM Ankle Rehabilitation
Machine with EMG Signal Analysis. Diakses tanggal 18 Maret 2022
Verywellhealth.2020. What Is Continuous Passive Motion (CPM). URL:
https://www.verywellhealth.com/cpm-continuous-passive-motion-2549555.
Diakses tanggal 18 Maret 2022
Hellosehat. 2022. Cedera Engkel. URL : https://hellosehat.com/kebugaran/cedera-
olahraga/cedera-engkel/ . Diakses tanggal 18 Maret 2022
11

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping

BIODATA KETUA
12

BIODATA ANGGOTA 1
13

BIODATA ANGGOTA 2
14

BIODATA ANGGOTA 3
15

BIODATA DOSEN PENDAMPING


16
17
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

N Harga Satuan Nilai


o Jenis Pengeluaran Volume
(Rp) (Rp)
1. Belanja Bahan (maks. 60%)
a. Arduino Uno 2 225.000,00 450.000,00
b. Setrap Kaki 2 100.000,00 200.000,00
c. Besi Setainles 4 150.000,00 600.000,00
d. Motor Power Window 4 300.000,00 1.200.000,00
e. Motor Driver 4 150.000,00 600.000,00
f. layar nextion 3 inci 4 500.000,00 1.000.000,00
SUB TOTAL 4.050.000,00
2 Belanja Sewa (maks. 15%)
a. Sewa Gedung Lab
3 Kali 300.000,00 900.000,00
untuk Pengujian
b. Sewa Alat Pemotong
1 112.500,00 112.500,00
Besi
SUB TOTAL 1.012.500,00
3 Perjalanan lokal (maks. 30 %)
a. Teransportasi Lokal
(untuk keperluan
6 Kali 112.500,00 675.000,00
pembelian bahan dan uji
coba)
SUB TOTAL 675.000,00
4 Lain-lain (maks. 15 %)
a. Jasa Pembuatan PCB 1 800.000,00 800.000,00
b. Protokol Kesehatan
(masker, sanitizer, 2 106.250,00 212.500,00
sarungtangan)
SUB TOTAL 1.012.500,00
GRAND TOTAL 6.750.000,00
GRAND TOTAL (Enam juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)
19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

No Nama/ Program Bidang Ilmu Alokasi Urayan


NIM Studi Waktu Tugas
(jam/Minggu)
1 Joy Teknologi Elektromedis 12 1. Ketua
Christian / Elektromedis jam/minggu pelaksana
191313025 2.
koordinasi
tim
3. Disain
Produk
2 Yefta joy Teknologi Elektromedis 12 1. Anggota
Chriswanto Elektromedis jam/minggu Pelaksana
/ 2.
191313023 Merancang
sistem
produk
3. Analisis
produk
3 Valentinus Teknologi Elektromedis 12 1. Anggota
Chrysan Elektromedis jam/minggu Pelaksana
Adhi 2.
Pratama/ Pendataan
201313019 3. Analisis
Arus
Keuangan
4 Christina Teknologi Elektromedis 12 1.Anggota
Ary Elektromedis jam/minggu Pelaksana
Wulandari/ 2.Pencatata
201313015 n
3.Dokument
asi
20

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


21

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan Dikembangkan


Berikut adalah gambar alat terapi Continuous Passive Motion (CPM)
untuk Sendi Engkel berbasis Mikrokontroler

Anda mungkin juga menyukai