TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Oleh:
NIM : A1G119021
Kelas : A
KENDARI
2022
A. Pengertian Teknologi Pembelajaran
Kata teknologi (technology) berasal dari bahasa Yunani techne yang berarti seni,
kerajinan, atau keterampilan dan logia yang berarti kata, studi, atau tubuh ilmu pengetahuan.
Secara etimologi, teknologi merupakan pengetahuan tentang membuat sesuatu. Technology is
the application of knowledge for a practical purpose. Maksudnya, teknologi adalah aplikasi
pengetahuan untuk suatu tujuan praktis.
Definisi yang lebih formal diberikan oleh Galbraith dalam Newby dkk. bahwa teknologi
adalah “the systematic application of scientific or other organized knowledge to practical tasks”.
Maksudnya, teknologi adalah aplikasi sistematis dari pengetahuan ilmiah atau pengetahuan
terorganisir lainnya untuk tugas-tugas praktis.
1. aspek aplikasi pengetahuan. Maksudnya adalah membuat sesuatu yang abstrak menjadi
kongkret. Salah satu caranya ialah mematenkan hasil karya seseorang yang dihasilkan
melalui pengembangan model.
2. Aspek tujuan praktis merujuk pada berbagai jenis ilmu pengetahuan dan untuk apa
pengetahuan itu digunakan. Tujuan praktis harus mengandung arti manfaat etis yang
dirasakan masyarakat dari hasil aplikasi pengetahuan tersebut.
3. Aspek dinamika perubahan yang diakibatkan oleh adanya perubahan yang diakibatkan
oleh adanya penerapan ilmu pengetahuan.
"Komunikasi audiovisual ialah cabang teori dan praktik pendidikan, khususnya yang
berkepentingan dengan rancangan dan pemanfaatan pesan yang mengendalikan proses belajar.
Kegiatan ini meliputi perencanaan, produks, seleksi, pengelolaan, dan pemanfaatan komponen-
komponen sistem dan seluruh siteminstruksional. Tujuan praktisnya, yaitu efisiensi pemanfaatan
setiapmetode dan media komunikasi yang dapat menyumbang pengembangan potensi-potensi
belajar secara penuh.”
Pada definisi ini ditekankan bahwa teknologi pendidikan sebagai proses, bukan hanya
sebagai media atau peralatan. Ditegaskan juga, bahwa teknologi pendidikan merupakan konsep
dan pendekatan sistem, dan berlandaskan pada teori belajar dan komunikasi. Selain itu, pada
definisiini mulai diperkenalkan istilah “sumber belajar.”
Kedua definisi di atas belum dianggap lengkap, sehingga pada tahun 1972 Komisi
Definisi dan Terminologi AECT mengeluarkan definisi baru yang ketiga, yaitu:
Definisi tahun 1977 yang merupakan definisi keempat, meliputi 16 bagian yang
diharapkan dipahami sebagai suatu keseluruhan yang saling berkaitan. Definisi tersebut sebagai
berikut:
“Teknologi pendidikan adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang,
prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan,
melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua
aspek belajar manusia. Pemecahan masalah terjelma dalam bentuk sumber belajar yang
dirancang, dipilih dan/atau digunakan untuk keperluan belajar, dan yang terdiri dari pesan,
orang, bahan, peralatan, teknik, dan latar (lingkungan). Prosesanalisis masalah merupakan
fungsi pengembangan pendidikan dalam bentuk riset/teori, desain, produksi, evaluasi-seleksi,
logistik, pemanfaatan, dan peyebarluasan. Proses pengarahan dan koordinasi merupakan fungsi
pengelolaan pendidikan yang meliputi pengelolaan organisasi dan personil.”
“Teknologi Pendidikan adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan dan penilaian proses dan sumber untuk belajar (AECT, 1994)”
Teori terdiri dari konsep, bangunan (konstruk), prinsip dan proporsi yang memberi
sumbangan terhadap khasanah pengetahuan. Sedangkan praktek merupakan penerapan
pengetahuan tersebut dalam memecahkan permasalahan.
Peristilahan tersebut berhubungan dengan daerah basis pengetahuan maupun tugas yang
dilakukan para insan profesi dalam bidang.Kesemuanya merupakan lima kawasan dasar
Teknologi Pendidikan.
Proses adalah serangkaian operasi atau kegiatan yang diarahkan padasuatu hasil tertentu.
Pengertian proses mencakup tata urutan yangterdiri dari masukan (input), kegiatan (process), dan
keluaran (output). Sedangkan yang dimaksud dengan sumber adalah asal yangmendukung
terjadinya belajar, termasuk sistem pelayanan, bahan pembelajaran dan lingkungan.
Dalam definisi disebutkan bahwa belajar adalah mengenai adanya perubahan yang relatif
permanen pada pengetahuan atau perilakuseseorang karena pengalaman. Tujuan teknologi
pendidikan adalah untuk memacu (merangsang) dan memicu (menumbuhkan) belajar.
6. Educational Technology in AECT 2004 (Educational Technology: A Definition with
Commentary)
“Educational technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving
performance by creating, using, and managing appropriate technological processes
andresources (AECT, 2008)”
Konsepsi dari Teknologi Pendidikan telah dan sedang berkembang begitu juga dengan
kawasan bidang garapannya. Definisi yang ada saat ini, bisa saja kemudian berubah namun tetap
memiliki esensi yang sama atau bahkan lebih jelas. Berikut ini dijelaskan konsep istilah yang
dipakai dalam definisi TP AECT 2008, yaitu:
a. Study
b. Ethical Practice
c. Facilitating
d. Learning
e. Improving
f. Performance
g. Creating, using, managing
h. Appropriate
i. Technological
j. Processed
k. Resources
Definisi konsep teknologi pendidikan senantiasa berubah dan mengalami revisi, hingga
pada definisi AECT 2008 sebagai pedoman definisi terbaru. Teknologi pendidikan dimaknai
sebagai konsepsi yang lebih luas dibadingkan dengan teknologi pembelajaran, seperti makna
pendidikan yang lebih luas dibandingkan dengan , pembelajaran. Namun hal tersebut dapat pula
berbeda apabila dinilai dari kriteria yang berbeda. Pada dasarnya keduanya merupakan
pendekatan menyeluruh untuk meningkatkan kemampuan (performance) dalam bidang
pembelajaran maupun pelatihan (training).
DAFTAR PUSTAKA
https://maglearning.id/2021/03/03/definisi-teknologi-pembelajaran-menurut-para-ahli/?amp
https://www.academia.edu/17976727/Definisi_Teknologi_Pembelajaran_Pendidikan
http://ashfisaidatul43.blogspot.com/2018/10/makalah-kawan-teknologi-pembelajaran.html?m=1