Perencanaan Proyek Konstruksi: Pertemuan Ke-7

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 24

PERTEMUAN KE-7

PERENCANAAN
PROYEK
KONSTRUKSI

FERRY FIRMAWAN, S.T.,M.T.,Ph.D


Dosen Mata Kuliah Manajemen Konstruksi
Outline Materi
Pembahasan Hari Ini

METODE PENJADWALAN DENGAN KETIDAKPASTIAN DURASI


EARNED VALUE
PERKIRAAN BIAYA PROYEK
AKURASI DAN MACAM ANGGARAN
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
METODE
Pemahaman
PENJADWALAN
DENGAN Dalam prosedur penjadwalan melalui proses yang dinamakan
estimasi (estimasi durasi maupun estimasi biaya).
KETIDAKPASTIAN
DURASI Untuk mengantisipasi ketidakpastian dari durasi konstruksi dalam
penjadwalan, dikembangkan metode penjadwalan, yaitu ada 2 cara
pendekatan penjadwalan antara lain:

Mengabadikan ketidakpastian durasi, digunakan penjadwalan


dengan nilai ekspektasi durasi (most likely duration), yang
dilakukan dengan cara monitoring dan updating secara kontinu
(terus-menerus)

Dengan memasukkan kontingensi (contingency) dengan tujuan


menghindari schedule yang terlalu optimis.
PROGRAM EVALUATION REVIEW
TECHNIQUE (P E R T)

Menggunakan Teknik diagram Activity On Arrow (AOA), yang berarti


bahwa arrow digunakan untuk menggambarkan kegiatan sedangkan
node menggambarkan event.
ESTIMASI DURASI KEGIATAN
Dalam metode PERT, diketahui tiga buah estimasi durasi setiap kegiatan.

Optimic estimate Pessimistic Most likely


(t0) estimate (tp) estimate (tm)

Durasi yang dibutuhkan Durasi yang dibutuhkan Durasi yang dibutuhkan


untuk menyelesaiakn suatu untuk menyelesaikan suatu untuk menyelesaikan suatu
kegiatan diantara optimistic
kegiatan jika segala kegiatan jika segala
estimate dan pessimistic
sesuatunya berjalan dengan sesuatunya dalam kondisi
estimate atau dikenal dengan
baik. buruk (tidak mendukung).
median duration.
Cara Menghitung
DURASI EFEKTIF KEGIATAN
Komputasi untuk mendapatkan durasi efektif dari setiap kegiatan.
te = (t0 + 4 tm + tp) / 6
STANDAR DEVIASI KEGIATAN
Perhitungan standar deviasi dari setiap kegiatan diperlukan untuk
menghitung varian dari kegiatan.
d = (tp – t0) / 6
VARIAN KEGIATAN
Kuadrat dari standar deviasi.
V = d²
VARIAN KEJADIAN
Jumlah dari varian kegiatan yang mendahului kejadian.
V = Σ Vcp
Vcp = task variance dari kegiatan kritis yang mendahului kejadian.

DEVIASI KEJADIAN (EVENT)


Untuk menghitung probabilitas kejadian nyata terhadap suatu angka
tertentu.
D=√V
CRASHING

Merupakan cara untuk mempercepat durasi pengerjaan proyek dengan


mereduksi durasi suatu pekejaan dan dipusatkan pada kegiatan yang
berada dijalur kritis yang akan berpengaruh terhadap waktu penyelesaian
proyek.
PEMBUATAN NETWORK DIAGRAM 8 B (7) 16 C (12) 28
Dalam penggambaran, network diagram harus 1 4 7
23 30 42
jelas dan mudah untuk dibaca.
A (8) D (18)
Harus dimulai dari event/kejadian dan diakhiri
pada event/kejadian. A (16) A (25)
Kegiatan disimbolkan dengan anak panah
0 kritis 16 kritis 41 G (13)
60
yang digambar garis lurus dan patah-patah. 0 2 5 9
Dihindari terjadinya perpotongan antar anak 0 16 41 60
panah.
Diantara dua kejadian, hanya boleh ada satu H (9)
anak panah. L (19)
kritis
Penggunaan kegiatan semu ditunjukkan
9 41
6 27
I (15) K (4)
dengan garis putus-putus dan jumlahnya 3 8 41
seperlunya saja. 22 37

Gambar Activity on Arrow


PERHITUNGAN EARLIEST EVENT TIME (EET)
Untuk menghitung besarnya nilai EET, digunakan perhitungan ke depan (Forward Analysis),
dimulai dari kegiatan paling awal dan dilanjutkan dengan kegiatan berikutnya.

EETj = EETi + durasi A


EETk = EETj + durasi B

kegiatan a kegiatan b
EET (durasi) EET (durasi) EET
i j k
LET LET LET

kegiatan kegiatan
diikuti mengikuti
FLOAT
Sejumlah waktu yang tersedia dalam suatu kegiatan sehingga memungkinkan penundaan atau
perlambatan kegiatan tersebut secara sengaja atau tidak sengaja, tetapi penundaan tersebut tidak
menyebabkan proyek menjadi terlambat dalam penyelesaiannya.

Float dibedakan menjadi 2 (dua) jenis:


1. Total float, yaitu sejumlah waktu yang tersedia
untuk keterlambatan atau perlambatan pelaksanaan kegiatan tanpa memengaruhi penyelesaian
proyek secara keseluruhan.
TOTAL FLOAT = LETj – DURASI A -EETi

2. Free float, yaitu sejumlah waktu yang tersedia


untuk keterlambatan atau perlambatan pelaksanaan kegiatan tanpa memengaruhi dimulainya
kegiatan yang langsung mengikutinya.
FREE FLOAT = EETj – DURASI A – EETi
PRECEDENCE DIAGRAM METHOD
Kegiatan awal terdiri dari sejumlah kegiatan dan diakhiri oleh sejumlah kegiatan juga, maka dapat
ditambahkan kegiatan awal dan kegiatan akhir yang keduanya merupakan kegiatan fiktif/dummy, misalnya
untuk kegiatan awal ditambahkan kegiatan START dan kegiatan akhir ditambahkan FINISH.

A D G

START B E H FINISH

C F I

Gambar Kegiatan fiktif


HUBUNGAN OVERLAPPING

Hubungan Finish To Start (FTS)


Penyelesaian suatu pekerjaan proyek yang berkesinambungan dengan pekerjaan selanjutnya.

Hubungan Start To Start (STS)


Pengerjaan suatu pekerjaan proyek, yang pekerjaan sebelumnya harus terselesaikan.

Hubungan Finish To Finish (FTF)


Pekerjaan proyek terlaksana jika pekerjaan sebelumnya sudah dikerjakan.
EARNED VALUE

Merupakan nilai yang diterima dari penyelesaian


pekerjaan selama periode waktu tertentu.
WORK BREAKDOWN STRUCTURE (WBS)
Perincian pekerjaan yang meliputi perlengkapan tugas-tugas dan data
yang dihasilkan dari usaha-usaha Teknik proyek selama pengembangan
dan pelaksanaan, serta mendefinisikan program secara menyeluruh.

KONSEP COST SCHEDULE CONTROL


SYSTEM CRITERIA (C/SCSC)
Metode analisis dari sitem ini menggunakan 3 (tiga) parameter utama, agar
dapat mengevaluasi setiap cost account dan level-level diatasnya dengan
tepat.
Parameter yang digunakan adalah:
BCWS (Budgeted Cost for Work Schedule)
Merupakan anggaran baiaya yang telah direncanakn berdasarkan
jadwal pelaksanaan proyek.
BCWP (Budgeted Cost for Work Performance)
Merupakan anggaran biaya dari seluruh aktual pekerjaan yang sudah
dillaksanakan sepanjang periode konstruksi.
ACWP (Actual Cost of Work Performance)
Merupakan biaya aktual yang dikeluarkan untuk penyelesaian
pekerjaan pada periode waktu yang bersangkutan.
COST ENGINEERING
Bidang keilmuan engineering yang meliputi penerapan prinsip-prinsip
ilmiah dan teknik dengan menggunakan pengalaman serta pertimbangan-
pertimbangan engineering dalam memecahkan permasalahan estimasi
biaya, pengendalian biaya dan ekonomi teknik.
CONSTRUCTION COST CONSTRUCTION COST
ACCOUNTING ESTIMATE
Untuk dapat mengerti fungsi dari Penyelesaian pekerjaan proyek dapat lebih awal
dengan beberapa orang atau bahkan dapat
accounting
diselesaikan oleh satu orang estimator.
(akuntansi), seorang cost engineer harus
memahami konsep biaya (total cost) dan Definitive estimate bagi kontraktor, digunakan sebagai
konsep laba (profit). “Bid Price” (harga penawaran) disusun lebih detail
dengan persiapan yang cukup, dan disiapkan oleh
cost engineer berpengalaman.
Dalam hal ini, seorang cost engineer tidak
perlu mengetahui bagaimana proses Kontraktor dalam membuat construction cost estimate
pembuatan laporan keuangan tetapi harus menggunakan faktor kunci yang pasti, antara lain:
dapat membaca dan memahami laporan 1. Construction Schedule
2. Construction Technology (Construction method)
keuangan, terutama menyangkut “cost” dan
3. Dasar produktivitas tenaga kerja
“laba”. 4. Metode estimasi
CONSTRUCTION COST CONSTRUCTION COST
BUDGET CONTROL
Dalam kegiatan pembelanjaan selama proses Merupakan salah satu aspek dalam
pelaksanaan proyek, baik untuk biaya pengendalian proyek (Project Control).
bahan/material, upah tenaga kerja, alat,
subkontraktor dan lain-lain. Perlu adanya suatu Ada tiga variable penting yang harus
pedoman agar pelaksanaan pembiayaan proyek
dikendalikan selama proses pelaksanaan
dapat dikendalikan dengan baik dalam upaya untuk
suatu proyek, yaitu:
mencapai salah satu sasaran, yaitu efisiensi.
Kualitas proyek.
Kegunaan dari Cost Budget ini adalah untuk Waktu penyelesaian proyek.
mematok biaya pelaksanaan atau memberikan Biaya pelaksanaan proyek.
batasan uang yang
tersedia untuk keperluan bahan, upah, alat, Artinya kualitas dan waktu pelaksanaan
subkontraktor dan lain-lain dalam total proyek berisiko terhadap membengkaknya biaya, bila
tersebut. tidak dikendalikan dengan baik.
PERKIRAAN BIAYA PROYEK
Seni memperkirakan (the of approximating) kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu
kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu itu.

KEPERLUAN TOTAL BIAYA PROYEK


Pengelompokkan biaya atau modal, sebagai pengkajian aspek ekonomi dan pendanaan.
1. Modal Tetap
Bagian dari biaya proyek yang dipakai untuk membangun instalasi.

2. Modal Kerja (Working Capital)


Modal kerja diperlukan untuk menutupi kebutuhan pada tahap awal operasi.

3. Biaya Pemilik, Biaya Kontraktor dan Biaya Lingkup Kerja Pemilik


Biaya yang dibebankan oleh kontraktor kepada pemilik atas jasa yang telah diberikan.
SURVEI DAN METODE
PENGKAJIAN PARAMETRIK
Untuk mendapatkan informasi dan data Pendekatan yang dipakai dengan cara
dari tangan pertama serta pengamatan mencoba meletakkan dasar hubungan
langsung oleh para ahli biaya (Cost matematis yang mengkaitkan biaya atau
Engineer), sehingga memungkinkan jam/orang dengan karakteristik fisik
tersusunnya suatu perkiraan biaya yang tertentu dari obyek (volume, luas, berat,
realistis. tenaga/watt, panjang).

UNSUR-UNSUR BIAYA METODE QUANTITY


Biaya pembelian material dan peralatan. TAKE-OFF DAN
Biaya penyewaan atau pembelian
peralatan konstruksi.
HARGA SATUAN
Upah tenaga kerja. Membuat perkiraan biaya dengan
Biaya sub kontrak. mengukur kuantitas komponen-
Biaya transportasi. komponen proyek dari gambar,
Overhead dan admistrasi. spesifikasi dan perencanaan.
Fee/laba dan kontigensi.
AKURASI DAN MACAM ANGGARAN
Perkiraan biaya dianggap kurang akurat apabila:
Terjadi cost overrun atau underrun yang relative besar.
Angka-angkanya tidak realistis untuk dipakai sebagai tolok ukur pengendalian.
Tidak reliable untuk alokasi biaya dan mencari pendanaan.

JENIS ANGGARAN PROYEK


Perkiraan Biaya Pendahuluan PBP)
Dikerjakan pada tahap konseptual dimana berlangsung kegiatan studi kelayakan. Berkaitan
dengan rencana investasi seperti pemasaran, ekonomi, teknik, dikembangkan, dikaji dan disaring
untuk sampai kepada suatu laporan sebagai acuan pengambilan keputusan.

Anggaran Biaya Proyek (ABP)


Sebagai pemutusan ikatan (commitment) yang bernilai besar. Penyusunan ABP memerlukan waktu
yang relative lama dan usaha intensif untuk mengumpulkan data serta informasi yang diperlukan
agar dicapai akurasi perkiraan yang diinginkan.

Anggaran Biaya Definitif (ABD)


Anggaran yang dihasilkan dari usaha optimal.
DISTRIBUSI BIAYA DAN KONTIGENSI DAN
BIAYA MENYUSUN ALLOWANCE
PERKIRAAN BIAYA
Dalam hal ini dikenal suatu kontigensi yang
Proyek perluasan untuk membangun tambahan dimaksudkan untuk siap "menutup" kekurangan
unit yang merupakan duplikasi dari unit-unit yang biaya.
telah ada, maka pada umumnya setiap proyek dari
segi teknis mempunyai perbedaan yang cukup Alokasi biaya untuk butir-butir dalam perkiraan
substansial. Keadaan ini secara langsung biaya yang diketahui pasti akan dibutuhkan, tetapi
mempengaruhi distribusi biaya dari unsur biaya belum dapat ditentukan besarnya.
modal tetap, sehingga tidak ada standar
perbandingan dari unsur-unsur biaya. INFLASI DAN ESKALASI
Seperti diketahui tugas estimator adalah
memperkirakan keadaan masa depan yang
ditunjukkan dengan angka biaya. Dalam hubungan
ini salah satu yang paling sulit adalah yang
berkaitan dengan memperkirakan pergerakan atau
perubahan harga barang, upah tenaga kerja dan
lain-lain terhadap waktu.
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
PERENCANAAN
Perlu adanya pegangan atau tolok ukur untuk
SUMBER DAYA memperkirakan produktivitas tenaga kerja bagi proyek yang hendak
ditangani, yaitu untuk mengukur hasil guna atau efisiensi kerja.

MANUSIA Produktifitas Tenaga Kerja dan “QAB”


Secara teoritis, keperluan rata-rata Bila implementasi fisik suatu proyek telah dimulai, maka dapat disusun
jumlah tenaga kerja dapat dihitung dari angka produktivitas tenaga kerja sesungguhnya berdasarkan
total lingkup kerja proyek yang kenyataan dilapangan. Angka ini kemudian dipakai sebagai
dinyatakan dalam jam-orang (man- pegangan standar dasar untuk memantau produktivitas tenaga kerja
hours) atau bulan-orang (man-month) dan pengeluaran biaya.
dibagi dengan kurun waktu
pelaksanaan. Faktor-faktor yang Memengaruhi, antara lain:
Kondisi fisik lapangan da sarana bantu.
Supervise, perencanaan dan koordinasi.
Komposisi kelompok kerja
Kerja lembur.
Ukuran besar proyek.
Kurva pengalaman (learning curve).
Pekerja langsung versus subkontraktor.
Kepadatan tenaga kerja
PROFIL
PRODUKTIVITAS
Mobilisai
Masa awal kerja para pekerja memerlukan
pengenalan dan penyesuaian yang berlangsung 10-15 % dari masa
konstruksi. Produktivitas berkurang (+/-10%).

PERIODE
Periode Puncak
Produktivitas optimal dengan jumlah tenaga kerja tidak bertambah dan
telah terbiasa.

Periode Menurun
Produktivitas kerja cenderung menurun karena disebabkan oleh:
Kurang tepatnya perencanaan.
Sikap mental atau semangat yang mengendur.
Terlambatnya demobilisasi.
Daftar Pusaka
Wulfram I. Ervianto Teori-Aplikasi MANAJEMEN PROYEK
KONSTRUKSI, BAB 3-4 Penerbit ANDI Yogyakarta, 2004.
WULFRAM I. ERVIANTO MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
(EDISI REVISI), BAB 15-16, Penerbit ANDI Yogyakarta, 2005.
Ir. Asiyanto, MBA, IPM Construction Project Cost Management,
BAB 2-5, Penerbit PT Pradnya Paramita, 2003.
Iman Soeharto, MANAJEMEN PROYEK Dari Konseptual Sampai
Operasional, BAB 9-16, Penerbit Erlangga, 1997.

Anda mungkin juga menyukai