Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ricky Adiyanto Panjaitan

NIM : 05021381924062
Kelas : Teknik Pertanian Palembang
MK : Hidrologi Lahan Rawa dan Gambut

Ujian Tertulis
1. Apa yang dimaksud dengan tipologi lahan, hidrotopografi, biogeofisik?
2. Jelaskan siklus hidrologi dan komponen-komponennya?
3. Apa permasalahan dari lahan rawa lebak?
4. Jelaskan Bagaimana cara menentukan Pola tanam dan contoh pola tanam yang sudah ada
sesuai dengan pengetahuan anda
Jawaban :

1. Tipologi Lahan : kesesuaian lahan berdasarkan ketersediaan sumber air untuk tanaman
tersebut, meliputi : irigasi, rawa pasang surut dan/atau lebak dan non
irigasi.
Hidrotopografi : Hidrotopografi adalah kondisi ketinggian muka air terhadap topografi
permukaan lahan di lahan rawa pasang surut. Jenis hidrotopografi rawa
pasang surut dinyatakan dengan banyaknya jumlah terluapi pada lahan
rawa pasang surut, baik akibat kenaikan muka air laut atau kenaikan
sungai utamanya. Selain pengaruh pasang surut, luapan juga dapat
disebabkan oleh tinggi hujan pada wilayah hulu sungai ketika musim
penghujan.

Biogeofisik : merupakan istilah ilmiah dari nama lain sumber daya alam adalah segala
sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup

2. Siklus hidrologi memiliki makna yang sama dengan siklus air karena kata hidrologi
artinya sama dengan air, hanya perbedaan kosakata saja. Siklus air adalah suatu siklus yang
terjadi di lingkungan perairan dan hal ini tidak akan berhenti atau terus berjalan. Siklus
hidrologi diartikan sebagai proses air dari atmosfer ke bumi, lalu air akan kembali lagi ke
atmosfer dan begitu seterusnya.

Siklus air adalah salah satu siklus biogeokimia yang terjadi di bumi dengan tujuan
mempertahankan jumlah atau ketersediaan air. Akan tetapi, apabila kata hidrologi diartikan
secara bahasa, ia memiliki makna ilmu air yang berasal dari bahasa Yunani. Sehingga
hidrologi memiliki makna secara harfiah yaitu suatu cabang ilmu geografi yang mempelajari
aneka hal yang terkait dengan air.
Komponen siklus hidrologi terdiri evaporasi (penguapan oleh air), dari transpirasi
(penguapan oleh tumbuhan), rasi kondensasi (pembentukan awan), adveksi (perpindahan
awan), presipitasi (hujan), infiltrasi (peresapan air), perkolasi (pergerakan air), dan run off
(aliran permukaan).

3. Permasalahan dari lahan rawa lebak pada dasarnya kebanyakan kawasan rawa lebak
pengelolaannya belum terintegrasi dan masih dilakukan secara parsial dan sektoral, bahkan
sentralistik. Peran masyarakat setempat belum menonjol sehingga berkembang suatu
kompetisi dalam memanen sumber daya alam perairan baik antar sektor maupun intra sektor,
yang dalam jangka panjang dapat menurunkan nilai ekosistem.

4. Pola tanam sendiri terbagi sebagai 2 jenis, yaitu pola tanam monokultur & pola tanam
polikultur. Pola tanam monokultur merupakan pertanian menggunakan menanam tumbuhan
sejenis. Misalnya sawah ditanami padi saja, jagung saja, atau kedelai saja.

Tujuan menanam secara monokultur merupakan menaikkan output pertanian. Kelebihan


sistem ini yaitu teknis budidayanya nisbi gampang lantaran tumbuhan yg ditanam juga yg
dipelihara hanya satu jenis. Sedangkan kelemahan sistem ini merupakan tumbuhan relative
gampang terjangkit hama juga penyakit.

Sedangkan pola tanam Polikultur artinya pola pertanian menggunakan poly jenis tumbuhan
dalam satu bidang huma yg terusun & bersiklus menggunakan menerapkan aspek lingkungan
yg lebih baik. Pola tanam ini mempunyai kelebihan diantaranya bisa mengurangi agresi
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), hal ini dikarenakan tumbuhan yg satu bisa
mengurangi agresi OPT lainnya, selain itu daur hayati hama atau penyakit bisa terputus.

Pola tanam adalah gambaran rencana tanam berbagai jenis tanaman yang akan dibudidayakan
dalam suatu lahan beririgasi dalam satu tahun. Faktor yang mempengaruhi pola tanam :

• Ketersediaan air dalam satu tahun


• Prasarana yang tersedia dalam lahan tersebut
• Jenis tanah setempat
• Kondisi umum daerah tersebut, missal genangan
• Kebiasaan dan kemampuan petani setempat

Contoh Pola Tanaman

1. Pola curah hujan


2. Pola Pasang Surut Air Sungai
3. Pola Muka Air Lahan

Anda mungkin juga menyukai