Anda di halaman 1dari 3

Nama : Afri Faizal Nugroho

NIM : 191510101043
Resume Buku Agrolanskap

1. Apa Itu Lanskap Ekologi ?


Lanskap merupakan suatu bentuk atau bentang alam pada suatu wilayah. Lanskap
terbagi menjadi dua yaitu lanskap alami dan buatan. Lanskap ekologi atau lanskap alami
berfokus pada hubungan antara pola spasial dan proses ekologi yang terjadi pada alam. Pola
spasial yang terbentuk pada alam terdiri dari banyak faktor yang mengisi, tanah, air dan
ekosistem yang ada pada wilayah terebut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pola
spasial yang terjadi pada alam. Proses ekologi terjadi pada alam berupa perubahan aliran
energi, siklus materi, interaksi dan petumbuhan berasal dari ekosistem yang ada. Kedua hal
tersebut saling mempengaruhi dan saling terhubung satu sama lain.
Lanskap alami dan buatan adalah dua jenis lanskap yang berbeda. Sebagai contoh
lanskap alami antara lain perbukitan hamparan hutan dan pegunungan. Lanskap buatan
adalah lanskap yang dibuat oleh manusia yang memiliki tujuan dan maksud tertentu dan
memiliki suatu bentuk dan pola, contoh lanskap buatan antara lain lahan pertanian, taman
kota, sawah, perkebunan dan pengelolaan suatu wilayah yang dibuat oleh manusia.
Lanskap ekologi befokus pada beberapa hal yang pertama yaiut pada interaksi antara
proses ekologi dan bentuk visual yang ada pada alam, dimana kedua hal tersebut
mempengaruhi ekosistem yang ada disekitarnya. Kedua, arus energi, nutrisi mineral dan
spesies yang berada pada ekosistem tersebut. Terakhir. Dinamika ekologi pada bentuk atau
bentang alam. Lanskap ekologi dapat digunakan sebagai penanda perubahan atau
kerusahakan alam atau daerah tersebut. Fenomena ekologi dapat diketahui dan dipelajari
dengan menerapkan lanskap ekologi. Dapat diketahui lanskap ekologi menekankan dua aspek
sebagai pendukung. Pertama lanskap ekologi secara tidak langsung membahas bagaimana
pentingnya mengatur tempat sebagai proses ekologi. Kedua lanskap ekologi juga berfokus
pada luas tempat atau areal yang lebih besar. Tujuan berfokus pada areal luas agar dampak
yang diberikan dapat terlihat dan besar.

Gambar 1. Foto yang mengilustrasikan konsep lanskap sebagai bentuk mosaik untuk skala
kecil (kiri). Foto yang mengilustrasikan konsep lanskap pada areal yang luas.
Seperti yang tertera pada kedua gambar tersebut lanskap ekologi tidak hanya skala
besar, tetapi dapat digunakan pada skala kecil dengan syarat yang terpenuhi. Gambar diatas
pada bagian kiri menunjukkan bentuk lanskap ekologi berupa rumput yang berada diatas
tanah. lanskap skala kecil disebut juga mikrolanskap. Gambar diatas pada bagian kanan
menunjukkan bentuk suatu daerah yang diambil melalui drone. Konsep lanskap ekologi pada
foto tersebut yaitu pada daerah urban atau daerah penduduk dan daerah hijau disekitarnya.
Berdasarkan kedua gambar tersebut lanskap ekologi tidak hanya berfokus pada bentuk
alam yang ada, tetapi juga faktor lain yang mendukung seperti sosial, geografi, arsitektur,
perencanaan wilayah, ekonomi, wilayah dan fotografi.
2. Awal Mula Lanskap Ekologi
Lanskap ekologi mulai dikembangkan di daerah amerika utara, australia dan china
pda awal tahun 1980. Pertama kali lanskap ekologi diterapkan yaitu eropa tengah dan timur.
Ahli geografi menyebutkan lanskap yang terbentuk melalui wilayah penduduk dan ekosistem
disekitarnya, hal tersebut secara tidak langsung menjelaskan bahwa lingkungan, biota, dan
komponen buatan manusia di wilayah tersebut saling terhubung satu sama lain dan
membentuk suatu bentuk betang alam.
Lanskap ekologi semakin terkenal dan banyak dikembangakan didaerah eropa
sepanjang tahun 1950-an dan 1960-an dimana hal tersebut berhubungan dengan perencanaan
suatu lahan dan desain arsitektur. Suatu kelompok atau perkumpulan yang berfokus pada
lanskap ekologi didirikan di belanda pada tahun 1972. Hal tersebut menjelaskan kebanyakan
sumber literasi awal lanskap ekologi berbahasa jerman dan belanda. Terlepas dari
perkembangan dan munculnya lanskap ekologi di eropa. istilah ini hampir tidak ada dalam
literatur Amerika Utara pada pertengahan 1970-an. Maka dari itu, beberapa ilmuan dan ahli
Lanskap ekologi semakin luas hingga kedaerah china, australia dan amerika hingga akhirnya
lanskap ekologi semakin berkembang luas keseluruh dunia.
Lanskap ekologi pada skala yang luas mempunyai sistem ekologi yang saling
berinteraksi dengan faktor lingkungan dimana hal tersebut membentuk pola yang berbeda-
beda. Sebagai contoh Robert Whittaker (1952) menjelaskan dan memberikan contoh tentang
lanskap ekologi di pegunungan Great Smoky yang berlokasi di Tenggara Amerika Serikat
yaitu pola vegetasi yang berbeda telah terbentuk dengan ketinggian, suhu dan pencahayaan.
Robert menjelaskan bahwa faktor lingkungan dapat menciptakan suatu bentuk yang berpola
dialam. Vegetasi yang tersusun secara kompleks yang terbagi menjadi dua garis yaitu vertikal
dan horizontal, dimana masing-masing mewakili paparan cahaya dari bagian lembab ke
bagian kering dan terbuka. Dengan memepelajari dan menerapkan sketsa dua dimensi dapat
memungkinkan seseorang memprediksi jenis vegetasi berdasarkan ketinggian dan paparan
cahaya.

Gambar 2. Pembagian topografi jenis vegetasi pada gunung dan lembah pada pegunungan
Great Smoky
Pembagian pola topografi tersebut antara lain BG beech gap, CF cove forest, F fraser
fir, G grassy balk, H hemlock forest, HB heath baldm, OCF chestnut oak–chestnut forest,
OCH chestnut-oak–chestnut heath, OH oak-hickory forest, P pine forest and pine heath, ROC
red oak–chestnut oak, S spruce, SF spruce-fir, WOC white oak–chestnut forest.
Tujuan dari perencanaan, desain, dan pengelolaan lanskap mencakup identifikasi dan
perlindungan sumber daya ekologis serta pengendalian penggunaanya melalui rencana yang
menjamin kebelanjutan sumber daya. Tujuan lain yang penting agar dapat memenuhi tujuan
konservasi adalah dengan mementingan ekologi lalu desain dan perencanaan. Mengubah
ekologi bukan merusak ekologi agar dapat sesuai perencanaan dan desain yang dinginkan.
3. Skala dan Heterogenitas
Skala adalah konsep yang penting dalam ilmu fisika dan alam berdasarkan ahli
ekologi. Menurut Levin (1992) kita harus menemukan cara utuk mengukur pola varadibilitas
dalam ruang dan waktu, agar dapat memahami bagaimana perubahan pola dan skala dialam,
dan untuk memahami penyebab dari suatu pola.
Skala mengacu pada bentuk pola pada tempat dari suatu objek atau ekosistem. Hal
tersebut dibedakan dari tingkat organisasi, yang digunakan untuk mengidentifikasi tempat
dalam biotik. Sebagai contoh urutan tingkat organisasi yang berbeda seperti organisme,
populasi, komunitas dan bioma. Setiap tingkat organisasi dicirikan oleh berbagai proses yang
memiliki skala. Suatu populasi spesies tertentu menempati sejumlah ruang tertentu,
berkembang, dan bereproduksi dalam periode waktu tertenu.

Gambar 3. (A) Ilustrasi dua komponen bentuk skala dan (B) Jumlah sel yang dibutuhkan
untuk membentuk data baru
Kedua gambar diatas adalah bentuk dari skala kartografi. Keterangan N adalah
banyaknya buah atau bagian yang menandakan suatu area tertentu, semakin banyak data
maka semakin detail data yang diberikan, semakin sedikit data maka semakin luas data yang
diberikan.

Anda mungkin juga menyukai