REM ABS
Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkankehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat
kemudahan dan kelancaran sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Pembuatan laporan ini utamanya adalah untuk memenuhi kewajiban mahasiswa
dalam menempuh mata kuliah Kemudi Rem Suspensi. Dengan demikian diharapkan agar
semua ilmu yang telah didapatkan selama menuntut ilmu di perkuliahan dapat dituangkan
dalam bentuk tulisan, sehingga bisa menambah wawasan.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran
sangat diharapkan demi penyempurnan laporan ini. Tidak lupa kami sampaikan permohonan
maaf apabila terdapat kata – kata yang kurang berkenan dalam laporan ini. Dan akhirnya
kami mengucapkan selamat membaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rem merupakan salah satu sistem penting pada kendaraan, sebagai fungsi
keamanan dan kenyamanan berkendara untuk memperlambat dan menghentikan laju
kendaraan. Sehingga sistem rem perlu diupayakan sebaik mungkin dalam
pelayanannya memperlambat dan menghentikan laju kendaraan. Untuk itu salah
satunya diciptakanlah sistem ABS (Anit-lock Brake System). Sebagai penyempurna
kerja sistem rem saat melakukan pengereman mendadak. Maka dari itu sebagai
mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif dan sistem ini masuk dalam kompetensi yang
perlu dimiliki, maka mahasiswa perlu mempelajari ilmu ABS (Anit-lock Brake
System).
B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian dari ABS (Anit-lock Brake System) ?
2. Apakah keuntungan penggunaan ABS (Anit-lock Brake System) ?
3. Apa sajakah macam-macam jenis ABS (Anit-lock Brake System) ?
4. Bagaimanakah kerja dari ABS (Anit-lock Brake System) ?
5. Bagaimanakah perawatan ABS (Anit-lock Brake System)?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
2. 4-Sensor 3-Chanel
Jenis ini umumnya dipakai untuk mobil FR (Front engine Rear driving) yang
memakai H-brake lines. Roda depan dikontrol tersendiri dan roda belakang
dikontrol secara bersamaan pada brake pipe dengan dasar select-low logic.
Dipakai untuk mobil FF (Front engine Front driving), kebanyakan berat kendaraan
terpusat di roda depan dan berat titik tengah kendaraan saat direm juga berpindah
ke depan hampir 70%, gaya pengereman ini dikontol oleh roda depan. Artinya
adalah kebanyakan tenaga pengereman dibangkitkan oleh roda depan, sehingga
agar ABS bisa efektif, maka diperlukan pengaturan tersendiri (independent
control) pada roda depan. Namun demikian, roda belakang yang gaya
pengeremannya lebih sedikit, juga sangat penting untuk memastikan kendaraan
aman saat dilakukan pengereman. Karena itulah apabila saat ABS roda belakang
bekerja di permukaan jalan yang licin, maka independent control pada roda
belakang mengatur agar gaya pengereman roda belakang tidak merata sehingga
mobil mengalami yawing.
Untuk menhindari gerakan yawing ini dan untuk menjaga agar mobil tetap
aman saat ABS bekerja di berbagai kondisi jalan, maka tekanan rem roda
belakang diatur berdasarkan kecenderungan roda mana yang mengalami lock-up.
Konsep pengaturan ini dikenal dengan ‘Select-low control’.
3. 3-Sensor 3-Chanel
Roda depan dikontrol tersendiri namun untuk roda belakang dikontrol secara
bersamaan oleh satu wheel speed sensor (khususnya differential ring gear).Mobil
yang dilengkapi dengan H-bake line system mempunyai sistem kontrol ABS jenis
ini. 2 channel untuk roda depan dan satunya lagi untuk roda belakang. Roda
belakang dikontrol bersama dengan select low control logic. Untuk X-brake line
system, diperlukan 2 channels (2 brake port di dalam unit ABS) untuk mengatur
roda belakang dikarenakan masing-masing roda belakang mempunyai jalur rem
yang berbeda.
4. 1-Sensor 1-channel
Hanya mengatur tekanan roda belakang oleh satu sensor. Dipakai Untuk mobil
yang dilengkapi dengan H-bake line system, hanya untuk mengontrol tekanan
roda belakang.Pada rear diffirential dipasang satu wheel speed sensor yang
berfungsi untuk mendeteksi kecepan roda. Cara kerjanya adalah saat dilaukan
pengeraman mendadak roda depan akan terkunci, sehingga kestabilan kemudi
mobil akan hilang dan jarak henti pada permukaan jalan yang mempunyai daya
gesek rendah juga akan bertambah jauh. Sistem ini hanya akan membantu untuk
penghentian lurus.
D. Cara Kerja Rem ABS
Sensor kecepatan akan membaca kecepatan mobil setiap saat, dan menyampaikan
data kecepatan tersebut ke pada kontroler. Untuk mobil berhenti secara normal di
kecepatan 100 kilometer perjam, akan diperlukan waktu selama 5 detik. Tentunya pada saat
anda melakukan pengereman normal, tidak akan terjadi penguncian roda kendaraan. Lain
ceritanya jika dilakukan pengereman mendadak, maka roda akan terkunci. Waktu yang
diperlukan untuk roda terkunci kurang lebih 1
detik.
Karena kontroler telah di program, untuk dapat menghentikan kendaraan
secara maksimal, terkuncinya roda saat pengereman tidak boleh terjadi. Sebelum roda
terkunci, kontroler akan mendapatkan data dari sensor kecepatan dan akan
memerintahkan katup menghalangi tekanan, sesuai perintah dari kontroler. Setelah
putaran roda terdeteksi oleh sensor kecepatan, kontroler akan memerintahkan katup
untuk mengambil posisi dimana membuat tekanan minyak rem kembali dan
diteruskan ke rem. Cara kerja rem ABS diatas terjadi sangat cepat, rata-rata sistem
ABS pada mobil sekarang, mampu melakukan 15 kali proses tersebut dalam 1 detik.
Demikianlah dasar cara kerja rem ABS, tentunya disetiap mobil memiliki sistem dan
komponen yang berbeda
EBD dapat bekerja dalam hubungannya dengan ABS dan Electronic Stability
Control ("ESC") untuk meminimalkan percepatan yaw selama bergantian. ESC
membandingkan sudut roda kemudi untuk menilai kendaraan memutar
menggunakan sensor tingkat yaw. "Yaw" adalah rotasi kendaraan sekitar pusat
vertikal gravitasi (belok kiri atau kanan). Jika sensor yaw mendeteksi lebih / yaw
kurang dari sudut roda kemudi harus menciptakan, mobil understeering atau
oversteering dan ESC mengaktifkan salah satu depan atau rem belakang untuk
memutar mobil kembali ke kursus yang dimaksudkan. Sebagai contoh, jika mobil
adalah membuat berbelok ke kiri dan mulai understeer. ESC mengaktifkan rem
belakang kiri, yang akan membantu mengubah mobil kiri. Sensor sangat sensitif,
dan aktuasi yang begitu cepat bahwa sistem dapat memperbaiki arah sebelum
pengemudi bereaksi. ABS membantu mencegah roda lock-up dan EBD membantu
kekuatan rem berlaku tepat untuk membuat ESC bekerja secara efektif.
Gambar 8. Electronic Brakeforce Distribution
A. Kesimpulan
Sistem ABS (Anit-lock Brake System) merupakan salah satu inovasi dalam
sistem rem guna mengoptimalkan fungsi keamanan pada sistem rem. Karena sistem
ini membantu pengendalian ketika dilakukan pengereman mendadak atau tiba – tiba
yang menyebabkan terkuncinya salah satu atau semua roda. Hal ini dapat berdampak
pada hilangnya kendali kendaraan ,sehingga sistem ini sangatlah penting untuk
diaplikasikan pada setiap kendaraan bermotor.
B. Saran
Sistem ABS sekarang sudah menjadi sistem yang sangat penting guna
menunjang kerjs dari sistem rem. Sehingga diharapkan setiap kendaraan bermotor
kedepannya semua menggunakan sistem ini. Untuk kendaraan yang telah
menggunakan sistem ABS ini diharapkan pula untuk melakukan perawatan secara
berkala, agar kinerja rsistem ABS dapat optimal.