Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENGABDIAN

KLUSTER: KKN-PPM
(Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat)

OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)


DALAM MENINGKATKAN TARAF KESEHATAN
MASYARAKAT DESA MOJOLEGI

Posko/Pesantren : Mojolegi
Blok/Dusun : Romali
Desa : Mojolegi
Kecamatan : Gading
Kabupaten : Probolinggo

Disusun oleh:

Ketua: Rojabi Azharghany, M.Sos. (NIDN: 02126038603)

1. Novi Firdausiatun N (1530500054)


2. Kiki Fatmala (1530500046)
3. Uswatun Hasanah (1530304627)
4. Novi Nurul Hidayah (1520801858)
5. Umamah Alisha (1520801895)
6. Khusnia Zulfi (1520801843)
7. Suhartatik (1530304652)
8. Zilviyatul Hasanah (1530304655)
9. Gesti Wahyuni (1520801820)
10. Eki Hasanah Balqiah (152100020)
11. Ismawati (152100045)
12. Siti Khodijah (1520801874)
13. Putri Naily Rahmatika (1530304620)
14. Mufassirah

LEMBAGA PENERBITAN, PENELITIAN, DAN PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT (LP3M)
UNIVERSITAS NURUL JADID
PAITON PROBOLINGGO
TAHUN 2018
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan akhir Kuliah Kerja Nyata Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Tahun
2018 diposko Desa Dusun: Romali Desa: Mojolegi Kecamatan: Gading Kabupaten:
Probolinggo Tanggal 17 Juli s/d 27 Agustus 2018 dinyatakan diterima dan disetujui pada:

Hari :
Tanggal :

Disahkan Oleh:

Ketua Kelompok Dosen Pembimbing Lapangan

NOVI FIRDAUSIATUN N. ROJABY AZHARGHANY, M.Sos

Mengetahui
Kepala LP3M UNUJA

ACHMAD FAWAID, MA.MA


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................ii

ABSTRAK ..........................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................2

A. Isu Aktual.......................... ........................................................................2


B. Alasan Memilih Dampingan .....................................................................4
C. Riset Pendahuluan ....................................................................................6

BAB II STRATEGI AKSI DAN TARGET PROGRAM ..................................7

A. Strategi Aksi .............................................................................................7


B. Target Program.........................................................................................7

BAB III KELAYAKAN PROGRAM ................................................................11

A. Keterlibatan Stakeholder ...........................................................................11


B. Resources Yang Sudah Dimiliki ...............................................................12

BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM ............................................................13

A. Program Istana Toga Bekerjasama dengan Kumpulan Wanita Tani


(KWT) Desa Mojolegi...................................................................................14
B. Program Istana Toga yang bekerjasama dengan Masyarakat Desa
Mojolegi ...................................................................................................16

BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................17

A. Anggaran Biaya ........................................................................................17


B. Jadwal Kegaiatan ......................................................................................18

BAB VI PENUTUP ............................................................................................20

Kesimpulan ..........................................................................................................20
Daftar Pustaka ......................................................................................................21
Abstrak
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan salah satu
pengobatan alternatif yang telah lama dilakukan oleh
masyarakat Indonesia secara tradisional. Keberhasilan
pemanfaatan TOGA ini sangat dipengaruhi oleh pengetahuan
masyarakat mengenai manfaat dari setiap jenis tanaman yang
berkhasiat.
Tanaman obat sudah banyak sekali digunakan oleh manusia
sejak zaman dahulu. Bahkan dipercaya mempunyai khasiat
yang lebih ampuh dari obat-obat dokter. Namun, karena
perkembangan zaman yang semakin meningkatnya
pengetahuan manusia tentang ilmu kedokteran, banyak
masyarakat yang beralih ke obat-obatan dokter karena lebih
mempercayai obat-obatan kimia yang telah teruji khasiatnya
secara laboratorium, dibandingkan dengan obat tradisional
yang masih belum bisa dibuktikan secara laboratorium.
Pemanfaatan tanaman TOGA tidak hanya sebagai bumbu
masakan, tetapi jika ditekuni dengan sepenuh hati akan
memberikan nilai kepuasan, bahkan sebagai penopang
kehidupan. Banyak bagian tumbuhan yang bisa digunakan
sebagai obat, diantranya adalah bagian buah, batang, daun,
dan akar atau umbi.
Tujuan program kerja unggulan ini untuk memberitahu dan
mengajak warga Desa Mojolegi Kecamatan Gading
Kabupaten Probolinggo untuk memanfaatkan tanaman obat
keluarga sebagai sumber kesehatan, keindahan, kelestarian
lingkungan, dan aspek ekonomi.
Pemanfaatan tumbuhan tanaman obat keluarga (TOGA) ini
dilakukan dengan metode observasi, penyuluhan,
pendampingan dan demonstrasi bersama-sama dengan ibu-ibu
sarwah di Desa Mojolegi khususnya Dusun Romali. Hasil
program kerja ini dilakukan dengan wawancara kepada
beberapa ibu-ibu di Desa Mojolegi yang menunjukkan bahwa
warga sudah memiliki pengetahuan mengenai cara menanam
tanaman obat keluarga, mengetahui manfaat tanaman obat
keluarga serta meningkatkannya kesadaran warga untuk
menanam tanaman obat di lingkungan sekitar mereka,
mengingat daerah ini memiliki tanah yang subur dan cuaca
yang dingin sehingga tanaman ini cepat sekali tumbuh.
Kata Kunci: Tanaman Obat Keluarga, Kesehatan, Desa
Mojolegi.

1|KKN P OSKO DESA MOJOLEGI’18


BAB I

PENDAHULUAN

A. ISU AKTUAL
Obat tradisional di Indonesia sangat besar peranannya dalam pelayanan
kesehatan, sehingga obat tradisonal sangat berpotensi untuk dikembangkan.
Indonesia kaya akan tanaman obat-obatan, yang mana masih belum dimanfaatkan
secara optimal untuk kesehatan. Indonesia diketahui memiliki keragaman hayati
terbesar kedua di dunia setelah Brazil.
Dalam memanfaatkan dan mengembangkan tanaman obat, juga harus
diperhatikan pelestarian dan pelidungannya. Pemanfaatan obat tradisional unutk
pemeliharaan kesehatan dan gangguan penyakit hingga saat ini masih sangat
dibutuhkan dan perlu dikembangkan, terutama dengan melonjaknya gaya
pengobatan dan harga obat-obatan.adanya kenyataan bahwa tingkat
kebutuhanmsyarakat terhadap pengobatan semakin meningkat, sementara taraf
kehidupan sebagian masyarakat kita masih banyak yang kemampuannya pas-
pasan. Maka dari itupengobatan dengan bahan alam yang ekonomis merupakan
solusi yang baik untuk menanggulangi masalah tersebut.
Penggunaan tanaman obat di kalangan masyarakat sangat luas, mulai
untuk bahanpenyedap hingga bahan baku industri obat-obatan dankosmetik.
Namun, di dalam sistem pelayan masyarakat, kenyataannya peran obat-obat alami
belum sepenuhnya diakui, walaupun secara empiris manfaat obata-obat alami
tersebut telah terbukti. Sebagaisalah satu contoh adalah pengguanaan obat-obat
herbal sebagai oabat pegal linu, mempertahankan keayuan, pereda sakit saat
datang bulan, dan lain-lain. Memang disadari bahwa pemanfaatan obat-obat
herbal belum banyak disentuh oleh hasil-hasil penelitian disebabkan para
produsen pada umumnya masih berpegang teguh pada ramuan yang diturunkan
turun-temurun. Akibatnya hingga saat ini tanaman toga masih merupakan bahan
pengobatan alternatif di samping obat modern. Tetapi, hal ini bisa membuka
peluang bagi pengusaha atau petani tanaman obat untuk menjadikan ramuan obat
tradisionalnya menjadi bahan pengobatan primer, tidak hanya sebagai alternatif.

2|KKN P OSKO DESA MOJOLEGI’18


TOGA (Tanaman Obat Keluarga) merupakan upaya untuk meningkatkan
pemanfaatan tanaman berkhasiat obat. Selain sebagai sarana untuk menjaga
kesehatan masyarakat, TOGA juga berfungsi sebagai sarana penghijauan, sarana
untuk pelestarian alam, dan sarana keindahan pekarangan atau lingkungan.
Dengan semakin tingginya biaya pengobatan dan obat-obat kimia, serta
banyaknya efek samping yang ditimbulkan dengan mengkonsumsi obat-obatan
kimia sudah saatnya masyarakt sekarang lebih mengenal dan memanfaatkan lagi
tanaman berkhasiat obat yang tidak mempunyai efek samping yang cukup
mengkhawatirkan bagi pemakainya, karena efek tanaman berkhasiat obat bersifat
alamiah. Dan didasari juga dengan kenyataan bahwa tingkat kebutuhan
masyarakat terhadap pengobatan semakin besar, tetapi taraf kehidupan
masyarakat masih banyak yang kemampuannya pas-pasan.oleh karena itu, perlu
dilakukan strategi pengembangan tanaman berkhasiat obat agar dapat bersaing
dengan obat-obatan kimia yang ada dan dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat akan khasiat dan manfaat dari tanaman obat tersebut. Sehingga
penggunanaan tanaman bekhasiat obat tersebut semakin meningkat.
Salah satu pengembangan tanaman ini bisa dimulai melalui tanaman obat
keluarga (TOGA). Ibu-ibu sarwah muslimatan merupakan salah satu wadah yang
tepat untuk menggerakkan program tanaman keluarga obat ini. Dengan
melakukan penyuluhan berbagai pengetahuan mengenai tanaman obat keluarga
dan mengajak ibu-ibu sarwah untuk menggalakkan kegiatan menanam tanaman
obat. Depo adalah lahan yang kami manfaatkan untuk membuat istana tanaman
obat keluarga. Keadaan inilah yang mendorong kami melakukan kegiatan
Optimalisasi Tanaman Obat Keluarga dalam Meningkatkan Taraf Kesehatan
Masyarakat. Dengan harapan kedepannya agar dapat menjadi sumber tanaman
obat bagi warga yang membutuhkan. Selain itu warga juga berkeinginan untuk
membuat tanaman obat keluarga di pekarangan rumah masing-masing, serta
semua warga mengetahui jenis dan khasiat tanaman obat itu sendiri.
TOGA adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai
obat. Tanaman ini biasanya hidup pada sebidang tanah, baik di halaman rumah,
kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang
berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan obat-obatan dalam

3|KKN P OSKO DESA MOJOLEGI’18


keluarga maupun masyarakat di sekitarnya. Semakin lama tanaman obat ( TOGA
) mendapat banyak perhatian dari masyarakat luas dan mulai diberdayakan di
berbagai tempat/daerah sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di
daerah tersebut.

B. ALASAN MEMILIH DAMPINGAN


Mayoritas warga desa mojolegi beragama islam, dan bertempat di
debuahpegununangan. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi
terealisasikannya program penghijaun kedepan,sebagai penduduk agama islam
sendiri sangat mengancurkan untuk melakukan rebiosasi atau penghijauan ada
bayak ayat menginstruksikan umat muslim untuk menjaga lingkungan,sebaimana
hadist berikut ini:

‫فال يئغر س المسلم غرسا فياكل منه انسان وال دابة وال طير اال كان له صد قة الى يو م القيا مة‬

Artinya : tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu


dimakan manusia, binatang ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi
sedekah baginya sampai hari kiamat
Dapat dijelaskan bahwa hadist ini merupakan dalil dalil yang mengenai
anjuran untuk bercocok tanam, karena didalah bercocok tanam terdapat dua
manfaat yaitu manfaat dunia dan manfaat akhirat. Manfaat yang bersifat dunia
dari bercocok tanam adalah menghasilakan produksi (menyediakan bahan
makanan ) karena dalam bercocok tanam, yang biasa mengambil manfaatnya
selain petani itu sendiri juga masyarat dan negrinya. Manfaat yang bersifat agama
yaitu brupa pahala atau ganjaran.
Sebagian besar penduduk di Indonesia masih banyak yang tinggal di
pedesaan atau di daerah pegunungan yang pada umumnya masih belum
terjangkau oleh pelayanan kesehatan yang memadai, baik dari pemerintah
maupun swasta. Mereka masih banyak yang berekonomi lemah atau kurang
mampu. Di daerah seperti itu umumnya masih sedikit atau sulit ditembus dengan
peredaran obat yang harganya semakin mahal. Padahal problem kesehatan disana
sangat berfariasi dan ada kalanya sulit pula cara penanggulangannya.

4|KKN P OSKO DESA MOJOLEGI’18


Posisi semacam inilah obat tradisional ditampilkan sebagai salah satu
pengobatan alternatif yang sangat penting artinya, khususnya untuk
penanganan/pelayanan kesehatan primer (PKP), baik sebagai obat
preventif maupun sebagai pengobatan (kuratif). Pengobatan tradisional dengan
menggunakan tanaman obat tidaklah asing bagi masyarakat Indonesia, karena
sebelum rakyat Indonesia merdeka pun, masyarakat pelosok desa sudah
menggunakan tanaman obat tersebut hingga sekarang, pengobatan tradisonal
masih diakui keberadaannya di kalangan masyarakat luas. Ini sejalan dengan
kebijakan pemerintah yang terus membina dan mengembangkannya,
penanganan/pelayanan kesehatan primer (PKP), baik sebagai obat preventif
maupun sebagai pengobatan tradisonal.
Tanaman obat merupakan salah satu unsur penting dalam upaya
pelaksanaan pengendalian kesehatan. Tanaman obat sudah dikenal sejak dahulu
dalam pengobatan tradisional, namun pengunaannya sebagai bahan baku belum
dimanfaatkan secara optimal, sedangkan upaya yang telah dilakukan masih tertuju
kepada khasiat dan kegunaannya saja.
Hal ini didukung oleh kebijakan Departemen Kesehatan RI tentang
pengobatan tradisional seperti yang tercantum dalam UU No 23 tahun 1992 pasal
47 tentang pengobatan tradisional dan dalam Kepmenkes No 1076/SK /VII/2003
tentang peyelenggaraan pengobatan tradisional yang menggunakan tanaman obat-
obatan. Indonesia sebagai negara kepulauan merupakan kawasan yang kaya
dengan keaneka ragaman hayati. Sampai saat ini telah diketahui sekitar 30.000
jenis tumbuhan yang tumbuhan liar maupun yang sudah dibudidayakan, sebagai
tanaman obat tradisonal. Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM, 2003).
Program pemerintah Kabupaten yaitu Gerakan Pembangunan ISTANA
TOGA salah satu pilarnya adalah memprioritaskan pembangunan yaitu
peningkatan pertanian secara luas dan usaha pemberdayaan ekonomi
keluarga, pengembangan tanaman obat keluarga melalui kelompok ibu-ibu
KWT, PKK di tingkat ibu-ibu rumah tangga dan dikelola oleh masing-masing
desa, salah satu program desa yang dikembangkan oleh ibu-ibu PKK adalah
tanaman obat keluarga (TOGA). Pengembangan TOGA bertujuan untuk

5|KKN P OSKO DESA MOJOLEGI’18


meningkatkan pendapatan keluarga pengembangan TOGA dipengaruhi oleh
banyak faktor, baik yang bersifat menunjang maupun menghambat.
C. RISET PENDAHULUAN
Gading merupakan kecamatan yang terletak di provinsi jawa timur, di
kecamatan gading ini terdapa banyak desa – desa diantaranya desa mojolegi
sendiri. Desa mojolegi ini mempunyai luas 419,45 Hektar, mempunyai kordinat
bujur 113’2557 E, koordinat lintang 7’4945 S dan juga mempunyai ketinggian
DPL (M) 110 DPL.
Iklim didesa mojolegi, sebagaimana desa – desa lain diwilayah indonesia
mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh
langsung terhadap pola tanaman yang ada di desa mojolegi kecamatan gading,
karena terkenalnya khususnya di desa mojolegi ini adanya alam hijau yang mana
disana terdapat banyak macam tanaman - tanaman. Analisis kami mengangkat
bahwa pentingnya penanaman dan pengembangan penanaman Tanaman Obat
Keluarga. Ada banyak manfaat dalam mengembangkan penanaman Tanaman
Obat (TOGA) sehingga dapat mengembangkan dunia usaha bagi petani-petani
desa. Minim sekali para petani mengembangkan tanaman obat sebagai
penghasilan pokok dalam meningkatkan taraf ekonomi.

6|KKN P OSKO DESA MOJOLEGI’18


BAB II

STRATEGI AKSI DAN TARGET PROGRAM

A. Strategi Aksi
Dalam pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pesantren dan
Desa Mitra, riset di Desa Mojolegi, kami melakukan Observasi untuk memahami
keadaan atau kondisiwarga yang ada di Desa Mojolegi khususnya Dusun Romali.
Observasi dilakukan dengan melibatkan partisipasi dari masyarakat.Pendekatan
yang dilakukan bertujuan untuk menghasilkan rancangan program yang relevan
dengan harapan dan keadaan masyarakat terutama di Dusun Romali. Selain itu,
hal ini dilakukan juga bertujuan agar masyarakat juga mampu menganalisa
keadaan mereka sendiri dan diwujudkan dengan melakukan perencanaan dan
realisasi dapat berkembang sehingga dapat membuat program dan
melaksanakannya kemudian disertai dengan evaluasi.

Gambar.1.1 analisis problem lingkungan


Untuk mengidentifikasi masalah yang ada di Desa Mojolegi, maka
dilakukan Observasi kurang lebih satu minggu dengan mendatangi berbagai stake
horders (Ketua Yayasan Al-Barokah, Perangkat Desa, dan tokoh Masyarakat
lainnya) untuk menggali informasi tentang keadaan kondisi warga yang ada di
Desa Mojolegi khusunya Dusun Romali.

B. Target Program
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nurul Jadid Paiton
Probolinggo pada periode 2018 yang di laksanakan pada tanggal 17 Juli dan
berakhir pada tanggal 27 Agustus. Waktu pelaksanaan KKN tersebut relatif

7|KKN P OSKO DESA MOJOLEGI’18


singkat, maka kami membuat atau menyusun beberapa rencana kegiatan yang
kami peroleh setelah melakukan penjajakan ke lokasi KKN setelah kami
wawancara dengan para tokoh masyarakat Desa Mojolegi Untuk program yang
kami ajukan dalam pelaksanaan KKN di Desa Mojolegi ialah:
1. Pembangunan sungai syar’i
Pembangunan sungai syar’i dilakukan atas dasar reseach yang
dilakukan oleh mahasiswi UNUJA posko Mojolegi. Karena
banyaknya masyarakat desa yang membuka auratnya di tempat umum,
makam mahasiswa UNUJA berinisiatif untuk membangun sungai
syar’i untuk meminimalisir hal tersebut. Karena, membuka aurat
adalah halyang di larang oleh agama.

Gambar.1.2 Pembangunan sungai syar’i


2. Sorogan dan Pembinaan Al-Qur’an
Pembinaan al_qur’an dilakukan untuk mengajarkan anak-anak yang
ingin belajar baik ilmu umum maupun ilmu agama. Pembimbingan di
lakukan dengan harapan agara anak-anak tersebut mempunyai
wawasan yang luas serta kaya akan ilmu guna untuk mempermudah
berjalan dalam memrangi dunia global.

Gambar 1.3 pembinaan al-Qur’an

3. KBM di SD dan SMP

8|KKN P OSKO DESA MOJOLEGI’18


Mengajar di sebuah instansi adalah tempat dimana kita mengabdi
untuk mentranfer pengetahuan serta melakukan berbagai macam
pembinaan. Melakukan kegiatan belajar mengajar dilakukan sebagai
kegiatan ekstra kurikuler. Yang mana, tempat yangkita mengajar
berada di SDN Mojolegi dan Yayasan Al_Barokah.

Gambar 1.4 kegiatan KBM


4. Pembangunan istana TOGA.
Pembanguna istana TOGA dilakun sebagai programunggulan yang di
rancang oleh mahasiswa Universitas Nurul Jadid. Dimana, Istana Toga
disini akan di kembangkan oleh masyarakat desa sebagi sumber
penghasilan dan peningkatan taraf ekonomi, khususnya untuk
masyarakat desa mojolegi.

Gambar 1.5 penanaman bibit TOGA


Untuk program kerja yang dilakukan pada masyarakat sekitar ialah:
a. Kegiatan rutinan Rotibul Haddad
b. Lomba Menyambut Hari Kemerdekaan
c. Kerja bakti
d. Penyuluhan pemanfaatan tanaman obat keluarga.

9|KKN P OSKO DESA MOJOLEGI’18


Dari beberapa program kerja yang disusun oleh kami bersama, kemudian
dibagi menjadi duajenis program.Yaitu Program Unggulan dan Program Ekstra.

BAB III

10 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8
KELAYAKAN PROGRAM
A. Keterlibatan Stakeholders
1. UNUJA merupakan lembaga perguruan tinggi yang berada dibawah naungan
yayasan pondok nurul jadid, sebuah lembaga pesantren terbesar di
probolinggo yang berbasis di kecamatan paiton sejak dulu, unuja sudah
terlibat dalam berbagai lingkungan. Dalam konteks program ini, unuja,
utamanya melalui vatalta fakultas tarbiah pencinta lingkungan dapat
menyediakan basis teoritis dab aplikatif dalam memperdayakan masyarakat
paiton melalui program ekologinya Karena itulah pihak unuja mulai
vatartanya akan diajak sebagi mitra dalam bentuk (1) penanaman pohon (2)
proyek kegiatan course (3) sosialisasi program (4) perencanaan aksi lapangan.
2. Kelompok Alam hijau, tentu saja keterlibatan alam hijau yang terpenting
dalam program ini, posisinya ini bukan hanya strategis dalam program ini
melainkan juga kontributif dalam menentukan keberlanjutan ekosistem yang
sehat. Alam hijau mempunyai suatu program dan sarana yang terbilang
penting dalam masyarakat.
3. Pemerintah desa mojolegi. Pemerintah desa ini memiliki kepentingan utama
yaitu memberi sarana umum dan dana . instansi ini memiliki sistem, struktur,
aparat dan dana. Sumber daya yang diharapkan dari desa ini adalah berupa
keterlibatan dalam program yang memberi informasi serta diajak
meningkatkan kualitas masyarakat desa mojolegi.
4. Kelompok Wanita Tani (KWT) berbasis desa mojolegi RT 09 RW 03
memiliki tujuan awal untuk memperdayakan para petani untuk tetap solid
dan saling bekerjasama dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dalam
pertanian. Dalam konteks beragam ini kelompok wanita tani ini dilibatkan
untuk tujuan yang lebih mengarah pada kondisi pertanian jangka panjang.
Mereka saling memberi informasi dalam kegiatan sharing dalam waktu satu
minggu sekali, dan dilatih menjalankan aksi-aksi yang nyata demi terciptanya
lingkungan yang sehat.

B. RESOURCES YANG DIMILIKI

11 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8
1. Lembaga penerbitan , penelitian, dan pengabdian kepda masyarakat (LP3M)
unuversitas nurul jadid sudah sejak lama menyelenggarakan program
pemberdayaan baik yang berhubungan dengan pemberdayaan komunitas,
layanan komunikasi, dan keagamaan, program bina desa unggul,
penegmbangn teknologi, tempat guna dan ramah lingkungan, penerbitan hak
paten,dan publikasi. Mengingat lp3m universitas nurul jadid selama ini lebih
banyak memfokuskan programnya pada pemberdayaan dibidang sosial dan
keagamaan, maka beberapa sumberdaya yang di harapkan muncul adalah
sebagi beriku:
2. Penguasaan mediasi dan negoisasi dalam perencanaan pembuatan istana toga.
3. Sosialisasi penanaman tanaman obat keluarga untuk pemahaman masyarakat
dalam mengobati secara herbal
4. Penguasaan macam “ obat keluarga kepada masyarakat
5. Penguasaan penanaman tanaman obat keluarga.
Komposisi tim fasilitator program ini terdiri atas seorang ketua tim dan
dibantu oleh semua anggota kelompok kkn mojolegi.
Dan semua anggota mempunyai kedudukan untuk menyelesaikan tugas.
sepeti Humas, program, keagamaan, di antaranya:
a. Ketua : Novi firdausiyatun Nikmah
b. Wakil ketua : Kiki fatmala
c. Sekretaris : Uswatun hasanah
d. Bendahara : Novi nurul hidayah
e. Penjab :Semua anggota crew KKN Mojolegi

BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM

12 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8
A. Program Istana Toga Bekerjasama dengan Kumpulan Wanita Tani (KWT)
Desa Mojolegi
Program Istana Toga yang bekerjasama dengan kumpulan wanita tani
(KWT) Desa Mojolegi untuk mengevaluasi lingkungan yang berdasarkan
penelitian oleh KWT dengan KKN unuja terhadap lingkungan dan keadaan yang
ada. Metode yang dipaparkan tersebut untuk meningkatkan dampak yang positif
dan mengurangi dampak yang negatif seperti kurang perhatiannya masyarakat
kepada tanaman obat tersebut dan kurang pahamnya masyarakat dalam memilih
obat untuk kesehatan masyarakat setempat.
Untuk melakukan evaluasi lingkungan yang berdasarkan analisis KKN
UNUJA terhadap keadaan Desa Mojolegi diperlukan metode yang dapat
meningkatkan dampak positif dan mengurangi dampak negatif dengan
pengelolahan lingkungan yang di bimbing oleh KWT desa mojolegi agar
menghasilkan kinerja program lingkungan dengan baik.
Lingkungan alam desa mojolegi Keadaan alam di Desa mojolegi adalah
desa yang sangatlah subur,mayoritas masyarakat disini adalah seorang petani.
Kemudian, sebagian masyarakat di desa ini menjadi seorang perantau untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Desa mojolegi adalah desa yang sangat asri,
setiap pagi masyarakat desa ini berbondong-bondong pergi ke sawah untuk
bercocock tanam. Disitulah mereka membangun usahanya sebagai sumber mata
pencaharian mereka. Biasanya, masyarakat di desa mojolegi menanam padi,
tembakau, dan jagung. Di desa ini banyak tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk
pengembangan usaha mereka, seperti halnya tanaman TOGA.
Tanaman Obat Keluarga di daerah desaini sangatlah mudah di temukan.
Jika membeli tanaman tersebut harganya lumayan sangat murah.
Namun,masyarakat didesa ini kurang tertarik untuk mengembangkan usaha dalam
tanaman TOGA tersebut. Ada hal yang sangat menarik dengan tanaman TOGA
disini, yang pada umumnya masyarakat desa hanya mengetahui bahwa manfaat
dari tanaman TOGA hanyalah sebagai bumbu dapur saja. Itulah maindsett yang
salah. Masyarakat sangat minim wawasan dalam mengatahui seluk beluk
tanaman TOGa. bayangkan saja, jika ada salah satu seorang petani mempunyai
1hektar sawah kemudian ditanamilah tanaman obat keluarga ( TOGA ) setelah itu

13 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8
di produksi tanaman-tanaman tersebut menjadi obat-obatan tradisional yang
sangat bermanfaat sekali baik untuk masyarakat didesa ini maupun masyarakat
luar.

B. Program Istana Toga yang bekerjasama dengan Masyarakat Desa Mojolegi


Program Istana Toga yang bekerjasama dengan masyarakat Desa Mojolegi
untuk mengevaluasi lingkungan yang berdasarkan penelitian oleh KKN unuja
terhadap lingkungan dan keadaan yang ada. Metode yang dipaparkan tersebut
untuk meningkatkan dampak yang positif dan mengurangi dampak yang negatif
seperti kurang perhatiannya masyarakat kepada tanaman obat tersebut dan kurang
pahamnya masyarakat dalam memilih obat untuk kesehatan masyarakat setempat.
Dalam program ini setidaknya ada beberapa aspek yang menjadi tolak
ukur agar program tersebut bisa berjalan dengan lancar dan bisa membuat
masyarakat setempat tidak merasa dirugikan. Melainkan masyarakat menerima
baik adanya Istana Toga tersebut yang banyak sekali mengandung manfaat,
seperti halnya: lingkungan setempat, keadaan desa mojolegi, ekonomi
masyarakat, kesuburan tanah, sosial, dan budaya desa mojolegi. Setelah ada
beberapa aspek yang mencakup semua dalam menjalankan program tersebut
maka aspek tersebut dibutuhkan rekomendasi tindakan untuk menyelesaikan
aspek-aspek yang kurang tersebut.
1. Pengelolaan lingkungan TOGA di Desa Mojolegi
Berdasarkan hasil pengelolaan kualitas lingkungan desa mojolegi:
lingkungan desa mojolegi dapat dikatakan desa mojolegi sudah
mencapai desa yang dalam upaya terpadu menurut dari beberapa segi
seperti halnya dari segi pemanfaatan lingkungan, penataan
lingkungan, pemeliharaan lingkungan, pengawasan lingkungan,
pengendalian lingkungan, pemulihan, dan pengembangan lingkungan
hidup.

a) Keadaan Desa Mojolegi


Pengkajian keadaan desa merupakan tahapan
penting dalam perencanaan pembangunan di desa.

14 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8
Tujuan tersebut untuk mendapatkan data yang akurat
agar mendukung program-program pembangunan
lingkungan.
Kegiatan utama berupa perencanaan penyelesaian
masalah pengembangan lingkungan alam hijau yang
menjadi sorotan utama dalam program Istana Toga
yang sesuai dengan keadaan desa secara jelas dan
lengkap, terutama dinamika masyarakat desa.
b) Kesuburan tanah
Kondisi alam di desa mojolegi memili kondisi
tanah yang subur sehingga sangat cocok untuk
pertanian. Mayoritas penduduk disana bermata
pencaharian sebagai petani. Pertanian yag ada seperti
: tanamn padi, jagung dll. Dalam kondisi tersebut
kami terinspirasi melakukan program istana toga
(tanaman obat keluarga ).
c) Sosial dan budaya
Setiap daerah memiliki adat istiadat atau kebiasaan
yang berbeda-beda sesuai dengan struktur sosial
dalam masyarakat tersebut. Dan didalam masyarakat
desa mojolegi antara warganya mempunyai hubungan
yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan
denga masyarakat pedesaan lainnya diluar batas-batas
wilayahnya. Sistem kehidupan umumnya
berkelompok dengan dasar kekeluargaan dan
sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari
pertanian dan pekerjaan-pekerjaan yang bukan
pertanian merupakan pekerjaan sembilan. Budaya
masyarakat desa mojolegi adalah budaya bertani
dimana semua masyarakat hanya bekerja sebagai
petani.

15 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8
2. Analisis terhadap pengelolaan lingkungan TOGA di Desa
Mojolegi
a. Kualitas lingkungan desa mojolegi
Hasil dari pemantauan menunjukkan bahwa masyarakat
sekitar kurang melestarikan lingkungan, padahal, lingkungan
di desa mojelgi memiliki kesuburan yang sangat baik.
Rekomendasi tindakan: memperhatikan lingkuangan atau
melestarikan lingkuangn sekitar. Misalnya membudidayakan
tanaman yang kurang terawat.
b. Keadaan desa mojolegi
Hasil dari pemantauan menunjukkan bahwa di desa
mojolegi memiliki tanah yang subur sehingga dapat
membantu dalam pelestarian alam hijau yang ada di desa
mojolegi, rekomendasi tindakan : upayah pendukung
pelestarian alam hijau. Misalnya ; mendampingi masyarakat
dalam memahami kelestarian alam hijau.
c. Kesuburan tanah
Kondisi tanah yang ditunjukkan di desa mojolegi sangat
subur , hal ini dapat dilihat dari mata pencaharian masyarakat
di desa mojolegi yang mayoritas berprofesi petani.
Rekomendasi , tindakan. Misalnya ; memberi sarana agar para
petani lebih giat dalam bertani.
d. Sosial dan budaya
Untuk ketenagakerjaan masih ada sebagian masyarakat
yang menganggur, karena kurangnya aktivitas yang
dilakukan oleh masyarakat rekomendasi tindakan : memberi
peluang terhadap masyarakat. Misalnya dengan mengajak
masyarakat dalam menanam tanaman toga yang memiliki
banyak manfaat bagi masyarakat khususnya dalam memberi
peluang pkerjaan.
BAB V
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

16 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8
A. ANGGARAN BIAYA
Program ini membutuhkan sebanyak 1.582.500,. (Satu Juta Lima Ratus
Delapan Puluh Dua Ribu Lima Ratus Rupiah). Adapun rincian rencana
anggaran terlampir.

HARGA
No ADMINISTRASI BANYAKNYA SATUAN JUMLAH
SATUAN
1 Laporan Akhir 1 Buah 5.000 15.000
2 ATK 2 Paket 25.000 50.000
3 Cetak Banner 2 Buah 80.000 160.000
4 Surat-menyurat 15 Lembar 500 7.500
5 Bibit tanaman 50 Bibit 2.500 125.000
6 Polibek 50 Buah 5.000 250.000
7 Pupuk Organik 2 Karung 75.000 150.000
8 Brosur Tanaman
35 Lembar 5.000 175.000
Toga
9 VCD 1 Buah 10.000 10.000
10 Penyiraman
3 Buah 15.000 45.000
tanaman
11 Bahan-Bahan
250.000
Istana Toga
12 Terpal 3 Buah 75.000 225.000
13 Pilok 2 Buah 15.000 30.000
14 Ngedit
40.000
Sinematrografi
15 Transportasi 50.000
JUMLAH TOTAL 1.582.500

B. JADWAL KEGIATAN

No PROGRAM MINGGU KE-1

17 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8
JANGKA PENDEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1
2

1 MENGANALISIS
LINGKUNGAN DESA

2 MERANCANG
KEGIATAN

3 PELAKSANAAN
KEGIATAN PROGRAM

4 EVALUASI

MINGGU KE-2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1
2

5 PENGAYAAN

6 MENSOSIALISASIKAN
PROGRAM
KELEMBAGA
PENDIDIKAN

7 PELATIHAN

PROGRAM JANGKA MINGGU KE-3


MENENGAH
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2

1 MENJALANKAN
PROGRAM UTAMA

2 MEMPERSIAPKAN
FASILITAS PROGRAM

3 MERANCANG
JADWAL
PELAKSANAAN
PROGRAM

4 BEKERJA SAMA
DENGAN

18 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8
KOMUNITAS WANITA
TANI

5 MELIBATKAN
MASYARAKAT
SETEMPAT

PROGRAM JANGKA PASCA KKN


PANJANG
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1
2

1 MONITORING KERJA
SAMA

2 MENGAWASI
PELAKSANAAN
PROGRAM

3 MENDAFTAR
KEMAJUAN DAN
KEGAGALAN

BAB VI
PENUTUP
Kesimpulan

19 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8
Program Istana Toga yang bekerjasama dengan kumpulan wanita tani
(KWT) Desa Mojolegi untuk mengevaluasi lingkungan yang berdasarkan
penelitian oleh KWT dengan KKN unuja terhadap lingkungan dan keadaan yang
ada.
Program Istana Toga yang bekerjasama dengan masyarakat Desa Mojolegi
untuk mengevaluasi lingkungan yang berdasarkan penelitian oleh KKN unuja
terhadap lingkungan dan keadaan yang ada.
Masyarakat di desa mojolegi banyak yang menanam padi, tembakau, dan
jagung. Di desa ini banyak tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk
pengembangan usaha mereka, seperti halnya tanaman TOGA.
Mengajak masyarakat dalam menanam tanaman toga yang memiliki
banyak manfaat bagi masyarakat khususnya dalam memberi peluang pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA
Agus, A. 2010: Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Salemba Medika.

20 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8
Asy-Shayim, M. 2006: Tumbuhan Pilihan, Sehat Alami secara Islami. Solo: Pustaka

Arafah.

Backer, C.A. and R.C.B van den brink . 1965: Flora of Java. Volume 1,2,3,. N.V.P.

Noordhoff,Gronigen,Netherlands.

Dharma, A. P. 2001: Tanaman Obat Tradisional. Jakarta: Balai Pustaka.

Ginting, E. Y. 2012: Studi Etnobotani Penggunaan Tanaman Obat Tradisional Etnis

Karo di Desa Jaranguda Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Pendidikan

Antropologi Sosial. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. Skripsi.

Lauer, robert. H. 1993: Perspektif tentang Perubahan Sosial. Jakarta : PT. Rhineka

Cipta.

Murdiyatmoko, Janu. 2008: Sosiologi Memahami dan Mengkaji Masyarakat

bandung: Gcrafindo media pratama.

Soekanto, soerjono. 1991: Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : Raja Grafinda

Persada.

Tukiman. Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (toga) untuk Kesehatan Keluarga.

[internet]. 2004 diunduh dari: Library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-

tukiman.pdf.

Raina, M. H. 2001. Ensiklopedia Tanaman Obat untuk kesehatan Yogyakarta:

Absolut.

Sampurno, 2007. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta Badan

Pengawas Obat dan Makanan Indonesia.

Hariana, A. 2007. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Seri 2. Jakarta: Penebar Swadaya.

Kartasapoetra, 1992. Budidaya Tanaman Berhasiat Obat. Jakarta: Rineka Cipta.

Kintoko, 2006. Prospek Pengembangan Tanaman Obat.

21 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8
Nugroho, H. S. 1995. Ramuan ObatJamu Tradional. Surabaya A pollo

Katnodan S. Pramono, 2006. Tingkat Manfaat dan Keamanan Tanaman Obat dan

Obat Tradisional.

Manik, S. 2012 Etnobotani Tanaman Berhasiat Obat. Pemanfaatan dan Perubahannya

Pada Masyarakat.

Khoirul, T. M dan Arifah F. Sapu Bersih Semua Penyakit dengan Ramuan

Tradisional.Jakarta: Buku Kita

Gunawan, dan S. Mulyani. 2004. Ilmu Obat Alam (farmakognosi) Jilid 1. Penebar

Swadaya. Jakarta.

22 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

Anda mungkin juga menyukai