Anda di halaman 1dari 4

F5.

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular

Judul Laporan : VAKSINASI COVID-19 BAGI PETUGAS LAYANAN PUBLIK DI


AULA KEHUTANAN KABUPATEN NGADA

Latar Belakang :

Bermula dari kota Wuhan tepatnya di Tiongkok, virus jenis baru ini telah menyebar ke berbagai
belahan negara di dunia yang menyebabkan timbulnya penyakit coronavirus disease 2019 atau
yang disebut juga dengan COVID-19.

WHO (World Health Organization atau Badan Kesehatan Dunia) secara resmi mendeklarasikan
virus corona (COVID-19) sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020. Artinya, virus corona
telah menyebar secara luas di dunia. Menurut data WHO per tanggal 22 maret 2021 kasus covid-
19 mencapai 123 juta diseluruh dunia.

Pada umumnya virus corona menyebabkan gejala yang ringan atau sedang, seperti demam dan
batuk, dan kebanyakan bisa sembuh dalam beberapa minggu. Tapi bagi sebagian orang yang
berisiko tinggi (kelompok lanjut usia dan orang dengan masalah kesehatan menahun, seperti
penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau diabetes), virus corona dapat menyebabkan masalah
kesehatan yang serius. Kebanyakan korban berasal dari kelompok berisiko itu. Karena itulah
penting bagi kita semua untuk memahami cara mengurangi risiko, mengikuti perkembangan
informasi dan tahu apa yang dilakukan bila mengalami gejala. Dengan demikian kita bisa
melindungi diri dan orang lain.

Langkah terbaru yang di ambil pemerintah saat ini dalam upaya pencegahan COVID-19 adalah
pemberian vaksin secara menyeluruh bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pada 13 Januari 2021,
Indonesia mulai melakukan penyuntikan vaksin Sinovac perdana. Pelaksanaan vaksinasi di
Indonesia dibagi ke dalam 4 tahapan yaitu tenaga kesehatan, petugas layanan publik dan
masyarakat lansia, masyarakat rentan dari aspek geososial, sosial dan ekonomi dan terakhir pada
masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya.

Vaksinasi COVID-19 sudah berlangsung di seluruh daerah di Indonesia termasuk di Provinsi


NTT khususnya di Kabupaten Ngada. Puskesmas Kota Bajawa sendiri menjadi salah satu
fasilitas kesehatan yang melayani pemberian vaksinasi covid-19. Tahapan vaksinasi yang saat ini
yang berlangsung adalah tahap kedua dengan target yaitu semua petugas layanan publik dan
lansia. Pelayanan vaksinasi dilakukan melalui 4 alur yang dilaksanakan pada 4 meja/pos, yaitu
pendaftaran, skrinning, penyuntikan vaksin serta pencatatan dan observasi.

Pemberian vaksin covid-19 ini diharapkan dapat mencegah meningkatnya angka kesakitan dan
kematian akibat infeksi COVID-19 dan melindungi masyarakat beresiko (kelompok lanjut usia
dan orang dengan masalah kesehatan menahun, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi,
atau diabetes) dari bahaya covid-19 serta menurunkan jumlah kasus baru COVID-19 di
Kabupaten Ngada

Permasalahan

Upaya pencegahan dan penanggulangan kasus COVID-19 belum mencapai target yang
diinginkan. Angka kasus baru COVID-19 terus meningkat. Penerapan protokol kesehatan
mengalami kendala karena masih banyak masyarakat yang acuh terhadap protokol kesehatan dan
terkesan menganggap remeh covid-19. Jumlah kasus baru yang terus bertambah disertai dengan
pola penularan yang begitu cepat berdampak besar pada terhambatnya berbagai aspek kehidupan.

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi

Kegiatan vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Kota tahap ke-2 dilaksanakan di beberapa


titik. Dalam pelaksanaannya, vaksinasi COVID-19 melibatkan dokter, perawat hingga tenaga
administrasi dan berbagai petugas lainnya di Puskesmas. Pelaksanaan vaksinasi dimulai pada
jam 9 pagi dan berlangsung hingga selesai. Target peserta vaksinasi adalah petugas layanan
publik dan lansia. Intervensi yang dilakukan adalah melakukan skrinning pada peserta vaksin
dengan melengkapi kuesioner yang berisi persyaratan dan kriteria siap vaksin lalu akan
dilakukan penyuntikan Vaksin Sinovac. Berikut adalah contoh pertanyaan skrining penerima
vaksin covid-19

1. Apakah ada kontak dengan orang yang sedang dalam pemeriksaan/ terkonfirmasi/ sedang
dalam perawatan karena penyakit COVID-19 dalam waktu 14 hari terakhir?
2. Jika pertanyaa nnomor 1 (satu) Ya, apakah mengalami gejala demam batuk/ pilek/ sesak
napas dalam 7 hari terakhir?
3. Apakah pernah terkonfirmasi menderita Covid-19? 
4. Apakah sedang hamil?
5. Apakah sedang menyusui?
6. Apakah Anda memiliki riwayat alergi berat seperti sesak napas, bengkak dan urtikaria
seluruh badan atau reaksi berat lainnya karena vaksin? (pertanyaan untuk vaksinasi ke-1)
7. Apakah Anda memiliki riwayat alergi berat seperti sesak napas, bengkak dan urtikaria
seluruh badan atau reaksi berat lainnya setelah divaksinasi COVID-19 sebelumnya?
(pertanyaan untuk vaksinasi ke-2)
8. Apakah Anda mengidap penyakit kronik (seperti penyakit paru obstruktif kronis dan
asma, penyakit jantung, gangguan ginjal, dan penyakit hati/ liver) yang sedang dalam
kondisi akut atau yang belum terkendali?
9. Apakah Anda dalam pengobatan TBC lebih dari dua minggu?
10. Apakah Anda menyandang dan sedang mendapat pengobatan penyakit kanker?
11. Apakah Anda sedang mendapat pengobatan untuk gangguan pembekuan darah, defisiensi
imun dan penerima produk darah/ transfusi?
12. Apakah Anda menderita penyakit Autoimun Sistemik?
13. Apakah Anda memiliki riwayat penyakit epilepsi?
14. Apakah Anda penyandang penyakit Diabetes Melitus yang minum obat teratur?
15. Apakah Anda Orang dengan HIV yang minum obat teratur?
16. Apakah Anda mendapatkan vaksinasi lain selain vaksin Covid-19 kurang dari satu bulan
terakhir?

Selain harus menjawab seluruh pertanyaan pada proses skrining, khusus bagi lansia, ada
tambahan pertanyaan sebagai berikut:

17. Apakah mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga?


18. Apakah sering merasa kelelahan?
19. Apakah memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit (hipertensi, diabetes, kanker, penyakit
paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi,
stroke, dan penyakit ginjal)?
20. Apakah mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 sampai 200 meter?
21. Apakah mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir?

Setelah itu, peserta yang sudah divaksin akan diobservasi untuk melihat gejala dan kejadian
pasca vaksin selama 30 menit.

Pelaksanaan

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dilakukan pada Selasa, 23 Maret 2021, bertempat di


Aula Kehutanan Kabupaten Ngada. Jumlah total peserta yang divaksinasi pada hari itu adalah
sebanyak 20 orang petugas layanan public yang terdiri dari beberapa instansi, yaitu pengadilan
agama, statistik, kehutanan, statistik, KPU, dan pertanahan. Pelayanan vaksinasi dilakukan
melalui 4 alur yang dilaksanakan pada 4 meja/pos, yaitu pendaftaran, skrinning, penyuntikan
vaksin serta pencatatan dan observasi.

Peserta vaksinasi harus mengambil nomor antrian terlebih dahulu di meja pendaftaran.
Lalu peserta akan dipanggil sesuai nomor antriannya untuk melakukan registrasi di meja 1.
Registrasi dilakukan melalui aplikasi Pcare. Setelah daftar, peserta akan diskrinning di meja 2
dengan mengukur tekanan darah dan suhu tubuh serta menanyakan beberapa pertanyaan di
dalam kuesioner yang kemudian kuesioner hasil skrinning tersebut akan disalin ke dalam aplikasi
Pcare. Apabila masih ada pasien dengan gejala penyakit atau dengan tekanan darah tinggi
(setelah diulang minimal 3 kali) vaksinasi terpaksa harus ditunda. Apabila peserta memenuhi
syarat vaksinasi, maka peserta akan diarahkan ke meja 3 untuk dilakukan penyuntikan vaksin
Sinovac.

Penyuntikan dilakukan dengan dosis 0,5 mL pada lengan atas tepatnya pada otot deltoid
secara intramuskular. Setelah melakukan penyuntikan, petugas memasukan nama vaksin dan
nomor batch vaksin yang diberikan kepada peserta vaksinasi tersebut pada aplikasi Pcare.
Kemudian, petugas mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi Pcare. Peserta yang
sudah divaksinasi akan diedukasi dan diobservasi di meja 4 selama 30 menit untuk memonitor
kemungkinan KIPI. Lalu peserta vaksinasi akan diberikan kartu vaksinasi elektronik dan akan
diinformasikan jadwal untuk vaksin dosis ke-2 yang biasanya 28 hari dari vaksin pertama untuk
lansia (diatas 60 tahun) dan 14 hari untuk petugas layanan public .

Monitoring dan Evaluasi

Dalam pelaksanaannya, proses vaksinasi berjalan lancar. Kendala yang ditemukan selama
proses vaksinasi yakni penambahan 1 sasaran vaksin yang tidak terdaftar. Karena 1 vial vaksin
untuk 10 orang, dan penambahan sasaran hanya 1 orang ( tidak genap 10), maka vaksinasi untuk
1 sasaran tersebut ditunda dan akan dijadwalkan segera.

Anda mungkin juga menyukai