Anda di halaman 1dari 3

Notulensi Kelompok 3

1. Pencapaian indikator mencuci tangan 100% dan komunikasi efektif di pelayanan


kesehatan ?
Jawaban :
Rendahnya capaian read back dan pengisian rekam medis menunjukkan bahwa
terdapat masalah komunikasi efektif di faskes. Masalah komunikasi dan pemahamam
dalam tim pelayanan kesehatan dapat menyebabkan 70-80% kesalahan (error)
pemberian pelayanan kesehatan yang berisiko pada keselamatan pasien. Peningkatan
kualitas perawatan dan keselamatan pasien dapat dilakukan dengan memperbaiki
unsur komunikasi antar petugas di fasilitas kesehatan.
Capaian angka kepatuhan cuci tangan kebanyakan juga belum memenuhi standar.
Kepatuhan cuci tangan adalah ketaatan petugas dalam melakukan prosedur cuci
tangan dengan menggunakan metode 6 langkah dan lima momen. Hal tersebut
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan petugas tentang cuci tangan. Petugas itu
karena terbiasa menangani pasien dengan segera justru malah lupa momen cuci
tangan sebelum dan setelah kontak dengan pasien

2. Indikator angka kematian > 48 jam


Jawaban :
NDR (Net Death Rate) angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000
penderita keluar. NRD merupakan indikator mutu pelayanan yang penting karena
berhubungan dengan kemampuan rumah sakit dalam menyelamatkan jiwa pasien
yang ditanganinya.

Di rumah sakit ada kematian > 48 jam dan ada kematian < 48 jam, kematian yang
terjadi < 48 jam diindikasikan jika terjadi adalah semata karena faktor kegawatan
yang berpihak berapa pada pasien, artinya kondisi pasien lebih menentukan
kematiannya. Selanjutnya dapat dijelaskan bahwa peran proses pelayanan kesehatan
dengan berbagai sumberdayanya dalam kemadian < 48 jam belumlah selesai
dilaksanakan. Obat saja yang kita makan akan bereaksi terhadap tubuh memerlukan
waktu lebih dari 4 jam, itupun jika kita dengan kondisi yang dapat dikatakan sehat.
Sedangkan  kematian  di  atas  48  jam  jika  terjadi  di  unit  pelayanan  kesehatan
dimana proses pelayanan kesehatan sudah diberikan dengan kondisi standarisasi dari
berbagai  unsur  manajemennya  masih  perlu  dipertanyakan  lagi.  Kenapa  demikian
karena keadaan atau perjalanan penyakt pasien pada saat masuk rumah sakit sudah
sangat akut, sehingga pelayanan medis yang efektifpun tidak berpengaruh terhadap
pasien sehingga terjadi kematian.

sebab  kematian  sedemikian  rupa  sehingga  sewajarnya  dapat  diperkirakan


sebelumnya  dan  apa  yang  ditulis  (tertulis)  dalam  catatan  medik
membuktikannya.  Meskipun  kejadian  penyebab  sebenarnya  dapat diperkirakan 
sebelumnya  dan  usaha-usaha  pencegahan  yang  diketahui sudah dilakukan dengan
tepat dan pada waktunya (kecuali apabila ada bukti bahwa usaha itu tidak diingini),
kejadian penyebab tetap terjadi juga.

3. Penjelasan tentang PDSA dalam pencapaian indikator


Jawaban :
Siklus PDSA merupakan rangkaian langkah-langkah sistematis untuk memperoleh
pengetahuan dan pembelajaran yang berharga untuk perbaikan terus-menerus dari
produk atau proses
Tahap 1: Plan
Tugas utamanya adalah membuat tujuan yang berdsarkan pelayanan kepada atau
keinginan pasien
dan perlu melakukan analisis SWOT. Membuat sebuah dokumen untuk nantinya
dilakukan evaluasi dan monitoring
Tahap 2: Do. Yaitu Melaksanakan. Mulai menerapkan rencana aksi
Tahap 3: Study.Untuk membantu tim dapat menggunakan dokumen yg sudah
disiapkan dan dikerjakan
Tahap 4: Act. Yakinkan bahwa perbaikan yang dilakukan akan permanen.
Memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya berdasarkan hasil pengujian.

Siklus PDSA yang sedang berlangsung akan menjadikan organisasi menjadi lebih
efisien karena mengadopsi PDSA dalam perencanaan mereka akan:
 Mengkomunikasikan pencapaian kepada customers internal dan eksternal
 Mengambil langkah-langkah untuk mempertahankan manfaat dan yang sudah
diraih.
 Membuat rencana jangka panjang untuk perbaikan tambahan
 Perilaku siklus PDSA berulang bila diperlukan

4. Clinical pathway
Jawaban :
Terkait perawatan pasien secara tepat waktu dengan sumber daya dan tatalaksana
sesuai Clinical pathway juga merupakan salah satu instrumen yang mulai banyak
digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan mencegah variasi tatalaksana
yang tidak perlu. Instrumen ini juga sering digunakan dalam upaya meningkatkan
kesehatan masyarakat. 
Contohnya dalam kesehatan ibu dan anak sangat diperlukan Clinical pathway 
mengingat kematian pada ibu hamil banyak dijumpai pada fase prenatal, antenatal,
hingga post-natal. Selain komplikasi yang terjadi pada ibu, salah satu penyebab
kematian lainnya adalah tatalaksana yang kurang tepat atau tidak runtut dalam tiap
fasenya. Dalam pelaksanaannya dibutuhkan kerjasama antar tenaga kesehatan seperti
dokter umum, dokter anak, dokter kandungan, bidan, dan juga perawat.

5. Tidak tercapainya Standar Pelayanan Minimum


Jawaban :
Rendahnya proses pengawasan, pengendalian, dan penilaian (P3) akan berdampak
pada kinerja program dalam memenuhi target cakupan SPM. Dengan demikian
diduga kuat yang menjadi faktor determinan rendahnya pencapaian cakupan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) dipelayanan kesehatan. Perencanaan program harus
dilakukan sesuai dengan tahapan dan langkah-langkah pembuatan (penyusunan)
program yang baik dan benar. Rencana capaian setiap periode juga harus dibuat untuk
memudahkan dalam proses monitoring program.

Anda mungkin juga menyukai