1571 4086 4 PB
1571 4086 4 PB
ANALITIKA
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/ analitika
Abstract
This research aims to determine the influence of group guidance on the social skills of students. Know the effect of self-
efficacy on students' social skills. Know the interaction between group guidance and self-efficacy towards students'
social skills. This research was a quasi experimental research with 2x2 factorial design. The subjects of this research
are students VIII class of SMP Negeri 2 Tanjung Tiram as many as 43 people consisting of two class groups, The first
class as the experimental class was applied modeling group guidance and the second class as the control class is
applied Homeroom group guidance. The instrument used in this research was a validated and reliable questionnaire.
Data were analyzed using two-way ANAVA analysis. From the result of the research, it is found that the students who
are guided using modeling guidance group get the average score of social skill as much as 50.95 while the guided
students use the guidance of homeroom group get the average score of social skill 42,59. The result of variance analysis
there is significant group
guidance influence to social skill. BKP Modeling is very well used in improving students' social skills.
Keywords: Modeling Group Guidance, self-efficacy, and Social skills.
How to Cite: Muzdalifah & Nuraini, (2018), Pengaruh Bimbingan Kelompok dan Self-Efficacy terhadap
Peningkatan Keterampilan Sosial Siswa. Analitika, Vol 10 (1): 21 - 30
21
Muzdalifah & Nur’aini, Pengaruh Bimbingan Kelompok dan Self-Efficacy terhadap Peningkatan
22
Analitika, 10 (1) (2018): 21 - 30
yang terganggu yang dimiliki seseorang tingkah laku model yang ada. (3) Reaksi-
bisa dihapus dengan cara orang itu reaksi emosional yang terganggu bisa
mengamati orang lain yang mendekati dihapus dengan mengamati orang lain
objek-objek atau situasi-situasi yang yang mendekati obyek atau situasi yang
ditakuti tanpa mengalami akibat-akibat ditakuti tanpa mengalami akibat
yang menakutkan dengan tindakan yang menakutkan dengan tindakan yang
dilakukannya. Pengendalian diripun bisa dilakukannya. (4) Pengendalian diri
dipelajari melalui pegamatan atas model dipelajari melalui pengamatan atas model
yang dikenai hukuman. Status dan yang dikenai hukuman. (5) Status
kehormatan model amat berarti dan kehormatan sangat berarti. (6) Individu
orang-orang pada umumnya dipengaruhi mengamati seorang model dan dikuatkan
oleh tingkah laku model-model yang untuk mencontohkan tingkah laku model.
menempati status yang tinggi dan (6) Modeling dapat dilakukan dengan
terhormat dimata mereka sebagai model symbol melalui film dan alat visual
pengamat. lainnya.
Berdasarkan penjeasan di atas Hasil penelitianWidaryanti (2013)
bimbingan kelompok pendekatan menyimpulkan bahwa ada pengaruh
behavioral teknik modeling adalah positif bimbingan kelompok terhadap
bimbingan kelompok dengan terapi efikasi diri (self-efficacy). Menurut Baron
tingkah laku yang sistematis tentang (dalam Pratama, 2013) self-efficacy
prinsip-prinsip belajar dan pengubahan merupakan penilaian individu terhadap
tingkah laku menggunakan model yang kemampuan atau kompetensinya untuk
mendemostrasikan tingkah laku yang melakukan suatu tugas, mencapai suatu
ingin dibentuk. Pada prinsipnya, terapi tujuan, dan menghasilkan sesuatu.
behavior itu sendiri bertujuan untuk Merujuk pada penelitian terdahulu dan
memeroleh perilaku baru, mengeliminasi teori di atas dapat dikatakan bahwa self-
perilaku lama yang merusak diri dan efficacy dipengaruhi oleh bimbingan
memperkuat, serta mempertahankan kelompok yang dilakukan disekolah.
perilaku yang diinginkan yang lebih sehat. Sebelumnya juga diungkapkan bahwa
Tujuan pendekatan behavioral dengan bimbingan kelompok juga mempengaruhi
teknik modelling adalah untuk merubah keterampilan sosial, dengan demikian
perilaku dengan mengamati model yang diduga ada pengaruh self-efficacy terhadap
akan ditiru agar siswa memperkuat keterampilan sosial. Pada penelitian ini
perilaku yang sudah terbentuk. Menurut self-efficacy akan diurai menjadi dua yaitu
Komalasari (2011) mengemukakan bahwa siswa yang memiliki self-efficacy tinggi dan
prinsip-prinsip modeling adalah sebagai siswa yang memiliki self-efficacy rendah.
berikut: (1) Belajar bisa memperoleh Kemudian dianalisis bagaimana
melalui pegalaman langsung maupun tidak pengaruhnya terhadap keterampilan
langsung dengan mengamati tingkah laku sosial siswa. Disamping hal-hal yang
orang lain berikut konsekuensinya. (2) diungkapkan diatas juga akan dianalisis
Kecakapan sosial tertentu bisa diperoleh bagaimana interaksi antara bimbingan
dengan mengamati dan mencontoh kelompok dengan self-efficacy dalam
23
Muzdalifah & Nur’aini, Pengaruh Bimbingan Kelompok dan Self-Efficacy terhadap Peningkatan
24
Analitika, 10 (1) (2018): 21 - 30
Office Excel 2007 kemudian memindahkan Tabel 3. Data Pretes Kelas BKP Homeroom dan
data tersebut ke SPSS untuk diolah; Ketiga, BKP Modeling
25
Muzdalifah & Nur’aini, Pengaruh Bimbingan Kelompok dan Self-Efficacy terhadap Peningkatan
26
Analitika, 10 (1) (2018): 21 - 30
teori tentang belajar. Pendekatan ini telah dilakukan Yunianti (2016) menunjukkan
memberikan penerapan yang sistematis bahwa ada perbedaan yang signifikan
tentang prinsip-prinsip belajar dan antara hasil belajar matematika siswa
pengubahan tingkah laku kearah cara-cara kelompok yang memiliki self-efficacy tinggi
yang lebih adaptif. Menurut Latipun dan siswa yang memiliki self-efficacy
(2006) teknik modeling dapat digunakan rendah pada model pembelajaran problem
untuk membentuk tingkah laku baru pada base learning dan kooperatif.
siswa, dan dapat memperkuat tingkah Keterampilan sosial merupakan hasil
laku yang sudah terbentuk. Dalam hal ini belajar yang juga diharapkan salam proses
pembimbing menunjukkan pada siswa belajar. Dengan demikian penelitian
tentang tingkah laku model, dapat Yunianti (2016) menyimpulkan self-
menggunakan model audio, model fisik, efficacy berpengaruh positif terhadap
model hidup atau lainnya yang teramati keteramplan sosial siswa. Kedua,
dan dipahami jenis tingkah laku yang penelitian yang dilakukan Khan (2013)
hendak dicontoh. Selanjutnya menurut dalam menyatakan bahwa self-efficacy
Prayitno (1995) homeroom dapat tidak berpengaruh terhadap kinerja guru.
diartikan sebagai teknik menciptakan Dalam kinerja guru mengharuskan adanya
suasana kekeluargaan yang digunakan keterampilan sosial dengan demikian
untuk mengadakan pertemuan dengan kesimpulan Khan menyatakan self-efficacy
sekelompok siswa baik di dalam kelas tidak berpengaruh terhadap keterampilan
maupun di luar kelas pada saat jam sosial. Perbedaan hasil kedua penelitian
pelajaran atau di luar jam-jam pelajaran tersebut sudah terjawab pada peneltian ini
untuk membicarakan beberapa hal yang bahwa self-efficacy tidak berpengaruh
dianggap perlu terutama bidang belajar, terhadap keterampilan sosisal.
sosial, peribadi dan karir. Dalam penelitian Selanjutnya hasil analisis varians
yang dilakukan Widaryanti (2013) pada Tabel 4 diperoleh nilai signifikan
menyimpulkan bahwa ada ada pengaruh BKP * LevelSE 0,839 lebih besar dari pada
positif konseling/bimbingan kelompok
terhadap efikasi diri (self-efficacy). bahwa hasil pengujian hipotesis menerima
Dengan kata lain bimbingan kelompok H0 atau menolak Ha dalam taraf alpha 5 %
akan mampu membentuk keterampilan - artinya tidak ada interaksi antara BKP
keterampilan yang diinginkan dengan self-efficacy terhadap keterampilan
pembimbing. sosial siswa.
Selanjutnya hasil penelitian yang Pertama, Kelompok siswa yang
dilakukan pada tabel 4.19 bahwa hasil dibimbing dengan BKP Homeroom yang
analisis varians nilai signifikan self eficacy memliki self efficacy rendah dibandingkan
dengan BKP Homeroom yang memliki self
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak efficacy rendah. Keterampilan sosial siswa
ada pengaruh self eficacy yang signifikan yang memiliki self eficacy rendah tidak
terhadap keterampilan sosial siswa. berbeda hasilnya dengan siswa yang
Berdasarkan perbedaan penelitian memiliki self eficacy tinggi pada BKP
sebelumnya; pertama penelitian yang Homeroom. Hal ini mendukung peneltian
27
Muzdalifah & Nur’aini, Pengaruh Bimbingan Kelompok dan Self-Efficacy terhadap Peningkatan
28
Analitika, 10 (1) (2018): 21 - 30
29
Muzdalifah & Nur’aini, Pengaruh Bimbingan Kelompok dan Self-Efficacy terhadap Peningkatan
30