Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN SEBAGAI

DISIPLIN ILMU
NAMA KELOMPOK 3

Ahmad Muhammad.F Amelia Rochima.W Amril Ma’la

210103110007 210103110008 210103110009


PENGERTIAN ILMU PENDIDIKAN
Ilmu berasal dari bahasa arab yaitu Alima, Ya’lamu, Ilman yang berarti mengerti,
memahami. Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang pengetahuan
.
1. Sedangkan dalam Bahasa Inggris ilmu dapat di padankan dengan kata
Science, sedang pengetahuan disebut Knowledge. Dalam bahasa Indonesia
kata science berasal dari bahasa latin scire yang berati tahu, yang umumnya
bisa diartikan sebagai ilmu pengetahuan. Ilmu pendidikan atau padegogik
berasal dari bahasa yunani pedagogues yang berati pemuda yang
mengantarkan anak ke sekolah serta menjaga anak itu untuk berperilaku susila
dan disiplin. Menurut Prof.
2. Brodjonegoro dan Drs. Soetodjo mengatakan bahwa ilmu pendidikan adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal yang timbul dalam proses
pendidikan. Menurut Dr.
MANFAAT ILMU
Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu. Berikut ini adalah manfaat
dari ilmu, diantaranya:

1. Ilmu merupakan sumber pengetahuan.

2. Mejadi jalan untuk semakin menguatkan wawasan tentang sesuatu.

3. Ilmu menjadi jalan untuk memperoleh rezeki, kesejateraan dunia dan


di akhirat.

Berguna untuk membedakan yang benar dan salah untuk memetik hikmah
PRINSIP PENDIDIKAN SEBAGAI DISIPLIN ILMU
Ada tiga komponen dasar yang harus dibahas dalam teori pendidikan yang
pada giliranya dapat dibuktikan validitasnya dalam operasional . Tiga
komponen dasar itu ialah:

1. Tujuan pendidikan harus dirumuskan dan ditetapkan secara jelas dan


sama bagi seluruh masyarakat sehingga bersifat universal, meskipun tujuan
pendidikan itu beridealitas tinggi, proses kependidikan akan mengalami
kegagalan jika metode dan materinya tidak memadai.

2. Metode pendidikan yang kita ciptakan harus berfungsi efektif dalam


proses pencapaiyan pendidikan tersebut, metode yang dipakai dalam proses
. kependidikan bertumpu pada paidosentrisme diana kemampuan manusia
dijadikan pusat proses kependidikan.

3. Irama gerak yang harmonis antara metode dan tujuan pendidikan


dalam proses akan mengalami vakum tanpa kehadiran nilai atau idea. Oleh
karna itu konten pendidikan menjadi conditio sine qua non dalam proses
tersebut dimana konten yang di pakai sebagai kurikulum mengandung makna
untuk petunjuk kearah pengembangan kualitas hidup manusia yang memiliki
kepribadian
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES
PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU
1. Faktor internal meliputi:
● Faktor fisiologis merupakan faktor baik yang sifatnya membangun yang di peroleh
dari dirinya sendiri
● Faktor psikologis merupakan faktor yang diperoleh dari lingkungannya.
2. Faktor eksternal meliputi
● Faktor sosial yang terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
● Faktor budaya yang terdiri dari adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan
kesenian
● Faktor lingkungan fisikseperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim dan
sebagainya
● Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan
STRATEGIS UNTUK MEMOTIVASI DAN
MEMBANGUN KOMUNITAS BELAJAR DALAM
DISIPLIN ILMU
Strategi-strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai situasi ini, antara
lain:

1. Percaya pada kemampuan peserta didik dan memperhatikan faktor-faktor yang


dapat berubah seperti halnya sebagai seorang pengajar harus tau bahwa siswa itu
berasal dari latar belakang yang berbeda, dan mempercayai bahwa setiap anak dapat
belajar dan melihat dunia melalui lensa budayanya masing-masing.

2. Hindari terlalu menekankan motivasi ekstrinsik karena banyak gagasan akal


sehat mengenai perilaku manusia berlandaskan prinsip-prinsip penguatan, contoh
. menyediakan hadiah untuk mendapatkan prilaku yang di harapkan dan
memberikan hukuman untuk efek jera sebagai konsekuensi atas prilaku yang tidak
diharapkan.

3. Menciptakan situasi belajar dengan suasana perasaan positif dengan


membangun lingkungan belajar yang menyenangkan, aman, dan terjamin
sehingga siswa dapat memiliki sikap bertanggung jawab atas pembelajaran
mereka sendiri.

4.. Pengembangan minat dan nilai-nilai intrinsik siswa dengan menggunakan


permainan, teka-teki, dan kegiatan lain yang sekiranya menarik untuk siswa.
Demikian juga dengan menggunakan beragam kegiatan dan metode-metode
pengajaran sehingga siswa berantusias untuk mengikuti kegiatan pelajaran.
5. Menyusun pembelajaran untuk mencapai arus dengan menggunakan
maksud dan tujuan yang jelas dan tidak ambigu sehingga kegiatan pelajaran
dapat di cerna oleh siswa dengan mudah.1.

6. .Menggunakan pengetahuan mengenai hasil dan jangan memaafkan


kegagalan, pengetahuan mengenai hasil kerja siswa dalam mengerjakan tugas
sekolah harus spesifik dan cepat agar para siswa mengetahui berapa nilai yang
mereka dapat sehingga dapat memotivasi siswa agar terus meningkatkan dan
mempertahankan nilai yang didapatkanya, serta jangan menerapkan hukuman
yang memberatkan siswa atas kegagalan dalam mengerjakan tugas.

7. Perhatikan kebutuhan siswa termasuk kebutuhan akan determinasi diri,


determinasi siswa dipenuhi ketika mereka merasa memiliki kekuatan atas
lingkungan kelas dan tugas belajar mereka. pemenuhan kebutuhan afiliasi
biasanya didapat dari teman kelompok sebaya, namun sering kali bertentangan
dengan apa yang diharapkan guru.

8. Perhatikan sifat tujuan pembelajaran dimana siswa berjuang untuk


bersaing dengan dirinya sendiri dan belajar sesuatu yang baru serta berjuang
untuk mencapai standar yang sering kali ditetapkan orang lain. (Arends, 2011)
SEKIAN TERIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai