Anda di halaman 1dari 9

Batik Lampung

Sejarah menyebutkan, Lampung sudah mengenal seni tekstil sejak abad ke 18. Ragam
seni tekstil Lampung antara lain kain tapis (kain tenun ikat), bidak, sebage, teppal,
selekap, cindai, peleppai (kain bermotif kapal), dan nampan. Namun kebanyakan orang
mengenal Lampung dari kain tapisnya. Kain Tapis mer;’’’’’’’’’’’’’’’’’

upakan salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung dalam menyelaraskan
kehidupannya baik t
erhadap lingkungan maupun Sang Pencipta Alam Semesta. Kain tapis digunakan
sebagai pakaian wanita suku Lampung yang berbentuk kain sarung terbuat dari
tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak atau
benang emas dengan sistem sulam. Kain ini biasanya digunakan pada bagian
pinggang ke bawah berbentuk sarung.

Kain Tapis Lampung


(Sumber: http://djatie08.blogspot.com)

Tak banyak yang tau, ternyata Lampung juga memiliki batik dengan corak
tersendiri. Batik Lampung tercipta melalui proses panjang. Batik Lampung mulai
berkembang pada tahun 1970-an dan dipelopori oleh Andrean Sangaji (seorang
budayawan Lampung). Motif Lampung memiliki keunikan tersendiri yang sangat
berbeda dengan motif wilayah lain yang ada di Indonesia. Motif batik Lampung
sangat dipengaruhi kebudayaan India, motif Budha sangat kental di dalamnya.
Motif yang paling terkenal adalah motif perahu dan pohon hayat atau pohon
kehidupan. Dua motif ini menjadi sangat khas bagi kebudayaan Lampung dan
merupakan trade mark Lampung di mata dunia internasional. Ini terbukti dengan
adanya koleksi kain tradisional Lampung yang terdapat di beberapa museum di
Australia, Hawai dan Amerika. Biasanya motif-motif tersebut dikenal pada kain
Tampan, Palepai dan Tatibin yang biasa dikerjakan oleh pengrajin di sekitar
pesisir.

Batik Lampung Motif Pohon Hayat

(Sumber: http://kangenart.wordprss.com)
Motif-motif Batik Lampung yang berkembang saat ini merupakan sebagian
diambil dari motif-motif pada kain tradisional Lampung yang telah berkembang
sebelumnya. Banyak motif batik Lampung modifikasi yang bermunculan. Seperti
motif gamolan, siger, kupu-kupu, dan gajah. Hal tersebut merupakan simbol
perkembangan budaya yang diaplikasikan ke dalam motif batik yang diangkat
dari akar budaya daerah masing-masing.

Batik Lampung Motif Gajah dan Kapal

(Sumber: http://log.viva.co.id)

Batik Lampung Motif Kapal

(Sumber: http://sketsabudaya.blogspot.com) .
Seiring dengan bergesernya budaya dari budaya lama menuju budaya modern,
segi teknik, desain maupun proses pembuatan sudah jauh lebih maju dari
ratusan tahun yang lalu.  Batik Lampung tetap mengangkat ciri kebudayaan
Lampung meski dengan gaya kontemporer dengan tidak mengurangi makna dan
esensi yang terkandung di dalamnya. Sehingga rasa kebanggaan terhadap
budaya Lampung bisa dirasakan bagi pemakainya dan menjadikan ciri khas atau
identitas tersendiri.

Batik Lampung Gaya Kontemporer


(Sumber: http://www.gabovita.com)

Motif asli yang tetap eksis yakni batik motif sembagi. Batik sembagi merupakan
batik asli Lampung yang telah diadopsi menjadi kain adat dan sudah disakralkan
sebagai kain penutup mayat. Batik sembagi khusus untuk penutup mayat
memiliki corak warna khusus, yakni gelap. Sedangkan warna-warna terang lebih
banyak dipakai untuk dijadikan sebagai pakaian. Batik sembagi memiliki banyak
motif hasil kreasi, yaitu sembagi belando dan sembagi sekebar. Ciri khas batik
Lampung yakni terdapat gambar bunga kaca piring, sepedundung, dan lain-lain.
Motif-motif ini merupakan motif yang diadopsi oleh masyarakat Lampung.

Batik Sembagi

(Sumber: http://www.sanggi.net)

Namun ada pendapat yang berbeda tentang batik sembagi ini. Dalam literatur,
disebutkan kain sembagi adalah kain khas coromandel cloths dari India bukan
batik Lampung. Dalam sejarah batik, Lampung tidak memiliki batik. Kain sembagi
yang disebut batik Lampung itu sebenarnya tidak ada bedanya dengan batik di
Jawa, yang juga disebut serasah atau kumitir. Kain bermotif geometris ini mulai
dipopulerkan di Sumatera Selatan pada abad ke-15 yang pada masa itu
pemasarannya dimonopoli oleh VOC (De Vereenigde Oost Indische Companie).
Pendapat lain menyebutkan, jika batik Lampung sudah ada sejak abad ke-15,
yang sering disebut kain sembagi. Perbedaan pandang tersebut merupakan
celah untuk duduk bersama, kemudian mendiskusikannya dan menelusuri
keberadaan batik Lampung. Untuk melakukannya perlu mengumpulkan bukti-
bukti sejarah yang otentik dan literatur pendukung. Penelusuran ini menjadi
penting untuk mencari kesepahaman bersama tentang keberadaan batik
Lampung. Penelusuran ini bisa dilakukan oleh pemerintah dengan melibatkan
seluruh pemangku kepentingan, mulai dari budayawan, sejarawan, pencinta
batik, kaum adat, dan masyarakat pada umumnya. Tujuannya untuk mengetahui
seluk beluk batik Lampung guna merumuskan solusi dan persespi yang sama
agar tidak ada lagi klaim secara sepihak. Selain itu, untuk meningkatkan
pemahaman masyarakat terhadap makna dan hakikat warisan budaya Lampung.
Serta dapat mempublikasikan kebudayaan batik tersebut dan menetapkannya
sebagai warisan budaya Lampung, dan bisa tercatat dalam kerajinan batik
Indonesia.

Dengan mengambil motif-motif yang khas di sekitar wilayah kota Lampung, batik
Lampung ini mampu memberikan kesegaran baru dalam ragam batik nusantara.
Saat ini tak hanya ke kantor atau acara formal lainnya saja, namun desain
pakaian berbahan dasar batik Lampung pun kini mulai variatif dan fashionable.

Baju Bahan Batik Lampung

(Sumber: http://neoethnique.webs.com)
(Sumber: http://neoethnique.webs.com)

Usaha untuk memajukan Batik Lampung harus melibatkan semua unsur, baik
pemerintah daerah, instansi swasta, lembaga terkait, maupun para pengrajin.
Perkembangan batik saat ini cukup bagus, dimana semua instansi baik
pemerintah maupun swasta mulai menginstruksikan karyawannya menggunakan
batik.

Seiring sejarah dan upaya yang dilakukan, batik Lampung kini semakin punya
pamor. Kreasi sandang Lampung tidak hanya kain tapis (kain tenun ikat), palepai
(kain kapal), atau sulam usus yang bersifat religius yang dikerjakan secara turun-
temurun oleh masyarakat adat.

Modifikasi motif batik khas Lampung yang memuat simbol-simbol daerah yang
ada di Propinsi Lampung lakukan agar Lampung tidak tertinggal dengan daerah-
daerah lainnya di Indonesia khususnya corak-corak batik exclusive dan modern.

Batik Lampung
(Sumber: http://dansapar.com )

TUGAS SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN


“SEJARAH BATIK LAMPUNG”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH

KELOMPOK 2

DAVID AJUN SUMANTRI


MOGI AMANO

SMP NEGERI 09 BENGKULU SELATAN

Anda mungkin juga menyukai