DI SUSUN OLEH :
MANAJEMEN 2022
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
BAB I
Apakah Perilaku Organisasi Itu?
Pada dasarnya, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang di dalamnya mempelajari
tentang bagaimana seseorang ataupun individu bisa bergerak dan berperilaku sesuai dengan
organisasi. Termasuk di dalamnya mempelajari bagaimana mereka bisa berinteraksi satu sama
lainnya dan bagaimana mereka bisa bekerja dalam suatu struktur organisasi untuk bisa
menyelesaikan pekerjaan dan juga interaksi tersebut dengan lingkungan yang berada di luar
organisasi.
Sebagai bidang daripada multidisiplin, perilaku organisasi ini sudah dipengaruhi dengan
perkembangan pada sejumlah disiplin ilmu, termasuk di dalamnya psikologi, sosiologi, ekonomi,
teknik dan juga pengalaman dari para praktisi itu sendiri.
Studi tentang perilaku organisasi ini memiliki peranan yang penting untuk dipahami,
memprediksi, serta mengandalkan perilaku setiap SDM dalam suatu organisasi, sehingga
organisasi tersebut bisa berjalan secara efektif.
Fungsi Manajemen
Henri Fayol, seorang industrialis Prancis abad ke 20 menulis bahwa manajer memiliki lima
fungsi manajemen yaitu merencanakan, mengorganisasikan, memerintah, mengoordinasi dan
mengendalikan.
1. Fungsi perencanaan (planning) meliputi pendefinisian tujuan suatu organisasi, penentuan
strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan tersebut dan pengembangan serangkaian rencana
komprehensif untuk menggabung dan menggordinasi berbagai aktivitas.
2. Fungsi pengorganisasian (organizing) meliputi penentuan tugas yang harus dikerjakan, siapa
yang mengerjakan tugas tersebut, bagaimana tugas tersebut dikelompokkan, siapa melapor
kepada siapa dan dimana keputusan – keputusan dibuat.
3. Fungsi kepemimpinan (leading) meliputi memotivasi karyawan, mengatur aktivitas individu
lain, memilih saluran komunikasi yang paling efektif, menyelesaikan konflik diantara
anggotanya.
4. Fungsi pengendalian (controlling) meliputi memantau aktivitas untuk memastikan bahwa
segalanya berjalan dengan seharusnya dan diselesaikan seperti yang telah direncanakan. Apabila
terjadi penyimpangan, tugas manajemen untuk mengembalikan organisasi tersebut pada jalur
yang benar.
Variabel Independen
1. Variabel tingkat individual
· Persepsi, Pembuatan keputusan individual, pembelajaran dan motivasi
1. Variabel tingkat kelompok
BAB 2
Dasar – Dasar Perilaku Individual
Kecerdasan adalah satu karakteristik yang dibawa individu ketika mereka bergabung dalam
suatu organisasi. Peneliti membagi kecerdasan kedalam empat sub bagian (multi kecerdasan):
1. Kecerdasan kognitif meliputi kecerdasan yang telah lama diliput oleh tes – tes
kecerdasan tradisional.
2. Kecerdasan sosial adalah kemampuan seseorang untuk berhubungan secara efektif
dengan individu lain.
3. Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami dan
mengelola emosi.
4. Kecerdasan kultural adalah kesadaran akan perbedaan – perbedaan lintas kultural dan
kemampuan untuk berfungsi secara berhasil dalam situasi lintaskultural.
Kemampuan (ability) adalah kapasistas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam
suatu pekerjaan. Kemampuan merupakan sebiah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan
sesorang. Kemampuan seorang individu terbagi dua yaitu:
1. Kemampuan Intelektual (intellectual ability)
Yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental – berpikir,
menalar, dan memecahkan masalah. Kemampuan intelektual memiliki tujuh dimensi diantaranya:
· Kecerdasan Angka yaitu kemampuan melakukan aritmatika dengan cepat dan akurat. Contoh
pekerjaan: akuntan menghitung paja penjualan serangkaian barang.
· Kecerdasan Verbal yaitu kemampuan memahami apa yang dibaca atau didengar dan hubungan
antara kata – kata. Contoh pekerjaan: Manajer pabrik mengikuti kebijakan perusahaan pada
perekrutan.
· Kecerdasan persepsi yaitu kemampuan mengidentifikasi kemiripan dan perbedaan visual
secara cepat dan akurat. Contoh pekerjaan: Penyelidik kebakaran mengidentifikasi petunjuk
untuk mendukung tuntutan pembakaran secara sengaja.
· Keceradasan induktif yaitu kemampuan mengidentifikasi urutan logis dalam sebuah masalah
dan kemudian memecahkan masalah tersebut. Contoh pekerjaan: Periset pasar meramalkan
permintaan untuk sebuah produk pada periode waktu selanjutnya.
· Kecerdasan deduktif yaitu kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasi dari sebuah
argumentasi. Contoh pekerjaan: Pengawas memilih antara dua saran berbeda yang ditawarkan
oleh karyawan.
· Visualisasi Spasial yaitu kemampuan membayangkan bagaimana sebuah objek akan terlihat bila
posisinya dalam ruang diubah. Contoh pekerjaan: Dekorator interior mendekorasi ulang sebuah
kantor.
· Daya Ingat yaitu kemampuan menyimpan dan mengingat pengalaman masa lalu. Contoh
pekerjaan: Tenaga penjual mengingat nama – nama pelanggan.
· Faktor Fleksibilitas:
[5] Fleksibilitas luas yaitu kemampuan menggerakkan tubuh dan otot punggung sejauh mungkin.
[6] Fleksibilitas dinamis yaitu kemampuan membuat gerakan – gerakan lentur yang cepat dan
berulang – ulang.
· Faktor Lainnya:
[7] Koordinasi tubuh yaitu kemampuan mengoordinasikan tindakan secara bersamaan dari bagian –
bagian tubuh yang berbeda.
[8] Keseimbangan yaitu kemampuan mempertahankan keseimbangan meskipun terdapat gaya yang
menganggu keseimbangan.
[9] Stamina yaitu kemampuan mengerahkan upaya maksimum yang membutuhkan usaha
berkelanjutan.
Karakteristik Biografis adalah karakteristik perseorangan seperti usia, gender, ras dan masa
jabatan yang diperoleh secara mudah dan objektif dari arsip pribadi seseorang.
1. Usia
1. Gender
2. Ras
3. Masa Jabatan
Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen terjasi sebagai hasil dari
pengalaman. Ada tiga teoru yang menjelaskan proses dimana kita memperoleh pola perilaku yaitu
1. Pengondisian Klasik adalah jenis pengondisian dimana individu merespons beberapa
stimulus yang tidak biasa dan menghasilkan respons baru.
2. Pengondisian Operant adalah jenis pengondisian dimana perilaku sukarela yang
diharapkan menghasilkan penghargaan atau mencegah sebuah hukuman.
3. Pembelajaran Sosial adalah pandangan bahwa orang – orang dapat belajar melalui
pengamatan dan pengalaman langsung. Pengaruh model adalah sentral pada sudut pandang
pembelajaran sosial ada empat proses yang ditemukan untuk menentukan pengaruh sebuah model
pada seorang individu:
[1] Proses perhatian,
[2] Proses penyimpanan,
[3] Proses reproduksi motor
[4] Proses penegasan.
Ketidaksesuaian kognitif adalah ketidaksesuaian antara dua sikap atau lebih atau antara perilaku
dan sikap.
Sifat – Sifat Kepribadian adalah karakteristik yang sering muncul dan mendeskripsikan perilaku
seorang individu. Cara mengidentifikasi sifat yaitu:
Myres-Briggs Type Indicator yaitu tes kepribadian yang menggunakan empat
karakteristik dan mengklasifikasikan individu ke dalam salah satu dari 16 tipe kepribadian.
Klasifikasian kedalam karekteristik:
1. Ekstraver (extraverted) VS introver (introverted) (E-I) – individu dengan karakteristik
ekstraver digambarkan sebagai individu yang ramah, suka bergaul dan tegas. Sedangkan introver
sebagai individu yang pendiam dan pemalu.
2. Sensitif (sensing) VS Intuitif (intuitive) (S-N) – individu dengan karakteristik sensitif
digambarkan sebagai individu yang praktis dan lebih menyukai rutinitas dan urutan. Mereka
berfokus pada detail. Sebaliknya, individu dengan karakteristik intuitif mengandalkan proses –
proses tidak sadar dan melihat “gambaran umum”.
3. Pemikir (thinking) VS Perasa (feeling) (T-F) – individu yang termasuk dalam karakteristik
pemikir menggunakan alasan dan logika untuk menangani berbagai masalah. Sedangkan individu
dengan karakteristik perasa mengandalkan nilai – nilai dan emosi pribadi mereka.
4. Memahami (judging) VS Menilai (perceiving) (J-P) – individu yang cenderung memiliki
karakteristik memahami menginginkan kendali dan lebih suka dunia mereka teratur dan
terstruktur. Sedangkan individu dengan karakteristik menilai cenderung lebih fleksibel dan
spontan.
Model Lima Besar (Big Five Model) dibentuk oleh John Bearden. Faktor – faktor lima
besar mencakup:
1. Ekstraversi (extraversion) adalah dimensi kepribadian yang mendeskripsikan seseorang yang
suka bergaul, suka berteman dan tegas.
2. Mudah akur atau bersepakat (agreeableness) adalah dimensi kepribadian yang
mendeskripsikan seseorang yang bersifat baik, kooperatif dan penuh kepercayaan.
3. Sifat berhati – hati (conscientiousness) adalah dimensi kepribadian yang mendeskripsikan
seseorang yang bertanggungjawab, bisa dipercaya, gigih dan teratur.
4. Stabilitas emosi (emotional stability) adalah dimensi kepribadian yang menggolongkan
seseorang sebagai orang yang tenang, percaya diri, memiliki pendirian yang teguh (positif) versus
mudah gugup, khawatir, depresi dan tidak memiliki pendirian yang teguh (negatif).
5. Terbuka terhadap hal – hal baru (openness to experience) adalah dimensi kepribadian yang
menggolongkan seseorang berdasarkan lingkup minat dan ketertarikannya terhadap hal – hal
baru.
Nilai (value) menunjukkan alasan dasar bahwa cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih
disukai secara sosial dibandingan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawan.
Sistem nilai (value system) sebuah hierarki yang didasarkan pada penggolongan nilai – nilai
seseorang individu menurut intensitas mereka.
Jenis – jenis Nilai
Nilai terminal adalah keadaan akhir kehidupan yang diinginkan, tujuan – tujuan yang
ingin dicapai seseorang selama masa hidupnya.
Nilai instrumental adalah perilaku atau cara – cara yang lebih disukai untuk mencapai
nilai – nilai terminal seseorang.
Persepsi (perception) adalah proses dimana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan –
kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka.
Bias pemikiran diri sendiri (self serving bias) adalah kecenderungan bagi para individu untuk
menghubungkan keberhasilan mereka sendiri dengan faktor – faktor internal sementara
menyalahkan faktor – faktor eksternal untuk kegagalan.
Jalan Pintas yang Sering Digunakan dalam Menilai Individu Lain, diantaranya:
1. Persepsi selektif (selective perception), menginterpretasikan secara selektif apa yang
dilihat seseorang berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman dan sikap seseorang.
2. Efek halo (halo effect), membuat sebuah gambaran umum tentang seorang individu
berdasarkan sebuah karakteristik.
3. Efek – efek kontras (contrast effects), evaluasi tentang karakteristik – karakteristik
seseorang yang dipengaruhi oleh perbandingan – perbandingan dengan orang lain yang baru
ditemui, yang mendapat nilai lebih tinggi atau lebih rendah untuk karakteristik – karakteristik
yang sama.
4. Proyeksi (projection), menghubungkan karakteristik – karakteristik diri sendiri dengan
individu lain.
5. Pembentukan stereotip (stereotyping), menilai seseorang berdasarkan persepsi tentang
kelompok dimana ia tergabung.
Intuisi
Pembuatan keputusan yang intuisi adalah sebuah proses tidak sadar sebagai hasil dari
pengalaman yang disaring.