Anda di halaman 1dari 4

Debit Limbah dan Waktu Tinggal

A. Debit Limbah
Perhitungan debit air limbah dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan terhadap
pemakaian air minum yang menjadi air limbah domestik pada setiap blok pelayanan. Menurut
hasil survey yang telah dilakukan Direktorat Pengembangan Air Minum Ditjen Cipta Karya
Departemen PU Tahun 2006, pemakaian rata-rata rumah tangga di perkotaan di Indonesia
sebesar 144 Liter per harinya. Dari data tersebut, timbulan air limbah domestik diambil sebesar
60-80% dari pemakaian air bersih. Sehingga didapatkan rumus sebagai berikut:

Adapun analisis debit air limbah mencakup debit air limbah minimum (Q min) dan debit air
limbah puncak (Qpeak). Debit air limbah minimum merupakan debit air buangan saat pemakaian
air minimum.

Populasi ekivalen (PE) merupakan jumlah limbah organik yang terurai dari aktivitas rumah
tangga maupun komersil. Populasi ekivalen dapat digunakan sebagai pendekatan apabila tidak
diperolehnya data jumlah populasi (jiwa) secara detail pada kondisi tertentu. Hal tersebut dapat
dilakukan ketika terdapat area bangunan yang tidak diketahui populasinya atau area yang belum
terbangun. Perhitungan debit air limbah domestik total penduduk dapat ditetapkan dari jumlah
populasi.

No. Kegiatan Nilai PE Referensi


1. Rumah biasa 1 Study JICA 1990
2. Rumah mewah 1,67 Sofyan M Noerlambang
3. Apartemen 1,67 Sofyan M Noerlambang
4. Rumah susun 0,67 Sofyan M Noerlambang
5. Puskesmas 0,02 Sofyan M Noerlambang
6. Rumah sakit mewah 6,67 SNI 03 – 7065 – 2005
7. Rumah sakit menengah 5 SNI 03 – 7065 – 2005
8. Rumah sakit umum 2,83 SNI 03 – 7065 – 2005
9. SD 0,27 SNI 03 – 7065 – 2005
10. SLTP 0,33 SNI 03 – 7065 – 2005
11. SLTA 0,53 SNI 03 – 7065 – 2005
12. Perguruan Tinggi 0,53 SNI 03 – 7065 – 2005
13. Ruko 0,67 SNI 03 – 7065 – 2005
14. Kantor 0,33 SNI 03 – 7065 – 2005
15. Stasiun 0,03 SNI 03 – 7065 – 2005
16. Restoran 0,11 SNI 03 – 7065 – 2005

Debit air limbah puncak (Qpeak) ialah debit aliran pada saat tinggi muka air berada di titik
tertinggi (maksimum) pada hidrograf tinggi muka air. Nilai debit puncak didapatkan dari hasil
perjumlahan debit air limbah maksimum (Q maks) dan debit infiltrasi (Qinf). Debit air limbah
maksimum adalah debit aliran saat penggunaan air maksimum. Pada perhitungan Qmaks
dibutuhkan nilai faktor harian maksimum yang merupakan nilai perbandingan antara penggunaan
air maksimum dengan penggunaan air rata-rata.
Debit infiltrasi (Qinf) adalah debit air diluar debit air limbah (air tambahan) yang masuk ke
dalam saluran drainase atau pipa. Debit infiltrasi tersebut berasal dari infiltrasi air tanah serta
resapan air hujan. Nilai Qinf tersebut didapat dari hasil penjumlahan antara dua debit yang
berbeda, yaitu debit infiltasi saluran (Qinf saluran) dan debit infiltrasi permukaan (Qinf surface).
Debit infiltrasi saluran ialah debit air tanah yang masuk ke dalam saluran melalui celah-
celah sambungan antar saluran. Sedangkan debit infiltrasi permukaan ialah debit air yang berasal
dari air hujan yang masuk ke saluran melalui lubang manhole.
B. Waktu Tinggal
Waktu tinggal adalah waktu yang dibutuhkan oleh limbah selama proses pengolahan untuk
mendegradasi kandungan organik dan anorganik sebelum dibuang ke lingkungan. Waktu tinggal
dapat direncanakan dengan mempertimbangkan BOD masuk dan BOD keluar, dengan
persamaan sebagai berikut:
ct −0,5Kθ
=e
co

Dimana: ct = konsentrasi BOD keluar

co = konsentrasi BOD masuk

K = konstanta = 0,4343

θ = waktu tinggal (td)

Sumber:

http://eprints.umm.ac.id/71628/3/BAB%20II.pdf

Agus Priyo Susilo, Fahmi. Dkk. Pengaruh Variasi Waktu Tinggal Terhadap Kadar BOD dan
COD Limbah Tapioka dengan Metode Rotating Biological Contactor. Universitas Brawijaya
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/8154/BAB%20III.pdf?
sequence=5&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai