Kimia Dasar II
Percobaan 4
TERMOKIMIA
MOHAMMAD YAMIN
R1A121019
Teknik Geofisika
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Praktikum: 04-04-2022
PENDAHULUAN
Termokimia ialah cabang kimia yang berhubungan dengan hubungan timbal balik panasdengan
reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika. Secara umum termokimia ialah penerapan
termodinamika untuk kimia. Termokimia mempelajari perubahan kalor dalam suatu reaksi kimia.
(Arniansyah, 2011).
Kalor merupakan karakteristik termal suatu benda yang menyatakan banyaknya kalor yang
diperlukan panas cukup lambat untuk mempertahankan suhu 1kg suatu zat sebesar 1 kalori. Kalor yang
dilepaskan oleh objek sebanding dengan variasi suvu objek tersebut, dengan asumsi bahwa pindahan panas
cukup lambat untuk mempertahankan keseragaman suhu didalam objek. (Widyastuti, 2019).
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk
mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benday aitu dengan memngukur suatu benda tersebut.
Besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda (zat) bergantung pada 3 faktor yaitu: massa jenis, jenis
zat (kalor jenis), dan perubahan suhu. Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada
suatu reaksi kimia dengan eksperimen disebut calorimeter (Bella, 2016).
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah Etanol, HCl 2 M, NaOH 2 M, Logam Zn, CuSO4.
Sedangkan alat yang digunakan adalah Gelas Kimia 200mL, Thermometer, Gelas Ukur 50mL, Gelas Kimia
Plastik (Kalorimeter), Water Bath, Pipet Tetes, Timbangan Analitik, Kaca Arloji, dan Spatula.
2. Prosedur Kerja
a. Penentuan Tetapan Kalorimeter
Masukkan air 20 mL air kedalam calorimeter, menggunakan gelas ukur kemudian catat
temperaturnya. Kemudian panaskan 20 mL air kedalam gelas kimia sampai ± 10 derajat diatas
temperature air dingin, catat temperaturnya. Setelah itu, campurkan air panas kedalam
calorimeter, aduk dan amati perubahan temperaturnya setiap menit selama 10 menit. Buatlah
kurva pengamatan temperature terhadap selang waktu.
b. Kalor Reaksi Zn + Cu2+ Zn2+ + Cu
1. Hasil
1.1. Data Pengamatan
a. Penentuan Tetapan Kalorimeter
Tair dingin = 270
Tair panas = 370
Waktu (s) 0 60 120 180 240 300 360 420 480 540 600
Suhu (C) 33 33 32 32 31 31 31 31 31 31 31
Tcampuran = 310
b. Kalor Reaksi
TCuSO4 = 300C
Waktu (s) 0 60 120 180 240 300 360 420 480 540 600
Suhu (C) 42 44 47 49 49 50 51 51 51 51 51
Tcampuran = 51 0
MOHAMMAD YAMIN
R1A121019 2
TERMOKIMIA
Q3= Q2 – Q1
Q3= 504 – 336
Q3= 168 J
Tetapan Kalorimeter
Q 3 20 × s ×(∆ t−∆ T )
K= =
∆T ∆T
168
K=
4
K= 42 JK-1
b. Kalor Reaksi
Dik :k = 42J/k
TCuSO4 = 300C
Tcampuran = 510C
Massa Larutan = 40
Kalor jenis = 1,14 g cm-3
Dit : ∆ Hr
Penentuan ∆ T 1
∆ T 1 = ∆ T campuran -∆ T mula-mula
= 510C – 300C
= 210C
Q4 = k × ∆ T 1 Q5= massa larutan×kalor jenis×kenaikan suhu
= 42 × 210C = 40 × 1,14 × 21
= 882 J = 957,6 J
Q6= Q4 + Q5
= 882J + 957,6J
= 1.839,6 J
q6
∆ Hr= J/mol
0,04
1839,6
=
0,04
= 45.990J/mol
c. Penentuan Kalor Penetralan HCl dan NaOH
Dik :Tmula-mula=THCl=TNaOH = 270C
Tcampuran = 350C
K = 42JK-1
Volume larutan = 40 cm3
Massa larutan = 41,2g
Dit : ∆ Hr
MOHAMMAD YAMIN
R1A121019 3
TERMOKIMIA
Penentuan ∆ T 3
∆ T 3 = ∆ T campuran -∆ T mula-mula
= 35 – 27
= 120C
Q7 = massa larutan × 3,96 × ∆ T 3 Q8 = k × ∆T 3
= 41,2 × 3,96 ×12 = 42 × 12
= 1.957,82J = 504 J
Q9 = Q7 + Q8
= 1.957,82J + 504 J
= 2.461,82J
q9
∆ Hr ¿
0,04
2.461,82
=
0,04
= 61.545,5 J/mol
2. Pembahasan
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan kali ini, dapat disimpulkan bahwa stoikiometri adalah ilmu yang
mempelajari kuantitas produk dan reaktan pada suatu reaksi. Factor – factor yang mempengaruhi
stoikiometri antara lain suhu jumlah volume katalis dan juga konsentrasi dan juga konsentrasi dan jika
senyawa yang bersifat asam kuat bertemu dengan basa kuat maka akan terjadi titik stoikiometri.
DAFTAR PUSTAKA
MOHAMMAD YAMIN
R1A121019 4
TERMOKIMIA
MOHAMMAD YAMIN
R1A121019 5
TERMOKIMIA
MOHAMMAD YAMIN
R1A121019 6
TERMOKIMIA
MOHAMMAD YAMIN
R1A121019 7