ALIRAN QODARIYAH
Disusun Oleh:
Yulia Aprianti
200305050
3/B
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Aliran Qodariyah"
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Tauhid dan Ilmu Kalam yang di ampu oleh ibu Halimatuzzahro, Lc., M. Ag.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai
pengertian Qodariyah, Sejarah munculnya, tokoh-tokoh yang menyebarkan aliran
Qodariyah, doktrin atau pemikiran aliran Qodariyah serta dalil-dalil Al-Qur'an yang
menguatkan aliran ini
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Halimatuzzahro, Lc., M. Ag selaku dosen
mata kuliah Tauhid dan Ilmu Kalam, di jurusan Manajemen Dakwah yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya mengambil beberapa referensi dari buku
dan jurnal.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Yulia Aprianti
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN QODARIYAH
B. SEJARAH MUNCULNYA ALIRAN QODARIYAH
C. TOKOH-TOKOH INSTITUSI ALIRAN QODARIYAH
D. DOKTRIN ALIRAN QODARIYAH
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia Islam seiring perkembangannya dan perluasan pengaruhnya ke
pelosok seluruh negeri. Tentunya menimbulkan banyak pemahaman baru dan
golongan aliran-aliran baru yang mempunyai pandangan mengenai kajian
tentang ilmu. Dari segi ilmu kalam, banyak muncul golongan atau aliran yang
berbeda dari segi pemahaman terkait qadho’ dan qadar manusia. Ada yang
menganggap perilaku manusia merupakan kehendak Tuhan secara mutlak,
namun juga ada yang beranggapan adanya kasb manusia dibalik itu semua.
Munculnya berbagai kelompok teologi dalam Islam tidak terlepas dari faktor
historis yang menjadi landasan kajian. Bermula ketika Nabi Muhammad saw
wafat, riak-riak perpecahan di antara kaum Muslim timbul kepermukaan.
Perbedaan pendapat dikalangan sahabat tentang siapa pengganti pemimpin
setelah Rasul, memicu pertikaian yang tidak bisa dihindari. Semua terbungkus
dalam isu-isu yang bernuansa politik, dan kemudian berkembang pada
persoalan keyakinan tentang tuhan dengan mengikutsertakan kelompo-
kelompok mereka sebagai pemegang predikat kebenaran.
Salah satu aliran Kalam tersebut adalah aliran Qodariyah, aliran ini
berpendapat bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala perhuatannya,
ia dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknya sendiri.
Aliran ini lebih menekankan atas kebebasan dan kekuatan manusia dalam
mewujudkan perbuatan-perbuatannya. Berkaitan dengan hal tersebut menurut
aliran Qadariyah Allah membekali manusia sejak lahirnya dengan qudrat dan
iradat, suatu kemampuan untuk mewujudkan perbuat annya sendiri dengan
akal dan ajaran agama sebagai pedoman dalam melakukan perbuatan-
perbuatan Sehingga dengan demikian manusia memperoleh balasan dari apa
yang telah diperbuat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Qodariyah?
2. Bagaimana sejarah munculnya aliran Qodariyah?
3. Siapa saja tokoh-tokoh institusi aliran Qodariyah?
4. Bagaimana doktrin aliran Qodariyah?
5. Dalil apa saja yang digunakan untuk menguatkan aliran Qodariyah?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian Qodariyah.
2. Mengetahui sejarah munculnya aliran Qodariyah.
3. Mengenal tokoh-tokoh institusi aliran Qodariyah.
4. Mengetahui doktrin aliran Qodariyah.
5. Mengetahui dalil-dalil yang digunakan untuk menguatkan aliran
Qodariyah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN QODARIYAH
Qadariyah secara etimologi, berasal dari bahasa Arab, yaitu qadara yang
bemakna kemampuan dan kekuatan. Adapun secara termenologi atau istilah
adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak
diintervensi oleh Allah. (C) Aliran ini juga berpendapat bahwa tiap-tiap orang
adalah pencipta bagi segala perbuatannya, ia dapat berbuat sesuatu atau
meninggalkannya atas kehendak sendiri. Dalam bahasa Inggris qadariyah ini
diartikan sebagai free will and free act, bahwa manusialah yang mewujudkan
perbuatan-perbuatan dengan kemauan dan tenaganya. (B)
Berdasarkan pengertian di atas, Qodariyah merupakan nama suatu aliran yang
memberikan suatu penekanan atas kebebasan dan kekuatan manusia dalam
mewujudkan perbuatannya. (F) Harun Nasution menegaskan bahwa aliran ini
berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai kekuatan untuk
melaksanakan kehendaknya, dan bukan berasal dari pengertian bahwa
manusia terpaksa tunduk pada qadar Tuhan.
Menurut Ahmad Amin sebagaimana dikutip oleh Hadariansyah, orang-orang
yang berpaham Qadariyah adalah mereka yang mengatakan bahwa manusia
memiliki kebebasan berkehendak dan memiliki kemampuan dalam melakukan
perbuatan. Manusia mampu melakukan perbuatan, mencakup semua
perbuatan, yakni baik dan buruk. (C)
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian makalah yang berjudul "Aliran Qodariyah" dapat kita simpulkan
bahwa:
1. Aliran qadariyah adalah salah satu aliran teologi islam yang berpaham
bahwa segala tindakan manusia tidak diinterfensi oleh Allah melainkan
atas kemampuann dan pilihan manusia itu sendiri , mau melakukan
perbuatan baik atau perbuatan buruk.
2. Secara jelas awal kemunculan aliran gadariyah belum diketahui, tapi ada
beberapa sumber menjelaskan bahwa kemunculan aliran qadariyah
dipelopori oleh Ma'bad Al Juhaini dan Ghailan Ad-Dimasyqi.
3. Menurut qadariyah takdir adalah ketentuan yang diciptakan bagi semesta
alam dan seluruh isinya sejak awal yang dida istilah Al Qur'an disebut
dengan istilah sunnatullah, dan secara alamiah mausia tidak dapat
merubahnya, tapi manusia dapat melakukan sesuatu untuk memperbaiki
takdir tersebut dengan kemampuan dan kekuasaannya sendiri.
4. Doktrin Qodariyah pada dasarnya menyatakan bahwa segala tingkah laku
manusia dilakukan atas kehendak sendiri. Manusia mempunyai
kewenangan untuk melakukan segala perbuatan atas kehendaknya sendiri,
baik perbuatan baik maupun jahat. Sesungguhnya tidak pantas, manusia
menerima siksaan atau tindakan salah yang di lakukan bukan atas
keinginan dan kemampuan.
5. Aliran Qodariyah diperkuat dengan dalil-dalil Shar'i yang terdapat dalam
al-Qur'an yang selama ini dijadikan pijakan secara legal-formal oleh aliran
Qadariyah,
B. SARAN
Jika seluruh perbuatan manusia berada pada tangan manusia itu sendiri tanpa
andil Sang Pencipta, maka seberapa kuat kemampuan manusia untuk
mengelola alam ini sementara kemampuan kita sangat terbatas. Maka di mana
letak batas kreatifitas kita. Dengan keyakinan ini, maka di mana letak
keimanan kita terhadap qadha dan qadar Allah SWT.
Untuk memahami atau menjadi pengikut suatu ajaran, sebaiknya kita mengkaji
dulu terhadap pemikiran aliran tersebut dan memahami dalil-dalilnya.
DAFTAR PUSTAKA
Edi Sumanto, "Akal, Wahyu, Dan Kasb Manusia Menurut Jabariyah Dan Qodariyah",
dalam Manthiq Vol. 1, No. 1 th. 2016.
Jamaluddin, dkk, Ilmu Kalam Khazanah Intelektual Pemikiran dalam Islam (Riau:
PT. Indragiri Dot Com, 2020).
Eri Susanti, "Aliran-aliran Dalam Pemikiran Kalam", dalam Jurnal Ad-Dirasah Vol.
1, No. 1 th. 2018.
Didin Komarudin, Studi Ilmu Kalam I (Bandung: UIN Sunan Gunung Jati, 2015.
Muhammad ibn Abd al-Karim al-Syahrastani, al-Milal wa al- Nihal. Beirut: Dar al-
Kutub Ilmiah, hal. 38.