Program Studi/Kelas : Ilmu Administrasi Publik / 3A
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu : Johari Hidayat, S.H., M.H
Soal:
1. Berikan penjelasan maksud bahwa Pancasila merupakan Ideologi terbuka. Serta
berikan batasan dari pelaksanaan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka. 2. Menurut Miriam Budiarjo, setiap UUD memuat ketentuan diantaranya Hak-hak Asasi Manusia. Dalam UUD 45 hak asasi manusia tercantum dalam Pasal berapa? 3. Apa makna sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjiwai seluruh sila lainnya? 4. Dalam sila keempat terdapat kata permusyawaratan yang erat kaitannya dengan musyawarah. Berikan contoh musyawarah dalam kehidupan sehari-hari. Satu saja. 5. Berikan contoh dari pelaksanaan sila kelima (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia) dalam sebuah kebijakan negara yang dikeluarkan oleh Pemerintah. Jawab: 1. Menurut Kansil, definisi ideologi terbuka adalah pandangan hidup bangsa yang selain mempunyai nilai dasar yang bersifat tetap, juga mampu berkembang secara dinamis. Selanjutnya Kansil menambahkan bahwa pengertian ideologi terbuka merupakan: - Pandangan hidup bangsa yang mempunyai nilai dasar yang bersifat tetap sepanjang zaman, yaitu pancasila. - Pandangan hidup bangsa yang mampu berkembang secara dinamis (nilai instrumental), yang dapat berubah, misalnya UUD 45 dan GBHN (peraturan perundang-undangan lainnya). - Nilai praktis berupa pelaksanaan nyata dari nilai instrumental seperti pemilihan umum dan demokrasi. Pada tanggal 16 Agustus 1989 dalam pidato kenegaraan, Soeharto mengatakan dalam pidatonya : “itulah sebabnya, beberapa tahun yang lalu saya kemukakan, bahwa pancasila adalah ideologi terbuka, maka kita dalam mengembangkan pemikiran baru yang tegar dan kreatif untuk mengamalkan Pancasila dalam menjawab perubahan dan tantangan zaman yang terus bergerak dinamis, yakni : - Nilai-nilai dasar Pancasila tidak boleh berubah, sedang; - Pelaksanaanya kita sesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang kita hadapi dalam tiap kurun waktu. Pembatasan keterbukaan Ideologi, Ideolgi berarti a system ideas masyarakat adanya sistematik serta konsistensi dalam gagasan-gagasannya. Itu berarti bahwa unsur-unsurnya haruslah serasi, selaras, seimbang dengan semua yang digagas pemerintah pusat (dulu : P- 4, Repelita, dan GBHN) yang juga perlu ditinjau secara berkala agar tetap actual dan sesuai dengan dinamika masyarakat Indonesia Menurut Kansil dalam keterbukaan ideologi ada batas-batasnya yang tidak boleh dilanggar yaitu: a. Stabilitas nasional yang dinamis; b. Larangan terhadap ideologi marxisme, leninisme, komunisme; c. Mencegah berkembangnya paham liberalisme; d. Larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan masyarakat; e. Penciptaan norma baru harus melalui consensus (kesepakatan). 2. Dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, menyebutkan bahwa, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia. Dalam Undang-Undang ini memuat tentang Hak Asasi Manusia pun mendefinisikan kewajiban dasar manusia berupa seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia. 3. Makna sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjiwai seluruh sila lainnya itu karena pada intinya untuk mewujudkan ketentraman dan kesejukan dalam kehidupan beragama, umat beragama sebaiknya senantiasa memelihara dan mewujudkan tiga model hidup yang meliputi : 1) Kerukunan hidup antar umat seagama 2) Kerukunan hidup antar umat beragama 3) Kerukunan hidup antar umat beragama dan Pemerintahan. Trikerukunan hidup tersebut merupakan salah satu faktor perekat kesatuan bangsa. Sila ke- 1 Ketuahan Yang Maha Esa ini menjadi sumber utama nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia, yang menjiwai dan mendasari serta membimbing perwujudan dari setiap sila- sila pancasila. Selain itu kejaminan warga negara dan penduduknya untuk memeluk dan beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya, sebagaimana yang tercantum dalam ketentuan-ketentuan Undang-Undang Dasar 1945 berikut : a. Pembukaan UUD 1945 alinea ketiga antara lain berbunyi: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa…” b. Pasal 29 UUD 1945 1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa 2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya. Dengan paham Ketuhanan Yang Maha Esa ini hendaknya diwujudkan kerukunan hidup beragama. Kehidupan yang penuh toleransi dalam batasan-batasan yang diizinkan oleh atau menurut tuntutan agama masing-masing , agar terwujud ketentraman dan kesejukan dalam kehidupan beragama 4. Contoh musyawarah dalam kehidupan sehari-hari salah satunya di lingkungan keluarga, yaitu: setiap permasalahan keluarga diselesaikan melalui musyawarah untuk mencapai kata sepakat, misalnyadalam menentukan akan liburan kemana?, menentukan sekolah anak akan lanjut kemana?, dan lain-lain. Maka setiap anggota keluarga harus bisa meneria dan mempertimbangkan pendapat sesama anggota keluarganya. Setiap anggota keluarga harus menerima dan menghargai hasil keputusan musyawarah dan bertanggung jawab dalam melaksanakan keputusan musyawarahnya tersebut. 5. “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” sila kelima ini menjelaskan mengenai keadilan yang harus didapatkan oleh seluruh masyarakatnya. Keadilan juga berlaku untuk seluruh aspek kehidupan, termasuk hak dan kewajiban yang dimilki masing-masing individu, mendukung kemajuan merata dengan berkeadilan sosial ini adalah membantu akses pendidikan, sandang, pangan dan papan bagi siapa saja. Keadilan sosial berarti kita tidak boleh mementingkan diri sendiri, kita harus mengutamakan kepentingan umum dalam hidup bermasyarakat. Contoh dari pelaksanaan sila kelima dalam sebuah kebijakan negara yang dikeluarkan oleh pemerintah beberapa diantaranya yaitu: Pasal 28A: “ Setiap orang berhak untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya”. Pasal 28D ayat 1 UUD 1945: “setiap orang berhak atas pengakuan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum”. Pasal 28C ayat 1 UUD 1945: “ setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. Pasal 33 ayat 1 UUD 1945:”perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Pasal 33 ayat 2 UUD 1945:” cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Pasal 33 ayat 3 UUD 1945:” Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.