Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama/Nim : Allifa Nurullumi / 2030711012

Program Studi/Kelas : Ilmu Administrasi Publik / 3A

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu : Johari Hidayat, S.H., M.H

Soal:

1. Berikan penjelasan maksud bahwa Pancasila merupakan Ideologi terbuka. Serta


berikan batasan dari pelaksanaan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka.
2. Menurut Miriam Budiarjo, setiap UUD memuat ketentuan diantaranya Hak-hak Asasi
Manusia. Dalam UUD 45 hak asasi manusia tercantum dalam Pasal berapa?
3. Apa makna sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjiwai seluruh sila lainnya?
4. Dalam sila keempat terdapat kata permusyawaratan yang erat kaitannya dengan
musyawarah. Berikan contoh musyawarah dalam kehidupan sehari-hari. Satu saja.
5. Berikan contoh dari pelaksanaan sila kelima (keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia) dalam sebuah kebijakan negara yang dikeluarkan oleh Pemerintah.
Jawab:
1. Menurut Kansil, definisi ideologi terbuka adalah pandangan hidup bangsa yang selain
mempunyai nilai dasar yang bersifat tetap, juga mampu berkembang secara dinamis.
Selanjutnya Kansil menambahkan bahwa pengertian ideologi terbuka merupakan:
- Pandangan hidup bangsa yang mempunyai nilai dasar yang bersifat tetap sepanjang
zaman, yaitu pancasila.
- Pandangan hidup bangsa yang mampu berkembang secara dinamis (nilai
instrumental), yang dapat berubah, misalnya UUD 45 dan GBHN (peraturan
perundang-undangan lainnya).
- Nilai praktis berupa pelaksanaan nyata dari nilai instrumental seperti pemilihan
umum dan demokrasi.
Pada tanggal 16 Agustus 1989 dalam pidato kenegaraan, Soeharto mengatakan dalam
pidatonya :
“itulah sebabnya, beberapa tahun yang lalu saya kemukakan, bahwa pancasila adalah
ideologi terbuka, maka kita dalam mengembangkan pemikiran baru yang tegar dan
kreatif untuk mengamalkan Pancasila dalam menjawab perubahan dan tantangan
zaman yang terus bergerak dinamis, yakni :
- Nilai-nilai dasar Pancasila tidak boleh berubah, sedang;
- Pelaksanaanya kita sesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang kita hadapi
dalam tiap kurun waktu.
Pembatasan keterbukaan Ideologi, Ideolgi berarti a system ideas masyarakat adanya
sistematik serta konsistensi dalam gagasan-gagasannya. Itu berarti bahwa unsur-unsurnya
haruslah serasi, selaras, seimbang dengan semua yang digagas pemerintah pusat (dulu : P-
4, Repelita, dan GBHN) yang juga perlu ditinjau secara berkala agar tetap actual dan
sesuai dengan dinamika masyarakat Indonesia
Menurut Kansil dalam keterbukaan ideologi ada batas-batasnya yang tidak boleh
dilanggar yaitu:
a. Stabilitas nasional yang dinamis;
b. Larangan terhadap ideologi marxisme, leninisme, komunisme;
c. Mencegah berkembangnya paham liberalisme;
d. Larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan masyarakat;
e. Penciptaan norma baru harus melalui consensus (kesepakatan).
2. Dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM, menyebutkan bahwa, hak
asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia. Dalam
Undang-Undang ini memuat tentang Hak Asasi Manusia pun mendefinisikan kewajiban
dasar manusia berupa seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan tidak
memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia.
3. Makna sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjiwai seluruh sila lainnya itu karena pada
intinya untuk mewujudkan ketentraman dan kesejukan dalam kehidupan beragama, umat
beragama sebaiknya senantiasa memelihara dan mewujudkan tiga model hidup yang
meliputi :
1) Kerukunan hidup antar umat seagama
2) Kerukunan hidup antar umat beragama
3) Kerukunan hidup antar umat beragama dan Pemerintahan.
Trikerukunan hidup tersebut merupakan salah satu faktor perekat kesatuan bangsa. Sila
ke- 1 Ketuahan Yang Maha Esa ini menjadi sumber utama nilai-nilai kehidupan bangsa
Indonesia, yang menjiwai dan mendasari serta membimbing perwujudan dari setiap sila-
sila pancasila.
Selain itu kejaminan warga negara dan penduduknya untuk memeluk dan beribadah
sesuai dengan agama dan kepercayaanya, sebagaimana yang tercantum dalam
ketentuan-ketentuan Undang-Undang Dasar 1945 berikut :
a. Pembukaan UUD 1945 alinea ketiga antara lain berbunyi: “Atas berkat rahmat Allah
Yang Maha Kuasa…”
b. Pasal 29 UUD 1945
1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya.
Dengan paham Ketuhanan Yang Maha Esa ini hendaknya diwujudkan kerukunan hidup
beragama. Kehidupan yang penuh toleransi dalam batasan-batasan yang diizinkan oleh
atau menurut tuntutan agama masing-masing , agar terwujud ketentraman dan kesejukan
dalam kehidupan beragama
4. Contoh musyawarah dalam kehidupan sehari-hari salah satunya di lingkungan keluarga,
yaitu: setiap permasalahan keluarga diselesaikan melalui musyawarah untuk mencapai
kata sepakat, misalnyadalam menentukan akan liburan kemana?, menentukan sekolah
anak akan lanjut kemana?, dan lain-lain. Maka setiap anggota keluarga harus bisa
meneria dan mempertimbangkan pendapat sesama anggota keluarganya. Setiap anggota
keluarga harus menerima dan menghargai hasil keputusan musyawarah dan bertanggung
jawab dalam melaksanakan keputusan musyawarahnya tersebut.
5. “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” sila kelima ini menjelaskan mengenai
keadilan yang harus didapatkan oleh seluruh masyarakatnya. Keadilan juga berlaku untuk
seluruh aspek kehidupan, termasuk hak dan kewajiban yang dimilki masing-masing
individu, mendukung kemajuan merata dengan berkeadilan sosial ini adalah membantu
akses pendidikan, sandang, pangan dan papan bagi siapa saja. Keadilan sosial berarti kita
tidak boleh mementingkan diri sendiri, kita harus mengutamakan kepentingan umum
dalam hidup bermasyarakat. Contoh dari pelaksanaan sila kelima dalam sebuah
kebijakan negara yang dikeluarkan oleh pemerintah beberapa diantaranya yaitu:
Pasal 28A: “ Setiap orang berhak untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya”.
Pasal 28D ayat 1 UUD 1945: “setiap orang berhak atas pengakuan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum”.
Pasal 28C ayat 1 UUD 1945: “ setiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat
dari teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia.
Pasal 33 ayat 1 UUD 1945:”perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
asas kekeluargaan”.
Pasal 33 ayat 2 UUD 1945:” cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”.
Pasal 33 ayat 3 UUD 1945:” Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat”.

Anda mungkin juga menyukai