Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH INDIVIDU

KONSEPTUAL MODEL DALAM KEPERAWATAN JIWA

DISUSUN OLEH :
CINDY DELIA PUTRI
18010005

DOSEN PEMBIMBING :
ISNA OVARI S.Kp M.Kep

PRODI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEKANBARU MEDICAL CENTER
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
kepada penulis sehinnga penyusunan makalah yang berjudul “Model Konseptual Keperawatan
Kesehatan Jiwa” dapat diselesaikan tanpa kesulitan yang besar.
Adapun penyusunan makalah ini sebagai salah satu tugas kelompok mata kuliah
Keperawatan Jiwa. Penulis dapat menyelesaikan ini dengan melakukan pencarian.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
dan kelemahan. Untuk itu penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
demi perbaikan penyusunan makalah ini.
Akhir kata, penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang ada. Semoga makalah ini
bermanfaat.

                                                                                            Pekanbaru, Juli 2020

                                                                                                         Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
HALAMAN PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A.      Latar Belakang Masalah...............................................................................................1
B.       Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C.       Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
D.      Manfaat Penulisan........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORITIS............................................................................................3
A.      Pengertian Model konseptual keperawatan jiwa..........................................................3
1.      Model konseptual..........................................................................................................3
2.      Model konseptual dalam keperawatan..........................................................................3
3.      Keperawatan jiwa..........................................................................................................4
B.       Beberapa model konseptual keperawatan jiwa...........................................................7
1.      Model psikoanalisa.......................................................................................................8
2.      Model perilaku..............................................................................................................9
3.      Model eksistensi............................................................................................................10
4.      Model interpersonal......................................................................................................11
5.      Model medical..............................................................................................................12
6.      Model komunikasi........................................................................................................13
7.      Model keperawatan.......................................................................................................14
8.      Model social.................................................................................................................. 15
BAB III PENUTUP...............................................................................................................17
A.      Simpulan......................................................................................................................17
B.       Saran............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Profesi keperawatan sebagai profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan
prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah ada.
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir
dengan simbol-simbol yang nyata. Sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk
menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Model konseptual keperawatan
merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat
didalamnya.
Model konseptual keperawatan jiwa sebagai usaha-usaha untuk menguraikan fenomena
mengenai keperawatan jiwa. Teori keperawatan jiwa digunakan sebagai dasar dalam menyusun
suatu model konsep dalam keperawatan dan model konsep keperawatan digunakan dalam
menentukan model praktek keperawatan.
Model konseptual keperawatan jiwa terdiri dari beberapa pendekatan salah satunya model
prilaku. Model prilaku sebagai suatu proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanaya
interaksi antara stimulus dengan respons yang menyebabkan seseorang mempunyai pengalaman
baru.

B.       Rumusan Masalah


Dalam makalah ini membahas tentang :
1.    Bagaimana konsep model Psikoanalisa?
2.    Bagaimana konsep model Perilaku?
3.    Bagaimana konsep model Eksistensi?
4.    Bagaimana konsep model Interpersonal?
5.    Bagaimana konsep model Medikal?
6.    Bagaimana konsep model Komunikasi?
7.    Bagaimana konsep model Keperawatan?
8.    Bagaimana konsep model Sosial?
C.      Tujuan Penulisan
1.    Tujuan Umum
Setelah membaca makalah ini, mahasiswa di harapkan mampu memahami model
konseptual keperawatan jiwa.

2.    Tujuan Khusus


Setelah membaca makalah ini mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang :
a.    Model Psikoanalisa
b.    Model Perilaku
c.    Model Eksistensi
d.   Model Interpersonal
e.    Model Medikal
f.     Model Komunikasi
g.    Model Keperawatan
h.    Model Sosial

D.      Manfaat
Untuk mengetahui konsep model keperawatan jiwa yang terdiri dari Model Psikoanalisa,
Model Perilaku, Model Eksistensi, Model Interpersonal, Modal Medikal, Modal Komunikasi,
Modal Keperawatan, dan Modal Sosial.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.   Pengertian Model Konseptual Keperawatan Jiwa


1.    Model Konseptual
Model adalah contoh, menyerupai, merupakan pernyataan simbolik tentang fenomena,
menggambarkan teori dari skema konseptual melalui penggunaan symbol dan diafragma, dan
Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu obyek, benda, suatu peristiwa
atau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide, pandangan atau
keyakinan. Model konsepadalah rangkaian konstruksi yang sangat abstrak dan berkaitan yang
menjelaskan secara luas fenomena-fenomena, mengekspresikan asumsi dan mencerminkan
masalah. (Hidayat, 2006, hal.42)
Model konseptual merupakan kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang
menerangkan tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi,
atau kejadian terhadap suatu ilmu dan perkembangannya. Model konseptual memberikan
keteraturan untuk berfikir, mengobservasi dan menginterpretasi apa yang dilihat, memberikan
arah riset untuk mengidentifikasi suatu pertanyaan untuk menanyakan tentang fenomena dan
menunjukkan pemecahan masalah (Christensen & Kenny, 2009, hal. 29).

2.    Model Konseptual dalam Keperawatan


Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan
kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka
peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan
tahu apa yang harus perawat kerjakan (Brockopp, 1999, dalam Hidayati, 2009).
Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area fenomena ilmu
keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang utuh dan unik.
Konsep kedua adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan sumber awal masalah tetapi juga
perupakan sumber pendukung bagi individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga dimana
konsep ini menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang hanya dapat terputus ketika seseorang
meninggal. Konsep keempat adalah keperawatan sebagai komponen penting dalam perannya
sebagai faktor penentu pulihnya atau meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang (klien)
(Marriner-Tomey, 2004, dalam Nurrachmah, 2010)
Tujuan dari model konseptual keperawatan (Ali, 2001, hal. 98) :
a.    Menjaga konsisten asuhan keperawatan.
b.    Mengurangi konflik, tumpang tindih, dan kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan oleh
tim keperawatan.
c.    Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.
d.   Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan.
e.    Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap anggota
tim keperawatan.
Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagai mahluk
biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga, masyarakat, dan kelompok lain termasuk
lingkungan fisiknya. Tetapi cara pandang dan fokus penekanan pada skema konseptual dari
setiap ilmuwan dapat berbeda satu sama lain, seperti penenkanan pada sistem adaptif manusia,
subsistem perilaku atau aspek komplementer (Marriner-Tomey , 2004, dalam Nurrachmah,
2010).

3.    Keperawatan Jiwa


a.    Pengertian Keperawatan Kesehatan Jiwa( Yosep, 2010, hal. 1-2 )
1)   Menurut American Nurses Associations (ANA)
Keperawatan jiwa adalah area khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan
ilmu tingkah laku manusia sebagai dasar dan menggunakan diri sendiri secara teraupetik dalam
meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan mental klien dan kesehatan mental
masyarakat dimana klien berada (American Nurses Associations).
2)   Menurut WHO
Kesehatan Jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak ganguan jiwa, melainkan mengandung
berbagai karakteristik yang adalah perawatan langsung, komunikasi dan management, bersifat
positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan
kedewasaan kepribadian yang bersangkutan.
3)   Menurut UU KES. JIWA NO 03 THN 1966
Kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual emosional secara optimal
dari seseorang dan perkembangan ini selaras dengan orang lain.

Keperawatan jiwa adalah pelayanan keperawatan profesional didasarkan pada ilmu


perilaku, ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan respons
psiko-sosial yang maladaptif yang disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial, dengan
menggunakan diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa ( komunikasi terapeutik dan terapi
modalitas keperawatan kesehatan jiwa ) melalui pendekatan proses keperawatan untuk
meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan memulihkan masalah kesehatan jiwa klien
(individu, keluarga, kelompok komunitas ).Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang
berusaha untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku sehingga klien dapat berfungsi utuh
sebagai manusia (Sulistiawati dkk , 2005, hal. 5).

b.    Komponen Paradigma Keperawatan Jiwa


Prinsip keperawatan jiwa terdiri dari empat komponen yaitu manusia, lingkungan,
kesehatan dan keperawatan(Sulistiawati dkk,  2005, hal. 5-6)
1)   Manusia
Fungsi seseorang sebagai makhluk holistik yaitu bertindak, berinteraksi dan bereaksi
dengan lingkungan secara keseluruhan. Setiap individu mempunyai kebutuhan dasar yang sama
dan penting. Setiap individu mempunyai harga diri dan martabat. Tujuan individu adalah untuk
tumbuh, sehat, mandiri dan tercapai aktualisasi diri. Setiap individu mempunyai kemampuan
untuk berubahdan keinginan untuk mengejar tujuan personal. Setiap individu mempunyai
kapasitas koping yang bervariasi. Setiap individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputuasan. Semua perilaku individu bermakna dimana perilaku tersebut meliputi
persepsi, pikiran, perasaan dan tindakan.
2)   Lingkungan
Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam dirinya dan
lingkungan luar, baik keluarga, kelompok, komunitas. Dalam berhubungan dengan lingkungan,
manusia harus mengembangkan strategi koping yang efektif agar dapat beradaptasi. Hubungan
interpersonal yang dikembangkan dapat menghasilkan perubahan diri individu.
3)   Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang menunjukkan salah satu
segi kualitas hidup manusia, oleh karena itu, setiap individu mempunyai hak untuk memperoleh
kesehatan yang sama melalui perawatan yang adekuat.
4)   Keperawatan
Dalam keperawatan jiwa, perawat memandang manusia secara holistik dan menggunakan
diri sendiri secara terapeutik. Metodologi dalam keperawatan jiwa adalah menggunakan diri
sendiri secara terapeutik dan interaksinya interpersonal dengan menyadari diri sendiri,
lingkungan, dan interaksinya dengan lingkungan. Kesadaran ini merupakan dasar untuk
perubahan. Klien bertambah sadar akan diri dan situasinya, sehingga lebih akurat
mengidentifikasi kebutuhan dan masalah serta memilih cara yang sehat untuk mengatasinya.
Perawat memberi stimulus yang konstruktif sehingga akhirnya klien belajar cara penanganan
masalah yang merupakan modal dasar dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan.
Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa bertujuan untuk mememberian asuhan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan dan masalah klien, merupakan proses terapeutik yang melibatkan
hubungan kerja sama antara perawat dengan klien, dan masyarakat untuk mencapai tingkat
kesehatan yang optimal (Carpenito, 1989 dikutip oleh Keliat,1991).
Kebutuhan dan masalah klien dapat diidentifikasi, diprioritaskan untuk dipenuhi, serta
diselesaikan. Dengan menggunakan proses keperawatan, perawat dapat terhindar dari tindakan
keperawatan yang bersifat rutin, intuisis, dan tidak unik bagi individu klien. Proses keperawatan
mempunyai ciri dinamis, siklik, saling bergantung, luwes, dan terbuka. Setiap tahap dapat
diperbaharui jika keadaan klien klien berubah. Tahap demi tahap merupakan siklus dan saling
bergantung. Diagnosis keperawatan tidak mungkin dapat dirumuskan jika data pengkajian belum
ada. Proses keperawatan merupakan sarana / wahana kerja sama perawat dan klien. Umumnya,
pada tahap awal peran perawat lebih besar dari peran klien, namun pada proses sampai akhir
diharapkan sebaliknya peran klien lebih besar daripada perawat sehingga kemandirian klien
dapat tercapai. Kemandirian klien merawat diri dapat pula digunakan sebagai kriteria kebutuhan
terpenuhi dan / atau masalah teratasi. (Keliat, 2006, hal.1-3).

c.    Prinsip-Prinsip Keperawatan Kesehatan Jiwa


Prinsip-prinsip Keperawatan Kesehatan Jiwa menurut (Yosep, 2010, hal.6)
1)        Roles and functions of psychiatric nurse : competent care (Peran dan fungsi keperawatan
jiwa : yang kompeten).
2)        Therapeutic Nurse patient relationship (hubungan yang terapeutik antara perawat dengan
klien).
3)        Conceptual models of psychiatric nursing (konsep model keperawatan jiwa).
4)       Stress adaptation model of psychiatric nursing (model stress dan adaptasi dalam
keperawatan jiwa).
5)       Biological context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan biologis dalam
keperawatan jiwa).
6)        Psychological context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan psikologis dalam
keperawatan jiwa).
7)        Sociocultural context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan sosial budaya dalam
keperawatan jiwa).
8)        Environmental context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan lingkungan dalam
keperawatan jiwa).
9)        Legal ethical context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan legal etika dalam
keperawatan jiwa).
10)    Implementing the nursing process : standards of care (penatalaksanaan proses keperawatan
: dengan standar- standar perawatan).
11)    Actualizing the Psychiatric Nursing Role : Professional Performance Standards (aktualisasi
peran keperawatan jiwa: melalui penampilan standar-standar professional).

B.       Beberapa model konsep keperawatan jiwa:


1.    Model Psikoanalisa
a.    Konsep
Merupakan model yang pertama yang dikemukakan oleh Sigmun Freud yang meyakini
bahwa penyimpangan perilaku pada usia dewasa berhubungan pada perkembangan pada anak.
Setiap fase perkembangan mempunyai tugas perkembangan yang harus di capai. Gejala yang
nampak merupakan simbul dari konflik.
b.    Proses terapi
1)   Memakan waktu yang lama
2)   Menggunakan tehnik asosiasi bebas dan analisa mimpi” menginterpretasikan perilaku,
menggunakan transferens untuk memperbaiki masa lalu ,mengidentifikasi area masalah.
c.    Peran pasien dan terapis
1)   Pasien : mengungkapkan semua pikiran dan mimpi
2)   Terapis:mengupayakan perkembangan transferens menginterpretasikan pikiran dan mimpi
pasien dalam kaitannya dengan konflik.
Kelebihan :
a)      Dasar teori yang kuat 
b)      Lebih fokus dalam mengetahui menghadapi masalah klien
c)      Dapat membuat klieen masalah apa yang selama ini tidak disadarinya
Kekurangan :
a)      Biaya yang banyak yang dikeluarkan oleh klien
b)      Memakan waktu yang lama
c)      Klien menjadi jenuh akibat waktu yang lama
d)     Dibutuhkan terapis yang benar benar sudah terlatih

2.    Model Perilaku


a.    Konsep
Dikembangkan oleh H.J Esyenk, J.Wolpe dan B.F Skiner. Teori ini menyakini bahwa
perubahan perilaku akan merubah koognitif dan avektif.

b.    Proses terapi


1)   Desenlisasi / pengalihan
2)   Teknik relaksasi
3)   Asertif training
4)   Reforcemen/memberikan penghargaan
5)   Self regulation/mengamati perilaku klien : self standar ketrampilan,self observasi , self
evaluasi , self reforcemen.

c.    Peran pasien dan terapis


1)   Pasien :
a)    Mempraktikkan teknik perilaku yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan rumah
b)   Penggalakan latihan
2)   Terapis :
a)    Mengajarkan kepada klien tentang pendekatan perilaku
b)   Membantu mengembangkan hirarki perilaku
c)    Menguatkan perilaku yang diinginkan
Kekurangan :
a)      Kurang dapat menjelaskan adanya variasi tingkat emosi
b)      Hanya mengakui adanya stimulus dan respon yang dapat diamati
Kelebihan :
a)      Tidak dianjurkan hukaman dalam proses terapi penyembuhan

3.    Model Eksistensi


a.    Konsep
Teori mengemukakan bahwa penyimpangan perilaku terjadi jika individu putus
hubungan dengan dirinya dan lingkungannya. Keasingan diri dan lingkungan dapat terjadi karena
hambatan pada diri individu. Individu merasa putus asa,sedih,sepi,kurang kesadaran diri yang
mencegah partisipasi dan penghargaan pada hubungan dengan orang lain. Klien sudah
kehilangan/tidak mungkin menemukan nilai-nilai yang memberi arti pada eksistensinya.

b.    Proses terapi


1)   Rational emotive therapy
Konfrontasi digunakan untuk bertanggung jawab terhadap perilakunya. Klien didorong
menerima dirinya sebagai mana adanya bukan karena apa yang dilakukan.
2)   Terapi logo
Terapi orientasi masa depan. Individu meneliti arti dari kehidupan , karena tanpa arti
berarti eksis. Tujuannya agara induvidu sadar akan tanggung jawabnya.
3)   Terapi realitas
Klien dibantu untuk menyadari target kehidupannya dan cara untuk mencapainya. Klien
didasarkan akan alternatif yang tersedia
c.    Peran pasien perawat
1)   Pasien : bertanggung jawab terhadap perilakunya dan berperan serta dalam suatu pengalaman
berarti untuk mempelajari tentang dirinya yang sebenarnya
2)   Terapis :
a)    Membantu pasien untuk mengenali diri
b)   Mengklarifikasi realita dari suatu situasi
c)    Mengenali pasien tentangperasaan tulus
d)   Memperluas kesadaran diri pasien
Kelebihan :
a)      Memiliki 3 proses terapi ( terapi rational emotive, terapi logo, terapi realitas )
Kekurangan :
a)      Susah menerima masukan dari orang lain
b)      Klien kehilangan atau tidak mungkin menemukan nilai nilai yang memberi arti eksetensi

4.    Model Interpersonal


a.    Konsep
Model ini diperkenalkan oleh Hary Stack Sullivan. Sebagai tambahan Peplau
mengembangkan teori interpersonal keperawatan. Teori ini menyakini bahwa perilaku
berkembang dari hubungan interpersonal.
Menurut Sulivan indivdu memadang orang lain sesuai dengan apa yang ada pada dirinya ,
maksudnya kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar
hubungan antar manusia yang mencakup proses intrepersonal perawat klien dan masalh
kecemasan yang terjadi akibat sakit.
Dalam proses interpersonal perawat klien memiliki 4 tahap :
1)   Orientasi
Perawat klien melakukan kontrak awal untuk BHSP dan terjadi proses pengumpulan data
2)   Identivikasi
Perawat memfasilitasi ekspresi perasaan klien dan melaksanakan askep
3)   Eksplorasi
Perawat memberi gambaran kondisi klien
4)   Resolusi
Perawat memandirikan klien
b.    Proses terapi
1)   Mengeksplorasi proses perkembangan
2)   Mengoreksi pengalaman interpersonal
3)   Reduksi 
4)   Mengembangkan hubungan saling percaya

c.    Peran pasien dengan terapis


1)   pasien : menceritakan ansietas dan perasaan
2)  terapis : menjalin hubungan akrab dengan pasien dengan menggunakan empati dan
menggunakan hubungan sebagai suatu pengalaman interpersonal korektif.
Kelebihan :
a)      Perawat memiliki wewenang untuk mengembangkan hubungan antara perawat dan klin
dimana perawat bertugas sebagai narasumber/SDM/konsultan/wali bagi klien
b)      Klien mendapat keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk
memenuhi kebutuhannya
Kekurangan :
a)      Kritik yang berlebihan akan mengembangkan sistem diri yang negatif

5.    Model Medikal


a.    Konsep
Penyimpangan perilaku merupakan manifestasi gangguan SSP. Dicurigai bahwa depresi
dan skizoprenia dipengaruhi transmisi impuls neural serta gangguan sinap yaitu masalh biokimia.
faktor sosial dan lingkungan diperhitungkan sebagai faktor pencetus.

b.    Proses terapi


1)   Pengobatan : jangka panjang , jangka pendek
2)   Terapi suportif
3)   Insight oriented terapi yaitu belajar metode mengatasi stressor

c.    Peran pasien dan terapis


1)   Pasien : pasien mempraktekkan regimen terapi dan melaporkan efek terapi
2)   Terapis :
a)    Mengguanakan kombinasi terapi somatik dan interpersonal
b)   Menegakkan diagnosa penyakit PPDGJ
c)    Menentukan pendekatan terapeutis

Kekurangan :
a)      Berfokus pada diagnosa penyakit sehingga pengobatan didasarkan pada diagnosa itu
Kelebihan :
a)      Model medikal terus mengeksplorasi penyebab gangguan jiwa secara ilmiah
b)      Fungsi model medikal mengobati yang sakit dan proses pengobatan pada fisik tidak
menyalahkan perilaku kliennya

6.    Model Komunikasi


a.    Konsep
Teori ini menyatakan bahwa gangguan perilaku terjadi apabila pesan tidak
dikomunikasikan dengan jelas. Bahasa dapat digunakan merusak makna, pesan dapat pula
tersampaikanmungkin tidak selaras.
Fase komunikasi ada 4 yaitu : pra interaksi , orientasi , kerja , terminasi.

b.    Proses terapi


1)   Memberi umpan balik dan klarifikasi masalah
2)   Memberi penguatan untuk komunikasi yang efektif
3)   Memberi alternatif kolektif untuk komunikasi yang tidak efektif
4)   Melakukan analisa proses interaksi

c.    Peran pasien terapis


1)   Pasien : memperhatikan pola komunikasi , bermain peran,bekerja untuk mengklarifikasi
komunikasinya sendiri , memvalidasi peran dari oarang lain.
2)   Terapis : menginterpretasikan pola komunikasi kepada pasien dan mengajarklan prinsip
komunikasi yang baik.
Kelebihan :
a)      Memberi alternatif korektif untuk komunikasi yang tidak efektif
b)     Mengubah persepsi klien sehingga mereka berupaya meningkatkan aktifitas dalam
pencegahan penyakit
Kekurangan :
a)      Klien kadang sulit menerima pesan yang diterima

7.    Model Keperawatan


a.    Konsep
Teori ini mempunyai pandangan bahwa askep berfokus pada respon individu terhadap
masalah kesehatan yang actual dan potensial dengan model pendekatan berdasarkan teori sistem,
teori perkembangan , teori interaksi , pendekatan holistik dan teori keperawatan. Fokus pada :
1)   Rentang sehat sakit
2)   Teori dasar keperawatan
3)   Tindakan keperawatan
4)   Hasil tindakan

b.    Proses terapi


1)   Proses keperawatan
2)   Terapi keperawatan : terapi modalitas

c.    Peran pasien dan terapis


1)   Pasien : mengemukakan masalah
2)   Terapis : memfasilitasi dan membantu menyelesaikan
Kelebihan :
a)      Pendekatan yang dilakukan dapat didasarkan pada bermacam-macam teori
Kekurangan :
a)      Hanya berfokus pada respon individu terhadap masalah kesehatan

8.    Model Social


a.    Konsep
Menurut Caplain situasi sosial dapat mencetuskan gangguan jiwa . teori ini
mengemukakan pandangan sosial terhadap perilaku bahwa faktor sosial dan lingkungan
menciptakan stress yang menyebabkan ansietas yang menimbulkan gejala perilaku menyimpang.

b.    Proses terapi


1)   Pencegahan primer
2)   Manipulasi lingkungan
3)   Intervensi krisis

c.    Peran pasien dan terapis


1)   Pasien : secara aktif menyampaikan masalahnya dan bekerjasama dengan terapis untuk
menyelesaikan masalahnya
2)   Terapis :
a)    Menggali sistem sosial pasien
b)   Membantu pasien menggali sumber yang tersedia
c)    Menciptakan sumber baru
Kelebihan :
a)      Perawat mampu menganalisa faktor utama yang menyebabkan klien mengalami gangguan
jiwa
b)      Klien dapat membina hubungan baik dengan perawat sehingga lebih mudah dalam proses
pemulihan
c)      Menggunakan sistem pendukung
        Kekurangan :
a)      Membutuhkan waktu yang lama
b)      Hanya berfokus pada respon individu terhadap masalah kesehatan
BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Kesehatan Jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak ganguan jiwa, melainkan mengandung
berbagai karakteristik yang adalah perawatan langsung, komunikasi dan management, bersifat
positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan
kedewasaan kepribadian yang bersangkutan.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan
kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar mereka
peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat juga dan
tahu apa yang harus perawat kerjakan.
Model konseptual keperawatan kesehatan jiwa terdiri dari 8 model yang terdiri dariModel
Psikoanalisa, Model Perilaku, Model Eksistensi, Model Interpersonal, Model Medikal, Model
Komunikasi, Model Keperawatan, dan Model Sosial.

B.       SARAN
1.    Mahasiswa
Makalahinisangatbagusuntukdibacasebagaipedomankitadalammemahamiteoripeplau
mengenai konseptual model keperawatan jiwa interpersonal,
Sehinggakedepannantikitabisaberkerjadenganbaik,danhubungan interpersonal yang kita lakukan
baik. Sehinggakita bisa memberikankeperawatan  yangbaikkepadapasien.

2.    Perawat
Diharapkan lebih mengetahui dan memahami tentang berbagai macam model
keperawatan jiwa yang dapat diterapkan kepada pasien.

3.    Pelayanan kesehatan


Diharapkan dapat melayani dan menangani klien yang mengalami gangguan psikososial
maupun gangguan jiwa
DAFTAR PUSTAKA

Stuart Gail. 2007 . buku saku keperawatan jiwa edisi 5. Jakarta:EGC


Suliswati dkk. 2005. Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta:EGC
Isaacs ann. 2005.panduan belajar keperawatan kesehatan jiwa dan psikiatri edisi 3. Jakarta:EGC
Yosep Iyus. 2009.keperawatan jiwa.bandung:Refika aditama
Stuart dan sundeen’s.1998.principle practice of psychiatric nursing sixth edition. St Louis,
missour:mosby-year book
Stuart dan larai.2001.principles and practice of psychiatric nursing. St Louis mossour : westline
industrial drive
Budi Anna Keliat, dkk 1998. Proses keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta:EGC
Christensen,P. J. dan Kenney, J.W. (2009), Proses keperawatan Aplikasi Model Konseptual,
Ed.4, Jakarta, EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika
Zaidin, Ali. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika

Anda mungkin juga menyukai