Anda di halaman 1dari 2

Silahkan diskusikan topik berikut.

Jelaskan yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati dan jelaskan pula potensi
dampak kerusakan lahan terhadap keanekaragaman hayati

Jawaban:
Mohon ijin memberi tanggapan
Keanekaragam hayati atau biodiversitas adalah semua makhluk hidup di bumi
meliputi tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme termasuk keanekaragaman genetik
yang dikandungnya dan keanekaragaman ekosistem yang dibentuknya (DITR, 2007).
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat keragaman hayati dan endemik
yang tinggi di dunia (Utomo dan Rizal, 2020). Tiga tingkatan dari keanekaragaman
hayati menurut (Purvis dan Hector 2000) adalah :
1. Keanekaragaman spesies, yaitu keanekaragaman semua spesies makhluk hidup
di bumi, termasuk bakteri dan protista serta spesies dari kingdom bersel banyak
antara lain tumbuhan, jamur, hewan yang bersel banyak atau multiseluler.
Spesis dapat dimaknai sebagai sekelompok individu yang memiliki karakteristik
penting yang berbeda dibandingkan kelompok lain berupa morfologi, fisiologi
atau biokimia. Contoh nya dalam satu genus rumput Eucheuma terdapat dua
spesis yang berbeda yaitu Eucheuma denticulatum (spinosum) dan Eucheuma
cotonnii. Secara fisik E. spinosum memiliki thallus slindris yang rapat dan
percabangan pendek sedangkan E. cottonii thallus runcing memanjang, agak
jarang-jarang dan tidak bersusun melingkari thallus. Kemudian E.cottonii
menghasilkan karagenan dengan fraksi Kappa sedang E.spinosum
menghasilkan karagenan dengan fraksi Iota.
2. Keanekaragaman genetik, yaitu variasi genetik dalam satu spesies, baik di
antara populasi-populasi yang terpisah secara geografis, maupun di antara
individu-individu dalam satu populasi. Keragaman genetik ini ditentukan oleh
faktor gen pembawa (DNA). Sebagai contoh bunga mawar walaupun dalam
spesis yang sama namun warna pada mahkotanya bisa berbeda. Penelitian
Fakhri dkk (2015) mengungkapkan populasi ikan Cakalang (Katsuwonus
pelamis) di Perairan Jembarana dan Karangasem memiliki tingkat keragaman
haplotipe tinggi. Haplotipe yang beragam ini menunjukkan tingkat keragaman
genetik yang tinggi dalam suatu populasi.
3. Keanekaragaman ekosistem, yaitu komunitas biologi yang berbeda serta
asosiasinya dengan lingkungan ekosistem masing-masing. Misalnya pada
ekosistem perairan tawar di danau dan sungai dimana ikan di danau berbeda
bentuk fisik dan jenisnya jika dibandingkan dengan ikan sungai. Ikan di sungai
cenderung lebih pipih dan lonjong bentuknya, karena harus melawan derasnya
air sungai.
Secara umum kerusakan lahan sebagian besar diakibatkan oleh aktivitas manusia
seperti ilegal logging, kebakaran hutan, alih fungsi lahan menjadi perkebunan kelapa
sawit serta pembukaan lahan tambang. Kerusakan lahan tersebut dapat berpotensi
mengancam keragaman hayati. Sebagai contoh dampak negatif akibat perkebunan
kelapa sawit yaitu penurunan kualitas tanah, berkurangnya kemampuan tanah untuk
menahan hujan, berkurangnya jenis-jenis tanaman, binatang dan jasad renik yang
menjaga keseimbangan ekosistem di daerah tersebut, hilangnya area yang biasanya
berguna untuk menjaga kelembaban udara dan tanah, hilangnya populasi tanaman
tinggi yeng berfungsi menyerap karbon. Pada ekosistem perairan, degradasi lahan
mangrove memiliki dampak terhdapa penurunan populasi spesis tertentu. Sebagai
contoh di di Desa Secanggang Langkat, Sumatera Utara terjadi alih fungsi lahan
mangrove menjadi tambak dan penebangan mangrove untuk kebutuhan manusia
ditengarai sebagai penyebab utama penurunan populasi spesies, terutama ikan
pari, hiu kapak, kepiting, udang dan kerang (Sari dan Sidah, 2021).
Sumber:
 DITR [Department of Industry Tourism and Resources of Australian
Government]. 2007. Biodiversity Management: Leading PracticeSustainable
Development Program for the Mining Industry. Department of Industry, Tourism
and Resources, Government of Australia, Canberra.
 Fakhri, F., Narayani, I., Kade I.G.N., Mahardika. 2015. Keragaman Genetik Ikan
Cakalang (katsuwonus pelamis) dari Kabupaten Jembrana dan Karangasem,
Bali.Jurnal Biologi Volume 19 no.1 juni 2015.
 Sari, DM dan Sidah. 2021. Dampak Degradasi Hutan Mangrove Terhadap
Kehidupan Nelayan Di Desa Secanggang Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Pros. SemNas. Peningkatan Mutu Pendidikan Volume 2, Nomor 1, Januari
2021Halaman 54-59
 Purvis A, Hector A. 2000. Getting the measure of biodiversity. Nature 405: 212-
219.
 Utomo, S dan Rizal, R. 2020. Ekologi. Buku Materi Pokok MMPI
5101/3sks/Modul 7.

Anda mungkin juga menyukai