Anda di halaman 1dari 19

HUKUM PASAR MODAL DI INDONESIA

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................................3

A. Dasar hukum pasar modal........................................................................................3


B. Hukum pasar modal dan instrumennya di pasar modal...........................................4
C. Perusahaan tertutup dan terbuka..............................................................................6
D. Proses go publik sebuah perusahaan..........................................................................9
E. Perusahaan publik dan keterbukaan informasi........................................................11
F. Kejahatan dan Penegak Hukum di Pasar Modal.....................................................13

BAB III : PENUTUPAN...................................................................................................15


A. Kesimpulan..............................................................................................................15
B. Saran........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu indikator keberhasilan suatu negara dalam pembangunan adalah
bergairahnya sektor usaha. Kemajuan pada sektor usaha dengan sendirinya
memerlukan dana investasi yang cukup besar dalam rangka melakukan
pengembangan-pengembangan usaha.

Pasar modal adalah salah satu alternatif atau sarana dalam memobilisasi dana
masyarakat serta sekaligus sebagai sarana investasi bagi pemilik modal. Menurut
Munir Fuady, pasar modal adalah “Suatu pasar dan dana-dana jangka panjang baik
utang maupun modal sendiri diperdagangkan. Dana-dana jangka panjang yang
merupakan utang biasanya berbentuk obligasi, sedangkan dana jangka panjang
biasanya berbentuk saham”.1 Sedangkan I Nyoman Tjager menyebutkan bahwa
“Pasar Modal disamping sebagai sumber pembiayaan dunia usaha juga merupakan
wahana investasi bagi masyarakat pemodal, sehingga melalui pasar modal potensi dan
kreasi masyarakat dapat dikerahkan dan dikembangkan menjadi suatu kekuatan yang
nyata bagi peningkatan kemakmuran rakyat untuk mewujudkan masyarakat indonesia
yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”.2

Pasar modal adalah industri yang sangat dinamis, atraktif, selalu berubah dan
mempunyai interdepedensi yang sedemikian tinggi dengan sektor jasa keuangan
lainnya di tingkat domestik, regional maupun global. Karakteristik tersebut membawa
konsekuensi terhadap perlunya regulator yang independen. Dari uraian tersebut, maka
menarik untuk dikaji mengenai Hukum Pasar Modal di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja dasar hukum pasar modal?


2. Apa hukum pasar modal dan instrumennya di pasar modal?
3. Apakah perbedaan perusahaan tertutup dan perusahaan terbuka?

1
Munir Fuady, Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum), PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996, h. 82
2
I Nyoman Tjegger, Pokok-pokok Materi Undang-undang Pasar Modal, Universitas Udayana, Bali, 1997, h. 97

1
4. Bagaimana proses go Publik sebuah perusahaan?
5. Jelaskan perusahaan publik dan keterbukaan informasi!
6. Sebutkan kejahatan dan penegakan hukum di pasar modal!

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dasar hukum pasar modal.
2. Untuk mengetahui hukum pasar modal dan instrumennya di pasar modal.
3. Untuk mengetahui perusahaan tertutup dan pasar terbuka.
4. Untuk mengetahui proses go publik sebuah perusahaan.
5. Untuk mengetahui perusahaan publik dan keterbukaan informasi.
6. Untuk mengetahui kejahatan dan penegakan hukum di pasar modal

2
BAB II

PEMBAHASA

A. Dasar Hukum Pasar Modal


Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual
(stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan hasil penjualan tersebut nantinya akan
dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan.3
Husnan mendefinisikan pasar modal sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan
(atau sekuritas) jangka Panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang
ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities,
maupun perusahaan swasta.4 Sedangkan menurut UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995
pengertian pasar modal dijelaskan lebih spesifik tentang kegiaatan yang bersangkutan
dengan efek yang diterbitkannya, serta Lembaga dan profesi yang berkaitan.5
Pasar modal menawarkan manfaat bagi pemerintah, dunia usaha dan investor,
manfaat ini adalah:
a. Pasar modal adalah sumber pendapatan bagi negara karena perusahaan yang go
public menbayar pajak kepada negara
b. Bagi perusahaan, pasar modal menjadi alternatif penghimpunan dana, selain dari
sistem perbankan dari masyarakat/pemodal, untuk membiayai kehidupan
perusahaan
c. Pasar modal adalah leading indicator bagi trend ekonomi Negara
d. Pasar modal menciptakan iklim yang sehat bagi perusahaan, karena
menyebarkan pemilikan, keterbukaan dan profesionalisme
e. Menciptakan lapangan kerja profesi yang menarik.6

Selanjutnya hukum pasar modal disusun dengan tujuan agar kegitan di pasar
modal berjalan dengan adil, tertib dan teratur. Menurut Michael J. Wasthon Q.C salah
satu prinsip yang harus diperhatikan ketika membuat aturan pasar modal adalah prinsip
keadilan (fairness in the market) yaitu mebuat aturan secara adil, menjamon
kesempatan, informasi, dan resiko yang sama dalam berinvestasi kepada semua

3
Irham Fahmi, Pengantar Pasar Modal, (Bandung: Alfabeta,2012) hlm.55.
4
Husnan Suad, Dasar -dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan
AMP YKPN, 2005), hlm 3
5
Undang-undang Republik Indonesia nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal, pasal 1 ayat 13
6
Iskandar Alwi, Pasar Modal Teori dan Aplikasi , (Jakarta: Yayasan Pancur Siwah,2003). Hlm 13
3
investor7
Dasar hukum pasar modal adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
2. Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraab Kegiatan di
Bidang Pasar Modal
3. Peraturan Pemerintah No. 46 tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di
Bidang Pasar Modal
4. Keputusan Menteri Keuangan No. 645/KMK.010/1995 tentang Pencabutan
Keputusan Menteri Keuangan No. 1548/KMK.013/1995 tentang Pasar Modal
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan No.
284/KMK.010/1995
5. Keputusan Menteri Keuangan No. 646/KMK.010/1995 tentang Pemilik Saham
atau Unit Penertaaan Reksa Dana oleh Pemodal Asing.
6. Keputusan Menteri Keuangan No. 647/KMK.010/1995 tentang PemilikN Saham
Efek oleh Pemodal Asing
7. Keputusan Menteri Keuangan No. 455/KMK.010/1997 tanggal 4 September
1997 tentang Pembelian Saham oleh Pemodal Asing Melalui Pasar Modal
8. Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003 tanggal 17 Juli 2003
tentang Permodalan Perusahaan Efek
9. Keputusan Menteri KeuanganSeperangkat Peraturan Pelaksanaan yang
dikeluarkan Ketua Bapepam sejak tanggal 17 Januari 1996.

B. Hukum Pasar Modal dan Instrumennya di Pasar Modal


1. Hukum pasar modal
Pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan yang merupakan saru
kesatuan sistem yang terdiri dari unsur
a. Pasar tempat ditransaksikan efek
b. Lembaga perantara yang membantu transaksi efek
c. Otoritas atau pengawas pasar modal

Agar sistem yang terbangun dipasar modal berjalan adil, tertib dan teratur, maka
kegiatan pasar modal perlu diatur dan dituangkan dalam hukum pasar modal. Hukum
pasar modal dalam perkembangan terdiri dari aturan yang sifatnya :

7
Michael J. Watson Q.C., “The Regulation of Capital Market:Market Manipulation and Insider Tranding”,
Makalah, hal. 2.
4
a. Institutional regulation, aturan yang mengatur kelembagaan pasar modal
b. Functional regulation, aturan yang mengatur aktivitas, prosedur, perizinan, dan hal-
hal lain yang memungkinkan berfungsinya pasar modal8

Hukum pasar modal harus mampu menentukan standar kompetensi dan perilaku
pihak yang terkait do pasar modal agar investor benar-benar mendapat saran investasi
dan jasa bidang pasar modal yang demikian kompleks dari pihak yang berkompeten.
Selain itu hukum pasar modal dibentuk dengan tujuan untuk menjamin kepercayaan
investor pada integritas pasar modal yang didukung dengan aturan mengenai ketentuan
modal, jaminan penyelesaian transaksi, asuransi, penyelesaian sengketa dalam hal
terjadi pelanggaran atau kejahatan pasar modal.9
Hukum pasar modal diciptakan dengan tujuan agar kegiatan pasar modal dapat
berjalan lancar. Untuk menciptakan hukum pasar modal yang ideal diperlukan
1. Aturan hukum yang bersifat substantif (substantive legal rules)
2. Sistem penyelesaian sengketa (dispute resolution system)
3. Penegak hukum (enforcement of judgements).10

2. Intrument Pasar Modal


Pasar modal memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun atau dikenal dengan
sebutan (long-term instrument) ada juga beberapa instrument yang diperdagangkan.
Berikut terdapat beberapa instrument di pasar modal:
1. Saham
Surat berharga yang menunjukkan kepemilikan investor (perorangan maupun
badanhukum suatu perusahaan). Ada dua jenis saham yaitu
a. Saham biasa
memiliki ciri ciri seperti memperoleh keuntungan dari perusahaan,
mendapatkan deviden
b. Saham preferens (saham istimewa)
Saham yang dapat memberikan hak special atai prioritas pilihan kepada
pemegang seperti, hak special dalam menukar sahamnya dengan saham
biasa, hak dalam mempengaruhi manajemen dalam pencalonan pengurus,
sebuah hak yang diutamakan menerima deviden, hak dalam memperoleh

8
Paul Nelsom, Capital Markets Law and Complience The Implications of MiFID, Cambridge University Press,
New York, 2008, hal. 8-9
9
Michael J. Waston Q.C. Op. cit., Hlm. 3
10
Andrew T. Guzman, Op. cit., Hlm.617
5
dengan jumlah tetap dan resiko yang lebih kecil jika dibandingkan saham
biasa
2. Obligasi
Surat berharga yang menunjukan penerbit obligasi (bond issuer) tersebut
memperoleh pinjaman dana dari pembeli obligasi (bond holder) dan memiliki
kewajiban untuk membayar kupon bunga secara berkala atas obligasi tersebut
serta kewajiban melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada
pihak pembeli obligasi11
3. Reksadana
Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Jumlah keuntungan dari sebuah investasi reksadana akan diterima dari tiga
sumber yakni deviden, peningkatan nilai aktiva bersih(NAB) dan capital gain.
4. Right issue
Efek yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham baru
dengan harga tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Diterbitkan saat
penawaran umum terbatas
5. Waran
Waran adalah hak untuk membeli sebuah saham biasa dalam waktu dan harga
yang sudah ditentukan, dan biasanya waran dijual bersamaan dengan surat
berharga lain, misalnya obligasi dan saham.

C. Perusahaan Tertutup dan Terbuka

1. Perusahaan Tertutup

Perusahaan tertutup adalah suatu perseroan terbatas yang belum pernah


menawarkan sahamnya kepada publik melalui penawaran umum dan jumlah
pemegang sahamnya belum sampai kepada jumlah pemegang saham dari suatu
perusahaan publik.12 Dasar hukum perusahaan tertutup adalah Undang-Undang No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) dan peraturan perundang-undangan
terkait lainnya. Berbeda dengan perusahaan terbuka, perusahaan tertutup tidak akan
ditemukan di pasar modal, karena perseroan tertutup tidak terdaftar dalam bursa efek,
11
Dr. Nor Hadi, Pasar Modal: Acuan Teoritis dan praktis Investasi di Instrumen keuangan Pasar Modal, Graha
Ilmu, Yogyakarta,2013, hal 30
12
Munir Fuadi, Perseroan Terbatas Paradigma Baru, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003. hlm 14

6
tetapi transaksi jual belinya akan diserahkan kepada pemegang saham yang
bersangkutan. Jenis saham PT Tertutup adalah saham atas nama. Dengan
menggunakan saham atas nama, maka prosedur peralihan investor tidak mudah
dilakukan dan harus dilakukan dengan mekanisme tertentu. Pendiri PT tertutup tentu
saja memiliki tujuan tertentu. Salah satunya adalah menjamin kepercayaan dan
kelangsungan hidup perusahaan jika dikelola oleh orang terdekat baik keluarga
maupun kerabat dekat.

 Karakteristik Perusahaan Tertutup


a) Sebagai badan usaha, perseroan terbatas tertutup bertujuan untuk mencari
keuntungan.
b) Modal berasal dari saham-saham dan obligasi.
c) Tidak punya kewajiban melaporkan ke Bapepam.
d) Tidak mendapatkan hak atas fasilitas Negara.
e) Pemimpin badan usaha disebut Direksi.
f) Kekuasaan tertinggi ada pada keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
g) Karyawan pada badan usaha perseroan terbatas berstatus sebagai pegawai
perusahaan swasta.

h) Hubungan usaha diatur dalam hukum perdata.

 Kelebihan Perusahaan Tertutup


1. Masa hidup perusahaan terjamin secara kontinyu.
2. Tanggung jawab yang terbatas bagi para pemegang saham.
3. Terpisah antara pemilik perusahaan dengan pengurus perusahaan.
4. Modal perusahaan lebih mudah didapatkan dari obligasi dan penjualan saham
perusahaan.
5. Tidak sulit dalam mengadakan pengalihan pemiliknya.

 Kekurangan Perusahaan Tertutup


1. Cukup sulit dalam melakukan penorganisasian.
2. Butuh biaya atau dana organisasi yang cukup besar.
3. Cukup sulit dalam perizinan.
4. Ada pembatasan hukum dan bidang usaha.
5. Ada pemisahan antara pemilikan dan pengendalian.

7
2. Perusahaan Terbuka

Perusahan terbuka adalah suatu Perseroan Terbatas yang sahamnya ditawarkan


kepada masyarakat umum. Artinya, siapa saja yang ingin bertransaksi dengan
perusahaan terbuka, akan melakukan jual beli di pasar modal. Dasar hukum perusahaan
terbuka adalah Undang-Undang No. 8 Tahun 1985 tentang Pasar Modal (UUPM) dan
peraturan perundang-undangan terkait lainnya. Saham-saham Perseroan Terbuka
terdaftar dalam bursa efek, saham-saham tersebut dapat diperjual belikan melalui pasar
modal. Jenis saham yang dimiliki oleh PT terbuka adalah saham atas tunjuk, sehingga
mudah dipindah tangankan dari satu orang kepada orang lainnya. Perusahan terbuka
mempunyai kewajiban memberikan laporan kepada Bapepam (Badan Pengawas Pasar
Modal) (Pasal 85 UUPM). Biasanya di belakang nama perusahaan ditambahkan kata
“Tbk” yang berarti terbuka dan juga didahului dengan kata “Perseroan Terbatas” atau
biasa disingkat “PT”.

 Karakteristik Perusahaan Terbuka


a) Kewajiban Terbatas
Karakteristik utama perusahaan terbuka adalah status pertanggung jawabannya
yang terbatas. Tanggung jawab terbatas berarti bahwa pemilik usaha – pemegang
sahamnya – tidak bertanggung jawab atas jumlah yang ditetapkan untuk investasi
mereka di perusahaan. Meskipun kewajiban terbatas memang menawarkan
perlindungan kepada pemegang saham perusahaan publik, namun pemegang
saham tetap bertanggung jawab atas tindakan ilegal mereka sendiri.

b) Keterlibatan Pemangku Kepentingan.

Keterlibatan pemangku kepentingan merupakan karakteristik utama


manajemen perusahaan publik. Keterlibatan pemangku kepentingan adalah
melibatkan semua orang yang terlibat dalam bisnis, termasuk karyawan,
pemegang saham, manajer dan masyarakat luas. Keterlibatan pemangku
kepentingan ini merupakan ciri khas perusahaan publik karena pada umumnya
mereka memiliki lebih banyak pemangku kepentingan untuk dipertimbangkan
daripada yang dimiliki oleh satu-satunya perusahaan atau kemitraan.

 Keuntungan Perusahaan Terbuka


1. Pemilik bisnis yang mempertimbangkan untuk menjual saham atau mengambil

8
investor.
2. Menawarkan sekuritas seperti hutang atau ekuitas. Efek ini dapat digunakan
untuk meningkatkan modal yang dibutuhkan, menumbuhkan infrastruktur
bisnis, memperluas ke pasar baru atau berinvestasi dalam penawaran produk
baru.
3. Cenderung mendapatkan lebih banyak hubungan masyarakat dan menekan
media keuangan.

 Kekurangan Perusahaan Terbuka


1. Perusahaan terbuka diwajibkan oleh undang-undang untuk menyampaikan
formulir pajak komprehensif, menerbitkan laporan tahunan yang merinci
laporan laba rugi dan mengikuti kebijakan dan prosedur mengenai komposisi
dewan direksi mereka.
2. Perusahaan terbuka harus menyewa auditor eksternal dan akuntan untuk
meninjau data keuangan mereka dan membuat pernyataan independen tentang
kesejahteraan perusahaan.
3. Keuntungan di perusahaan publik harus dibagi dengan investor dan pemegang
saham.

C. Proses Go Publik Sebuah Perusahaan


Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal
dari dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan,
umumnya dengan menggunakan laba yang ditahan perusahaan. Sedangkan alternatif
pendanaan dari luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang, pembiayaan
bentuk lain atau dengan penerbitan surat-surat utang, maupun pendanaan yang bersifat
penyertaan dalam bentuk saham (equity). Pendanaan melalui mekanisme penyertaan
umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada masyarakat (go public).
Untuk go publik, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan
dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go publik atau penawaran umum, serta
memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan BAPEPAM-LK. Penawaran Umum atau
sering pula disebut Go Public adalah kegiatan penawaran saham atau Efek lainnya yang
dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham atau
Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan
Peraturan Pelaksanaannya.

9
Penawaran Umum mencakup kegiatan-kegiatan berikut:
•Periode pasar perdana yaitu ketika efek ditawarkan kepada pemodal oleh penjamin
emisi melalui para agen penjual yang ditunjuk
•Penjatahan saham yaitu pengalokasian efek pesanan para pemodal sesuai dengan
jumlah efek yang tersedia;
•Pencatatan efek di bursa, yaitu saat efek tersebut mulai diperdagangkan di bursa.

Proses Penawaran Umum saham dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan berikut13:


1. Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala
sesuatu yang berkaitan dengan proses penawaran umum. Pada tahap yang paling awal
perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam
rangka penawaran umum saham. Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya emiten
melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga dan profesi penunjang pasar yaitu:
•Penjamin Emisi (underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak keterlibatannya
dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan
penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan
prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan.
•Akuntan Publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau pemeriksaan
atas laporan keuangan calon emiten.
•Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan
nilai wajar dari aktiva tetap tersebut
•Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).
•Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian-
perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.
2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten
menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM-LK hingga BAPEPAM-LK menyatakan
Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.
3. Tahap Penawaran Saham
Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten
menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut
13
Fudji Sri M., Mengenal Pasar Modal : Insrumen Pokok dan Proses Go Publik Vol.3 No.5, STIE AMA Salatiga,
2010, hlm 83-85
10
melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Masa Penawaran sekurang-kurangnya
tiga hari kerja. Perlu diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi
dalam tahapan ini. Misal, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham
sementara yang ingin dibeli seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor
tidak mendapatkan saham pada pasar perdana, maka investor tersebut dapat membeli di
pasar sekunder yaitu setelah saham dicatatkan di Bursa Efek.
4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek
Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut
dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

D. Perusahaan Publik dan Keterbukaan Informasi


1. Perusahaan Publik
Perusahaan publik ialah jenis perusahaan terbatas yang sahamnya telah dimiliki
sekurang-kurangnya oleh 300 pemegang saham dan memiliki modal sekurang-
kurangnya Rp. 3.000.000.000.00. Pemegang saham dari masyarakat disebut investor.
Beberapa contoh perusahaan publik: PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

 Karakteristik-karakteristik Perusahaan Publik


1. Pendirian dan pencatan, pendirian perusahaan ini biasanya rumit dan mahal. Selain
itu harus mempublikasikan beberapa dokumen sebagaimana yang diminta oleh
regulator di pasar saham.
2. Entitas hukum, perusahaan terdaftar sebagai badan hukum formal dan diakui sebagai
intitas hukum yang terpisah dari pemiliknya.
3. Modal, perusahaan potensial untuk mengumpulkan dana dalam jumlah yang besar.
4. Pemilik atau pemegang saham, mereka dapat dengan mudah dan bebas untuk
memindahtangankan kepemilikan mereka di perusahaan.
5. Kepemilikan, pemilik awal dapat kehilangan kendali jika memegang kurang dari
50% saham.
6. Tanggungjawab terbatas
7. Kepatuhan
8. Manajemen
9. Pajak ganda

11
2. Keterbukaan Informasi
Keterbukaan dalam transaksi efek adalah seluruh informasi mengenai keadaan
usahanya yang menjadi aspek keungan, hukum, manajemen dan harta kekayaan
perusahaan yang akan melakukan emisi saham calon investor dapat memahami dan
memutuskan kebijakan investasinya. Tinjauan dari prinsip keterbukaan tersebut adalah
untuk terciptanya efisiensi dalam transaksi efek. Perdagangan efisensi adalah
perdagangan dimana para pihak yang berkepentingan dapat melakukan perdagangan
dengan mudah, cepat, dan dengan biaya yang relatif murah.
Pengertian tentang prinsip keterbukaan ditemukan dalam pasal 1 ayat (25)
Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal menentukan prinsip keterbukaan
adalah pedoman umum yang mensyaratkan emitmen, perusahaan publik dan pihak lain
yang tunduk pada undang-undang ini adalah untuk menginformasikan kepada
masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi materil mengenai usahanya yang
dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap efek yang dimaksud. Hukum
pasar modal dengan demikian memberikan porsi yang sangat penting terhadap
perlindungan investor ini.
Perlindungan ini terutama dilaksanakan melalui 2 cara yaitu : mekanisme
transparansi informasi (Full Disclosure Principle), prinsip full disclosure ini adalah
bentuk perlindungan investor yang dilakukan oleh pemerintah secara tidak langsung.
Pemerintah atau otoritas pasar modal dalam hal ini pada prinsipnya hanya berusaha
menjamin bahwa investor mendapat informasi yang selengkap-lengkapnya dan sejelas
mungkin. Dalam hal ini otoritas pasar akan mewajibkan emitmen untuk selalu
memberikan informasi yang lengkap, jelas, dan tepat waktu kepada masyarakat.
Dengan demikian pada hakekatnya ada tiga tahap informasi yang wajib
disebarkan emitmen, yakni:
1. Informasi pada saat perusahaan melakukan penawaran umum
2. Informasi regular, berupa laporan triwulan dan tahunan
3. Informasi tentang kejadian penting yang terjadi.

Larangan manipulasi termasuk larangan Insider Trading, perlindungan investor


pasar modal dalam sistem disclosure regulation (keterbukaan dalam transaksi) pada
intinya bertumpu pada keterbukaan informasi. Namun dalam dunia nyata perlindungan
yang demikian tidak mencukupi. Berbagai pihak yang terlibat dipasar modal mungkin
melakukan berbagai tindakan yang dapat merugikan investor, baik berupa kecurangan
12
dalam melaukan transaksi, penipuan dalam mengemukakan informasi dan kejahatan
dalam perdagangan.
Penerapan prinsip keterbukaan, transparansi merupakan terminologi yang sangat
penting dan prinsip yang fundamental dalam pasar modal. Transparansi diartikan
sebagai sifat yang tembus cahaya, nyata, jelas atau secara umum memberikan arti
tembus pandang. Transparansi dalam pasar modal berarti keharusan emitmen,
perusahaan publik dan pihak lain yang tunduk kepada undang-undang pasar modal.
Amanat mengatakan bahwa emitmen perusahaan publik atau pihak lain yang terkait
wajib menyampaikan informasi penting yang berkaitan dengan tindakan atau efek
perusahaan tersebut pada waktu yang tepat kepada masyarakat dalam bentuk laporan
peristiwa penting.
Pasal 80 ayat 1 Undang-undang Pasar Modal menyebutkan pihak-pihak yang
bisa dimintakan pertanggungjawaban sebagai lieble person atas pernyataan pendaftaran
sebagaimana dikatakan oleh Abdurrahman adalah : pihak yang mendandatangani
pernyataan pendaftaran, direktur atau komisaris dari emitmen pada waktu pernyataam
pendaftaran dinyatakan efektif, penjamin pelaksanaan emitmen efek, profesi penunjang
pasar modal atau pihak lain yang memberikan pendapat atau keterangan dan atas
persetujuan dimuat dalam pernyataan pendaftaran.

E. Kejahatan dan Penegak Hukum di Pasar Modal


Bapepam akan mengenakan sanksi administratif atas setiap pelanggaran
terhadap peraturan-peraturan tersebut diatas ole pihak yang telah memperoleh ijin,
persetujuan atau pendaftaran dari Bapepam sebagaimana yang ditugaskan dalam
Undang-undang Pasar Modal dalam Pasal 102 ayat (2), sanksi administratif dapat
berupa:
 Peringatan tertulis
 Denda yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah uang tertentu
 Pembatasan kegiatan usaha
 Pembekuan kegiatan usaha
 Pencabutan kegiatan usaha
 Pembatalan persetujuan
 Pendaftaran

Selain itu dalam pasal 107 Undang-undang Pasar Modal menegaskan bahwa

13
setiap pihak yang sengaja bertujuan menipu atau merugikan pihak lain atau
menyesatkan Bapepam, menghilangkan, memusnahkan, mengubah, menyembunyikan
atau memalsukan catatan atau pihak yang memperoleh ijin, persetujuan atau pendaftaran
dari Bapepam termasuk emitmen dan perusahaan publik dengan pidana penjara paling
lama 3 tahun dan denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00.
Pada dasarnya keterbukaan informasi dalamkegiatan pasar modal dilakukan oleh
lembaga penunjang pasar modal, dan tanggungjawab masing-masing profesi penunjang
pasar modal tersebut terbatas pada pendapat atau keterangan yang diberikannya dalam
rangka pernyataan pendaftaran. Oleh karena itu pemodal hanya dapat menuntut ganti
rugi atas kerugian yang timbul dari pendapat atau penilaian yang diberikan profesi
penunjang pasar modal tersebut.
Dalam Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 dicantumkan juga
ancaman pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda setinggi-tingginya 15 milyar.
Dengan melihat ancaman pidana tersebut dapat dikatakan bahwa perdagangan orang
dalam tersebut dikategorikan ke dalam tindak pidana kejahatan. Kemajuan ini terlihat
pula dengan diberinya wewenang bagi Bapepam untuk melakukan kegiatan pemeriksaan
dan penyidikan atas pelanggaran tersebut, sebagaimana dicantumka dalam Undang-
undang No. 8 Tahun 1995. Untuk melakukan penyidikan ini maka pejabat pegawai
negeri sipil dilingkungan Bapepam diberi wewenang khusus untuk melakukan
penyidikan tindak pidana di bidang pasar modal. Hal mana tentunya dikaitkan dengan
ketentuan yang berlaku.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan
menjual (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan hasil penjualan tersebut nantinya
akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan.
Hukum pasar modal diciptakan dengan tujuan agar kegiatan pasar modal dapat
berjalan lancar. Terdapat beberapa instrument di pasar modal yaitu saham, obligasi,
reksadana, right issue, dan waran. Perusahaan tertutup adalah suatu perseroan terbatas
yang belum pernah menawarkan sahamnya kepada publik melalui penawaran umum
dan jumlah pemegang sahamnya belum sampai kepada jumlah pemegang saham dari
suatu perusahaan publik. Perusahan terbuka adalah suatu Perseroan Terbatas yang
sahamnya ditawarkan kepada masyarakat umum. Artinya, siapa saja yang ingin
bertransaksi dengan perusahaan terbuka, akan melakukan jual beli di pasar modal.

Proses go publik sebuah perusahaan yaitu : 1) Tahap persiapan, 2) Tahap


pengajuan pernyataan pendaftaran, 3) Tahap penawaran saham, dan 4) Tahap
pencatatan saham di bursa efek. Keterbukaan dalam transaksi efek adalah seluruh
informasi mengenai keadaan usahanya yang menjadi aspek keungan, hukum,
manajemen dan harta kekayaan perusahaan yang akan melakukan emisi saham calon
investor dapat memahami dan memutuskan kebijakan investasinya.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan
diatas.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abdulrahman, A. (1991). Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan. Jakarta:


Pradnya Paramita.
Alwi, Iskandar. (2003). Pasar Modal Teori dan Aplikasi. Jakarta: Yayasan Pancur Siwah.

Fahmi, Irham. (2012). Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.


Fuady, Munir. (1996). Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum). Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti.
Fuady, Munir. (2003). Perseroan Terbatas Paradigma Baru. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Hadi, Dr. Nor. (2013). Pasar Modal: Acuan Teoritis dan praktis Investasi di Instrumen
keuangan Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Nelsom, Paul. (2008). Capital Markets Law and Complience The Implications of MiFID. New
York: Cambridge University Press.
Sri, Fudji. (2010). Mengenal Pasar Modal : Insrumen Pokok dan Proses Go Publik Vol.3
No.5. Salatiga: STIE AMA.

Suad, Husnan. (2005). Dasar -dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: Unit
Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.
Sumantoro. (1990). Pengantar Tentang Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Tjegger, I Nyoman. (1997). Pokok-pokok Materi Undang-undang Pasar Modal. Bali:
Universitas Udayana.
Undang-undang Republik Indonesia nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal, pasal 1 ayat 13
Watson, Michael J.. “The Regulation of Capital Market:Market Manipulation and Insider
Tranding”. Makalah.

16
17

Anda mungkin juga menyukai