Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

PRAKTIKUM BETON

DisusunOleh :

KELOMPOK 3

1. ROUDHATUL JANNAH (2019510009)


2. SITI FATIMA (2019510021)
3. ABDULLAH (2019510014)
4. MOCH. AINUR RIDHO (2019510018)
5. BUSYAIRI ALI IMRON s(2019510039)
6. MOH. WASIL AROBY D.S. (2019510041)
7. ADAMY CHARDI (2019510052)
8. MUHAMMAD ANSHORI N.I. (2019510053)
9. MOH. ILHAM EFENDI (2019510044)

UNIVERSITAS MADURA

FAKULTAS TEKNIK

PRODI TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM BETON

202/2022

1
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM BETON


(Disusun untuk memenuhi Tugas mata Kuliah Praktikum Beton)

Diperiksa dan disetujui oleh :


Dosen Pengajar

Taurina Jemmy Irwanto, ST.MT.


Tanggal : 22 Oktober 2021

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3

1. ROUDHATUL JANNAH (2019510009)


2. SITI FATIMA (2019510021)
3. ABDULLAH (2019510014)
4. MOCH. AINUR RIDHO (2019510018)
5. BUSYAIRI ALI IMRON (2019510039)
6. MOH. WASIL AROBY D.S. (2019510041)
7. ADAMY CHARDI (2019510052)
8. MUHAMMAD ANSHORI N.I. (2019510053)
9. MOH. ILHAM EFENDI (2019510044)

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
rahmat, inayah serta hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum Beton ini sebagaimana yang telah ditetapkan.

Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang secara langsung


maupun tidak langsung telah membantu sehingga terselesaikannya laporan ini,
terutama kepada:

1. Maha Suci Allah SWT. Dan Utusannya Nabi Muhammad SAW.


2. Kepada Kedua Orang Tua atas doa dan restunya yang tak pernah putus
3. Bapak. Taurina Jemmy Irwanto ST.MT. selaku Dosen Pengajar mata kuliah
Praktikum Beton yang telah menyediakan waktu dan atas segala
bimbingannya, sehingga laporan ini dapat selesai dengan baik
4. Bapak Aldi Setiawan, ST.MT selaku dosen yang telah membimbing kami
selama pelaksanaan praktikum ini
5. Semua teman-teman yang telah memberikan bantuan dengan baik dalam
segala hal sehingga tidak terlalu banyak kendala yang penulis temui dalam
menyelesaikan laporan ini.

Kami sangat menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, petunjuk,


dan bimbingan semua pihak.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Pamekasan, 22 Oktober 2021

Penyusun,

3
LEMBAR ASISTENSI

LAPORAN PRAKTIKUM MEKTAN

Kelompok : 3 (Tiga)

Jurusan : Teknik Sipil

Fakultas : Teknik

Dosen Pembimbing : Taurina Jemmy Irwanto, ST,MT.

No Tanggal Revisi Paraf

1 2 3 4

4
LEMBAR ASISTENSI
LAPORAN PRAKTIKUM MEKTAN

Kelompok : 3 (Tiga)

Jurusan : Teknik Sipil

Fakultas : Teknik

Dosen Pembimbing : Taurina Jemmy Irwanto, ST,MT.

No Tanggal Revisi Paraf

1 2 3 4

5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ii

LEMBAR ASISTENSI...........................................................................................iii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................V

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................1


1.2 Tujuan ...................................................................................................3
1.3 Manfaat .................................................................................................3
1.4 Ruang Lingkup Praktikum.....................................................................3

BAB II. DASAR TEORI............................................................................................

2.1 KADAR AIR..........................................................................................

2.1.1 Pendahuluan ................................................................................


2.1.2 Cara Menghitung.........................................................................
2.2 KADAR LUMPUR................................................................................
2.2.1 Pendahuluan.................................................................................
2.2.2 Cara Menghitung.........................................................................

2.3 ANALISA UKURAN BUTIRAN TANAH .........................................

2.3.1 Pendahuluan ................................................................................

2.3.2 Cara Menghitung.........................................................................

BAB III. METODE PELAKSANAAN.....................................................................

6
3.1 KADAR AIR

7
3.1.1 Peralatan.....................................................................................................

3.1.2 Prosedur Percobaan...................................................................................

3.2 KADAR LUMPUR.......................................................................................

3.2.1 Peralatan.....................................................................................................

3.2.2 Prosedur Percobaan....................................................................................

3.3 ANALISA BUTIRAN.................................................................................

3.3.1 Peralatan.....................................................................................................

3.3.2Prosedur Percobaan ....................................................................................

BAB IV.ANALISIS DATA................................................................................

4.1 KADAR AIR.................................................................................................

4.1.1 Hasil Pengujian ...................................................................................

4.2 KADAR LUMPUR.......................................................................................

4.2.1 Hasil Pengujian.........................................................................................

4.3 ANALISA UKURAN BUTIRAN TANAH................................................

4.3.1 Hasil Pengujian ...................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................

LAMPIRAN .......................................................................................................

1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Beton adalah material konstruksi yang popular di Indonesia dan bahan


bahan material ini (semen, agregat, dan air) mudah didapat di Indonesia dan
relative murah harganya. Beton juga dikenal sebagai material anorganik yang
ramah lingkungan dan mudah dibentuk.

Kelemahan utama dari beton adalah, kekuatan tariknya, yang jauh lebih
kecil dibandingkan dengan kuat tekan. Hal ini melahirkan berbagai kombinasi
beton dengan material lain untuk mengkompensasi kelemahan tersebut. Material
baja adalah material yang paling umum dikombinasikan dengan beton. Hal ini
disebabkan sifat-sifatnya yang saling melengkapi dan dapat bekerja sama dengan
baik.

Beton dikategorikan sebagai “material geologik”, material geologi adalah


material yang terdiri dari bermacam unsur, senyawa, dan mineral dengan proses
geologi membentuk suatu material. Batuan dan tanah adalah contoh paling nyata
dari kategori material ini. Beton biasa disebut juga batu buatan, karena tersusun
dari berbagai komponen yang ada di alam, yang disatukan oleh proses hidrasi
semen dan air. Beton sebagai material geologi, umumnya mempunyai perilaku
yang kompleks, sifat-sifatnya antara lain :kekuatan, susut, rangkak, dan bahan –
bahan aditif.

Kekuatan beton mempunyai beberapa aspek antara lain kuat tekan (fc’), kuat
tarik (ft), dan riwayat kekuatan. Kekuatan beton merupakan fungsi waktu, sejak
mulai pengecoran sampai suatu waktu dimana kekuatan telah konstan. Sifat
geologi beton juga member variasi yang signifikan pada suatu populasi, sehingga
kekuatan beton dikategorikan variable acak.

Faktor perbandingan air semen (w/c) merupakan penentu dalam


perencanaan kekuatan suatu campuran beton, faktor air semen yang

2
rendah menghasilkan beton yang lebih kuat, namun campuran cukup
kental sehingga lebih sulit dikerjakan (workability rendah), dan juga
sebaliknya.

3
1.2 TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam laporan ini untuk mengetahui :

a. Untuk mengetahui Kadar air agregat halus dan kasar


b. Untuk mengetahui Kadar lumpur agregat halus dan kasar
c. Untuk mengetahui Analisa saringan agregat halus dan

1.3 MANFAAT

Berdasarkan maksud dan tujuan di atas, maka kami dan pembaca dapat :

a. Dapat mengetahui kadar air tanah agregat halus dan kasar


b. Dapat mengetahui kadar lumpur agregat halus dan kasar
c. Dapat mengetahui hitung Analisa saringan agregat halus dan kasar

1.3 RUANG LINGKUP PRATIKUM

a. Jenis praktikum yang dilaksanakan:


1. Kadar air
2. Kadar lumpur
3. Analisa butiran
b. Jadwal Pelaksanaan
- Rabu, 13 Oktober 2021
- Kamis, 14 Oktober 2021

4
BAB II

DASAR TEORI

2.1 KADAR AIR


2.1.1 PENDAHULUAN

Kadar air didefinisikan sebagai perbandingan antara berat air (Ww) yang
dikandung didalam tanah dengan berat butiran (Ws) sampel tanah. Kadar air didalam
tanah dinyatakan dalam persen. Jumlah air yang dapat ditahan oleh tanah dinyatakan atas
dasar berat atau volume. Dasar penentuannya adalah pengukuran kehilangan atau isi
selama pengeringan. Cara penerapan kadar air yang dapat dilakukan dengan sejumlah
tanah yang basah yang dikeringkan dalam oven dengan suhu 100℃ sampai 110℃ selama
24 jam. Air yang hilang karena pengeringan merupakan jumlah air yang terkandung
dalam tanah tersebut.

2.1.2 CARA MENGHITUNG KADAR AIR

 Kadar air (ω ¿ = (Ww/Ws) x 100%..................................................................(1)


 Berat Tanah Kering= (Brt cawan + tanah setelah dioven) – (Berat cawan).....(2)
 Berat Air (Ww) = (Berat cawan + tanah sebelum dioven) – (Berat cawan + tanah
setelah dioven)..................................................................................................(3)

2.2 KADAR LUMPUR


2.2.1. PENDAHULUAN

2.3 ANALISA UKURAN BUTIRAN TANAH

2.3.1 PENDAHULUAN
Pada dasarnya partikel-partikel pembentuk struktur tanah mempunyai ukuran dan
bentuk yang beraneka ragam, baik pada tanah kohesif maupun tanah non-kohesif. Sifat suatu
tanah banyak ditentukan oleh ukuran butir dan distribusinya. Sehingga didalam mekanika
tanah, analisa ukuran butir banyak dilakukan/dipakai sebagai acuan untuk mengklasifikasikan
tanah.

Pengujian Analisa Butiran ini dilakukan dengan dua cara:

5
 Analisa Ayakan (sieve analysis) : Untuk kandungan tanah yang berbutir kasar (pasir,
kerikil)
 Analisa hidrometer (hydrometer analysis) : Untuk kandungan tanah berbutir halus
(Lolos ayakan No.200).

2.3.2 CARA MENGHITUNG ANALISA UKURAN BUTIRAN

berat tertahan saringan


 Menghitung % tertahan ayakan = x 100% ………(15)
berat total sampel
 Menghitung % lolos komulatif = 100 - % tertahan komulatif …………………
(16)

6
BAB III

PENGUJIAN MATERIAL

3.1 KADAR AIR

3.1.1 PERALATAN

1) Oven
2) Timbangan
3) Cawan

3.2.2 PROSEDUR PERCOBAAN

1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2) Siapkan talam

3) Timbang berat talam sebelum diisi tanah

4) Kemudian isi talam dengan tanah lalu ditimbang

5) Keringkan tanah dengan cara dioven

6) Timbang dan catat beratnya

3.2 KADAR LUMPUR

3.2.1 PERALATAN
1. Saringan terdiri dari dua ukuran yang bagian bawah dipasang saringan nomor 200
(0,075 mm) dan di atasnya, saringan Nomor 16 (1,18 mm).
2. Wadah untuk mencuci mempunyai kapasitas yang dapat menampung benda uji
sehingga pada waktu pengadukan (pelaksanaan pencucian) benda uji dan air pencuci
tidak mudah tumpah.
3. Timbangan dengan ketelitian maksimum 0,1 % dari berat benda uji.
4. Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110±5°C).

7
3.2.2 PROSEDUR PERCOBAAN

1) Timbang wadah tanpa benda uji.

2) Timbang benda uji dan masukan ke dalam wadah.

3) Masukan air pencuci yang sudah berisi sejumlah bahan pembersih ke dalam
wadah,sehingga benda uji terendam.

4) Aduk benda uji dalam wadah sehingga menghasilkan pemisahan sempurna antara
butir-butir kasar dan bahan halus yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm).Usahakan
bahan halus tersebut menjadi melayang di dalam larutan air pencuci sehingga
mempermudah memisahkannya.

5) Tuangkan air pencuci dengan segera di atas saringan Nomor 16 (1,18 mm) yang
dibawahnya dipasang saringan Nomor 200 ( 0,075 mm ) pada waktu menuangkan air
pencuci harus hati-hati supaya bahan yang kasar tidak ikut tertuang.

6) Ulangi pekerjaan butir (3), (4) dan (5), sehingga tuangan air pencuci terlihat jernih.

7) Kembalikan semua benda uji yang tertahan saringan nomor 16 (1.18mm) dan nomor200
(0,075 mm) ke dalam wadah lalu keringkan dalam oven dengan suhu (110±5)°C, sampai
mencapai berat tetap, dan timbang sampai ketelitian maksimum 0,1 % dari berat contoh.

8) Hitung persen bahan yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm).

3.3 ANALISA UKURAN BUTIRAN AGREGAT

3.3.1 PERALATAN

a) Alat

1. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2% dari berat benda uji
2. Satu set saringan; 37,5 mm (3”); 63,5 mm (2½”); 50,8 mm (2”); 19,1 mm
(¾”); 12,5mm (½”); 9,5 mm (⅜”); No.4 (4.75 mm); No.8 (2,36 mm); No.16
(1,18 mm); No.30 (0,600 mm); No.50 (0,300 mm); No.100 (0,150 mm);
No.200 (0,075 mm).
3. Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(110±5)°C.

8
4. Alat pemisah contoh.
5. Talam-talam.
6. Kuas, sikat kuningan, sendok, dan alat-alat lainnya
b) Benda Uji
Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat banyak;
benda
uji disiapkan berdasarkan standard dan terkait terkecuali apabila butiran yang
melalui saringan No 200 tidak perlu diketahui jumlahnya dan bila syarat-
syarat
ketelitiannya tidak menghendaki pencucian.
1) Ukuran Agregat Halus
1. Ukuran maks. 1/2”
2. Ukuran maks 3/8”
3. Ukuran No. 4 (4.75 mm)
4. Ukuran No. 8 (2.36 mm)
5. Ukuran No. 16 (1.18 mm)
6. Ukuran No. 30 (0.6 mm)
7. Ukuran No. 50 (0.3 mm)
8. Ukuran No. 100 (0.15 mm)
9. Ukuran No. 200 (0.075 mm)
2) Ukuran Agregat Kasar
1. Ukuran maks. 3"
2. Ukuran maks. 2,5"
3. Ukuran maks. 2"
4. Ukuran maks. 1/2"

3.3.2 PROSEDUR PERCOBAAN

1. Benda uji dikeringkan dalam oven dengan suhu (I l0 ± 5)°C, sampai berat
tetap.
2. Timbang agregat kasar / agregat halus sebanyak 3000 gram. Taruh ke dalam
ayakan berukuran paling besar. Misalkan pada uji saringan agregat kasar
agregat yang sudah ditimbang ditaruh ke dalam ayakan ukuran 3”.

9
3. Saring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling besar
ditempatkan paling atas. Saringan diguncang dengan tangan atau mesin
pengguncang selama 15 menit.5. Ukuran maks. 3/8"

10
BAB IV

ANALISA DATA

4.1 KADAR AIR


4.1.1 HASIL PENGUJIAN
 AGREGAT HALUS
Ww
 Kadar air (ω ¿ = x 100%
Ws
91,56
= x 100%
82,82
= 110,55

 Berat Tanah Kering (Ws) = (Beratcawan + tanahsetelahdioven) – (Beratcawan)


= 136,55 – 53,73
= 82,82
 Berat Air (Ww) = (Beratcawan + tanahbasah) – (Beratcawan + tanahkering)
= 136,59 – 136,55
= 0,04

KADAR AIR Agregat Halus

NO. Cawan 1 2
Brt.Cawan+Tanah Basah (grm) 136,8 136,59
Brt. Cawan + Tanah Ker (grm) 136,55 136,41
Berat Cawan (grm) 53,73 45,03
Berat Air (Ww) (grm) 0,25 0,18
Berat Tanah Kering (WO) (grm) 82,82 91,38
Kadar Air (W ) 0,302 0,197
Kadar Air (% ) 0,249

 AGREGAT KASAR
Ww
 Kadar air (ω ¿ = x 100%
Ws

= 116,78 x 100%

11
 Berat Tanah Kering (Ws) = (Beratcawan + tanahsetelahdioven) –
(Beratcawan)
= 170,50 – 53,72
= 116,78
 Berat Air (Ww) = (Beratcawan + tanahbasah) – (Beratcawan + tanahkering)
= 171,04 – 170,50
= 0,54
KADAR AIR Agregat Kasar

NO. Cawan 1 2
Brt.Cawan+Tanah Basah (grm) 171,04 155,66
Brt. Cawan + Tanah Ker (grm) 170,5 155,2
Berat Cawan (grm) 53,72 53,75
Berat Air (Ww) (grm) 0,54 0,46
Berat Tanah Kering (WO) (grm) 116,78 101,45
Kadar Air (W ) 0,462 0,453
Kadar Air (% ) 0,458

4.2 KADAR LUMPUR


4.2.1 HASIL PENGUJIAN
 AGREGAT HALUS
 Berat kering benda uji awal
w 3=w 1−w 2=2574−250=2324
 Berat kering benda uji sesudah pencucian
w 5=w 4−w 2=2550−250=2300
 Bahan lolos saringan nomor 200 (0,073mm)
w 3−w 5
w 6= x 100 %=1,03 %
w3
KADAR LUMPUR HALUS
Keterangan : RUMUS
W1 = Berat kering sampel + wadah ( sebelum di oven) 2574
w2 = Berat wadah 250
w3 = Berat sampel (sebelum di oven ) 2324 (W1 - W2)
W4 = Berat sampel + wadah ( sesudah di cuci) 2550
W5 = Berat sampel setelah di cuci 2300 (W4 - W2)
w6 = % Kadar lumpur 1,03 ((W3-W5/W3))100

 AGREGAT KASAR
 Berat kering benda uji awal

12
w 3=w 1−w 2=1130−115=1015
 Kering benda uji sesudah pencucian
w 5=w 4−w 2=1118−115=1003
 Bahanlolossaringannomor 200 (0,073mm)
w 3−w 5
w 6= x 100 %=1,18 %
w3

KADAR LUMPUR KASAR


Keterangan : RUMUS
W1 = Berat kering sampel + wadah ( sebelum di oven) 1130
w2 = Berat wadah 115
w3 = Berat sampel (sebelum di oven ) 1015 (W1 - W2)
W4 = Berat sampel + wadah ( sesudah di cuci) 1118
W5 = Berat sampel setelah di cuci 1003 (W4 - W2)
w6 = % Kadar lumpur 1,18 ((W3-W5/W3))100

4.3 ANALISA UKURAN BUTIRAN TANAH


4.3.1 HASIL PENGUJIAN
 AGREGAT HALUS

A. Persentase Tertahan Ayakan


Berat Tertahan 0
1. No. Ayakan 3/4" = x 100= x 100=0 %
Total Berat Tertahan 2960
Berat Tertahan 19,27
2. No. Ayakan 1/2" = x 100= x 100=0,651 %
Total Berat Tertahan 2960
Berat Tertahan 16,51
3. No. Ayakan 3/8" = x 100= x 100=0.56 %
Total Berat Tertahan 2960
Berat Tertahan 76,00
4. No. Ayakan 4 = x 100= x 100=2,57 %
Total Berat Tertahan 2960
Berat Tertahan 132,37
5. No. Ayakan 8 = x 100= x 100=4,47 %
Total Berat Tertahan 2960

Berat Tertahan 370,82


6. No. Ayakan 16 = x 100= x 100=12,53 %
Total Berat Tertahan 2960
Berat Tertahan 663,72
7. No. Ayakan 30 = x 100= x 100=22,42%
Total Berat Tertahan 2960
Berat Tertahan 703,62
8. No. Ayakan 50 = x 100= x 100=23,77 %
Total Berat Tertahan 2960

13
Berat Tertahan 130,39
9. No. Ayakan 100 = x 100= x 100=4,40 %
Total Berat Tertahan 2960
Berat Tertahan 819,17
10. No. Ayakan 200 = x 100= x 100=27,67 %
Total Berat Tertahan 2960
Berat Tertahan 28,37
11. Pan = x 100= x 100=0,96 %
Total Berat Tertahan 2960

B. Persentase Tertahan Kumulatif


1. No. Ayakan 3/4" = % tertahan ayakan 3/4" = 0%
2. No. Ayakan 1/2" = % tertahan kumulatif 3/4" + % tertahan ayakan 1/2"
= 0 + 0,651
= 0,651 %
3. No. Ayakan 3/8" = % tertahan kumulatif 1/2" + % tertahan ayakan 3/8"
= 0,651 + 0,56
= 1,209 %
4. No. Ayakan 4 = % tertahan kumulatif 3/8" + % tertahan ayakan no. 4
= 1,209 + 2,57
= 3,776%
5. No. Ayakan 8 = % tertahan kumulatif no.4 + % tertahan ayakan no. 8
= 3,776 + 4,47
= 8,248 %
6. No. Ayakan 16 = % tertahan kumulatif no. 8 + % tertahan ayakan no.16
= 8,248 + 12,53
= 20,774 %
7. No. Ayakan 30 = % tertahan kumulatif no. 16 + % tertahan ayakan
no.30
= 20,774 + 22,42
= 43,195 %
8. No. Ayakan 50 = % tertahan kumulatif no. 30 + % tertahan ayakan
no.50
= 43,195 + 23,77
= 66,965 %

14
9. No. Ayakan 100 = % tertahan kumulatif no. 50 + % tertahan ayakan
no.100
= 66,965 + 4,40
= 71,369 %
10. No. Ayakan 200 = % tertahan kumulatif no. 100 + % tertahan ayakan
no.200
= 71,369 + 27,67
= 99,042 %

11. Pan= % tertahan kumulatif no. 200 + % tertahan ayakan Pan


= 99,042+ 0,96
= 100%

Analisa Saringan ( Agregat halus )


KELOMPOK 3

1 2 3 4 5 6
Berat Tertahan ( Gram % Tertahan
Ukuran Butir & no Ayakan Ukuran Butir ( MM ) % Lolos Komulatif
) Ayakan Komulatif
3/4 19,05 0 0,00 0,00 100,00
1/2 12,7 19,27 0,657 0,657 99,34
3/8 9,5 16,51 0,56 1,220 98,78
4 4,75 76,00 2,59 3,813 96,19
8 2,36 132,37 4,51 8,327 91,67
16 2,36 370,82 12,65 20,975 79,02
30 1,19 663,72 22,64 43,613 56,39
30 0,6 703,62 24,00 67,612 32,39
100 0,15 130,39 4,45 72,060 27,94
200 0,075 819,17 27,94 100,000 0,00
TOTAL 2932

 AGREGAT KASAR

A. Persentase Tertahan Ayakan


Berat Tertahan 0.00
1. No. Ayakan 2 1/2" = x 100= x 100=0 %
Total Berat Tertahan 2960
Berat Tertahan 0.00
2. No. Ayakan 1 1/2" = x 100= x 100=0 %
Total Berat Tertahan 2960
Berat Tertahan 17
3. No. Ayakan 1" = x 100= x 100=0,57 %
Total Berat Tertahan 2960
Berat Tertahan 1874
4. No. Ayakan 3/4" = x 100= x 100=63,311 %
Total Berat Tertahan 2960
Berat Tertahan 545
5. No. Ayakan 1/2" = x 100= x 100=18,41 %
Total Berat Tertahan 2960

15
Berat Tertahan 275
6. No. Ayakan 3/8" = x 100= x 100=9,291 %
Total Berat Tertahan 2960
Berat Tertahan 225
7. No. Ayakan 4" = x 100= x 100=7,60 %
Total Berat Tertahan 2960
Berat Tertahan 9
8. No. Ayakan 8" = x 100= x 100=0,304 %
Total Berat Tertahan 29,60
Berat Tertahan 4
9. No. Ayakan 16" = x 100= x 100=0,14 %
Total Berat Tertahan 2960
Berat Tertahan 2
10. No. Ayakan 30" = x 100= x 100=0,068 %
Total Berat Tertahan 2960
Berat Tertahan 9
11. Pan = x 100= x 100=0,30 %
Total Berat Tertahan 2960

B. Persentase Tertahan Kumulatif


1. No. Ayakan 2 1/2" = % tertahan ayakan 2 1/2" = 0%
2. No. Ayakan 1 1/2" = % tertahan kumulatif 1 1/2" = 0 %
3. No. Ayakan 1" = % tertahan kumulatif 1 1/2" + % tertahan ayakan 1"
= 0 + 0.57
= 0.574 %
4. No. Ayakan 3/4" = % tertahan kumulatif 1" + % tertahan ayakan no.3/4
= 0.574 + 63,311
= 63,885 %
5. No. Ayakan 1/2" = % tertahan kumulatif no.3/4 + % tertahan ayakan
no.1/2
= 63,885 + 18,41
= 82,297%
6. No. Ayakan 3/8" = % tertahan kumulatif no. 1/2 + % tertahan ayakan
no.3/8
= 82,297 + 9,291
= 91,588 %
7. No. Ayakan 4" = % tertahan kumulatif no. 3/8 + % tertahan ayakan no.4
= 91,588 + 7,60
= 99,189%
8. No. Ayakan 8" = % tertahan kumulatif no. 4 + % tertahan ayakan no.8
= 99,189 + 0,304

16
= 99,493 %

9. No.Ayakan 16" = % tertahan kumulatif no. 8 + % tertahan ayakan no.16


= 99,493 + 0,14
= 99,628%
10. No. Ayakan 30" = % tertahan kumulatif no. 16 + % tertahan
ayakan no.30
= 99,628 + 0,068
= 99,696%

11. Pan= % tertahan kumulatif no. 30 + % tertahan ayakan Pan


= 99,696 + 0,30
= 100%
Analisa Saringan ( Agregat kasar )
1 2 3 4 5 6

Berat Tertahan ( Gram % Tertahan % Lolos Komulatif


Ukuran Butir & no Ayakan Ukuran Butir ( MM )
) Ayakan Komulatif
2 1/2 63,5 0 0,00 0 100
1 1/2 38,1 0 0,000 0 100
1 25,4 17 0,57 0,574 99,426
3/4 19,1 1874 63,311 63,885 36,115
1/2 12,7 545 18,41 82,297 17,703
3/8 9,5 275 9,291 91,588 8,412
4 4,76 225 7,60 99,189 0,811
8 2,38 9 0,304 99,493 0,507
16 1,19 4 0,14 99,628 0,372
30 0,59 2 0,068 99,696 0,304
Pan 0 9 0,30 100,000 0,000
TOTAL 2960

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MADURA

4.4 ZONA AGREGAT

4.4.1 ZONA AGREGAT HALUS

BATAS GRADASI AGREGAT HALUS


Persen berat butir yang lewat ayakan Batas Bawah % Lolos Komulatif Batas Atas
Lubang ayakan (mm)
Zona I Zona II Zona III Zona IV 90 96,22 100
10 100 100 100 100
4,8 90 - 100 90 - 100 90 - 100 95 - 100
60 91,75 95
2,4 60 - 95 75 - 100 85 - 100 95 - 100 30 56,8 70
1,2 30 - 70 55 - 90 75 - 100 90 - 100
0,6 15 - 34 35 - 59 60 - 79 80 - 100
15 33,04 34
0,3 5 - 20 8 - 30 12 - 40 15 - 50 5 33,04 20
0,15 0 - 10 0 - 10 0 - 10 0 - 15
4 3 3 2
0 28,63 10
17
4.4.2 ZONA AGREGAT KASAR
Penetapan Besar Butir Agregat Maksimum
Prosentasi yang lolos (%) Batas Bawah % Lolos Komulatif Batas Atas
No Saringan (mm) Gradasi Agregat
40 mm 30 mm 20 mm 10 mm 100 100 100
75,00
37,50
100
90 -100
-
100
-
-
-
-
90 100 100
26,50 - 90 - 100 100 - 30 36,12 70
19,00 30 - 70 - 90 - 100 100
13,20 - 25 - 60 - 90 - 100 10 8,41 35
9,50 10 - 35 - 25 - 55 40 - 85 0 0,81 5
4,75 0 -5 0 - 10 0 -10 0 - 10
2,36 0- 2 0- 5 0 - 25 0- 5 0 0,51 2
5 4 2 2

18
DAFTAR PUSTAKA

19
LAMPIRAN

20

Anda mungkin juga menyukai