Anda di halaman 1dari 6

PENCARIAN DAN PENETAPAN MASALAH

Fakhru Rizki, Idah Jumeidah, Shaniya Nur Kholifah, Haikal Mubarak


IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

frzki@mail.syekhnurjati.ac.id, idahjumeidah@mail.syekhnurjati.ac.id, nukholifah@mail.syekhnurjati.ac.id , Haikal


mubarak@mail.syekhnurjati.ac,id

Abstrak
Pendahuluan

Pembahasan

Pengertian Masalah Penelitian

Seorang peniliti akan memulai sebuah penelitian dengan mengidentifikasi “masalah” yang akan
diteliti. Mereka akan menuliskan latar belakang masalah dijabarkan sehingga memberikan pemahaman
kepada pembaca, mengapa masalah tersebut layak diteliti dan hasil penelitiannya layak diteliti dan has
il penelitiannya layak dibaca oleh banyak pihak. Masalah dalam penelitian, pada dasarnya tidak akan
muncul dengan sendirinya, harus dicari oleh peneliti, meskipun kemampuan dan atau kepekaan dalam
menemukan masalah penelitian itu berbeda-beda. Kemampuan dan kepekaan peneliti dalam
menemukan masalah penelitian dapat dilatih melalui usaha secara aktif mengkaji informasi-informasi
dari berbagai sumber.

Menurut Suryabrata (2000) mengidentifikasikan masalah sebagai suatu kesulitan yang dirasakan,
konkrit dan memerlukan solusi. Suatu kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada d
alam kenyataan atau antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia atau antara harapan dengan
kenyataan dan sebagainya.

Dalam pengertian linguistik masalah didefinisikan sebagai kesenjangan antara harapan dan
kenyataan. Masalah terjadi ketika manusia dihadapkan pada ketidakpuasan karena fakta dan kenyataan
yang berbeda dari harapan keinginannya. Masalah merupakan suatu kondisi yang membutuhkan solusi
penyelesaian, maka sejatinya penyelesaian masalah dilakukan untuk tujuan untuk mendapatkan
harapan-harapan yang belum dicapai tersebut.

Dalam ranah pemahaman akademik, masalah penelitian secara umum dipahami sebagai kesulitan
atau kesenjangan yang ditemukan oleh peneliti terkait topik penelitian tertentu baik kesulitan dalam
konteks teoritis (theory gap) atau praktis (business gap). Kesulitan dan kesenjangan teoritis atau
praktis ini yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian sebagai usaha mendapatkan jawaban,
solusi, dan penyelesaian dari masalah tersebut. Jadi masalah penelitian pada hakikatnya merupakan
alasan utama dilakukannya penelitian. Permasalahan penelitian memuat alasan mengapa masalah yang
diungkapkan dalam penelitian dianggap penting, perlu diteliti, dan menarik (Sekolah Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada, 2011).

Rumusan masalah dari suatu penelitian merupakan intisari permasalahan yang akan diselesaikan
dalam penelitian yang akan dilakukan. Rumusan masalah diperoleh berdasarkan gejala, fakta-fakta
masalah yang telah diuraikan dalam latar belakang penelitian (Suliyanto, 2017).

Kedudukan Perumusan Masalah

Dalam Penelitian Permasalahan penelitian merupakan titik awal dilakukannya penelitian.


Adanya fenomena permasalahan adalah latar belakang dilakukannya suatu penelitian. Permasalahan
penelitian yang ditemukan akan dituangkan dan diuraikan dalam latar belakang penelitian. Masalah-
masalah penelitian yang telah diuraikan kemudian menjadi dasar penyusunan pertanyaan penelitian.
Pertanyaan penelitian ini yang sepenuhnya menjadi tujuan dilakukannya suatu penelitian, yaitu untuk
dapat menemukan jawaban dari pertanyaan penelitian. Permasalahan harus dikaitkan dengan tujuan
dari penelitian yang ingin dicapai. Dapat disimpulkan bahwa penelitian pada hakikatnya dilakukan
untuk dapat menjawab permasalahan yang ditemukan peneliti.

Gambar 1 Kerangka Berfikir

Sumber dan Langkah Perumusan Masalah Penelitian

Dalam upaya menemukan masalah penelitian, seorang peneliti dapat mencari masalah penelitian
pada beberapa sumber-sumber yang dapat memberikan inspirasi masalah penelitian. Permasalahan
penelitian dapat ditemukan pada beberapa sumber yaitu sumber dari pribadi peneliti, sumber dari
literatur pustaka, dan sumber tokoh ilmuwan atau konsultan (Amir et al., 2009). Sumber-sumber ini
akan dijelaskan secara terperinci sebagai berikut :

1. Referensi dari hasil pengamatan pribadi terhadap fenomena kondisi perekonomian pada
lingkungan di sekitar penulis dan fenomena ekonomi masyarakat.
2. Referensi dari hasil pengamatan pada sumber berita berbagai media tentang kondisi perekonomian
nasional dan dunia.
3. Referensi dari literatur seperti buku-buku, ensiklopedia, biografi, dan lainnya.
4. Referensi dari literatur seperti tesis, disertasi, makalah, jurnal, laporan penelitian. Sumber
5. literature laporan penelitian seperti tesis, desertasi, artikel jurnal, dan prociding biasanya
menyediakan memiliki saran dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya pada bagian akhir
laporan penelitian. Peneliti dapat memilih untuk melanjutkan penelitian sesuai rekomendasi atau
menjadikannya sebagai inspirasi untuk mengembangkan penelitian lainnya.
6. Referensi dari hasil diskusi dengan ahli-ahli ekonomi Syariah yang memiliki kompetensi keilmuan
pada bidang ekonomi Syariah seperti dosen, praktisi dan professional ekonomi Syariah seperti
ikatan profesi atau pimpinan institusi keuangan Syariah, pemangku kebijakan ekonomi Syariah
seperti Bank Indonesia; Majelis Ulama Indonesia, atau tokoh organisasi keagamaan seperti tokoh
dari Muhammadiyah; NU, dan tokoh-tokoh ekonomi Syariah lainnya.

Permasalahan yang baik memiliki tiga ciri utama yaitu :

1. Mempunyai nilai penelitian , dalam arti bahwa permasalahan tersebut masih bersifat asli atau orga
nisasi, menyatakan suatu hubungan dengan bidang lain, serta diuji kebenarannya.
2. Fisible artinya permasalahan tersebut dapat dipecahkan, tersedianya data dan metode untuk meme
cahkan masalah , tersedianya biaya dan dapat diselesaikan dalam waktu yang wajar.
3. Sesuai dengan kualifikasi peneliti, artinya bahwa permasalahan yang diangkat menarik minat bagi
peneliti, serta sesuai dengan kualifikasi yang ada.

Setelah menemukan permasalahan yang akan dikaji ada baiknya bila masalah yang akan diteliti di
pertimbangkan kelayakannya dari sudut pandang obyektif penelitian apakah permasalahan tersebut na
ntinya akan memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu pengetahuan atau tidak.

Permasalahan yang ingin dikaji sebaiknya diuraikan mulai dari permasalahan secara umum hingga
akhirnya terbentuk suatu permasalahan yang lebih khusus dan spesifik. Dalam pencarian topik pemasa
lahan ini perlu adanya pemahaman terhadap objek yang ingin diteliti baik melalui fenomena-fenomena
yang ada, teori, hipotesis maupun eksperimen. Ada beberapa cara untuk merumuskan masalah :
1. Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan (research question) yang berfokus pada dependent variable
atau pada apa yang akan diteliti.
2. Rumusan hendaknya jelas dan padat.
3. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah.
4. Rumusan masalah dasar dalam membuat hipotesa.

Sementara itu, menurut Andi Triyawan (2021), Tahapan langkah yang dapat ditempuh untuk
memahami dan menemukan permasalahan untuk memulai suatu penelitian antara lain :

1. Identifikasi masalah awal


Proses ini dimulai dengan ditemukannya permasalahan penelitian yang dapat ditemukan peneliti
dalam berbagai sumber dan metode. Ketika masalah awal ditemukan maka peneliti dapat
melanjutkan pada langkah lain. Masalah ada untuk ditemukan solusi dan jawaban. Identifikasi
masalah yang tepat akan menghasilkan jawaban dan solusi yang tepat. Penjabaran secara detail
kondisi-kondisi identifikasi awal adanya masalah yaitu;
2. Mengembangkan referensi pada sumber literatur dan diskusi dengan ahli
Masalah awal yang telah ditemukan dapat diperkaya dengan menggunakan referensi literature
artikel dan atau diskusi dengan ahli yang memahami topic penelitian dan permasalahan yang
ditemukan sebelumnya.
3. Memahami konteks dasar masalah
Masalah yang akan diselidiki harus didefinisikan dengan jelas, itu akan membantu untuk
membedakan data yang relevan dari yang tidak relevan. Pemahaman yang memadai tentang
permasalahan dan faktorfaktor yang berkaitan dengannya sangat dibutuhkan peneliti untuk
memutuskan desain penelitian yang akan dirancangnya.
4. Menyusun mind map permasalahan penelitian
Peneliti sebaiknya menyusun fakta-fakta temuan awal berkaitan dengan topik penelitian yang
dipilihnya. Penyusunan mind map akan lebih memudahkan peneliti dalam memetakan dan
menemukan permasalahan serta ketimpangan yang terjadi.
5. Pembatasan masalah penelitian
Pembatasan masalah adalah pembatasan ruang lingkup penelitian (scope of research) agar
penelitian menjadi lebih fokus dan tajam. Permasalahan penelitian perlu untuk dibatasi agar focus
penelitian tidak melebar dan membahas terlalu luas semua faktor yang telah diurai pada mind map
yang telah dibuat sebelumnya.
Simpulan

Langkah awal dalam memulai sebuah penelitian adalah dengan mengidentifikasi “masalah” ya
ng akan diteliti. Kepekaan peneliti sangat dibutuhkan dalam langkah awal ini, sebab identifikasi masal
ah tidak datang dengan sendirinya. Harus ada latihan untuk seorang peneliti dapat mengidentifikasi se
buah masalah yaitu bisa dengan usaha aktif mengkaji informasi-informasi dari berbagai sumber.

Dalam upaya menemukan masalah penelitian, seorang peneliti dapat mencari masalah peneliti
an pada beberapa sumber-sumber yang dapat memberikan inspirasi masalah penelitian. Permasalahan
penelitian dapat ditemukan pada beberapa sumber yaitu sumber dari pribadi peneliti, sumber dari litera
tur pustaka, dan sumber tokoh ilmuwan atau konsultan (Amir et al., 2009).

Setelah menemukan permasalahan yang akan dikaji ada baiknya bila masalah yang akan diteliti di
pertimbangkan kelayakannya dari sudut pandang obyektif penelitian apakah permasalahan tersebut na
ntinya akan memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu pengetahuan atau tidak.

Permasalahan penelitian ini juga akan diuraikan kemudian menjadi dasar penyusunan pertanya
an penelitian. Dan pertanyaan inilah yang nantinya akan berusaha peneliti jawab dengan cara permasal
ahan harus dikaitkan dengan tujuan dari penelitian yang ingin dicapai. Bisa disimpulkan bahwa penelit
ian dilakukan untuk menjawab permasalahan yang ditemukan peneliti.

Ungkapan Terima Kasih

Kami ucapan terima kasih untuk pihak pihak yang membantu mengerjakan book chapter ini. Teru
tama teman teman kelompok 1 PS A atas usaha membagi tugas tugas dalam mengerjakan ini, terima k
asih untuk Pak Dr. Abdul Aziz M.Ag dosen mata kuliah Metode Kuantitatif dan Kualitatif atas bimbin
gan dan pengarahannya, dan terimakasih pula kepada sumber sumber referensi diatas yang tidak bisa k
ita sebut satu persatu disini. Tanpa kehadiran dan dukungan pihak diatas, ini tidak akan menjadi apa ap
a.

Kami memohon maaf pula bila ada kesalahan dalam menulis, baik kesalahan ketik, teknik
penulisan, kesalahan istilah, kesalahan penamaan sesuatu atau seseorang, mohon dimaafkan dan dimak
lumi sebab kami masih dalam tahap belajar dan belajar. Semoga kami bisa menjadi lebih baik dari seb
elumnyua dan semoga pembaca berkenan memaafkan.

Daftar Pustaka

Triyawan, Andi. Metode Penelitian Ekonomi Islam. Bandung : Media Sains Indonesia, 2021.
Nugrahani, Farida. Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. Solo : C
akra Books, 2014.

https://www.academia.edu/29165338/pemilihan_dan_penetapan_masalah_penelitian_Tri_Sep
triani_doc

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://elearning.fastikom-unsiq.ac.
id/claroline/backends/download.php%3Furl%3DL2jhYI8yXy1faWRIbnRpZmlrYXNpX21hc
2FsYWhfZGFuX2hpcG90ZXNpcy5wZGY%253D%26cidReset3Dtrue%26cidReq%3DINF0
904&ved=2ahUKEwjq5p_jwoj3AhWTzDgGHWHcAWMQFnoECA0QAQ&USG=AOvVaw
0fRwX1Tcut2r78QBSUX5Fe

Biografi Penulis/ Author Bio

Penulis merupakan mahasiswa mahasiswa angkatan 2019 Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Syariah
dan Ekonomi Islam di IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan masuk pada kelompok 1 mata kuliah Metode
Kuantitatif dan Kualitatif disemester 6 yang diampu oleh Dr. Abdul Aziz M.Ag.

Anda mungkin juga menyukai