Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ester Roma Uli

NIM : 20053027

Mata Kuliah : Bimbingan Konseling

Jawaban Pretest Pertemuan 16

Keprofesionalan BK

Profesi BK harus menuntut kemampuan konselor untuk memahami siswa, menguasai ilmu
ilmu psikologi yanag berguna untuk memahami siswa, menguasai asas-asas BK dan landasan
BK untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada siswa dan memberikan
penyelesaian yang tepat dan sesuai dengan masalah yang dihadapi siswa. Namun, dalam
pelaksanaan nya belum optimal sehingga sering terjadi kekurangan yang terjadi disana sini
yang mengakibatkan pelayanan yg diberikan kadang tdk sesuai dengan asas asas dan
landasan yang benar dalam bidang BK. Untuk menyempurnakan profesi BK maka perlu
dilakukan beberapa pengembangan yg mana pengembangan nya yg dilakukan meliputi:

1.Standarisasi pekerjaan sebagai unjuk diri konselor

Banyak orang menganggap bahwa pekerjaan konselor dapat dilakukan oleh siapa saja,
asalkan mereka mampu berkomunikasi dengan baik dan mampu mencari solusi atas
permasalahan yang dihadapi oleh murid. 

2. Standarisasi penyiapan konselor

Yang dimaksud standarisasi penyiapan konselor adalah menyiapkan konselor untuk


memahami dan mengerti akan tugas tugas sebagai konselor dan mampu menjalankan tugas
tugas nya tersebut. Untuk mencapai hal tersebut maka dilakukan persiapan kepada konselor. 

3. Penerimaan peserta didik untuk calon konselor

Seleksi penerimaan peserta didik merupakan tahap yg paling penting dalam penyiapan tenaga
konselor. Penyiapan tenaga konselor sangat dibutuhkan sebab hasil yang baik. 

Perbedaan Antara Pendidik

Tugas-tugas pendidik untuk mengembangkan peserta didik secara utuh dan optimal
sesungguhnya merupakan tugas bersama yang harus dilaksanakan/dilakukan oleh guru,
konselor, dan juga tenaga pendidik lainnya sebagai mitra kerja. Sementara itu, masing-
masing pihak tetap memiliki wilayah pelayanan khusus dalam mendukung realisasi diri dan
pencapaian kompetensi peserta didik.

Keterkaitan Antara Pendidik

Dalam hubungan fungsional kemitraan antara konselor dengan guru atau tenaga pendidik
lainnya dapat dilakukan melalui kegiatan rujukan (referal). Masalah-masalah perkembangan
peserta didik yang dihadapi guru saat pembelajaran dirujuk kepada konselor untuk
penanganannya. Demikian pula, masalah-masalah peserta didik yang ditangani konselor
terkait dengan proses pembejaran, fungsi-fungsi bimbingan dan konseling perlu mendapat
oerhatian guru. Sebaliknya fungsi-fungsi pembelajaran bidang studi perlu mendapat perhatian
konselor.

Kerjasama Antara Pendidik

Dalam kurikulum 2013, ada banyak hubungan kolaboratif atau kerjasama yang bisa
dilakukan guru mata pelajaran, konselor, dan juga tenaga pendidik lainnya. Hubungan
kolaboratif tersebut adalah:

1. Saling menguakan pembelajaran yang mendidik

Suasana belajar dan proses pembelajaran yang hakikatnya dalam kurikulum 2013 adalah
proses mengadvokasi dan memfasilitasi perkembangan peserta didik yang dalam
implementasinya memerlukan penerapan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang akan
dijalankan oleh guru. Untuk saling menguatkan dalam mewujudkan lingkungan belajar, guru
bekerjasama dengan BK dalam:

a. Memahami kesiapan belajar peserta didik dan penerapan prinsip BK dalam


pembelajaran
b. Melakukan asesmen potensi peserta didik
c. Melakukan diagnostik kesulitan perkembangan dan belajar peserta didik
d. Mendorong terjadinya internalisasi nilai sebagai proses individualisasi peserta didik

2. Memfasilitasi advokasi dan aksebilitas

Bimbingan konseling berperan melakukan advokasi, aksesbilitas, dan fasilitasi agar terjadi
diferensiasidan diservikasi layanan pendidikan bagi pengembangan pribadi, sosial, belajar,
dan karir peserta didik. Untuk itu kolaborasi guru BK dan guru mata pelajaran perlu
dilaksanakan dalam bentuk:
a. Memahami potensi dan pengembangan kesiapan nelajar peserta didik

b. Merancang ragam program pembelajaran dan melayani kekhususan kebutuhan peserta


didik

c. Membimbing perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir

Anda mungkin juga menyukai