Anda di halaman 1dari 2

Owa merupakan kera yang masuk kedalam keluarga Hylobatidae.

Owa hidup biasanya dapat


ditemukan di hutan hujan tropis dan subtropis dari Bangladesh timur dan India timur laut
hingga Cina selatan serta Indonesia (termasuk pulau Sumatra, Kalimantan, dan Jawa). Yang
biasanya disebut juga dengan nama lesser apes atau lebih familiar dengan sebutan kera kecil.
Secara anatomi tertentu owa terlihat lebih mirip dengan monyet daripada kera besar, akan
tetapi owa tidak berekor dan juga dia tidak seperti kebanyakan kera kera besar, owa sering
membentuk ikatan pasangan jangka panjang. Lokomosi owa merupakan brakhiasi yaitu
berayun dari satu cabang ke cabang yang lainnya dengan jarak yang cukup jauh yaitu hingga
15 m (50 kaki), serta mereka melompat dengan kecepatan tertinggi 55 km / jam (34 mph).
Mereka juga dapat menciptakan lompatan hingga 8 m (26 kaki), serta berjalan dengan cara
bipedal yaitu dengan cara tangan terangkat untuk keseimbangan. Mereka merupakan mamalia
yang tercepat serta paling gesit dari semua mamalia yang hidup di atas pohon. Adapun Jenis
owa yang kerap ditemukan pada saat operasi penegakam hukum diantaranya adalah :
a. Owa Jawa (Hylobates moloch) ia memliki warna tubuh keabu-abuan, dengan sisi atas
kepala yang terlihat lebih gelap daripada jenis owa owa yang lain dengan wajah
kehitaman. Owa Jawa termasuk ke dalam salah satu primata yang paling terancam
kepunahan. Organisasi konservasi dunia (IUCN) telah memasukkannya ke dalam
kategori genting (EN, endangered).

b. Owa ungko Secara internal atau local kerap dikenal dengan nama ungko atau wau-
wau, di dalam bahasa Inggris biasanya disebut Agile Gibbon atau Black-handed
Gibbon. Owa ungko menyebar di Semenanjung Malaya serta Sumatra. Owa ungko
termasuk kedalam jenis owa yang paling kecil ukurannya; owa ini memliki berat rata-
rata hewan jantan sekitar 5,8 kg, sementara untuk betinanya sekitar 5,4 kg. owa ini
juga mempunyai warna rambut yang beragam di bagian tubuhnya mulai dari warna
cokelat kekuningan pucat, jingga kemerahan, cokelat kemerahan, hingga cokelat, atau
kehitaman. Sebagaimana halnya owa kalimantan, owa ungko mempunyai alis serta
berewok (cambang/rambut pipi dan jenggot) berwarna keputihan. Di saat beberapa
kondisi, betina owa ungko dapat kehilangan atau berkurang warna putih di alis serta
pipinya. Adapun owa ungko mempunyai dua sub spesies yang paling terkenal
diantaranya yaitu:

 Hylobates a. agilis atau yang biasanya dikenal dengan sebutan owa ungko
pegunungan, owa ini menyebar di sekitaran pegunungan di bagian utara
Semenanjung Malaya (Thailand Selatan, Malaysia Utara), serta tersebar juga
di bagian barat Sumatra di selatan Danau Toba. Sub-spesies agilis mempunyai
alis serta berewok putih yang menyambung, melingkari wajahnya yang
berwarna hitam secara keseluruhan.
 Hylobates a. unko atau yang biasanya dikenal dengan sebutan owa ungko
dataran rendah, owa ini menyebar di sekitaran dataran rendah di bagian utara
Semenanjung Malaya, dan di bagian timur Sumatra di selatan Danau Toba.
Sub-spesies unko mempunyai alis serta jenggot yang terputus, dan diseling
oleh warna gelap; sementara alisnya mempunyai warna putih dan berewoknya
agak berwarna krem atau kecokelatan kotor.

c. Owa Kalimantan dengan nama latin (Hylobates albibarbis) Owa kalimantan


sebelumnya dimasukkan sebagai cabang dari jenis owa ungko akan tetapi kini owa
kalimantan dianggap sebagai spesies terpisah dan sekarang biasanya disebut dengan
owa ungko kalimantan, atau owa kalawet owa ini biasanya menyebar di daerah
pedalaman Kalimantan, Indonesia, dan terutama di daerah bagian barat daya pulau di
antara aliran sungai Kapuas (Kalbar) dan Barito (Kalteng). Warna tubuh owa
Kalimantan pada umumnya yaitu kecokelatan hingga cokelat terang. Dengan 'topi
atau tudung' cokelat gelap, ditambah dengan alis keputihan serta pipi dan dagu
keputihan yang mengesankan seperti berewoknya yang berwarna putih, melingkari
wajah yang berwarna hitam. Bagian dada dan perut, sisi dalam tungkai, serta ujung
tangan dan kakinya yang berwarna cokelat gelap, setidaknya lebih gelap daripada
bagian tubuh yang lainnya; jari-jari tangan serta kaki kehitaman. Punggung bagian
bawah memiliki warna yang lebih terang

d. Owa Kalimantan dengan nama latin (Hylobates muelleri) atau yang biasanya dikenal
juga juga dengan sebutan owa atau owa kalaweit. Di dalam bahasa Inggris owa
Kalimantan ini disebut dengan Mueller's Gibbon, Grey Gibbon atau Borneo Gibbon.
Owa kalaweit menyebar secara terbatas (endemik) di Pulau Kalimantan (seluruh
pulau, kecuali dibagian barat dayanya, yang dihuni oleh owa kalimantan). (Susanti,
2020)
Owa Kalimantan merupakan salah satu Jenis satwa yang mempunyai tubuh tidak terlalu besar
akan tetapi owa Kalimantan juga tidak terlalu kecil. Panjang kepala serta tubuh dari owa
jantan Kalimantan yang telah dewasa berkisar antara 462 sampai dengan 475 mm, sedangkan
owa jantan yang betina betinanya memiliki ukuran yang lebih besar yakni berkisar antara 495
sampai dengan 496 mm. Owa jantan mempunyai berat tubuh yang berkisar antara 4,9 sampai
dengan 6,5 kg sedangkan betinanya lebih berat daripada owa jantan yang berat rata ratanya
berkisar antara 5,9 sampai dengan 6,8 kg.
Berdasarkan data dari IUCN, saat ini Owa Kalimantan mempunyai status konservasi yang
berada dalam status endangereed, hal ini disebabkan karena hilangnya ataupun berkurangnya
luas dari hutan Rawa gambut yang menjadi habitat dari satwa yang satu ini. (Putra, 2022)

Susanti, P. D. 2020. Buku Panduan (Handling) Satwa-Primata. Jakarta: Direktorat


Pencegahan dan Pengamanan Hutan.
Putra, R. M. 2022. Dunia Fauna : Satwa Endemik Di Indonesia. Jawa Timur: Cv Media
Edukasi Creative.

Anda mungkin juga menyukai