PEMBANGUNAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Aspek Hukum Dalam
Pembangunan
Oleh,
Raissa Alifah
(167011082)
Kelas A
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SILIWANGI
2017
1. Terkait UU Nomor 20 Tahun 2011, Pelanggaran royek Meikarta
Melanggar.
Cukup beralasan jika Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar misu-misu
terkait status pembangunan dan pemasaran kawasan permukiman raksasa
Meikarta di kawasan Lippo Cikarang dihentikan. Penyebabnya, lantaran izin
resmi dan rekomendasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat belum diberikan, namun
aktivitas pembangunan dan pemasaran sudah begitu gencar dilakukan. Bahkan
hampir setiap hari Meikarta memasang iklan full colour 5 halaman di media
massa mainstream meski sudah diperingatkan oleh Pemprov Jawa Barat. Hingga
akhirnya mengundang reaksi yang negatif dari para stakeholder bangsa ini.
Menurut calon Gubernur Jawa Barat itu, pembangunan hunian vertikal itu
melanggar Peraturan Daerah Nomor 12/2014 tentang Pengelolaan Pembangunan
dan Pengembangan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di Jawa Barat. Karena ia
memutuskan untuk menghentikan pembangunan Meikarta sampai ada izin
rekomendasi. Bahkan Deddy khawatir pembangunan dan pemasaran tanpa izin
berpotensi sebagai tindakan kriminal. “Yang jelas menjual barang ilegal itu adalah
kriminal. Kan logikanya memasarkan barang ilegal, enggak ada izin, kriminal.
Saya khawatir akan dikriminalisasi nantinya,” katanya.
Hiruk pikuk kejelasan proyek Meikarta senilai Rp278 triliun itu pun membuat
Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin berang. “Meikarta ini belum ada izin
apapun, baru izin lokasi. Kemudian kalau berdasarkan tata ruang sudah selesai,
cuma yang dikhawatirkan itu iklannya luar biasa,” katanya kepada pers beberapa
waktu lalu.
Neneng bahkan mengaku tidak tahu Meikarta itu yang mana. Karena, kalau
datang ke Kabupaten Bekasi atas nama perusahaan, bukan merek dagang. Dia
pribadi mengaku belum melihat desainnya seperti apa, Grup Lippo juga belum
mengajukan desain dan apa yang akan dibangun. Neneng menegaskan akan segera
memanggil pihak pengembang Meikarta untuk menjelaskan persoalan perizinan.
Mereka pun harus bisa menerangkan sikap manajemen yang terlebih dulu menjual
unit rumah sebelum proses izin selesai.
Tunda pembelian
Praktik semacam itu pada akhirnya posisi konsumen berada dalam kondisi yang
sangat rentan dirugikan karena tidak memiliki jaminan atas kepastian
pembangunan. Padahal pemasaran yang dilakukan tersebut, diduga keras
melanggar ketentuan Pasal 42 UU No. 20/2011, yang mewajibkan pengembang
untuk memiliki jaminan atas kepastian peruntukan ruang; kepastian hak atas
tanah; kepastian status penguasaan gedung; perizinan; dan jaminan pembangunan
sebelum melakukan pemasaran.
YLKI juga minta pemerintah perlu menindak tegas, bila perlu menjatuhkan sanksi
atas segala pelanggaran perizinan dan pemanfaatan celah hukum yang dilakukan
pengembang Meikarta. Bila perlu pengembang Meikarta menghentikan segala
bentuk promosi, iklan dan bentuk penawaran lain. Pakai good corporate
goernance (GCG)-lah kalau berbisnis.
Mantan Staf Khusus Menteri ESDM Muhammad Said Didu juga
mempertanyakan sikap membandel Grup Lippo. Karena Pemda setempat minta
pembangunan Meikarta dihentikan tapi kabarnya pembangunan terus berlanjut.
“Meikarta belum ada izin tapi sudah jualan dan ambil uang dari masyarakat.
Semua yang berwenang diam, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ada apa
yang terjadi di NKRI?” kritiknya
Langgar GCG
Apa yang dilakukan Grup Lippo sebenarnya masuk dalam pelanggaran GCG, di
mana Lippo tidak comply dengan aturan yang berlaku di pemda setempat. Tapi
sudah melakukan aktivitas promosi dengan alasan hal biasa. Lippo memang kerap
melakukan tata kelola perusahaan yang tidak baik, memanfaatkan celah, dan
tricky.
Tidak hanya pelanggaran hukum yang diterabas, bahkan pelanggaran etika. Dan
bukan kali ini saja Grup Loppo melakukannya. Masih segar dalam ingatan
bagaimana Bank Lippo melakukan laporan keuangan ganda pada 2002. Lippo
melakukan insider trading, lewat kaki tangannya yang melakukan aksi beli dan
aksi beli saham dalam jumlah besar di Bank Lippo.
Bank Lippo saat masih ditangan Grup Lippo melakukan informasi keuangan yang
menyesatkan yang melanggar UU Pasar Modal.
James Riady, anak dari pendiri Grup Lippo Mochtar Riady, terlibat aktif dalam
skandal sumbangan pada kampanye Presiden AS Bill Clinton dan Wapres Al
Gore dan dinyatakan bersalah oleh Pengadilan AS.
Yang tidak biasa adalah sikap pemerintah pusat yang tidak tegas dan cenderung
menutup mata atas pelanggaran yang dilakukan oleh Grup Lippo.
2. Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
Jembatan Kutai Kartanegara adalah salah satu Jembatan yang dirancang dengan
menggunakan cable-suspension sebagai konstruksi utamanya yang berfungsi
sebagai penahan sekaligus penyalur tegangan-tegangan yang terjadi yang
diakibatkan beban-beban statis ataupun juga beban-beban dinamis. Dimana dalam
perhitungan konstruksi jembatan biasanya diistilahkan dengan Beban Mati (Dead
Load) dan beban hidup (live Load).
Selain kedua istilah beban tersebut masih ada istilah lain untuk beban-beban yang
biasa terjadi dan harus diperhitungkan antara lain beban angin (Wind Load) dan
beban yang disebabkan oleh gempa (Seismic Load) serta masih adalagi tetapi
jarang diperhitungkan yaitu Resonansi Load yang disebabkan pengaruh dari suatu
bunyi yang cukuup keras dan bisa menimbulkan getaran pada kontruksi
jembatan, terjadi pada tempat-tempat tertentu yang sering dilanda angin
kencangatau badai. Dalam analisis perhitungannya beban-beban tersebut harus
dikombinasikan antara satu dengan yang lain berdasarkan aturan-aturan yang
sudah baku dan telah ditetapkan sebagai peraturan-peraturan yang ahrus diikuti
dan dilaksanakan.
Adapun yang dimaksud beban mati di atas adalah semua bagian komponen atau
material konstruksi yang bersifat tetap dan terus menerus membebani keberadaan
konstruksi tersebut. Untuk beban hidup umumnya merupakan beban segala
macam kandaraan yang melintas dan mempengruhi konstruksi tersebut sewaktu
pada saat berada diatasnya. Sedangkan beban angin dan beban gempa sifatnya
temporary tetapi tetap harus ada dalam analisisnya. Kegagalan konstruksi
merupakan kegagalan yang bersifat teknis dan non teknis. Kegagalan ini dapat
disebabkan karena kegagalan pada proses pengadaan barang atau jasa, atau
kegagalan saat proses pelaksanaan konstruksi. Kegagalan perkerjaan konstruksi
adalah keadaan hasil pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi
pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak kerja konstruksi baik sebagian
maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna jasa atau penyedia jasa.
(PP. 29/2000 pasal 31 tentang Penyelenggaran Jasa Konstruksi).
KPPU juga akan panggil pihak yang selama ini diuntungkan dengan tarif lebih
rendah atau yang iri terhadap perbedaan harga karena mereka dikenakan beban
yang lebih tinggi dibanding yang lain. Selain itu, mereka juga akan memanggil
Pemerintah dan Kementerian Keuangan dan Dirjen Listrik Kementerian ESDM
untuk meminta pandangan dari mereka dan akan membuktikan di lapangan misal
cek kuitansi supaya ada fakta dan data hukum tidak hanya data statistik.
Fungsi PT. PLN sebagai pembangkit, distribusi, dan transmisi listrik sebenarnya
sudah mulai dipecah. Swasta diizinkan berpartisipasi dalam upaya pembangkitan
tenaga listrik. Sementara untuk distribusi dan transmisi tetap ditangani PT. PLN.
Saat ini telah ada 27 Independent Power Producer di Indonesia. Mereka termasuk
Siemens, General Electric, Enron, Mitsubishi, Californian Energy, Edison
Mission Energy, Mitsui & Co, Black & Veath Internasional, Duke Energy,
Hoppwell Holding, dan masih banyak lagi. Tetapi dalam menentukan harga listrik
yang harus dibayar masyarakat tetap ditentukan oleh PT. PLN sendiri.
Krisis listrik kemudian juga memuncak saat PT. Perusahaan Listrik Negara (PT.
PLN) memberlakukan pemadaman listrik secara bergiliran di berbagai wilayah
termasuk Jakarta dan sekitarnya, selama periode 11-25 Juli 2008. Hal ini
diperparah oleh pengalihan jam operasional kerja industri ke hari Sabtu dan
Minggu, sekali sebulan. Semua industri di Jawa-Bali wajib menaati, dan sanksi
bakal dikenakan bagi industri yang membandel. Dengan alasan klasik, PLN
berdalih pemadaman dilakukan akibat defisit daya listrik yang semakin parah
karena adanya gangguan pasokan batubara pembangkit utama di sistem kelistrikan
Jawa-Bali, yaitu di pembangkit Tanjung Jati, Paiton Unit 1 dan 2, serta Cilacap.
Namun, di saat yang bersamaan terjadi juga permasalahan serupa untuk
pembangkit berbahan bakar minyak (BBM) PLTGU Muara Tawar dan PLTGU
Muara Karang.
Akibat dari PT. PLN yang memonopoli kelistrikan nasional, kebutuhan listrik
masyarakat sangat bergantung pada PT. PLN, tetapi mereka sendiri tidak
mampu secara merata dan adil memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Banyak daerah-daerah yang kebutuhan listriknya belum terpenuhi dan juga
sering terjadi pemadaman listrik secara sepihak. Kejadian ini menyebabkan
kerugian yang tidak sedikit bagi masyarakat, dan investor menjadi enggan
untuk berinvestasi.
1. Fungsi PT. PLN sebagai pembangkit, distribusi, dan transmisi listrik mulai
dipecah. Swasta diizinkan berpartisipasi dalam upaya pembangkitan
tenaga listrik. Sementara untuk distribusi dan transmisi tetap ditangani PT.
PLN. Saat ini telah ada 27 Independent Power Producer di Indonesia.
Mereka termasuk Siemens, General Electric, Enron, Mitsubishi,
Californian Energy, Edison Mission Energy, Mitsui & Co, Black & Veath
Internasional, Duke Energy, Hoppwell Holding, dan masih banyak lagi.
Tetapi dalam menentukan harga listrik yang harus dibayar masyarakat
tetap ditentukan oleh PT. PLN sendiri.
2. Krisis listrik memuncak saat PT. Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN)
memberlakukan pemadaman listrik secara bergiliran di berbagai wilayah
termasuk Jakarta dan sekitarnya, selama periode 11-25 Juli 2008. Hal ini
diperparah oleh pengalihan jam operasional kerja industri ke hari Sabtu
dan Minggu, sekali sebulan. Semua industri di Jawa-Bali wajib menaati,
dan sanksi bakal dikenakan bagi industri yang membandel. Dengan alasan
klasik, PLN berdalih pemadaman dilakukan akibat defisit daya listrik yang
semakin parah karena adanya gangguan pasokan batubara pembangkit
utama di sistem kelistrikan Jawa-Bali, yaitu di pembangkit Tanjung Jati,
Paiton Unit 1 dan 2, serta Cilacap. Namun, di saat yang bersamaan terjadi
juga permasalahan serupa untuk pembangkit berbahan bakar minyak
(BBM) PLTGU Muara Tawar dan PLTGU Muara Karang.
Dikarenakan PT. PLN memonopoli kelistrikan nasional, kebutuhan listrik
masyarakat sangat bergantung pada PT. PLN, tetapi mereka sendiri tidak mampu
secara merata dan adil memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya daerah-daerah yang kebutuhan listriknya belum
terpenuhi dan juga sering terjadi pemadaman listrik secara sepihak sebagaimana
contoh diatas. Kejadian ini menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi
masyarakat, dan investor menjadi enggan untuk berinvestasi.
Proses tender yang dijalankan oleh Kemenhub menurut Somasi penuh dengan
dugaan gratifikasi dan praktek tidak sehat, serta terindikasi telah terjadi
persekongkolan antara peserta tender dengan oknum di jajaran Kemenhub secara
masif dan tersistem. Proses lelang 16 proyek bandara dan pelabuhan salah satunya
terkait pengembangan tol laut yaitu proyek pengerukan jalur pelayaran pelabuhan
Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, dimenangkan oleh PT. Adhi Guna
Keruktama (PT. AGK) secara berturut-turut dengan nilai tender sebesar Rp
214,475 miliar. Somasi menilai, dalam proses lelang syarat akan korupsi, karena
telah terjadi praktek suap saat mengurus perizinan dan memuluskan jalan PT.
AGK sebagai peserta tender tersebut.
Dalam hal ini, Budi Karya Soemadi selaku Menteri Perhubungan, dinilai Somasi
sangat diduga kuat sebagai aktor intelektual atau operator yang mengendalikan
terjadinya kasus suap dan gratifikasi pada Dirjen Hubla yang merugikan Negara
triliunan rupiah. Logika sederhananya, Budi Karya Soemadi tentunya mengetahui
betul proses awal sampai finish tender di Kemenhub tersebut, dan tidak mungkin
akan diam saja ketika melihat adanya praktek tender yang tidak sehat.
Kasus ini dipandang Somasi haruslah menjadi perhatian yang khusus bagi
pemerintah, terutama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan KPPU, agar
melakukan pemeriksaan yang lebih intensif serta mendalami lebih jauh siapa saja
birokrat yang terlibat dalam kasus mega skandal tender pelabuhan Tanjung Emas
yang merugikan negara.
DAFTAR PUSTAKA
https://nusantara.news/meikarta-dan-rekam-jejak-pelanggaran-grup-lippo/
https://m.tempo.co/read/news/2017/01/27/058840393/presiden-jokowi-bandara-
kulon-progo-sudah-diramal-leluhur
http://beritatrans.com/2016/08/07/menhub-budi-karya-sri-sultan-hb-x-bahas-
percepatan-pembangunan-bandara-kulon-progo/
http://msyafransmts.blogspot.co.id/2013/04/kegagalan-struktur-jembatan-
kartanegara.html
http://yolandarica.blogspot.co.id/2012/05/analisis-kasus-runtuhnya-jembatan-
kutai.html
https://lppcommunity.wordpress.com/2009/01/08/etika-bisnis-monopoli-kasus-pt-
perusahaan-listrik-negara/
https://nenygory.wordpress.com/2011/05/30/kasus-monopoli-yang-dilakukan-
oleh-perusahaan-listrik-negara-pt-pln/