Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP

TEOLOGI ISLAM / TAUHID

DISUSUN OLEH :

1. ZULKARNAIN HARAHAP (0304217991)


2. ELA CARMELIA MUKTI SAMBAS (0304212027)
3. NUR HASANAH (0304212072)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TAHUN AJARAN 2021/2022
1. Pengertian teologi islam / Tauhid
a. Secara bahasa
Dalam literatur umum, ilmu tentang ketuhanan disebut dengan “Theologi”.
Perkataan “Theologi” berasal dari kata “Theology” (bahasa Inggris) atau berasal
dari kata “Theologie” (bahasa Perancis dan Belanda). Baik Inggris, Perancis
ataupun Belanda, mengambil kata “Theologi” tersebut dari bahasa latin atau
bahasa Greek Tua. Dalam bahasa latin atau bahasa Greek Tua, perkataan
“Theologi” terdiri dari dua suku kata, yaitu “Theo” yang merupakan sebutan atau
panggilan terhadap “Dewata” dan kata “Logia” atau “Logos” bermakna akal atau
teori atau ilmu. Jadi dasarnya, Teologi itu dalam bahasa latin atau Greek Tua
maknanya adalah teori atau ilmu tentang Dewata.
Dalam perkembangan ilmu-ilmu keagamaan selanjutnya, “Theo” itu diartikan
dengan Tuhan, sehingga “Theologi” diartikan sebagai “the Science which treats of
the relation between God and man” (ilmu yang membahas tentang Tuhan dan
hubungannya dengan manusia). Maka bahasa Indonesiapun mengikuti
perkembangan tersebut dan kata “Theologi” itu diartikan dengan “ilmu tentang
ketuhanan”.
Sesungguhnya sebutan atau panggilan literatur Islam terhadap Teologi Islam
adalah “Tauhid” (peng-Esa-an), karena titik berat permasalahannya adalah
Keesaan Ilahi secara murni (Yoesoef Sou’yb, tt : 31). Oleh karena itu, berbicara
tentang pengertian Teologi Islam berarti kita membicarakan pengertian Ilmu
Tauhid. Tauhid, berasal dari akar kata “ahad” dan “wahid” yang keduanya
merupakan nama Allah Swt yang menunjukkan keesaan-Nya.
Dengan kata lain, bahwa teologi merupakan ilmu yang membahas tentang
Allah. Atau juga bisa diartikansebagai doktrin-doktrin atau keyakinan-keyakinan
tentang Allah (atau paradewa) dari kelompok keagamaan tertentu atau dari para
pemikir perorangan.

b. Secara istilah
Teologi islam juga disebut Ilmu Tauhid, Ilmu Kalam dan
IlmuUshuluddin. Teologi Islam sebenarnya merupakan suatu disiplin ilmu
yangberdiri sendiri, dan belum ada pada masa Rasulullah ataupun pada
masasahabat-sahabatNya. Akan tetapi baru dikenal pada saat banyak orang yang
membicarakan tentang alam ghaib (metafisika).Tauhid adalah ilmu yang
membahas tentang wujud Allah, tentang sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-
sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya. Menurut Ibnu Khaldun, Ilmu kalam
berarti Ilmu yang berisi tentangalasan untuk mempertahankan kepercayaan
dengan menggunakan dalil-dalil fikiran yang berisikan bantahan-bantahan
terhadap orang-orang yangmenyeleweng dari kepercayaan aliran golongan Salaf
dan Ahli Sunnah.3Sedangkan Ilmu Ushuluddin adalah Ilmu yang
membahas tentangkeyakinan kepada Tuhan. Berdasarkan paparan di atas, dapat
disimpulan bahwa Teologi Islam merupakan suatu disiplin ilmu yang
membicarakan persoalan kepercayaan manusia terhadap Tuhannya dengan bukti-
bukti yang logis.

2. Ruang lingkup teologi islam


Aspek pokok dalam kajian ilmu Teologi Islam adalah keyakinan akan
eksistensi Allah yang maha sempurna, maha kuasa dan memiliki sifat-sifat
kesempurnaan lainnya. Karena itu pula, ruang lingkup pembahasan yang pokok
adalah:
1. Hal-hal yang berhubungan dengan Zat yang pertama dan menjadi sebab pertama
(prima causa) terhadap adanya alam semesta yaitu Allah Swt beserta qadha dan
qadar-Nya. Pembahasan tentang Allah Swt ini dalam Teologi Islam lajim disebut
dengan istilah “al-Mabda” (Zat Pertama atau Sebab Pertama)
2. Hal-hal yang berhubungan dengan utusan Allah Swt atau perantara yang dipakai
oleh Allah Swt dalam berhubungan dengan manusia, yang lazim disebut dengan
istilah “al-wasithah”. Yang termasuk dalam kelompok pembahasan ini meliputi :
Malaikat, Nabi dan Rasul Allah, dan Kitab-kitab suci yang diturunkan Allah Swt
kepada manusia sebagai petunjuk dan tuntunan dalam mengharungi hidup dan
kehidupan di dunia
3. Hal-hal yang berhubungan dengan janji-janji Allah Swt tentang hari yang akan
datang, atau hari dan alam kehidupan yang akan dilalui manusia setelah kehidupan
di dunia, jelasnya alam kehidupan manusia sesudah mati. Bagian ini disebut
dengan istilah “al-ma’ad”, yang meliputi: Barzakh, Kiamat, Ba’ats, Hisab, Mizan,
Shirat, Syurga dan Neraka. Semua alam ini belum pernah dialami oleh manusia,
tetapi semua orang beriman wajib mempercayainya. Karena itu pembahasan ini
disebut juga dengan istilah “As-sam’iyaat”, yaitu suatu ajaran yang wajib
dipercayai meskipun keberadaannya masih sebatas didengar dan belum dialami
atau disaksikan. M.T. Thahir Abdul Mu’in (tt : 9) dengan ringkas mengemukakan
lapangan pembahasan (al-maudlu’) yang dibahas ilmu tauhid ini yaitu: zat Allah
dan zat utusan-utusan-Nya, yang wajib, mustahil, dan jaiz. Juga mengupas segala
yang mungkin dan dapat diterima akal untuk dijadikan dalil dan bukti. Akhirnya,
mengupas soal-soal sam’iyat agar dapat mempercayai dalil-dalil itu dengan yakin.
diterima akal untuk dijadikan dalil dan bukti. Akhirnya, mengupas soal-soal
sam’iyat agar dapat mempercayai dalil-dalil itu dengan yakin.

Anda mungkin juga menyukai